webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Videospiele
Zu wenig Bewertungen
49 Chs

43. SANG PELAUT LIYUE YANG HILANG

Di sebuah kota Liyue, dirinya berjalan dan menurun dengan anak tangga kecil yang membuat Panji membuang kantuknya dan menutup dengan satu tangan yang berbentuk bugem, kemudian dia melihat ke kiri terdapat ruko yang awalnya merupakan perabot kayu yang sudah lama tidak di gunakan lagi hingga kini berubah menjadi jajanan untuk para pelaut namun, di sampingnya terdapat ruko yang sudah tua dan tidak digunakan lagi yang membuat Panji bingung dan berkata,"padahal, ruko ini..... untuk menjual serba ada saja kalau menurutku",ujarnya didalam hati dan tiba-tiba saja muncul ruh putih yang sangat cepat menghilang yang membuatnya terkejut dan berkata,"Hah? Ya ampun, ada seseorang didalam ruko itu! Aku akan memeriksanya",ucap Panji dan pergi ke dalam.

Begitu masuk kedalam sendirian, dirinya tidak menemukan seseorang hingga pergi ke lantai atas untuk diperiksa namun, ketika diperiksa, dia tidak melihat bayangan putih dimana Panji lihat lewat jendela. Bahkan, dia menemukan laci berbentuk persegi sedang tepat disebelah kanannya yang masih tertata rapih walaupun debu menyelimutinya. bahkan, Panji menyapunya dengan tangannya yang ternyata meja belajar yang sudah tua karena, dari struktur warnanya yang surah rapuh dan luntur.

"Hmmm, meja belajar rupanya, para pelaut sering menulis di atas mejanya bahkan aku bingung..... kenapa tempat ini ditinggalkan olehnya?",ujar Panji sambil melihat kebawah terdapat laci yang masih tertata rapih kemudian, membukanya yang isinya penyimpanan buku catatan sang pelaut karena, Panji melihat catatan tersebut yang merupakan catatan peninggalannya yang terkenal baginya dan berkata,"tulisan ini memang mirip seorang pelaut di daerah Liyue, aku akan membacanya lebih mendalam",ujarnya hingga membawanya kerumah. namun, sebelum bergegas pulang, Panji melihat lemari buku yang banyak buku tua yang sudah tidak digunakan hingga dirinya berkata,"buku-buku ini sudah tua",ucap Panji sambil mengambil salah satu buku yang berjudul catatan perlawanan makhluk gaib melawan pelaut yang membuatnya terkejut dan berkata,"buku ini..... dia menulis sesuatu tentang kejadian tentang..... makhluk astral di negeri Teyvat ini!",ujar Panji yang kaget melihat isi buku tersebut dan mengambilnya untuk dibaca.

Panji membawa dua buku milik sang pelaut yang misterius berasal dari Liyue yang menghilang, namun ketika Panji keluar dari ruangan tersebut, tiba-tiba ruh putih melihat dia yang sedang diam dan melirik ke samping kanan dan kiri. Bahkan, pergi ke arah kanan bertemu dengan seorang perempuan, Hu Tao hingga dia berkata kepadanya,"suatu saat nanti anak muda, kau akan mengerti tentang catatanmu",ujarnya hingga menghilang

Panji bertemu dengan Hu Tao sambil berkata,"Panji, habis dari mana? itu buku siapa?",ujarnya yang melihat buku misteri di tangan Panji hingga menjawab,"ini buku punya sang pelaut tapi, sudah tua",jawab Panji kepada Hu Tao yang sedang membawakan buku catatan tersebut untuk dibaca.

"mau ngapain kau bawa buku itu, Panji?",ucap Hu Tao sambil berjalan mengikuti Panji pergi ke kamarnya, bahkan begitu sampai di kamar dirinya membuka salah satu bukunya, buku catatan sang pelaut yang berisikan tentang penjelajah ke negeri yang jauh, Inazuma yang merupakan singgahan pertama darinya kemudian, menangkap ikan di laut Liyue maupun perbatasan Mondstadt yang tidak ada penjaga lautnya dan tiba-tiba saja, dia menemukan sebuah cerita aneh dan mistis tentang makhluk berwarna putih yang mirip dengan seekor ular yang membuatnya kaget saat membacanya, Hu Tao melihat Panji terjatuh dari tempat kursi sambil berkata,"waaah ada ular putih didalam catatannya?",ujar Panji yang telah baca sedikit

"eeh, kenapa kau terjatuh?",ujar Hu Tao yang bingung melihat Panji jatuh dari tempat duduk,"aaah, aku membaca catatan milik dia.... dia bilang, dia melihat seekor ular putih dan aku membayanginya dan kaget hingga terjatuh Kakak",jawab Panji kepada Hu Tao yang terkejut melihat dia jatuh sambil melihat catatan yang dimiliki sang pelaut yang misterius.

