webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Videospiele
Zu wenig Bewertungen
49 Chs

5. ASISTEN GANYU

Pagi yang cerah, di kantor sekretaris yang dipenuhi orang-orang yang bekerja di tempat tersebut termasuk Ganyu yang berada di lantai atas bersama yang lainnya untuk mencari nafkah kepentingannya sendiri maupun keluarga sendiri dalam sektor hal-hal lain. Hanya menulis dan mengecap saja, itulah tugas Ganyu dalam tugas sebagai sekretaris bahkan, memeriksa dokumen tahun kemarin maupun hari kemarin yang Ganyu kerjakan membuatnya kecapean di pagi hari. Lalu, beberapa saat kemudian, melihat sebuah bayangan dua sampai tiga bayangan orang lain yang akan pergi ternyata, Ningguan membawa dua rombongannya, Panji dan Rosa membuat Ganyu heran dengan mereka yang sedang berbicara tentang hal-hal yang kurang di tempat tersebut. Lalu, Ningguan menerima Panji sebagai asisten Ganyu membuatnya kaget dan sedikit gembira karena, Panji tidak tau bagian yang harus dikerjakan.

"Ganyu, ini Panji Purnama Syahputra. Katanya, dia kenal sama kamu Ganyu",ujar Ningguan dengan rauk muka tersenyum ke Ganyu dan Panji

"iya, dia kenal sama aku",jawab Ganyu dengan pelan,"lalu, dia bagian apa?",lanjutnya

"mungkin tugas yang ringan apa saja Ganyu",ujar Ningguan sambil menghadap Rosa ingin menitip Panji yang akan menjadikan Asisten Ganyu

"Panji, sini",ujar Ganyu memanggil Panji sambil melihatnya sedang pergi ke meja Ganyu,"Hmmm, kau cap aja ini",ucap Ganyu kepada Panji,"biar Kakak yang akan mengerjakkan sesuatu lalu, kalau ada orang yang mencari informasi silahkan lihat kedinding, paham?",lanjutnya kepada Panji

Panji melihat Ningguan dan Rosa sedang pergi dan mencoba untuk berbicara panjang lebar hingga Ningguan menerima Panji sebagai Asisten Ganyu, lalu Ganyu senang bercampur khawatir dengan Panji karena, baru tau tempat kantor Ganyu sebagai sekretaris. Panji mengecap kertas yang sudah diisikan oleh Ganyu lalu, membereskan kertas-kertas berupa dokumen milik Ganyu, kemudian membereskan beberapa kertas kosong disimpan di dalam meja belajar Ganyu yang berisikan beberapa tumpukkan kertas kosong untuk menulis tentang Ganyu dalam tugasnya.

"Panji, kau cape tidak?",ujar Ganyu yang sedang mengkhawatirkan Panji melihat keringatannya sangat banyak untuk membereskan kertas di mejanya

"aaah, tidak Kak. Aku belum terbiasa ditempat ini Kak",jawab dengan bangganya bisa membantu Ganyu dalam tugas tersebut,"aku bisa membereskan semua kertas kosong dengan cepat",tambahnya

"iya hati-hati Panji, semua kertas yang kau bereskan, udah ada halamannya",Ucap Ganyu yang sedang menulis hingga menyimpan kertas yang sudah banyak tulisan sambil menulis dihalaman baru

"baik Kak, aku akan membantu Kakak sampai tuntas",ujar Panji yang semangat untuk memeriksa halaman dokumen di kertasnya bahkan, menemukan satu kertas yang tidak ada halaman dan tidak ada tulisannya,"Kakak! Apakah kertas ini disimpan di halaman dokumen ini?",ujar Panji sambil memperlihatkan salah satu kertas kosong kearah Ganyu

Ganyu melihat Panji yang sedang melambaikan kertas kosong hingga berkata "tidak, dipisahkan dengan kertas yang udah ada isinya dan yang kosong disimpan didalam meja belajar Kakak",ucap Ganyu sambil melanjutkan memeriksa semua kertas di atas meja Ganyu. Lalu, Panji melihat kotak yang ada di depan matanya hingga memberi tau kepada Ganyu sambil berkata,"Kakak apa isi dibalik kotak ini?",ucap Panji yang sedang berjalan menuju Ganyu.

