webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Videospiele
Zu wenig Bewertungen
49 Chs

46. TUGAS TERANEH DI MONDSTADT

Di Liyue, Panji membereskan seluruh laporan milik Ganyu yang sudah diberi cap bahkan, begitu Panji merapihkan kertas-kertas yang ada di atas meja, tiba-tiba mendengar suara langkah kaki yang sangat besar yang membuatnya heran tentang langkah kaki yang sangat besar tersebut yang ternyata, Keqing yang sedang marah karena, hal sesuatu.

"aaaah, Kakak..... Keqing? Kakak tidak apa-apa kan?",ujar Panji yang alis matanya kebawah sambil menutup matanya agar tidak terlihat marah kepada Panji dan menjawab,"yaaah, aku tidak apa-apa Panji, Kakak marah hanya masalah pekerjaan saja"ujar Keqing kepada Panji yang belum percaya dengan ucapannya bahkan, Ganyu mendengar jawaban tersebut dan masih mendengar langkah kaki yang besar darinya dan berkata,"Katanya gara-gara masalah pekerjaan tapi, dia masih marah lagi",ujarnya

"mungkinkah sama seperti kejadian Kak Amber kemarin, dia marah karena Kak Aether",ujar Panji didalam hati

Begitu Panji dan Ganyu melanjutkan pekerjaannya tiba-tiba saja, terdengar suara amarahnya Keqing di suatu tempat yang membuat Panji dan Ganyu tidak tenang dan berkata,"duh, Kakak Keqing!",ucap Panji yang mendengar suara tangisan Keqing di suatu tempat stelah amarahnya sudah mereda. Begitu Panji dan Ganyu menemukan Keqing di lantai atas, akhirnya mereka mengajak berkomunikasi lalu, Ganyu berkata,"apa yang terjadi Keqing? kau kelihatan marah dan sedih seperti itu",ujarnya dengan nada lemah lembut lalu, Keqing memeluk Panji dan Ganyu secara bersamaan dan berkatan,"Aether... Aether.... Dia..... meninggalkanku....",jawabnya

"Kak Aether?",ucap Panji lagi,"Hmmm, pantas dia selalu meninggalkan pacarnya, aku melihat hal ini sebelumnya",ujar Panji didalam hati,"emangnya, Kakak ada apa dengan Kak Aether?",ucapnya

"dia..... dia sudah ada miliknya, Ayaka yang sudah mencampaknya Panji",jawab Keqing sambil menahan kesedihannya karena, Aether sudah melupakan dirinya dan kecantikkannya yang anggung kepadanya. Lalu, pelukkan tersebut terlepas dengan lemas, Keqing membuka kedua matanya sambil membuang nafas secara bersama-sama hingga dirinya berkata kepada Panji,"Panji, dia terlalu bodoh untuk mengingatkanku dan aku ingin marah kepadanya",ucap Keqing dengan wajah amarah Keqing terlihat oleh mereka berdua,"tapi, kau dan aku selalu bersama bahkan, bersamamu juga..... Ganyu",ucapnya

"iya, kau selalu dekat denganmu, Keqing. Kau ingat waktu aku tidur karena, kecapean?",ucap Ganyu yang sudah merasakannya

"iya",jawabnya dengan singkat hingga Panji berkata,"biarin saja, sudah menjadi Lelaki Buaya Darat, Kak Aether itu Kak. Bahkan, aku kemarin, di Mondstadt, Kak Amber sama sepertimu gara-gara dia",ucapnya yang membuat Keqing kaget mendengar ucapan Panji dan berkata,"apa?! Jadi..... dia.....",ujar Keqing yang memotong ucapannya dan mendengar ucapan Eula kepadanya,"iya, dia memang lelaki yang mencari mangsanya",ujarnya

Keqing, Ganyu, dan Panji mendengar ucapan tersebut dibelakang mereka, bahkan Eula pun mendengar cerita dari mereka dan berkata,"udah biarin saja, nanti kau bisa sakit, iya kan Panji?",ucap Eula kepada Panji dengan senyuman yang manis kepada Panji hingga kepala Panji memangkuknya kebawah dan membuat Eula senang melihatnya,"oh ya, bolehkah aku bawa Panji ke Mondstadt, Ganyu?",ujarnya hingga Ganyu menjawab,"boleh, Eula kalau dia suka jalan-jalan ketempatmu",jawabnya. Panji pun berkata,"tapi, kalau aku sendirian tanpa Kakak gimana?",ucapnya