Hu Tao membacanya dan dia mengerti isi catatan tersebut dan berkata kepada Panji,"ooh, kau melihat isi catatan tersebut berupa ular putih ya, Panji?",ucap Hu Tao yang telah membaca isinya

"iya,",jawab Panji,"ternyata dia mencatat semua tentang hal yang ada di laut Liyue Kak Hu Tao, tapi aku bingung ular putih itu seperti apa ya? iya sih memang ular tapi, masih hidup nggak ya, ehehehehe",ujar Panji yang takut akan digigit ular

"itu masih ada Hu Tao dan Panji",jawab Eula yang telah mendengar ucapan Panji yang telah membaca buku milik sang pelaut sambil menambahkannya,"aku dengar dari berita orang ada kapal yang hilang beberapa tahun yang lalu, aku mendengarnya dari satu bulan yang lalu",tambahnya yang membuat Hu Tao terkejut melihatnya

"jadi, ular yang ada didalam catatan ini masih ada Kakak",ujar Panji kepada Eula sambil menjawab yang sedang melihat isi buku catatan milik sang pelaut asal Liyue kemudian, dia berfikir sambil berkata,"Hmmm, sepertinya berkas tentang pelaut ini sudah lama dibuang Panji",jawabnya dengan pelan

"sudah dibuang?",ujar Panji yang kaget mendengar jawaban dari Eula

"iya, tapi katanya ular putih itu memang ada Panji, dia berkelamin perempuan bahkan, musuh lama Morax yang ada di sini, Panji",ucap Eula kepada Panji dengan tatapan serius sambil membacanya lagi dengan pelan

Panji pergi ke Liyue untuk mencari suasana yang tenang bahkan, dirinya berada didermaga berlantai bambu-bambu yang berjajarana kemudian, dia melihat seorang perempuan dengan bermata satu bahkan, pakaian yang khas Liyue sedang menjaga dermaga tersebut. Panji kebingungan bahkan, dia melihat dirinya yang terkejut melihatnya sambil berkata,"anak muda bukankah kau adiknya Ganyu?",ucapnya

"iya, aku bertanya kepada Kakak, apakah..... ada sesuatu yang aneh di laut Liyue sana?",ujar Panji yang menanyakan sesuatu berupa pelaut yang hilang

"iya, beberapa tahun yang lalu, salah satu kapal mengangkut ekspor impor telah hilang sejak puluhan tahun yang lalu, bahkan dengar dari seorang pelaut bilang kapal itu tenggelam akibat makhluk yang kasat mata dan dia berusaha untuk melarikkan diri darinya namun, sia-sia akibat makhluk tersebut",jawab kepada Panji yang serius dan berfikir,"yaaah kejadian seperti itu, sudaha lama mengingat didalam benakku Panji",tambahnya

"jadi, kapal itu tenggelam oleh ular putih Kak?",ujar Panji lagi

"iya, kau tau dari mana Panji?"ucap Baidou yang terkejut mendengar ucapan darinya

"aku menemukan ruko yang ada disana Kak",jawab Panji sambil menunjukkan sebuah ruko yang tidak bertuan tersebut bahkan, Beidou sedikit percaya dengan omongannya dan berkata,"apakah kau yakin, ada peninggalan dia di dalam ruko itu Panji?",ujarnya yang tidak percaya dengan ucapan Panji

"sungguh, aku pergi kesana dan aku menemukan sebuah catatan yang misterius dan..... yaaah, membuatku..... curiga Kak",jawab Panji yang sebenarnya, Beidou melihat kedua mata Panji dan mengerti bahwa Panji telah masuk kedalam salah satu ruko tersebut."baiklah, bagaimana kita pergi kesana? Kalau kau benar menurutmu, Panji",ujarnya sambil meninggalkan tugas dan pergi ke dalam ruko kosong melompong dan berdebu. Panji pun berjalan bersama Beidou hingga memeriksanya dengan pelan-pelan karena, seluruh benda-benda yang dimilikinya hancur sambil berkata,"sepertinya sudah beberapa tahun tidak pernah menginjak ruko ini olehnya Kak",ucap Panji kepada Beidou

"iya, tapi, banyak yang bilang para pelaut seperti itu berkelana pergi ke arah yang jauh, ke barat tapi, yang Aku dengar waktu itu dia pergi ke Inazuma atau ketempat lain karena, ada makhluk kasat mata Panji. Itulah yang aku tau tentang mereka sehingga banyak yang berpendapat dari mereka tentang hilangnya sang pedagang kapal dari daerah kami begitu",jawab Beidou yang telah menjelaskan kronologi kehilangan sang kapal pembawa barang-barang berharga,"tapi, yang aku dengar dari berita Inazuma maupun daerah lainnya tidak mendapatkan bukti bahwa, kapal itu menghilang tanpa arah, Panji",tambahnya

"menghilang tanpa arah? Maksud Kakak... mereka tidak akan kembali akibat ular putih itu?",ujar Panji yang melihat Beidou sedang memeriksa seluruh rak buku yang sudah berdebu dan tidak menemukan buku-buku yang mencurigakkan sambil berkata,"oh iya Panji, apakah kau pernah kesini juga"

"iya, aku pernah kesini, mengambil dua buku milik dia",ucap Panji kepada Beidou yang terkejut mendengarnya,"kau mengambil dua buku dia? Dimana buku itu kau simpan?",ucap Beidou yang heran mengenai catatan tersebut hingga Panji menjawab,"dirumahku Kakak Beidou"

"ya udah, Kakak pergi kerumahmu untuk melihat isi catatan itu pastinya ada kronologi dan bisa terjawab sebagai laporan",ujar Beidou sambil pergi ke suatu tempat dan bahkan, Panji melihatnya pergi ke gunung Tianheng. bahkan, pergi kamar untuk memperlihatkan buku catatan milik sang pelaut yang menghilang secara misterius, lalu Beidou melihat catatan tersebut ditangan Hu Tao sambil mengambilnya,"maaf Hu Tao, aku minjam catatan seperti ini, ini sangat penting bagiku",ujarnya

