webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Videospiele
Zu wenig Bewertungen
49 Chs

4. MENCARI JURUS BARU

Di gunung, Panji berjalan sendiri tanpa Ganyu yang sedang mengerjakan tugas sebagai sekretaris di kota Liyue, Panji memulai latihan pemanah di tempat yang luas bahkan melatih pemanah sendirian tanpa seseorang dimana pun berada. Panji mengeluarkan pemanah yang barunya untuk dicoba, hingga mengeluarkan satu anak panah ke arah tempat pembidik hingga mengenainya dan mencobanya lagi hingga seterusnya. Lalu, Panji akan mencoba melakukan pemanah dengan kekuatan seadanya dengan Cryo, namun dia mencoba mengeluarkan kekuatan cryo hingga bersiap-siap mengeluarkan alat pemanahnya kedepan bahkan, begitu Panji telah mengeluarkan kekuatan esnya didalam anak panah, dia melepaskan satu pemanah dan mengenai tempat pembidik hingga pembidik tersebut berubah menjadi es. membuat Panji senang melihat kekuatan yang dimilikinya bahkan, melakukan satu penembak ke arah tempat pembidik hingga mengenainya serta muncul es dari dalam tempat pembidik hingga membeku.

"baiklah, mungkin ini saja yang aku latihan dari Kak Ganyu",ujar Panji sambil istirahat dan memakan roti isi cokelat,"Hmmm, enak sekali",tambahnya

"hey nak",ucap Retainer dengan halus kepada Panji hingga turun dari udara,"kau latihan pemanah, dimana Ganyu?"tambahnya

"Dia pergi bertugas, ada apa?",Panji yang sedang kebingungan melihat Retainer, burung Bango mencoba mencari Ganyu di daerah latihan pemanah,"dan apa yang terjadi?",ujar Panji yang sedang khawatir dengan Ganyu

"kau mengkhawatirkan dia rupanya, ahahahahahaha",jawab sang bango dengan candanya, Retainer menghadap Panji yang sedikit khawatir kepada Ganyu,"sudahlah dia baik-baik saja, kenapa kau pulang kerumah dan mengerjakan sesuatu yang lain?",tambahnya kepada Panji yang sedang istirahat

"teman-temanku pada sibuk main handphone Retainer, entah kenapa mereka memilih main seperti itu bukannya belajar di video kegiatan belajar", Ujar Panji dengan rauk muka tidak senang sambil memandang kedepan, melihat pemandangan air sungai di depan bahkan, melihat burung-burung mencari makanan diudara

"apakah kau sudah latihannya Panji?",Retainer mencoba mendekati Panji yang telah makan sambil melihat Panji pergi kesuatu tempat,"mau kemana Panji?",tambahnya melihat Panji berjalan kedepan dan menggerakkan anak panahnya kedepan hingga merasakan angin dari arah kanan

"anginnya sangat cocok untuk latihan, membuatku semangat untuk latihan hari ini",ujar Panji yang sudah siap latihan memanah ke samping dan melepaskan satu anak panah dan mengenainya serta mengeluarkan jarum anak panah yang sangat tajam,"hmmm, berarti serangan itu tampak cocok melawan musuh secara berbaris kebelakang",ujar Panji melihat bayangan panah tersebut dengan mencolok putih biru muda

"pemanah yang professional",ujar Retainer didalam hati,"dia berlatih keras walaupun sikap dengan Ganyu berbeda dengannya",Retainer pergi sambil melihat Panji yang latihan pemanah yang handal hingga pergi meninggalkannya