"oh, kotak itu udah saja disana Panji. gak udah dibuka paham?",ucap Ganyu yang sedang sibuk membacakan isi kertas yang ditulis serta kertas lainnya

Panji melanjutkan mengangkat kotak yang ada serta disuruh Ganyu lainnya Panji menyuruh darinya hingga membereskan seluruh kertas tersebut, dimana Ganyu sudah menulis tentang apapun yang dia kerjakan dengan satu lembar kertas. Panji mengecap beberapa kertas pun dilaksanakan, Ningguan melihat Panji dengan semangatnya untuk membantu Ganyu yang sedang membaca dan menulis tentang artikel hingga berkata,"Ibumu baik sekali padaku",ucap Ningguan dengan senangnya melihat Panji sebagai asisten Ganyu."kau boleh bantu Ganyu setiap hari atau kapanpun dimana pun berada",tambahnya. Lalu, Ningguan meninggalkan kantornya sambil menemui Keqing yang berada diluar, Panji tetap mencap kertas yang ada di meja Ganyu hingga Ganyu merasakan ringan dalam pekerjaannya sebagai sekretaris sambil melihat Panji yang semangat untuk mencap atau tidak sama sekali karena, isi kertasnya sebagai tujuan negaranya maupun masyarakat di atas papannya. Bahkan, Panji disuruh Ganyu yaitu, membuang semua kertas yang banyak didalam kotak tumpukkan kertas ke tempat sampah yang sudah disediakan. Setelah membuang kertas tersebut, Panji kembali dan melihat Keqing dan Ganyu yang sedang berbicara hingga Panji kebingungan dan berjalan kedepan untuk menemui mereka sambil berkata,"Kak Keqing?",ujar Panji,"Kakak kerja disini juga?",tambahnya sambil mengangkat kotak kosong sampah dan disimpan di tempat semula.

"eh, Panji? kok ada disini?",ujar Keqing merasa kaget melihat Panji yang masuk kedalam kantor sekretaris,"kau kerja disini? sebagai apa?",ucap Keqing dengan rauk muka kebingungan dan senyum kepadanya

"aku hanya sebagai asisten Kak Ganyu, Kak Keqing",jawab kepada Keqing,"lalu, Kakak kerja disini juga?",tambahnya sambil pergi ke samping Ganyu

"iya Panji, Kakak kerja disini juga",jawab Keqing dengan rauk muka kecapean serta alisnya keatas,"oh, kau sebagai apa sama Ganyu?",ucap dengan lantang kepada Panji

"sebagai ngecap saja Keqing",jawab Ganyu kepada Keqing,"dia bisa mengangkat beberapa kertas dan ngecap Keqing, tidak bisa membaca sesuatu tentang sekretaris",lanjutnya kepada Keqing

"sekarang, apalagi Kak?"ujar Panji yang sedang kebingungan untuk mengerjakan tugas selanjutnya hingga melihat Ganyu yang menyeretkan semua berkas dokumen ke arahnya,"di apakan Kak?", ujarnya

"semua kertas dicap ya, Kakak menulis dulu. Kalau ada apa-apa bilang saja Ke Kakak",ucap Ganyu dengan lemah lembut