"oh iya, kau juga ikut bersamaku kalau kau boleh ikut, Ganyu dia pasti sedih tanpamu",ucap Eula yang sudah melihat dari mata Panji,"termasuk aku juga..... Panji",tambahnya dari dalam hati

"bolehkah aku ikut bersama kalian?",ucap Keqing,"Hah daripada aku tidak senang sama dia",ujarnya,"lebih baik aku ikut bersama kalian, agar aku tidak sakit dan hal-hal lainnya",tambahnya

"iya boleh, Keqing untuk melepas dari amarahmu",ujar Eula yang senang mendengarnya hingga mereka pergi untuk jalan-jalan ke Mondstadt, namun ditengah perjalanan mereka merasa bingung ucapan Panji dan Ganyu berkata,"hey Panji, kenapa kau mengatak kalau Aether itu Lelaki buaya darat?",ucapnya

"iyalah Kak, kata Bu Guru bilang begitu, belajar tentang arti dan makna Kak",jawab Panji

"Begitu ya? jangan diulang lagi ya Panji",ucap Eula yang mendengar ucapan tersebut namun, Ganyu mengatakkan,"itukan pelajaran Panji kan, Hmhmhmhm?",ujarnya sambil tersenyum kepada Panji

"nah, kita sudah sampai, yuk kita kedalam!",ujar Eula yang masuk setelah membuka pintu kantor kerjanya, sambil melihat Amber yang sedang menulis dan kecewa mengingat Aether yang sudah milik orang lain. Panji melihatnya dan berkata,"Kak Amber, sedang ngapain?",ucap Panji yang melihat Amber sedih dan mengubahnya menjadi tersenyum dan menjawab,"aku sedang menulis Panji, ada apa?"

"oh kau disini rupanya, Amber?",ucap Eula yang melihat Amber senang saat bertemu dengan Panji

"iya, Eula. Lebih baik aku fokus bekerja disini hah, dari pada mengingat dia, dia tidak ada apa-apanya bagiku",ujar Amber sambil melanjutkan dalam pekerjaannya

Panji melihatnya namun, Ganyu pun berusaha untuk merayu Panji dengan memegang kedua pundak dan menghaluskannya dimana kedua tangan tersebut terlihat olehnya dan Ganyu berkata,"yuk kita jalan-jalan",ucap Ganyu dengan halus hingga kepala Panji mangkuk dan pergi bersamanya namun, Keqing pun ikut saat melihat mereka keluar rumah bersama Ganyu dan Eula walaupun Amber hanya melanjutkan pekerjaannya sendirian di kantornya.

di tengah perjalanan, Panji merasa bingung karena Amber dan berkata sambil berkata "aaah, Kak Eula, kenapa Kak Amber tidak ikut bersama kita?",ujar Panji hingga Eula berkata,"tidak apa-apa Panji dia sedang mengerjakkan laporan saja yang belum dikerjakan nanti siang jam setengah dua belas..... dia sudah beres Panji, kenapa?",ucap Eula yang merasa bingung melihat dan mendengar ucapan Panji

"seharusnya Kak Amber itu, melepaskan dahaga dari Kak Aether, dia kan korban ingkar janji darinya Kak. Maka dari itu, kita bicara saja agar dia senang kembali dan semangat beraktivitas",ujar Panji

"ooh, maksudmu curhat Panji?",ujar Keqing kepada Panji dan menjawab,"iya Kak dia kan tidak pernah bicara kan Kak Eula kemarin",tambahnya hingga Eula menjelaskannya,"iya, memang dia sudah gitu tapi, nanti juga berubah Panji",ujarnya

"baguslah kalau dia ingin berubah dengan cara itu, Kak Eula takutnya dia kenapa-kenapa Kak",ujar Panji yang khawatir dari mata Amber yang selalu sedih mengingat Aether yang sudah tidak mengingatkan dirinya sebagai pacar.