Panji membiarkan Retainer pergi, bahkan busur anak panah satu membuat dirinya bosan, hingga mencoba mengeluarkan busur anak panah tiga hingga siap digunakan dalam latihan serta melihat anak panah bergerak ke setiap arah untuk menghancurkan tempat pembidik membuat Panji tertekan melihatnya. Lalu, Panji mencobanya lagi dengan tiga anak panahnya dan muncul cahaya biru es sama seperti di awalnya, bergerak ke setiap arah hingga menghilang membuatnya percaya diri dengan kekuatan pemanah yang dimilikinya. Panji melihat aksi tersebut bahkan, duduk setelah latihan pemanah yang sangat lelah karena belum terbiasa dengan latihan pemanah yang berat dengan tiga anak panahnya, lalu berdiri dan mencoba lagi untuk mencari jurus panah. Panji menarik anak panahnya kebelakang, lalu melepaskan lagi hingga melihat jurus yang pertama, jarum es yang tajam kedepan untuk musuh yang berbaris bahkan, bisa tembus pandang serta musuh menjadi beku es. Panji mencoba menghajar salah satu benda tersebut yang terkena serangan satu anak panah dan benda yang membeku, dan hasilnya benda yang dihajar oleh Panji terpecah belah membuat Panji kaget melihatnya. Lalu, yang kedua mengeluarkan tiga anak panah, Panji akan melakukan latihan dengan tiga anak panah sekaligus dengan menariknya tiga anak panah dan seketika itu, anak panah bergerak ke arah samping kanan maupun kiri tampak seperti berliku-liku yang dijuluki sebagai es Zig Zag. Namun, tiga anak panah mulai menghilang hingga Panji senang mempunyai dua jurus panah Cryo yang dimilikinya hingga sudah puas dengan latihan sendiri.

"Huh, cape juga mungkin tenagaku terlalu banyak untuk dikuras",pujar Panji didalam hati,"huh aku sudah puas tapi, ini harus dianggap proses bagiku dalam latihan memanah dari Kak Ganyu walaupun, Kakak tampak berbeda dengan jurus pemanahku ini",ucap dalam hati Panji tersebut, lalu duduk dengan kaki yang lemas setelah melompat-lompat kedepan maupun kebelakang

Panji merasa kecapean setelah menjalankan latihan dari pagi sampai siang yang sangat panas yang bolong hingga mencoba berteduh di bawah dedaunan pohon melihat surya yang panas di perbukitan. Lalu, membawa sebotol air untuk minum membuat Panji haus melihat panasnya luar biasa hingga meminum air putih dari rumah. Namun, beberapa saat mendengar suara serangan terdengar dari telinga Panji, hingga Panji terbangun dan melihat XiangLing mencoba membunuh musuh dengan kekuatannya, dengan tongkat yang dijuluki sebagai serangan Gouba. Panji melihat XiangLing sedang menghajar makhluk berbadan kecil, yang tampak seperti musang dengan tongkat kayu panjang biasa dan mengejar XiangLing, lalu Panji siap untuk menerkannya dari samping bahkan, mengeluarkan tiga anak panahnya ke arah tiga musang cokelat bergaris hitam. mereka membeku, lalu XiangLing mencoba menghancurkan tiga musang yang membeku bahkan, Panji muncul setelah menghajar mereka dengan tiga anak panahnya. XiangLing, pun melihat Panji yang telah turun dan mengenai mereka bertiga yang sudah mati hingga dia berkata,"kerja yang bagus Panji. ternyata kau yang melakukan serangan kepada mereka",ujar XiangLing merasa tenang dari kejaran tiga musang gila.

"Lalu, kenapa mereka sering mengejar Kakak?",Ujar Panji yang sedang kebingungan hingga melihat rauk muka XiangLing lemas

"mereka mencoba membunuhku",jawab XiangLing dengan menghelas nafas sangat cepat sambil menatap panji yang sedang khawatir dengan dirinya,"kau tidak apa-apa kan? Dimana Ganyu? Atau dia sedang bekerja?",Ucap XiangLing yang khawatir dengan Panji

"Kak Ganyu tidak ada disini, hanya aku seorang diri di bukit, latihan pemanah dari Kak Ganyu",ucap Panji dengan watak biasa,"Kakak tidak apa-apa kan?",tambahnya

"hanya lelah Panji, duh untung ada kau kalau tidak siapa lagi?",Ujar XiangLing dengan nafas lega,"sekarang mau kemana?",berjalan bersama Panji untuk pergi ke kota

"aku mencoba pergi menemui Kak Ganyu",jawab dengan sopan kepada XiangLing sambil berjalan ke kota Liyue,"apakah Kakak lapar?",Panji sedang melihat XiangLing memegang perut