Panji mulai semangat lagi untuk mengecap sambil mengumpulkan beberapa dokumen dari pemerintahan Liyue dimasukkan kedalam draf dokumen, lalu melanjutkannya sebagai cap dalam satu kertas, lalu Ganyu menyuruh Panji mengecap kertas dimana Ganyu telah menulis artikel tersebut hingga berhasil dicap. Bahkan, membereskan dokumen yang masih berserahkan di mana-mana atau dimeja Ganyu, lalu membereskannya hingga menyimpannya didalam lemari dokumen. Ganyu mencoba mengambil kertas kosong hingga menulisnya lagi, dimana beberapa kertasnya dilipat dengan cara menggepal tangannya dan menjadi bola kertas sampah sambil membuangnya ke tempat sampah namun, tidak berhasil masuk ke tempat sampah. Lalu, Panji melihat papan di atas sebuah artikel atau catatan lainnya tentang kegiatan militer di Liyue bahkan, kegiatan lainnya membuat Panji senang ingin membacanya setelah membereskan semua pekerjaan milik Ganyu hingga menyalakan handphonenya langsung memfotonya sambil menerjemahkan tentang kertas yang sudah ada isinya langsung dibaca lewat handphone dengan menggunakan alat terjemahan. Panji membaca tentang artikel buatan Keqing tentang militer dan ekonomi bahkan, mencoba memotret salah satu kertas artikel milik Ganyu tentang ekonomi serta hasil hitungan ekonomi didaerah tertentu membuat Panji pusing melihat isi Ganyu yang merupakan hitungan sama seperti matematika yang merupakan dirinya sebagai matapelajaran paling mematikan. Lalu, teringat tentang tugas matematika, akar pangkat hingga Panji mengingatnya didalam benak hingga pergi menemui Ganyu yang sedang selesai menulis tentang artikel di atas mejanya sambil melihat Panji yang sedang khawatir terhadap sesuatu,"Panji, kau kenapa?",ucap Ganyu yang sedang berdiri dan menatap Panji dengan tatapan sedih hingga Panji menjawab dengan kecewanya,"Aku lupa mengerjakan tugas matematika",jawab Panji yang sedih karena, tidak bisa mengerjakan tugas rumah, matematika,"aku sulit mengerjakkannya Kakak Ganyu",lanjutnya dengan sedih. Ganyu tersinggung dengan jawaban Panji dengan sedihnya dan berkata,"tidak apa-apa bawa tugas itu dan Kakak lihat tugas rumahmu",ujar Ganyu dengan tersenyuk kepada Panji yang sedang kecewa hingga keluar dari kantor kerjanya.

Ganyu mengajak Panji ke tempat yang lebih indah agar pemikiran menjadi terang melihat keindahan rumput hijau bahkan, burung-burung berterbangan diudara membuat Panji ringan pikiran yang tidak ada hentinya tentang masalah serta senang bisa dibantu oleh Ganyu yang akan membantu tugas matematika Panji dan berkata,"ngomong-ngomong, gurumu tentang apa saja disekolah?",ujar Ganyu yang tersinggung tentang gurunya Panji melihat tugas matematika Panji yang sulit untuk dikerjakan tentang akar pangkat,"ini bisa dikerjakan sayang, Kakak yang bantu kamu mengerjakkanya",ucap Ganyu yang merasa khawatir dengan Panji yang sulit mengerjakan tugas tersebut. Panji berfikir bahwa Ganyu tidak bisa mengerjakan tugas namun, Ganyu bisa mengerjakan akar pangkat dalam matematika bahkan, Ganyu memberi tau cara belajar matematika kepadanya dan berkata,"tinggal dipangkatkan Panji",ucap Ganyu tentang tugas rumah milik Panji dan Panji berkata,"lalu, bagaimana mengerjakkannya Kak",kebingungan sambil melihat tulisan Ganyu cara untuk mencari jawaban matematika dengan rumus yang sederhana dan cepat. Panji mengikuti langkah Ganyu dalam soal matematika bahkan, Panji tidak sulit untuk berhenti untuk mencari jawaban matematika dengan menghitung dengan jari tangan membuat Ganyu tertawa sedikit melihat aksi Panji yang mencoba menghitung matematika dengan kedua tangannya. Namun, Ganyu menyuruh Panji berhenti berhitung karena, salah cara bahkan, memberi tau cara tentang rumus matematika dengan benar sambil berkata kepada Panji,"memang, matematika merupakan pelajaran paling sulit untuk dicari jawabannya tetapi, paling menyenangkan dalam matematika adalah menjelaskan tentang unsur dalam hati nurani berfikir secara pola bahkan Panji, Matematika dianggap sebagai penjelasan logis tentang sebuah teori menjadi kenyataan serta organisasi dalam gambaran bentuk objek", ucap Ganyu menjelaskan matematika terhadap Panji yang sedang mengerjakan tugas .