"Hmmmm, tidak ada petunjuk lain, aku juga ingin membacanya Beidou!",ujar Hu Tao yang tampak kesal ingin membacanya karena, belum beres, Panji pun mencoba menenangkannya dan berkata,"tidak apa-apa ada satu buku lagi kok",ujar Panji sambil melirik ke arah Eula yang sedang membaca salah satu buku catatan milik sang pelaut namun, ternyata buku yang dipegang Eula merupakan catatan sang pelaut yang sebenarnya. Bahkan, Eula mengetahui isi catatan tersebut dan berkata,"mereka pergi ke arah timur? untuk menghindar dari ular putih besar di lautan hitam di timur. Aneh, tapi kapal itu menghilang rupanya",ucapnya

"mereka tidak bisa kembali Kakak? Pergi ke mana?",ujar Panji menanyakan lagi

"kapal ini, mereka pergi kedunia lain, Apalagi mungkin mereka pergi ke.... tempat yang ada disana, di Enkanomiya",jawab Eula yang penasaran dengan nakhoda tersebut bersama dengan para awak kapal lainnya

"tapi, tidak aa petunjuk lainnya mengenai mereka Kakak, kita harus mencarinya kesana. Tapi, Enkanomiya itu, dimana?",ujar Panji yang kebingungan mendengar ucapan Eula tentang Enkanomiya

"ada di perbatasan Inazuma Panji",jawab Eula kepada Panji

"dimana buku satunya lagi, ada di tangan Beidou Eula dan Panji, kita harus mendapatkannya",ujar Hu Tao yang telah melihat Beidou mengambil buku catatan keduanya milik sang pelaut

"kita akan pergi untuk menemuinya, Kakak Hu Tao",ujar Panji dan pergi bersama Eula untuk menemui Beidou disuatu tempat

Begitu pergi ke Liyue, dikota kecil mereka melihat Beidou sedang berada di depan ruko yang tua tersebut, bahkan Panji bersama lainnya mengikutinya dari belakang, dimana Beidou masuk kedalam ruko. Lalu, ketika masuk kedalam Beidou melihat kebelakang, Panji, Hu Tao, dan Eula yang akan memeriksa seluruh ruko tersebut,"kalian tidak boleh iktu campur seperti ini, semuanya, keluar!",ujarnya

"tapi, kami mau memeriksa seluruh ruangan ini Beidou yang sangat curigakan",jawab Hu Tao yang ingin mencari petunjuk disekitar ruko tua, Beidou berkata,"baiklah, kalian boleh mencari petunjuk untuk bisa menemukan para korban pelaut yang tersesat itu",ujarnya kepada Hu Tao yang berada disamping yang sedang membongkar lemari buku yang banyak buku.

Panji bersama Hu Tao yang akan memeriksa seluruh ruko tua milik sang pelaut yang hilang, lalu sampai menjelang siang, mereka tidak menemukannya dan Hu Tao berkata,"haah, sudah beberapa jam kita tidak menemukan apa-apa didalam ruko tua ini",ujar Hu Tao hingga lesu

"jadi, kalian tidak menemukan apa-apa?",ucap Beidou yang terkejut melihat mereka kecapean

"iya Kak, aku sama Kak Hu Tao tidak menemukan apa-apa bahkan, tidak ada petunjuk sekali pun ditemukan. Ini benar-benar misterius didalam ruangan ini",ucap Panji yang kecapean mencari petunjuk

"bagaimana kalau kita akan pergi ke kantorku",ujar Eula kepada mereka bertiga,"mungkin ada petunjuk tentang pergerakkan kapal pelaut itu bagaimana",tambahnya kepada mereka hingga Beidou menjawab,"boleh tapi, aku banyak tugas dan aku tidak bisa ikut dengan kalian, maaf",ujarnya sambil pergi meninggalkan Panji, Hu Tao, dan Eula yang siap untuk pergi ke Mondstadt.

"boleh Kak, untuk memperjelaskan tentang kehilangan pelaut itu",ucap Panji kepada Eula hingga Hu Tao berkata,"iya, aku juga",Hu Tao dan Panji pergi ke Mondstadt bersama-sama hingga mereka pergi ke kantor kerja Eula, begitu sampai didalam kantor tersebut, Panji melihat kumpulan gulungan kertas tentang pekerjaan Eula didalamnya hingga Panji berkata,"jadi, Kakak bekerja disini?",ujarnya

"iya, Kakak kerja disini bersama rekan lainnya, termasuk dia",ujar Eula yang melihat seorang perepuan dengan memakai pakaian merah yang sedang merapihkan buku-buku, sambil menghadap Panji dengan mata yang setengah manis setengah tajam menatap Hu Tao dan Panji dan berkata,"selamat siang, eh kalian berdua dari...",ucapannya terpotong oleh Eula dan berkata,"dari Liyue"

"ada apa kesini, Hu Tao dan.....",ujarnya dengan tersinggung melihat rauk muka Panji yang kebingungan dan terdiam tidak mengeluarkan apa-apa,"kau... aku kenal dengan dia, dia bersama Ganyu di tempat bar milik Lumine",ucapnya