"Panji! Panji! Panji!",ujar Ganyu berteriak melihat Panji sedang berjalan bersama Xiangling hingga menemuinya,"Panji, kau tidak apa-apa kan?",Ucap Ganyu yang sedang khawatir dengan Panji di atas bukit

"aku tidak apa-apa, aku mencari Kakak pergi ke kota",Panji yang semula mencari Ganyu ke kota dan bertemu di tengah jalan,"Kakak lelah nggak?"ucap Panji melihat ruk muka Ganyu lemas sambil membawakan pisang untuknya,"ini, pisangnya Kak",lanjutnya

"aaah, tidak usah Panji itu buat kamu saja. Kakak masih kenyang",jawab Ganyu yang lemas,"tapi, aku khawatir denganmu",lanjutnya

"ooh, kalau begitu pisang untuk Kak XiangLing saja",memberikan pisang ke XiangLing

"terimakasih Panji, kau telah menyelamatkanku dari musuh",ujar XiangLing dengan tatapan senyumannya ke arah Panji,"mari makan Panji, Kakak nggak kuat lagi menahan perut Kakak lapar",ujarnya sambil memakan pisang hingga habis

Mereka pergi kekota setelah melewati hutan bahkan, Panji melihat kota-kota di sekitarnya tampak rame untuk membeli apapun dikota tersebut berupa makanan ikan, Bahkan Panji melihat Ganyu tetap memegang perutnya membuat Panji merasa khawatir dengannya hingga mengeluarkan pisang lagi untuknya namun, Ganyu melihat pisang membuatnya lapar dan mengambilnya untuk dimakan. Setelah makan, mereka mencari tempat berteduh dan cuaca panas yang luar biasa membuat Panji tidak bisa menahan panasnya di siang hari hingga menyandar kebawah bersama XiangLing dan Ganyu.

"Haaaah, enaknya di tempat berteduh ini",ujar XiangLing merasa enak di tempat berteduh,"aku tidur saja aaah",lanjutnya sambil tidur

"Panji mau jalan-jalan sama aku?",ucap Ganyu melihat Panji yang sedang duduk dan menatap dirinya yang sedang terbaring lantai,"Panji, mau jalan-jalan tidak?",ujar Ganyu kepada Panji

"yaaaah, boleh Kak",jawab Panji,"aku mau pergi ke timur Liyue Kak",lanjutnya sambil berdiri dan melihat Ganyu mencoba untuk ikut berdiri

"tapi, Kakak ingin tau jurus kamu tentang pemanahmu",Ganyu ingin tau tentang jurus pemanah dari Panji

"boleh Kak, tapi latihannya dimana?",ujar Panji yang telah pugar kembali sambil menatap Ganyu yang bangun dari tempat menyandar

"yaaah, dibukit tadi sayang",ujar Ganyu yang habis bangun sambil kedua tangannya ke atas untuk menggerakkan kedua tangannya,"haaah, yuk mau kesana?"

"boleh Kak"ujar Panji sambil melihat Ganyu berdiri sambil menatap XiangLing sedang tidur

"Ling, Ling mau ikut bersama kami tidak?",ucap dengan keras ke arah XiangLIng,"Ling bangun",tambahnya sambil menoel tubuh samping XiangLing dan melihat dia terbangun sambil menatap Ganyu dan Panji yang sedang berdiri

"ada apa Ganyu?",ujar XiangLing dengan nada yang mengantuk,"wooah, iya deh, aku ikut dengan kalian",berdiri sambil membersihkan kedua matanya,"yuk Ganyu, mau kemana sekarang?",tambanya

"sekarang ke gunung Kak",ujar Panji

"apakah mau ikut ke gunung Tianheng Ling",jawab Ganyu kepada XiangLing,"mau ikut bersama kami?"tambahnya

"boleh setelah itu kita pergi ke Wangshu? kau belum kesana kan Panji?",ujar XiangLing saling mengajak ke sana,"ayo ikutlah denganku Panji",tambahnya

"boleh, Panji mau kesana?",Ucap Ganyu ke arah Panji yang ingin tau tentang Wangshu,"disana ada tempat penginapan Panji",lanjutnya