"aaah, aku tidak mengerti Kak Ganyu",ucap Panji yang sering kebingungan mencari jawaban,"aku sulit melakukan logika seperti itu Kak", Ucap Panji yang kepusingan dan tidak berfikir lembut Ganyu

"ya sudah, tapi sudah mengerjakannya?",ucap Ganyu sambil melihat hasil tugas rumah tentang matematika dan diperiksa,"aaah, Panji hanya satu yang salah",ucapnya dengan lemah lembut

"yang mana Kak?",ucap Panji dengan lesu sambil melihat pertanyaan dan jawaban yang salah serta rumusnya dimana Ganyu bisa menjawabnya dengan tepat,"bagaimana caranya Kak? Katanya sama",tambahnya

"ini beda Panji, karena pertanyaan ini ada komaan dan Kakak tau jawabannya",ucap Ganyu sambil memperlihatkan cara menjawab soal matematika terakhirnya,"kau baru sampai pangkat tanpa komakan?",ujarnya dengan lemah lembut

"iya Kak, aku baru tau tentang hal itu",ucap Panji yang rauk muka setengah sedih atau kecewa hingga melihat soal tugas rumah sudah selesai,"apakah ada lagi yang salah Kak?",ujarnya

"tidak, semuanya sudah benar Panji",Ganyu yang merasa senang ikut membantu Panji dalam melaksanakan tugas rumahnya dan menyelesaikannya,"Kakak senang melihat soal seperti ini",ujarnya

"aku memang suka matematika tapi sulit untuk mencari jawaban yang benar Kak",ucap Panji yang menyebalkan tentang matematika

"baiklah, jangan marah dong. Kakak nggak suka melihat Panji marah",ujar Ganyu dengan lelucon kepada Panji

"huuh, lebih baik menetap diperpustakaan atau sama Kakak dimana berada", Panji yang sangat tidak suka dengan matematika hingga menatap Ganyu yang sedang bersandaran di bawah daun pohon hijau,"Kakak mau tidur?",ujar Panji dengan tatapan Ganyu sedang lelah bercampur sedikit lelah

"iya Panji, mau ikut tidur sama Kakak?",Ganyu mau tidur di bawah daun hijau

Semakin Panji lelah, hingga tak lama kemudian Panji merasakan matanya berkedip-kedip hingga tidur di atas perut Ganyu hingga tidur nyenyak dikemudian hari, namun saat tertidur membayangi seorang laki-laki mencoba menghindar dari semak-semak tebal didalam hutan belantara, tak kemudian melihat cahaya cahaya bertanduk hitam bergaris hitam yang misterius walaupun Panji tidak menyadarinya tentang kejadian mimpi didalam hutan. kemudian, hewan bertanduk hitam menghilang begitu saja, membuat Panji kaget melihat mimpi yang misterius dan terbangun pada saat menjelang sore telah tiba. Lesotnya mimpi yang dilihat Panji, membuka kedua mata hingga menatap bangau yang menatap Panji bangun dari tidurnya hingga Ganyu menatapnya dan terbangun.