"aku Panji, selamat siang",jawab Panji dengan sopan hingga perempuan tersebut terkejut mendengarnya dan membalasnya,"oh, iya, namamu Panji. Selamat siang, namaku Amber, Panji. Ehehe, kau imut seperti Ganyu",tambahnya

wajah Panji memerah mendengar ucapan Amber bahkan, Hu Tao marah dan cemburu mendengar ucapan tersebut, Eula pun berkata,"Amber, apakah kau punya catatan riwayat dokumen tentang pengiriman barang ekspor ke laut Inazuma?",ujarnya

"iya, kenapa Eula? itukan sudah lama tidak digunakan lagi",ujar Amber yang kebingungan mendengar ucapan Eula tentang dokumen yang dia cari hingga pergi kegudang dan tak lama kemudian, mengangkat satu kotak kayu yang dipenuhi catatan impor dari pelabuhan. bahkan, Amber berkata,"atas nama siapa Eula"

"aaah, namanya Zhou Hang, itu namanya Kak",jawab Panji kepada Amber sambil berfikir dan berkata,"sepertinya aku kenal dengan nama itu, Panji sebentar ya Panji, aku akan mencarinya didalam kotak ini"

Amber pun pun mencari dan teliti tentang laporan tentang nakhoda dari Liyue, bahkan tak lama kemudian dia menemukannya dan berkata,"aaah, ini dia! Dia seorang pengirim lewat gerobak Eula dan semuanya",ucap Amber kepada mereka bahkan memperlihatkan sebuah laporan beberapa tahun yang lalu, tentang pergerakkan Zhou Hang yang sudah lama mengirim barang berharga dari Liyue.

"jadi, dia bawa barang apa dari Liyue ke Mondstadt Kak Amber?",ujar Panji kepada Amber yang sedang melihat isi catatan tersebut dan berkata,"disini bilang, dia membawakan sebuah botol kaca, kotak harta karun sampai alat perabot rumah, Panji",jawab Amber yang telah membacanya

"mungkin dia menggunakan gerobak selain menggunakan kapal, karena di Mondstadt tidak punya dermaga kapal untuk dikirim kesini, Panji",ujar Eula yang telah mengetahuinya

"ooh, begitu ya? Hmmm, oh iya, dia juga membawakan peti mati ketempat ini kan? Kalau tidak salah",ujar Hu Tao yang baru mengetahuinya bahkan, Amber berkata,"oh iya, kau benar, dia selalu membawakan peti mati ke tempat ini untuk menggantikanmu yang ada di Liyue"

"Lalu, kemana dia pergi?",ujar Panji kepada Amber hingga menjawab,"kemungkinan dia pergi ke Liyue bukan ke laut Mondstadt"

"Boleh aku melihat catatan laporan Kakak kepadaku?",ucap Panji hingga melihat kedua tangan Amber memberikannya kepada Panji dan melihatnya hingga membacanya dan tak lama kemudian, terdengar langkah kaki yang sangat cepat untuk pergi kedalamkantor kerja Eula dan Amber dan ternyata penjaga kastil Mondstadt yang terburu-buru untuk melapor kepadanya dan berkata,"Nona Eula! Nona Amber! Kami mendapat laporan tentang kiriman barang dari Inazuma",ucapnya

"oh baik!",jawab Eula sambil pergi untuk menemui pedagang tersebut bahkan, Panji ikut dengannya untuk melihat pedagang tersebut, lalu dia melihat orang yang telah membawakan gerobak dengan membawakan kotak upeti milik warga, meja model kit, lemari kuno dari Liyue, dan alat perabot rumah yang akan siap dibangun. Panji mendekati sang penarik gerobak tersebut sambil berkata,"aah permisi, apakah kau berasal dari Liyue?",ujar Panji yang melihat sang pendorong gerobak tersebut terheran mendengarnya sambil menjawab,"iya nak, ada apa?"

"Paman, aku bertanya apakah kenal dengan Zhou Hang?",ujar Panji yang menanyakan seorang pelaut yang hilang namun, sang pendorong gerobak tersebut menjawab,"iya, aku kenal dengan dia"

"jadi, kau kenal dengan Zhou Hang? Sejak kapan Paman?",ujar Panji bertanya tentang seorang pelaut tersebut yang sudah menghilang beberapa tahun yang lalu, dia menjawab,"dia aku kenal sebagai pelaut, dan dia seorang kapten kapal perdagangan impor dari Inazuma. yaaah, sudah puluh tahun yang lalu anak kecil, ya udah, aku pergi dulu ya? sampai nanti",ucapnya yang terburu-buru untuk menyimpan pesanan barang yang sudah disediakan di ruko terdekat, Panji mengetahuinya tentang dia namun, Hu Tao mendekatinya dan berkata,"dia kenal sama Zhou Hang Panji"

"iya,dia kenal pasti dia dekat dengannya, nanti kita menunggu kehadiratnya setelah dia mengerjakkan tugas disana",jawab Panji sambil menunggu kedatangan sang pendorong gerobak bahkan tak lama kemudian, Panji melihatnya setelah mengantar seluruh barang-barang impor ke dalam ruko bahkan, dia menemui Panji setelah mengirim beberapa barang tersebut dan berkata,"ada apa nak?",ujarnya