"aaah, itu buat dewasa Panji, kamu masih anak-anak jangan ikut campur seperti itu ya?",ujar Ganyu dengan nada tenang kepada Panji sambil melanjutkan jalan-jalannya kesuatu tempat lalu, melirik ke samping kanan dan kiri orang-orang sedang membeli barang-barang antik seperti kemarin, bahkan Mereka melihat orang-orang di sekitarnya kemudian, mereka masuk kedalam kafe milik Lumine untuk memesan minuman untuk Eula yang membuat Panji tidak tahan melihatnya dan berkata,"duh aku tidak mau dekat dengannya sebaiknya, aku harus dekat dengan Kak Ganyu aja",ucap Panji didalam hati dimana, Eula ingin memesan bir untuknya kemudian, Keqing bingung ingin memesan sesuatu didalam menunya kemudian, pergi ke kasir dan menjawab pesanan tersebut kepada Lumine. Sementara Panji, selalu memegang lengan Ganyu dan dia berkata,"kenapa Panji? Kok, terlihat takut sama seseorang?",ucapnya yang melihat Panji merasa takut oleh Eula yang selalu meminum Bir di dalam BAR hingga Eula heran dengan sikap Panji takut akan mabok olehnya dan menghadap Panji sambil berkata,"kenapa Panji?",ucapnya

"dia tidak suka melihatmu meminum Bir, Eula",jawab Ganyu hingga dia tau dan berkata,"nggak, Kakak nggak akan minum itu kalau ada kamu Panji",jawab Eula yang mencoba dekat dengannya sambil mengadu kepala antara Panji dengan dirinya untuk saling percaya,"Kakak janji tidak akan meminum Bir lagi kalau ada kamu",ucapnya hingga kepala Panji memangkuknya kebawah lalu, dia memesan sebuah minuman yang tidak berbahan mabuk, Kopi ekspresso yang membuat Ganyu ingin mencobanya. Panji kebingungan untuk memesan sesuatu didalam menunya, dan tak lama kemudian dia memesan minum susu cokelat hingga Lumine pun membuat pesanan untuknya.

Lumine melihat meja Panji yang bersama dengan Eula dan Ganyu hingga melihat dirinya menyimpan minuman pesanan, hingga Panji menikmatinya dan berkata,"Haaah, enaknya susu cokelat ini Kak",ucapnya

"Hmmm, kemarin kan sudah minum cokelat vanilla di rumahmu Panji",ucap Ganyu yang telah melihat Panji meminum susu vanilla yang enak hingga Panji berkata,"iya Kak, apalagi ini mungkin rasanya hampir sama dengan susu vanilla dari kulkas Kak",ucapnya

"boleh Kakak minta Panji?",ucap Ganyu yang ingin mencoba meminum susu cokelat dan menyedotnya hingga habis membuat Panji terkejut melihatnya dan berkata,"Haaaah, Kakak menghabiskan susu cokelatku",ucap Panji dengan lemas melihat Ganyu telah menghabiskan susu cokelat miliknya bahkan, Ganyu berkata,"oh, maaf Panji, ini kopi susu, habisin saja",ucapnya lalu, dia mencoba untuk menghabiskan kopi Susu cokelat ekspreso didalam cangkirnya kemudian Panji berkata,"hmmm, enak sekali Kak"

"iyalah, disini terkenalnya kopi susu ekspresso Panji",jawab Eula kepada Panji yang telah mencicipi kopi susu ekspreso dan menghabiskannya

"Haaaah, sudah puas disini Kak",ucap Panji yang telah menghabiskan minuman milik Ganyu kemudian, mereka berdiri hingga pergi meninggalkan kedai kopi atau BAR, namun Ganyu dan Panji tidak melihat Keqing yang berada disampingnya hingga Ganyu berkata,"dimana Keqing, Panji?"

"oh iya, tadi..... ada dimana ya?",ujar Panji yang berusaha untuk berpaling dan tiba-tiba saja, dia melihat Keqing dengan wajah memerah dengan lemas serta menghabiskan Bir didalamnya yang membuat Panji gugup melihat sikap Keqing yang sedang mabuk berat akibat meminum Bir didalamnya.