"ternyata kau disini rupanya, Panji",ujar Retainer yang baru menunggu Panji bangun,"kau kira lagi latihan di atas gunung Liyue",tambahnya

"aku baru bangun",ujar Panji yang bangun dari tidurnya hingga membersihkan kedua matanya dan menatapnya lagi,"ada apa?",lanjutnya

"Kau habis membantu Ganyu di pagi hari, kau disini untuk apa?",ucap Retainer yang sedang menatap Panji baru bangun

"aku habis mengerjakan tugas",jawab Panji dengan lesu

"tugas seperti apa?",ucap Retainer yang ingin tau tentang tugas Panji, dengan tatapan kosong berhati lemah lembut kepada Panji

"tugas menghitung, bukan serangan musuh"ucap Panji dengan mengatakan sesungguhnya,"tidak ada musuh ditempat ini. hanya tugas rumahku membutuhkan Kakak yang membantu Adiknya dalam kesusah mengerjakannya",tambahnya

"aku mengerti Panji, aku pergi dulu",ucap Retainer pergi hingga mengeluarkan kedua sayapnya untuk terbang hingga meninggalkan Ganyu dan Panji di dataran

Panji pun melihat burung tersebut pergi dengan cepat, lalu Ganyu melihatnya sambil memegang kedua pundak pada saat berdiri, bahkan mengajaknya untuk pergi kesuatu tempat karena, Ganyu tau, Panji sangat kurang enak omongan Retainer padahal, Panji sedang memikirkan seorang laki-laki tersebut dimana orang yang dibayanginya sedang terjebak didalam rawa-rawa untuk menyelamatkan hewan seperti kuda dengan bertanduk hitam bergaris merah. Panji berfikir bahwa, yang dibayangi laki-laki tersebut merupakan Ayahnya yang menyelamatkan hewan misterius didalam hutan serta tanduk yang dilihatnya mirip sekali dengan tanduk Ganyu, bahkan Panji menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan hal yang aneh tentang mimpinya sambil berjalan ke suatu tempat dimana mereka mencari makanan di suatu kota. Di kota Liyue, Panji mencari makanan di kota tersebut karena rasa lapar mulai terasa hingga melihat ke depan, terdapat restoran namun, jajan makanan di jalanan tidak pernah kalah dengan restoran saji. Bahkan, Panji melihat sate di samping kanan membuat Panji ingin pergi ke samping mencium daging enak bahkan, melihat sebuah daging sapi yang diselimut tepung bahkan, melihat isinya terdapat penyedap rasa dengan bumbu yang renyah membuat Panji ingin membeli daging Mora dengan harga 430 saja dengan membeli dua atau empat. Lalu, Panji melihat Ganyu sedang asyik makan di meja makan hingga mengeluarkan bekal makanannya Properous Peace.

"tumben Kakak makan itu...",ujar Panji melihat Ganyu makan Properous Peace

"mau nyoba Panji?",ucap Ganyu nembalan ke Panji hingga melihat wajah Panji memerah,"eeh, wajahmu memerah",tambahnya

"ah tidak, aku hanya lapar jadi wajahku memerah",ujar Panji dengan berbohong sambil melahap daging mora hingga enak diperut,"wah, ternyata ini enak sekali rupanya",ujar Panji dengan rasa lapar mulai menggila dengan lahapnya daging mora

Panji pun menghabiskan dua daging mora dan sisanya untuk cadangan lalu, melihat Ganyu sudah kenyang dengan nasi ditambah dengan bahan-bahan vegetarian sambil menatap Panji dengan senyumannya. Diberkata,"mau kemana lagi Panji sayang?",ucapan Ganyu kepada Panji dengan lemah lembut,"kalau begitu yuk kita keliling alun-alun bagaimana di sore hari?",tambahnya sambil mengajak Panji ke alun-alun. memegang tangan Panji untuk saling mengajak ke alun-alun bahkan, Panji dan Ganyu melihat pemandangan indah dipelabuhan Liyue membuat Panji heran dengan pemandangan dermaga Liyue tersebut setelah main ke alun-alun.