"aah, boleh Kak tapi, latihan dulu ya Kak",ujar Panji yang ingin latihan kembali tentang kekuatannya,"jam berapa untuk pergi kesananya Kak?",ucap ingin pergi ketempat tersebut sambil melanjutkan perjalanannya kesuatu tempat

menjelang siang, Panji bersama Ganyu dan XiangLing akan memperlihatkan jurus pemanah barunya, dengan tiga anak pemanah yang sedang bergerak ke samping tampak berbentuk berliku-liku. Ganyu kagum melihat tiga pemanah yang kearah samping tersebut dan mengubahnya jadi es.

"kau punya kekuatan seperti itu?",ucap Ganyu dengan kagumnya jurus baru Panji dengan pemanahnya,"seperti berliku-liku kemana anak panahmu pergi",lanjutnya

"tentu, aku yang menggunakan jurus itu kepada tiga anak panah dan dijuluki Shadow of Arrows",ujar Panji dengan kemampuan memanah dengan tiga anak pemanah yang dimilikinya

"kau hebat Panji, dengan tiga anak panah sudah cukup untuk melawan enam musuh",ujar Ganyu kembali,"bahkan, kalau ada tiga anak panah, mungkin yang nangkap musuh adalah enam serta menangkap makhluk yang berukuran besar sangat lama bekunya Panji dengan tiga pemanah dibandingkan dengan satu pemanah saja hanya beberapa detik saja mulai meleleh",Ganyu senang melihat hasil latihan Panji yang begitu keras untuk melawan musuh beratnya nanti,"Kakak bangga padamu",tambahnya

"Hmm, lalu jurus apalagi yang kau punya Panji?",ujar XiangLing ingin tau tentang kekuatan Panji pemanah selanjutnya

"baiklah, ini dia Kak",mengeluarkan satu anak panah ke arah pembidik hingga melepaskan anak panahnya kedepan hingga mengenai pembidik serta muncul es didalam benda pembidiknya dari dalam dan keluarlah beku es setelah menguasai tubuh alat pembidik didalamnya

"Panji, kau mengeluarkan tiga anak panah?"ujar Ganyu sambil heran dengan jurus Panji yang mengerikan

"tidak, aku mengeluarkan satu panah saja"jawab Panji dengan sikap ramah kepada Ganyu dan XiangLing,"dan aku telah berlatih beberapa kali dengan anak panah ini dari Kakak",ucap Panji dengan senyuman kepada mereka berdua

"yaaah, Kakak sudah tau sekarang jurusmu tentang anak pemanahmu Panji. Sekarang kita pergi kan ke Wangshu",ujar XiangLing ingin pergi kesana

"baiklah XiangLing",dengan jawab yang lemas sambil pergi menemui Panji yang diam saja,"yuk kita kesana bersama Kakak cantik",ujar Ganyu ke Panji yang sedang bengong dan jalan ke arahnya

"yang cantik itu Kak Ganyu",jawab Panji ke arah Ganyu

"terus, aku cantik tidak?",Ujar XiangLing dengan senyumannya kepada Panji

"Kak Ling memang cantik dari senyumannya dan aku memilih Kak Ganyu saja",jawab Panji dengan jujur ke arah XiangLing hingga pergi ke suatu tempat

Setelah memperlihatkan kekuatan Panji, mereka akan pergi ke Wangshu hingga Panji ingin tau tentang tempat tersebut, namun ditengah perjalanan tiba-tiba muncul makhluk berotot dengan berkepala banteng yang sedang mengeluarkan serangannya ke arah mereka bertiga. Ganyu dan XiangLing mencoba berhenti berjalan termasuk Panji yang berada disamping kanan Ganyu, makhluk yang mereka lihat mengeluarkan serangan penyihir warna kuning berbentuk lingkaran putih ke arah mereka. Mereka mengeluarkan senjatanya, Ganyu dan Panji mencoba memanah ke makhluk tersebut yang sedang mengejar XiangLing membuat Panji ingin segera membunuhnya dengan anak panahnya.