"aku belum puas dengan jawaban Bapak, apakah Bapak dekat dengannya?",ucap Panji dan sang laki-laki tersebut menjawab,"baiklah nak, begini ceritanya, Zhou Hang adalah seorang kapten kapal perdagangan, lalu dia mengetahui mata angin yang bergerak yang dia tau. sama seperti mencari pulau seperti itu anak muda, lalu mengirim barang-barang ke Inazuma berupa barang-barang antik yang mahal dari Liyue termasuk peti mati yang dikemas oleh Nona Hu Tao. Lalu, saat kami ingin kembali ke tempat Liyue, ditengah jalan muncul ular putih raksasa tepat didepan mata kami, sang kapten berusaha untuk menghubungi Zhong Li tapi, dia tidak menjawab apa-apa anak muda. Maka dari itu, sang kapten memerintahkan kemudinya untuk bergerak untuk menghindar dari serangan ekor yang mengeluarkan gelombang pasang yang sangat besar, kemudian dia mengeluarkan serangan bayangan aneh didalam mulutnya tapi, sang nakhoda berusaha untuk menghindar dari serangan tersebut dengan cepat, hingga aku bersama anggota memegang tali atau tiang yang lainnya agar tidak terjatuh dari kapal pengangkut. beberapa menit kemudian, kami telah berhasil menghindar dari serangan ular yang mengerikan hingga kami bisa melanjutkan untuk pergi ke dermaga. Tapi, seminggu kemudian, aku ditolak sama dia karena, anggota sudah penuh jadi, aku sudah bukan lagi dari anggota mereka dan aku menjadi pendorong gerobak yang kau lihat hingga sekarang anak muda",jawab kepada Panji, Eula, Amber, dan Hu Tao yang mendengar cerita tentang kronologi sang pendorong gerobak yang awalnya menjadi anggota pelaut rendahan. Lalu, dia berkata lagi,"namun, yang membuatku khawatir dengan dia adalah menemukan ular putih itu, dan ternyata dia di makan oleh ular putih itu",tambahnya yang membuat Panji terkejut mendengarnya

"dimakan sama ular putih?",ujar Amber kaget mendengarnya bahkan, sang laki-laki tersebut menjawab,"iya, ada berita yang berasal dari Inazuma yang sedang berlayar menuju ke laut Liyue bahkan, berita tersebut menyebarkannya keseluruh Liyue sampai Inazuma. Begitu Nona, aku kecewa mendengar berita itu, walaupun aku bukan nakhoda lagi",ucapnya dengan sedih mendengar berita kehilangan sang kapten kapal pengangkut barang beserta anggota-anggotanya sambil menghirup udara dengan segar kebawah. Lalu, Panji berfikir kembali namun, Hu Tao dan lainnya sudah merasa puas karena, tidak ada petunjuk lagi tentang hilangnya sang kapten yang sudah tewas dimakan oleh ular putih.

"sepertinya, kita sudah kehilangan jejak dia Panji",ucap Hu Tao yang lemas karena, sang kapten kapal tewas bahkan, Panji tidak percaya dengan omongan tersebut dimana, sebelumnya dia melihat lembaran halaman berikutnya yang mengatakkan,"dirinya masih hidup di atas kapal dan mendarat di suatu tempat, bahkan tidak kembali dengan selamat bukan di makan ular putih melainkan mati di atas kapal yang tidak ada makhluk yang memakan mereka karena, kehabisan makanan dan minuman yang ada didalamnya", itulah catatan terakhirnya tentang perjalanan mereka di atas lautan luas.

"ayo Panji, kita pulang yuk sama dia",ucap Hu Tao yang mencoba mengajak Panji untuk pulang bersama laki-laki yang membawa atau mendorong gerobak tersebut ke Liyue lalu, Panji melihat lambaikan tangan Amber dan Eula yang setengah angkat dan tersenyum kepadanya Panji pun ikut membalasnya sambil berbalik kedepan sampai menjelang sore dimana Panji dan Hu Tao sudah merasakkan dirinya sudah ada di Liyue bahkan, berada di desa Qince sambil melihat warga sedang melambaikan tangan untuk melihat kehadirat Panji yang sudah terbebas oleh serangan perampok beberapa hari yang lalu. Kemudian, melewatinya dan sang laki-laki tersebut akan pergi ke kota Liyue untuk istirahat di suatu tempat sementara itu, Panji dan Hu Tao pergi ke kantor kerja Ganyu namun, ketika sampai di kantornya, Panji tidak melihatnya dan berkata,"kemana dia pergi?",ujarnya hingga Ningguan menjawab,"dia pergi mencarimu, mungkin dia pergi ke kamarmu",ucapnya sambil pergi keluar untuk melihat pemandangan kota kecil Liyue bahkan Panji pun pergi bersama Hu Tao untuk menemuinya.