"oi! Kenapa kau meninggalkanku hah? hey Nak..... jawab! Kenapa kau selalu meninggalkanku di dalam sana",ucap Keqing yang sedang mabok berat akibat meminum Bir yang membuat Panji mundur hingga Eula berusaha untuk menenangkannya sambil membawanya kedalam kantor.

"Haaah, dia menghabiskan dua gelas Bir didalam sana, Ganyu dan Panji",ucap Eula yang telah melihat bon milik Keqing

"ya ampun, dia menghabiskan dua botol Bir!!!",ucap Ganyu dengan kaget mendengar Eula membaca Bon tersebut

"hey, aku benci sama Aether! aku benci! aku benci! Hah?!",ucap Keqing berkali-kali dengan lemas bahkan, Eula akan menggendongnya sambil membawanya ke kantor membuat Ganyu khawatir dengannya lalu, dia mengajak Panji mengikuti mereka berdua dimana Eula menggendong Keqing dan membawanya kedalam kantor kerja. Namun, ketika sampai didalam kantor, Amber terkejut melihat Keqing begitu lemas karena, meminum Bir dua gelas hingga Panji tidak berani menyentuh dia. Ganyu pun khawatir dengan Panji yang berada di sampingnya sambil berkata,"takut sama Keqing Panji?",ucapnya

"nggak Kak, aku takut melihat dia sedang mabok berat Kak",jawab Panji

"tidak apa-apa Panji, Ganyu jalan-jalan saja sama Panji ya dia takut sama Keqing sedang mabok berat"ucapnya hingga Ganyu menjawab,"iya, yuk Panji kita jalan-jalan sama Kakak keliling kota",ucapnya agar Panji menghilangkan rasa takut kepadanya saat menjelang sore tiba, Ganyu dan Panji masuk kedalam kantor, namun mereka melihat Keqing yang tidak bisa sadar karena terlalu banyak minum Bir membuat Panji semakin takut kepadanya hingga Eula berkata,"tidak apa-apa Ganyu, nanti juga sadar sendiri",ucapnya

"tapi aku takut kenapa-kenapa Kak Eula",ujar Panji yang masih takut sambil mundur dibelakang Ganyu

"tidak apa-apa Panji, kalau takut, dibelakang mereka aja. Nanti sama Ganyu membawanya ketempat tidur, Panji",jawab Eula kepada Panji

Panji melihat kondisi Keqing yang sedang mabok berat hingga tidur kembali pulas, bahkan melhat Ganyu yang berusaha untuk bangkit dan mencoba untuk membawanya ke Liyue bersama Panji,"baiklah terimakasih jalan-jalannya",ucap Ganyu yang sedang memegang lengan kanan Keqing di atas pundak hingga Eula menjawab,"iya sama-sama, hati-hati dijalan ya"

Begitu Panji melihat Ganyu menggendong Keqing yang sedang mabok berat, tiba-tiba muncul seseorang yang ingin menarik baju Panji dari belakang saat dirinya ingin pulang dari belakang Ganyu dan Keqing. Ganyu kaget tidak melihat Panji yang berada dibelakang, hingga berkata,"Hah, tidak apa-apa mungkin dia tidak bosan di tempat sana",ujarnya sambil melihat Keqing dan berkata,"aaah, aku benci Aether! dia pacarku aku harus merebutnya kembali, Ganyu!!!",ucapan Keqing bernada cerewet membuat Ganyu tidak bisa tahan dan berusaha untuk pulangkan Keqing ke tempatnya namun, kenyataannya dia membawanya ketempat tidur disore hari.