"Aku akan coba mengeluarkan serangan panahku ini",ujar Panji didalam hatinya dan bersiap mengeluarkan tiga anak panah dan melepaskannya ke arah monster berkepala banteng, tiga anak panah bergerak dan mengeluarkan cahaya putih kebiruan di tulang anak panah yang akan mulai terbentuk sambil bergerak ke arah samping untuk mengepung monster kepala banteng hingga membeku,"yaaah",ucap Panji yang merasa senang telah membekukan monster kepala banteng sambil melihat XiangLing berhenti mundur,"Kak tinggal lumpuh saja Kak monster itu!!!",ujar Panji dengan lantang senang

"baiklah Panji",ucap XiangLing dengan percaya dari omongan Panji dan berhasil dilumpuhkan dengan sati tongkat saja hingga hancur berkeping-keping sambil melihat Ganyu diserang oleh bayangan hitam dengan pakaian yang sama warnanya dengan bergaris kuning,"panji selamatkan Kak Ganyu!!!",ujar XiangLing dengan berteriak keras ke Panji

Panji berpaling kebelakang, melihat Ganyu mengeluarkan anak panah dengan cepat sehingga, pergerakkan musuh menjadi berkurang membuat Panji khawatir dan bersiap mengeluarkan satu anak panah ke arah mereka bahkan, Panji mencoba membunuh mereka dari belakang saat musuh berbaris kebelakang untuk mengejar Ganyu. anak panah Panji dilepaskan, hingga mengenai tembusan satu musuh sambil mengeluarkan cairan es didalam tubuhnya yang akan memanjang kedepan hingga menembus dua musuh sekaligus hancur lebur hingga Panji melihat Ganyu heran sambil pergi menemuinya. Lalu, XiangLing berada disampingnya ikut melanjutkan perjalanan jauh ke Wangshu.

"apakah masih lama Kak?"ujar Panji bertanya kepada XiangLing yang sedang menghadap kedepan hingga menatap Panji yang sedang kebingungan

"apa Panji?",ujar lagi dengan tatapan kebingungan

"apakah perjalanan ini masih lama tidak Kak?",ucap Panji beberapa kali bertanya kepada XiangLing ke arah dirinya hingga berhenti,"hey Kak! kenapa tidak jawab padaku?"tambahnya dengan kebingungan

"kita sudah sampai Panji",jawab Ganyu yang sedang menghadap kedepan,"lihat!!!",lanjutnya sambil pergi kedepan melihat pemandangan rumput hijau dimana-mana dan pergi bersama Panji dan XiangLing ke penginapan Wanshu

Mereka senang bisa pergi ketempat tersebut Panji tampak kebingungan namun, keindahan yang dia lihat sangat terhibur baginya melihat rumah pondok yang besar dan cocok untuk para petualang di alam terbuka. Panji melihat keindahan dari atas rumah pondok besarnya, lalu melihat rumput yang tinggi bergoyang yang halus karena hembusan angin dari arah barat membuat Panji mengingatnya sejak masa kecil, bersama kawan-kawannya ikut masuk kedalam rumah pondok di atas pohon walaupun ukurannya kecil dibandingkan rumah pondok besar di Penginapan Wangshu. Panji senang bisa bermain dengan mereka, namun sudah beberapa tahun tidak pernah menaiki rumah pondok besar di tempat injakkan kakinya membuat Panji senang merasakan angina hembus tanpa henti karena, kelembutan angin yang hangat baginya. Namun, Ganyu mencoba mendekati Panji yang sedang mengkhayal sesuatu hingga mengagetkannya dari samping dengan cara menepuk pundak Panji.