"pemandangan yang indah Kak disini",ucap Panji melihat matahari terbenam tepat didepannya,"Kakak melihatnya?",tambahnya

"iya Panji, Kakak melihat matahari terbenam didepan kita",ujar Ganyu yang sedang memandang matahari terbenam

"oh, kalian ada disini",Keqing datang dari belakang Ganyu dan Panji

"eh, Kak Keqing",ucap Panji sambil berbalik ke Keqing,"Ada apa Kak?",tambahnya

"sudah puas jalan-jalannya Panji?",Ujar Keqing sambil mendekati Panji

"sudah Kak, aku habis mengerjakan tugas rumahku",ucap Panji dengan omongan jujur kepada Keqing,"aku tidak jalan-jalan sama Kak Ganyu, hanya kecapean dan membantu mengerjakan tugasku Kak",tambahnya

"sepertinya tinggal tujuh hari lagi Panji untuk melihat pemandangan kembang api",ucap Keqing dalam mengajak Panji melihat pemandang kembang api

"waaah, indah sekali. Jadi tujuh hari itu lama sekali rupanya",ucap Panji yang sedang bingung dan setengah senang,"tapi rame sih melihat pesta seperti itu",ujarnya dengan senang mendengarnya

"hmmm, Kakak disini saja sama kalian berdua",ucap Keqing sambil melihat pemandangan matahari terbenam setelah menyelesaikan tugas di kantornya

Mereka melihat pemandangan matahari yang terbenam, sampai menjelang malam mereka berkeliling melihat lampu menyala di sekitar ruko China, bahkan melihat warga yang asyik berkeliling malam hari yang merupakan tempat libur wisatawa bagi warga wisatawan ke Liyue yang sangat ramai. Panji melihat seluruh penduduk sampai pedagang menyalakan lampu lilin yang terang, hingga menyiapkan atau merapihkan kenikmatan malam yang sangat spesial membuat Panji kebingungan dengan hari tersebut.

"wah, kenapa semua tempat ini menyala Kakak?",ucap Panji dengan kebingungan

"mereka hanya dihiasi saja Panji",ujar Keqing ke Panji,"mereka hanya menyiapkan dan membereskan tempat liburan malam dinegeri ini",tambahnya

"oh iya, sekarang malam sabtu mereka menyiapkan sesaji dimalam indah ini",ucap Panji baru tau tentang hari sekarang

"yaaah, hari ini tidak hari spesial melainkan hari libur untuk mereka",ujar Keqing dengan nada sedang ke arah Panji,"tapi, tidak apa-apa Panji dan Ganyu, mau kemana hari ini kalian berdua?",ucap Keqing dengan sedikit senyum ke arah Panji

"oh, kenapa Kakak senyum terus kepadaku? Apakah aku salah dengan Kakak?",ujar Panji ke arah Keqing yang sedang senyum saja,"aku boleh-boleh saja pada Kak Keqing, mau jalan-jalan atau tidaknya bersama Kakak",tambahnya

Keqing terkejut mendengar Panji yang sedang jalan-jalan bersama Ganyu bahkan, mereka melihat orang-orang yang ada disekitarnya melihat lampu-lampu kuning yang berpijar di atasnya. Lalu, mereka pun sampai di jembatan kota malam yang merupakan janji Ganyu dengan Panji melihat pemandangan indah di kota Liyue membuat Panji tidak sabar untuk melihat kembang api dimalam hari.

"mungkin beberapa hari lagi kita menunggu kembang api di sini, iya Kakak?",ujar Panji dengan semangatnya untuk melihat pesta kembang api saat malam hari tiba,"dan pasti meriah daripada hari ini Kak",ujar Panji dengan senyuman tersebut,"karena, aku belum pernah melihat pesta kembang api yang meriah di suatu tempat Kak. Aku jujur, aku belum pernah melihat kembang api dimana pun berada",tambahnya