Sementara itu, Panji melirik kebelakang, dimana seseorang menarik pakaiannya dari belakang hingga muncul Lisa yang murah tersenyum kepadanya dan berkata,"maaf ya nak, aku butuh bala bantuanmu hari. Nanti, Kakak tidak akan terjadi lagi kepadamu",ucapnya yang membuat Panji lemas kepadanya,"duh perempuan ini, kenapa dia mencoba menarik bajuku dari belakang? Aaaah, aku kan ingin pulang bukan membantumu, Kak Lisa",ujar Panji didalam hati sambil diam dan mendengar Lisa untuk membantu tugas kepada Panji

"Begini nak, aku sangat bosan dengan ini termasuk kami juga nak",ujar Lisa yang khawatir dengan seseorang kemudian, Panji berkata,"hah, lalu tugasku apa Kak?",ujarnya yang ingin tau tugas dari Lisa

"tugasmu sederhana Panji",jawab Lisa hingga menjelang malamnya, di istana, dimana Panji harus menjaga Jean dari apapun dimalam hari yang membuat Panji kesal dan dirinya berkata,"menjaga Kak Jean? Kenapa tugas ini harus diadakan hah? Tugas macam apa ini?!",ucap Panji yang berada di kantor kerja Jean di malam hari sambil tegak dan membolehkan duduk di atas kursi kayu di samping.

"Hah, daerah ini membuatku virus yang aneh-aneh seperti ini nih, tugas aneh dari Kak Lisa",ujar Panji dengan rauk mukanya yang sedikit cemburu dengan tugas darinya hingga berdiri sambil melihat bintang di atas gunung putih tepat didepan mata,"gunung itu..... indah sekali jika ada bintang di atasnya, indahnya",ujar Panji yang senang melihat keindahan dari atas jendela namun, tiba-tiba saja muncul cahaya putih dari bawah, hingga Panji berusaha bersembunyi di dalam lemari. Bahkan, begitu berhasil bersembunyi, muncul dua orang misteri masuk kedalam ruang kerja kantor Jean. hingga mereka saling berdebat didalam ruangan, kemudian mereka pun keluar namun, tiba-tiba salah satu seorang bayangan misterius dengan tatapan mengerikan membuat Panji menjadi gugup sampai menegukkannya di leher dan pintu tersebut ditutup. Pintu lemari pun telah dibuka, Panji merasa lega walaupun dirinya merasakkan perut keroncongan membuat dirinya lapar,"duh, lapar sekali..... ada makanan tidak ya? Padahal, aku mengajak Kak Ganyu ke restoran terkenal di Mondstadt, hah ya sudah lebih baik aku cari makanan di mana pun berada",ucap Panji didalam hati sambil mencoba membuka pintu ruang kerja Jean walaupun tidak dikunci oleh mereka berdua.

Panji berjalan sendirian, menghadapi kegelapan yang sangar, kemudian dia pergi ke samping dimana, Panji menemukan ruangan yang bercahaya bahkan, dirinya menemukan sebuah ruang makan dan mencium aroma ayam yang sudah di bakar, yang membuat Panji ingin memakannya. Namun, sebelum dimakan, dirinya pun berdo'a dan memakannya hingga membuat Panji senang bisa merasakkan makanan ayam panggang dengan saus tiram ala Mondstadt dan berkata,"ini enak, sebaiknya aku habisin ayam panggang dengan saus yang sangat rahasia ini membuatku tidak puas untuk dimakan",ujarnya didalam hati dengan melahap dan menghabiskannya sampai terlihat tulang paha bawah sampai sayap. Hingga akhirnya, Panji mulai kenyang dan berkata,"enaknya..... Ayam ini",ucapnya namun, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang semakin dekat membuatnya ingin bersembunyi di bawah meja yang tertutup oleh kain putih. Ketika Panji bersembunyi didalam meja makan tertutup kain putih agar seseorang tidak melihat dirinya di ruang makan. suara langkah kaki berhenti, sambil melihat sepatunya hak tinggi warna putih bergaris hitam dan melebar kesamping tegak. namun, Panji mendengar ucapan perempuan tersebut bernada marah yang berkata,"sial! Siapa yang menghabiskan makananku?!",ujarnya,"siapa yang menghabiskan daging ayam bakarku di atas meja makan ini, aku harus memanggil Lisa lagi!",ucapnya hingga pergi ke suatu tempat untuk menemui Lisa. Panji pun berfikir untuk bisa menggantikkan rugi dari daging yang dia makan lalu, dia mencari daging ayam dan dibakar hingga tak lama kemudian, dia menemukan daging tersebut di dalam lemari yang masih mentah sambil mencoba untuk mengambil namun, dirinya tidak bisa memasak daging bakar ayam dan berkata,"duh, apalagi masak aku tidak bisa masak di sini bahkan, ketahuan sama yang lain apalagi perempuan itu mencium aroma masakkan daging panggang ayam disini",ucap Panji yang mencoba untuk pergi keluar sebelum masuk ke tempat istana milik Jean.