"eh! Kak!",ujar Panji sambil menatap kebelakang,"ada apa Kak?"lanjutnya

"Panji, lapar tidak?",ucap Ganyu mencoba menawar sesuatu kepada Panji sambil tersenyum

"aku memang lapar Kak, karena perjalanannya jauh sekali dari kota",ujar Panji dengan lemasnya dalam perjalanan yang sangat panjang,"emangnya disini ada apa saja?",tambahnya hingga duduk di tempat makanan

"Panji, mau makan apa?",ucap XiangLing menawar makanan kepada Panji yang sedang diam dan duduk di tempat sambil menunggu pesanan dari pelayan hingga sang pelayan menaruh pesanan dari XiangLing,"nah mau makan apa?",lanjutnya

Panji melihat pesanan XiangLing berupa gulungan daging matsutake yang dipesan untuknya membuat Panji tidak tahan melihat XiangLing sedang mencicipi daging matsutake yang digulung. Lalu, Panji melihat menu yang akan dibeli sambil mengajak Ganyu untuk makan bersama hingga Ganyu duduk dihadapan Panji membuatnya tidak tahan untuk nahan lapar. Tak lama kemudian, Panji memilih Mie dengan kelezatan gunung membuat lidah Panji bergoyang dengan kelezatannya yang tidak akan pernah dilupakan sama sekali kelezatannya hingga menghabiskannya namun, Panji tidak lupa memposting lewat handphone dan mengirim foto kepada Rosa, Ibunya Panji. Tak lama kemudian, setelah membagikan foto tentang makanan, Panji melihat Ganyu dan XiangLing siap meninggalkan tempat Penginapan Wangshu yang hanya sebentar saja dan melakukan perjalanan lagi ke suatu tempat, Sal Terrae. Panji dibawa sama Ganyu untuk pergi ke sana membuat Panji kebingungan karena, mereka tidak mau menjawab pertanyaan darinya hanya Panji terdiam dan mengikuti arahan Ganyu. Namun, ditengah jalan muncul makhluk astral berkulit hitam dengan rambut cokelat afrika serta rambutnya kribo yang akan siap untuk menyerang mereka. Ganyu dan Panji siap mengeluarkan anak panah ke arah mereka hingga mengenai sasaran, XiangLing akan bergerak kedepan dan memukul dengan tongkatnya dengan cepat. Ganyu memperlihatkan kepada Panji tentang kurus andalannya, anak panah melesat kedepan serta melukai tiga makhluk tersebut yang diberi nama hilichurl yang sedang terjebak membuat Panji kagum melihat kekuatan yang dimiliki Ganyu bahkan, bersiap untuk melepaskan satu anak panah kedepan hingga, anak panah melukai satu hilichurl dan muncul busur anak panah berubah ketika mengenai badan musuh serta mengubahnya menjadi es dan bercabang ke segala arah. Lalu, XiangLing tidak puas dengan pukulan Ganyu dan Panji, hingga siap melakukan serangan tongkat yang layaknya tombak lurus kedepan dan melukai mereka sehingga musuh tewas seketika dan menghilang begitu saja.

"Hmmm, ternyata mereka datang lagi",ujar XiangLing ke arah musuh yang menghilang

"tampaknya berbeda sekali di suatu tempat, kita menemukan makhluk seperti itu dan berbeda"ujar Panji yang sedang kebingungan melihatnya

"mereka sering datang Panji",jawab Ganyu dengan lemah lembut,"baiklah XiangLing sekarang mau kemana sore ini?",tambahnya

"wah, udah sore lagi rupanya?",ucap Panji yang kaget mendengar Ganyu dengan waktu sangat cepat,"aaah, Kakak tidak apa-apa kan?",ujar Panji ke arah Ganyu

"emangnya kenapa Panji sayang?",Ganyu yang kebingungan melihat wajah Panji yang khawatir dengan sesuatu,"kenapa Panji?",tambahnya

"waktunya sangat cepat sekali Kak",ujar Panji dengan bengong dan kebingungan untuk mencari ketenangan hingga menutup matanya

"Panji kamu kenapa?",Ganyu khawatir melihat kondisi Panji yang sedang mengkhawatirkan waktu yang sangat cepat hingga mencoba untuk merayunya agar Panji tidak meluapkan waktu kesehariannya di suatu tempat dengan lemah lembut,"Panji, mau kemana sekarang? Kakak ngajak Panji jalan-jalan",ujarnya

"aku tidak tau, Kakak bagaimana kita ke gunung yang awal?",ujar Panji dengan senangnya pergi ke gunung Tiangheng saat melihat keindahan di langit biru

oh, mau kesana sama aku Hmmm?",Ucap Ganyu dengan rayuannya kepada Panji yang sedang banyak beban hingga mencoba memeluknya dari belakang,"mau bersantai sama aku di sore hari Panji?"tambahnya