Ketika mereka sampai dikamar Panji, Panji melihat Ganyu sedang membaca catatan milik Zhou Hang, yang merupakan kapten kapal pengangkut barang yang menghilang begitu saja hingga Ganyu mulai membacanya dengan tatapan serius. Kemudian, Panji berkata kepada Ganyu,"Kakak sedang baca apa?",ucapnya sambil berpaling melihat wajah Panji kebingungan

"Kakak sedang membacakan buku catatan ini, kau dapat dari mana sayang tentang buku seperti itu?",ucap Ganyu kearah Panji hingga Panji berkata,"aku menemukan itu di sebuah ruko tua Kak, yang berdekatakan dengan ruko yang awalnya ruko tempat penjual bahan baku kayu atau pengrajin kayu, Kakak",jawab Panji kepada Ganyu hingga dia terkejut mendengarnya dan berkata,"jadi.... dia ada disana?",tambahnya

"iya Kak, tapi sekarang dia sudah tewas dimakan oleh ular putih"ujar Panji dengan rauk muka sedih ke arah Ganyu yang membuat Ganyu tersenyum dan berkata,"hah, sudahlah Panji buku catatan seperti ini memang penting, tapi aku baru dengar kalau dia sudah meninggal akibat ular putih Panji",ucapnya

Panji pun dengan rauk muka serius tentang kehilangan sang kapten Zhou Hang, bukan gara-gara dimakan oleh ular putih melainkan dia pergi ke dalam dunia lain yang membuatnya bingung dan mencari keberadaannya. Bahkan, ketika Ganyu membuka halaman terakhirnya, dia terkejut tentang keberadaan sang kapten dan seluruh para awaknya hingga dia berkata,"dia masih hidup Panji, bagaimana bisa?",ucapnya yang membuat Panji kaget mendengar ucapan tersebut dan berkata,"bagaiamana Kak dia masih hidup?",ucapnya dengan ucapan yang sama

"didalam buku catatan ini dia masih hidup tapi, dia kelaparan jadi itulah sebabnya dia kehabisan makanan dan minuman kepada awak kapal di tengah laut Panji",jawab Ganyu yang telah membaca catatan milik sang pelaut

Panji mengetahuinya bahkan dirinya dengan ucapannya sama dengannya, bahkan dia pun mengetahuinya duluan dari pada Ganyu yang sudah baru mengetahui tentang isi catatan sang pelaut tersebut yang menghilang ke lautan luas. Malam yang dingin, di belakang halaman rumah, dimana Ganyu masih memegang buku tersebut, Panji berkata,"Kakak tidak bosan untuk melihat isi catatan itu?",ucapnya

"tidak, Kakak kenal dengannya, dia orang yang baik bahkan, dia membantu mengangkat kotak kertas yang sudah tidak digunakan lagi Panji, sebelum ada kau Panji",ujar Ganyu kepada Panji dan membalasnya,"oh begitu, jadi Kakak mengingat balas kebaikan dia?"

"iya, Panji",jawab Ganyu sambil tersenyum hingga berkata lagi,"dia ingat tentang ucapan beliau Panji, sebelum.... dia pergi ke Inazuma"

"apa yang dia katakannya Kakak?",ujar Panji yang penasaran tentang ucapan terakhirnya kepada Ganyu bahkan, Ganyu berkata,"yaaah, bertemu kamu lagi, Panji",jawabnya yang membuat Panji terkejut mendengarnya

"masih bingung ya Panji?",ucap Ganyu sambil tersenyum kepadanya kemudian melihat bulan purnama yang begitu terang dimalam hari, dengan keindahan malam tersebut membuat Ganyu merasa senang. Panji yang matanya mulai berkedip karena, sudah tidak tahan untuk tidur bahkan, Ganyu melihat kedua matanya yang berusaha menahan untuk tidak tidur hingga dia berkata,"tidurlah Panji, Kakak tidak akan pernah kemana-mana untukmu",ujarnya hingga mengulurkannya ke arah kepala Panji dengan halus hingga Panji tertidur di atas kedua paha kaki Ganyu. Lalu, dia melihat Panji sedang tidak sadar bahkan, tak lama kemudian kedua matanya pun mulai di buka oleh sambil melirik ke arah samping dimana Ganyu tertidur dan melihat dirinya terbangun sambil berkata,"kau tertidur di luar sana Panji, untung kau tidak kehujanan di sana",ucapnya.

Panji mendengar suara benda yang jatuh tetapi, mantul kemana-mana, melihat air hujan yang sangat deras dimalam hari hingga melirik ke arah Ganyu yang tertidur namun, Panji tidak bisa tidur hingga melihat kedalam buku catatan milik sang pelaut tersebut. Kemudian, dia pun membaca didalam hati hingga tiba-tiba saja, dirinya masuk kedalam dunia kegelapan membuat Panji terkejut bahkan, melirik kebelakang tidak melihat Ganyu yang tertidur hingga tiba-tiba saja, mendengar suara mendesis laki-laki yang ingin disampaikan olehnya,"kau anak Qillin yang ingin mereka bertarung",ujarnya

"siapa kau? Kau... membuatku menjadi geram ditempat ini?",ucap Panji sambil mondar mandir untuk mencari seseorang yang sedang berbisik ke arahnya

"aku..... pelaut yang terkenal yang kau menemukan buku catatanku anak muda",jawab seorang pelaut yang tidak dikenal oleh siapapun kecuali Panji sendiri yang sudah kenal dengannya saat dirinya kaget melihat wajahnya,"waaah! Kau..... kau pelaut kah?"