Begitu di kota Mondstadt, Panji melihat salah satu restoran tepat didepan mata untuk membeli daging ayam bakar tersebut, bahkan ketika masuk Panji merasa senang dan bisa menyimpannya di atas meja makan perempuan misterius. Dengan berjalan kaki, ketika sampai di istana dan masuk kedalam, mendengar suara perempuan lagi yang sedang bicara kepada seseorang yang ternyata Lisa dimarahi oleh seorang perempuan kemudian, Panji membiarkannya dia marah dan melanjutkan untuk bersembunyi sambil meletakkan daging ayam bakarnya yang sudah dipesan dari restoran mahal hingga menyimpannya di atas piring bersih.

Ketika Panji telah meletakkan makanan tersebut dan pergi, muncul perempuan yang berpakaian sama dimana Panji lihat dan dia merasa kaget ada ayam panggang di atas piring, kemudian begitu Panji merasa aman, dia naik ke atas walaupun dia mendengar ucapan dua perempuan tersebut yang masih belum puas tentang munculnya ayam bakar yang sama dengan ayam bakar sebelumnya tidak ada, bahkan Panji pun masuk kedalam kamar untuk duduk kembali dan melanjutkan tugas yang diberikan oleh Lisa yang merupakan tugas yang aneh baginya.

"tugas apaan ya? Tidak ada apapun yang muncul di tempat ini",ucapnya sambil berfikir bahkan, mendengar suara langkah kaki kecil tepat didepannya dan segera membuka pintu membuat Panji curiga dengan dia. ketika pintu dibuka, muncul bayangan aneh yang ternyata, Klee yang mencoba untuk masuk kedalam ruang kerja Jean yang membuat Panji terkejut dan heran dengannya,"hey! itukan.... Klee?",ucapnya

"hehehehe, ya Panji apakah kau ingin main denganku?",ujar Klee yang menunjuk ke arah Panji dan berkata,"mau main? main apa? ini sudah larut malam tau sebaiknya kau pulang saja deh dari pada main ditengah malam begini, nanti kau tidak bisa tidur",ucapnya

"tidak mau, sebelum aku mengacaukan ruangan ini! Aku akan memberontak",ujar Klee yang membuat ruang kerja Jean berantakkan hingga akhirnya, dia mengeluarkan sebuah bom yang terbuat dari boneka namun, Panji dapat dicegah dengan mengeluarkan satu anak panah cryo hingga berhasil memadamkan serangan Klee. Klee tidak mau menyerah sambil mundur kebelakang dan mengeluarkan serangan bom besarnya didalam ruang kerja kantor Jean walaupun, Lisa dan Jean ditempat ruang makan tidak mendengar apa-apa hanya melanjutkan untuk makan. Panji berusaha untuk menenangkan Klee dan berkata,"sudahlah Klee, jangan membuat onar seperti itu",ucapnya sambil melepaskan satu anak panah ke arah Klee namun, dia mengeluarkan bom bonekanya ke arah anak panah tersebut dan lompat ke atas agar tidak mengenai serangan dari Panji lagi.

Panji terkejut sambil mundur hingga melihat pergerakkan Klee yang sangat lincah kemudian, dia menggerakkan panahnya sebagai target untuk melumpuhkan pergerakkan Klee dan akhirnya, dia terjebak didalam bekukkan es. Panji merasa senang dan berkata,"sudahlah Klee, kenapa kau masih membenci sama Tante Jean?",ucapnya

Klee berusaha melepaskan jebakkan buatan Panji dan berkata,"duh, lepaskan aku! lepaskan aku dari jebakkanmu ini!",ucapnya

"sebelum dilepaskan, kenapa kau menghancurkan kantor kerja Tante Jean dan apa salah dia?",ucapnya namun, Klee tidak menjawab apa-apa tujuan untuk menghancurkan kantor kerja Jean dan tiba-tiba saja, mendengar suara langkah kaki yang sangat cepat yang membuat Panji ingin bersembunyi lagi di dalam bekukkan es. hingga muncul dua perempuan tersebut yang kaget melihat Klee terjebak didalam bekukkan es, Panji melihatnya lewat sela-sela garis yang bolong yang ternyata, melihat Lisa dan Jean yang kaget bahwa, Klee yang akan melakukan sesuatu. Kemudian, Jean kaget mendengar jawaban Klee hingga membawanya ke suatu tempat, yang membuat Panji merasa lega namun, Panji melihat Lisa sedang melihat Jean yang sedang membawa Klee ke suatu tempat kemudian, dia melihat kearah dirinya yang sedang bersembunyi didalam lemari sambil membukanya dan berkata,"terimakasih.... Panji",ucap Lisa dengan lembut dan pelan hingga membuat Panji kebingungan dan berkata,"Kakak, tugas ini benar-benar aneh bagiku",ujarnya dengan nada pelan

"ooh, benarkah?",ucap Lisa

"iya, kenapa Klee berani seperti itu, dia itu sesama tim di Mondstadt, kenapa dia ditahan Kak Lisa?",ucap Panji yang kebingungan kemudian, Lisa menjawab lewat telinga Panji hingga membuatnya kaget mendengar jawaban tersebut,"Haaah, yang benarkah",ucapnya

"iya, dia selalu berbuat onar dan juga nakal dia itu Panji kepada Jean maka dari itu, setiap anggota sangat lelah untuk menjaga di malam hari begini, maka dari itu, aku akan memanggilmu kesini untuk melakukan tugas menjaga kantor kerja Jean",jawab Lisa yang membuat Panji geleng-geleng kepala dan berkata,"Haaah, tapi tidak ada yang rusak ditempat ini hanya bekas ledakkan olehnya Kak Lisa"

"tidak apa-apa Panji yang penting pelakunya sudah ditangkap oleh Jean, Panji. Tapi, kau boleh pulang setelah melaksanakan tugas ini, maaf ya Panji Kakak menyuruhmu mengerjakkan tugas ini semalaman",ucap Lisa yang melihat wajah Panji pucat karena tugas dari Lisa sambil keluar ruangan dengan membuka pintu ruangan dan keluar bersama Lisa yang rauk muka tersenyum. Panji pun pergi dengan jalan kaki di tengah malam hari, menuju Liyue dan tak lama kemudian disambut oleh Ganyu ketika sampai di dalam ruang kamar dan berkata,"eeeh, Panji jam segini baru pulang? ada apa?",ujarnya

"Hah, dasar, orang-orang aneh di Mondstadt",jawab Panji dengan nada lesu sambil pergi ke kamar mandi, Ganyu heran dengan Panji dimana dia habis sesuatu bersama orang lain kemudian, dia melihat Panji keluar dari kamar mandi dan berkata,"Hmmm, kau habis mandi Panji?",ujarnya

"tentu Kak, aku habis mandi dan aku cape karena tingkah laku orang-orang Mondstadt, tapi yang tidak aneh dan sangat sopan hanya dua orang saja Kak",ucap Panji kepada Ganyu hingga Ganyu berkata,"siapa?"

"Kak Eula dan Kak Amber, dia terlihat sopan dan menurutku Kak Eula terlihat misteri Kak",jawab Panji kepada Ganyu dan menjawab,"Eula..... dia sering kesini Panji, apakah kau tidak melihatnya?",ucap Ganyu kepada Panji yang terkejut mendengar ucapan tersebut dan berkata,"oh, iya! Kak Eula selalu disini kalau sudah bosan dan mencoba melepaskan dahaga pikiran dia",ujarnya

"Hmmm, dia santai dibelakang halaman rumah, dia melihat pemandangan indah di sana oh iya, kemarin kan habis bertarung dengan serigala hitam di belakang halaman rumahmu kan Panji? dia membantu Aether",ucap Ganyu kepada Panji mengingat kejadian kemarin

"oh, iya Kak. Aku melihatnya",jawab Panji yang sudah mengingatnya

"itulah dia datang kemari untuk istirahat dan dia bosan di tempat daerahnya, karena mungkin kehilangan satu temannya disamping",ucap Ganyu kepada Panji