"iya, namaku Zhou Hang, kapten kapal pembawa barang dari Liyue ke Inazuma, aku datang kesini untuk memberi tau tentang ular putih itu",ujar Zhou Hang yang tatapannya sedang bercampur gembira karena kehadirat Panji,"aaah, baiklah"

"kau memang penakut pada ular sebelumnya, tapi kau sudah mengetahui penyebab aku berusaha melarikan diri dari serangan ular putih itu, tetapi aku tidak pernah terkena serangan itu anak muda, yang penting kau sudah tau menceritakan kronologi sebenarnya",ujar Zhou Hang namun, Panji berkata lagi,"ngomong-ngomong, Paman pernah sampai di Enkanomiya?",ucapnya

"ooh, pulau yang tak berpenghuni itu? Ahah, tidak sebenarnya aku bersama awak kapal kami sudah melihat pulau tersebut yang merupakan pulau kematian, tetapi itu hanyalah mitos belaka, Aku melihat sebuah cahaya kuning, Morax dia yang menyalakannya dinegeri sana tujuannya sangatlah misteri anak muda",ucap Zhou Hang,"hingga kami pergi kesuatu tempat tanpa tujuan setelah kami dihajar oleh ular putih yang mengerikan yang diberi nama Yin Shaonu, sang Adik perempuan Ren Jianying",jawab Zhou Hang yang telah bertarung melawan ular putih tersebut yang membuat Panji terkejut mendengarkannya kemudian, Panji berkata lagi,"dia.... punya adik perempuan?"

"iya anak muda, kau baru tau, hanya yang kau tau adalah Ren Jianying, yang bertarung dengan Morax beberapa tahun yang lalu, bahkan dia kalah dengannya. Kemudian, desa Qince yang merupakan desa yang makmur walaupun sederhana ditempat itu, anak muda",ujar Zhou Hang yang merupakan desa kelahirannya di tempat tersebut

"begitu ya? Aku bar tau kalau Ren Jianying mempunyai adik perempuan itu yang berbahaya, tetapi aku harus berhati-hati dengannya",ucap Panji didalam hati namun, Zhou Hang berkata lagi,"iya! Dia sangat berbisa untuk melawanmu, tetapi dia ahli ilmu hitam atau dikenal catalyst dimana dia mencari sumber daya alam untuk diperbaharui serta menjadikan membuat pasukan untuk menghancurkan duniamu dan dunia Teyvat yang ada disini",ucap Zhou Hang yang sudah mengetahui tentang tujuan mereka berdua"tapi, mereka mampu menyembunyikan identitasnya agar tidak mencurigakkan di daerahmu, anak muda",tambahnya

"iya pernah bertarung dengan salah satu musuhku ditempatku, Ren Jianying",ujar Panji yang memberi tau musuh kepadanya bahkan, sang pelaut Zhou Hang terkejut melihatnya kemudian melihat Panji yang mengetahuinya hingga berkata,"dia, menyerang beberapa kali untuk menguasai daerahku untuk mengambil sumber daya",ujar Panji kepada Zhou Hang

"berarti, dia sudah siap menguasai dunia dan adiknya pun ikut bersamanya anak muda, kau harus berhati-hati dia pandai bersembunyi dimana mereka berada dan satu hal lagi, gagalkan rencana dia, Ren Jianying dan adiknya itu, anak muda jangan sampai lolos dari apapun",ucap Zhou Hang kepada Panji

"baiklah, aku mengerti",jawab Panji dengan pendek kata kemudian, dia melihat Zhou Hang sedang pergi kedepan dan menghilang kemudian, Panji melihat kedepan sebuah cahaya putih untuk pergi dari tempat kegelapan tersebut dan berjalan kearahnya. kemudian, Panji melihat cahaya putih ke suatu tempat yaitu, kamar tidur Panji hingga melihat Ganyu tidur dengan pulas bahkan, tak lama kemudian ketika Panji mulai mendekatinya, kedua mata Ganyu terbuka sambil melihat dirinya sudah bangun tidur dan berkata,"Panji? Kau bangun?",ujarnya yang terkejut melihatnya

"aaaah, iya Kak, aku.... habis toilet sendirian didalam untuk membuang air kecil Kak",ucap Panji kepada Ganyu,"tapi, aku melihat Zhou Hang Kak",ujarnya lagi yang membuat Ganyu heran dengan Panji dan berkata,"lihat.... Zhou Hang? hanya mimpi Panji"

"iya tapi, dia mengetahui musuh yang sama seperti kejadian kemarin Kak",jawab Panji kepada Ganyu,"Ren Jianying, mempunyai adik perempuannya, Yin Shaonu",tambahnya yang mengetahui nama sang Adik Ren Jianying yang mendukung sang Kakaknya

"Yin Shaonu? Itu..... musuh lama Morax Panji",ujar Ganyu yang wajah biasa saja dan kaget mendengar ucapan tersebut dari dalam mulut Panji hingga berkata,"tunggu, Yin Shaonu, itukan musuh lamanya Morax juga Panji, dia masih hidup?",ujarnya yang terkejut mendengar ucapan Panji

"iya Kak, kenapa?",ujar Panji yang menanyakan musuh yang bernama Yin Shaonu,"itu..... musuh itu..... sudah tewas, akibat serangan Morax dan Guizhong, Panji",ujar Ganyu yang terkejut mendengar ucapan Panji dimana dia melihat musuh yang hampir tewas akibat serangan Morax beberapa tahun yang lalu"