"emangnya, dia kemana?",ucapnya hingga Ganyu menjawab,"tidak tau Panji, haaah untung Keqing bisa mengontrol pikirannya karena terlalu banyak minum Bir",ucap Ganyu yang sangat aman dari sikap Keqing yang selalu marah tentang Aether hingga kembali ketempat tidur bersama Panji,"yuk Panji kita tidur, Kakak habis mengerjakkan tugas tadi malam bersama Ningguan",tambahnya

"iya",jawab Panji dan pergi sambil merangkul Ganyu ketika sampai di atas kasur bersamanya kemudian, Ganyu berpaling dan merangkul Panji saat dia mulai tertidur dengannya hingga menjelang pagi, mereka sedang beraktivitas seperti kemarin, bahkan Panji mengecap hingga melihat kedepan dimana, dia melihat Keqing yang selalu ada di depan mata namun, dia tidak muncul sama sekali.

"Panji, kenapa kau diam?",ujar Ganyu yang melihat Panji terdiam dan dirinya menjawab,"tidak, aku berfikir kalau Kakak sudah sembuh dari penyakit itu",ucapnya

"ooh, karena kemarin Panji? Yaaah, mungkin dia sedang istirahat sangat lama, makanya jangan banyak minum bir dan kau tidak suka melihat orang-orang suka minum seperti itu ya?",ucap Ganyu yang melihat Panji sedang menatap dirinya dan kepala Panji memangkuknya hingga melanjutkan tugas membantu Ganyu.

Begitu mereka berdua sedang bekerja, tiba-tiba saja Keqing muncul, hingga melanjutkan pekerjaannya setelah menyapa Panji dan Ganyu yang sedang mengerjakkan tugas di kantornya, hingga dirinya melihat kedalam catatan lagi dengan teliti. Setelah itu, saat menjelang siang, dimana Panji dan Ganyu sudah menyelesaikan tugasnya, kemudian Ganyu mengajak Panji duduk dan Panji menatapnya dan berkata,"haaaah, sudah terbiasa mengecap dan menyimpan kotak di atas lemari Kak"

"iya Panji, jadi Kakak nggak akan begadang karenamu, Panji",ujar Ganyu yang tersenyum melihat Panji sedang terdiam dan melihat Keqing sedang menghadap dirinya dan berkata,"Haaaah, Panji aku ingin ngomong sama kamu",ucap Keqing dengan pelan dengan rauk muka yang lemah lembut

"iya? Ada apa Kak?",ujar Panji yang ingin tau ucapan yang diucapkan darinya

"aku..... dan kau bersama Ganyu..... anggap aku ini kepadamu.... Kakak kedua ya?",ujar Keqing dengan nada lembut dengan matanya serius dan senang melihat wajahnya,"walaupun kau sangat baik kepadaku, aku anggap kau adalah adik bungsuku",tambahnya yang membuat Panji kaget dan berkata,"apa yang kau katakana? iyalah, Mamahku sudah bilang kepadamu sejak satu bulan yang lalu, sejak Kak Ganyu, Aku, dan Kakak pergi menemuinya di ruang tamu",ujar Panji yang sudah mengetahuinya,"apakah Kakak ingat tidak?",ucap lagi yang membuat Keqing kaget dan tersenyum kembali dengan lemah lembut hingga berfikir kembali dan ingat tentang tersebut

"iya Keqing kau sudah dianggap Kakak keduanya Panji dan aku Kakak sulung Panji",ujar Ganyu yang tersenyum bahkan, dia melihat Panji sedang dirayu oleh Keqing sambil berkata,"Hah, Panji... lebih baik kamu saja yang dekat denganku",ujarnya dengan nada lembut kepada Panji

"aaah sudahlah Kak, iya aku selalu dekat dengan Kakak, lupakan aja Kak Aether itu, sudah ingkar janji untukmu",ujar Panji yang melihat mata Keqing sangat manis kepada dirinya hingga berpelukkan membuat Ganyu tersenyum dan berkata,"tidak apa-apa, yang penting Keqing senang ada Panji dan aku disini saling tolong menolong",ujarnya

***