"musuh lamanya Morax?",ucap Panji yang heran dengan ucapan Ganyu yang terkejut mendengar Yin Shaonu yang masih hidup, lalu dia melihat Ganyu terburu-buru untuk pergi ke Liyue hingga memberi tau kepada Ningguan maupun Zhongli di kantornya namun, mereka pun tidak ada dan menemukannya hingga membuat Ganyu ingin segera mencarinya, tiba-tiba saja datanglah Keqing yang hampir nabrak Ganyu dan berkata,"duh Ganyu ada apa?",ujarnya

"kau melihat Ningguan ditempat ini?",Ganyu pun terburu-buru untuk menemui Ningguan ataupun menemui Zhongli untuk memberi tau keberadan Yin Shaonu bahkan Keqing berkata,"emangnya ada perlu apa untuk menemui mereka, Ganyu?",ujarnya

"ini penting, dia akan kembali lagi menyerang",jawab Panji dengan tergesa-gesa hingga Keqing mencoba mendekatinya sambil menatapnya dan berkata,"menyerang ketempat ini? Siapa?",ujarnya hingga Panji menjawab,"Yin Shaonu..... akan hadir disini, dan..... dia mau menyerang lagi",ujarnya

Keqing heran dengan jawaban tersebut, lalu dia berkata lagi,"bukannya dia sudah tewas oleh Zhongli dan Guizhong pada tahun yang lalu itu, Ganyu?",ucap Keqing kepada Ganyu,"dia masih hidup Kak",jawab Panji

"itu tidak mungkin Panji dia sudah tewas oleh serangan Zhongli dan Guizhong sejak dulu, kau ingat tidak Ganyu?",ucap Keqing dengan tatapan serius kearahnya hingga Ganyu berkata lagi,"iya, aku ingat kejadian itu sebelumnya",ujarnya sambil mengeluarkan angin udara didalam tubuhnya bahkan, Panji pun masih tidak percaya dengan omongan Keqing didalam hati, kemudian melihat Ganyu sambil menatap dirinya dan berkata,"Hah, Kau menakuti Kakak",ucapnya

"aaah, maaf Kak, dikirain dia masih hidup sampai sekarang",ujar Panji yang baru tau bahwa Yin Shaonu sudah meninggal akibat serangan Zhongli dan Guizhou

"Haaah, ya sudah, yuk kita kerja bantuin Kakak",ucap Ganyu sambil membuang nafas lega hingga mengajak Panji untuk membantu Ganyu dalam mengerjakkan tugas di kantornya

Akhirnya, Panji pun masuk kedalam kantor, bersama Ganyu seperti biasanya, Panji bagian mengecap kertas dan bahkan membereskan kertas yang berantakkan di atas meja kerja Ganyu sambil memasukkannya kedalam kotak kosong yang sudah disediakan. Lalu, begitu meneruskan untuk pekerjaannya yang membuat Panji tidak kenal lelah dalam tugasnya, bahkan dia sudah terbiasa dengan tugas tersebut hingga selesai. Ganyu yang tanda tangan dan menulis tentang apapun, kemudian dia memeriksanya kembali serta melihat ke dinding dimana dia melihat letak kesalahan sampai melihat catatan yang masih kurang lainnya hingga melanjutkannya dalam pekerjaan sambil melihat Panji santai sambil menatap kedepan, tidak pernah melihat siapa-siapa hanya melihat kedepan saja.

"Panji santai saja ditempat ini",ucap Ganyu yang melihat Panji sedang menatap kedepan hingga Panji melirik ke arahnya dan menjawab,"iya Kak, Kakak tidak ada tugas lagi?",ucapnya

"tidak ada Panji",ucap Ganyu sambil menggerakkan kedua tangannya ke atas hingga Panji melihat ketiak Ganyu yang begitu halus dan wangi yang membuatnya tergoda dengan wanginya tersebut. Ganyu melihatnya dan berkata,"Hmmm, kau suka mencium aroma wangi Kakak, Panji?",ucapnya dan melihat kepala Panji mangkuk ke atas dan kebawah sambil berkata,"iya aku, mencium wangi Kakak pakai..... apa?",ucapnya bahkan, Ganyu menjawab,"pewangi Qinxin, Panji, kau baru tau?",jawab Ganyu yang melihat wajah Panji terdiam dan datar sambil menjawab,"iya" dalam satu kata hingga Ganyu tersenyum mendengarnya dan tertawa sedikit karena, wajah Panji memerah melihat ketiak Ganyu yang halus hingga menggeleng kepalanya agar tidak tergoda namun, Ganyu pun berusaha untuk mendekatinya dan membawanya ke atas kedua paha kaki Ganyu untuk bercanda saat masih tidak ada tugas apapun di meja kerjanya.

"duh Kakak, kau membuatku malu melihat Kakak",ucap Panji yang melihat wajah Ganyu manis hingga dia menjawab,"Panji, kau membuatku suka kepadamu, melihatmu wajahmu memerah aku belum pernah melihat wajahmu memerah seperti ini",ujarnya sambil melihat wajah Panji yang matanya terhipnotis yang membuatnya senyum hingga memeluknya lagi. Sementara itu, Ningguan datang dan melihat laporan yang belum dituntaskan bahkan, dia melihat Ganyu sedang merayu Panji setelah menyelesaikan tugasnya sambil dia berkata,"Hah, Kakak beradik saling menyayangi dengan cara yang aneh",ucapnya sambil menulis laporan didalam kertasnya.

***