"waaah kalian mau ke gunung Tiangheng rupanya?"Ucap XiangLing yang ingin tau tujuan mereka pergi,"boleh aku ikut Panji?",lanjutnya

"ooh, kalian ada disini rupanya? Ganyu aku mencarimu kemana saja",ucap Keqing dengan rauk muka sebal kepadanya,"katanya ngajak jalan-jalan ke kota malam, kok kemarin tidak ada?",Keqing dengan kebingungan bercampur marah kepada Ganyu sambil menatap Panji yang sedang diam dan menatap dirinya marah,"eh ada Panji sama Ganyu",ujar Keqing dengan lemah lembut

"iya kemarin malam, aku ngajak Panji ke bukit Tiangheng",ujar Ganyu dengan lemas kepada Keqing,"lalu, aku lupa soal itu maaf ya Keqing",lanjutnya

"jadi Kak, kita kesana tidak?",ujar Panji yang serius campur sabar

"hey!boleh aku ikut Panji?",ujar Keqing dengan mendekati Panji dengan rayuannya

"iya.... tapi, aku Cuma sama Kak Ganyu saja yang pergi kesana",ujar Panji yang sedang gemetar,"duh, aku kan Cuma latihan jurus saja tapi Kak Kenqing ingin ikut ke gunung Tiangheng",ujar Panji didalam hati

"jadi, aku akan menunggumu disana bersama semuanya",ujar Kenqing sambil berbalik kebelakang,"sampai nanti Panji",pergi meninggalkan Ganyu, Panji, dan XiangLing

"huuuh, duh aku harus bagaimana ini?",Panji merasa khawatir dan ketar-ketir,"Kakak, duh.... aku hanya latihan saja kenapa Kakak tidak ikut membantuku?",lanjutnya sambil menatap Ganyu yang sedang bengong dan melihat Panji yang sedang ketakutan

"tidak apa-apa, tenang saja Hmmm",ujar Ganyu sambil tersenyum kepada Panji hingga pergi ke gunung Tiangheng,"ayo Panji kita lanjut ke gungung Tiangheng",lanjutnya sambil berjalan

"ayo! kita pergi kesana!",ujar XiangLing yang semangatnya membara

Mereka pun pergi ke gunung Tiangheng hingga melanjutkan latihan pemanahnya bahkan, Panji sudah merasa puas dengan latihan pemanah beberapa kali lalu, Ganyu melihat Panji yang sangat bosan latihan pemanahnya sambil mendekatinya untuk mengajak latihan berikutnya,"ayo Panji sekarang ada jurus baru",ujar Ganyu pergi menemuinya yang sedang lelah

"jurus apa Kak? memanah lagi?",ucap dengan kata yang membosankan kepada Ganyu,"atau apa Kak?",lanjutnya

"ini beda Panji",mencoba mengeluarkan kelopak bunga terataidan disimpan di atas tanah hijau,"lihat, ini adalah umpan bagi musuh Panji.....",ucap Ganyu yang menjelaskan tentang jurus tersebut

"boleh aku mendekatinya",mencoba mendekati bunga teratai

"Panji jangan! nanti kamu pening!",ujar Ganyu yang khawatir dengan teratai tersebut hingga menarik Panji kebelakang hingga bunga tersebut meledak,"huuuh, syukurlah kau tidak apa-apa kan?",tambahnya

"ya..... aku tidak apa-apa Kak",ujar Panji yang tidak merasa pening dikepala,"bagaimana caranya menggunakan jurus itu?",ujar Panji ingin tau tentang jurus bunga teratai biru milik Ganyu

"itu sulit Panji sayang, kau harus Tarik nafas dan buang sambil mundur kebelakang tapi serentak Panji",Ujar Ganyu memberi tau dengan sikap baik kepadanya,"ayo coba Panji",tambahnya

"baiklah akan aku buktikan",jawab Panji yang siap untuk mengeluarkan jurus dari Ganyu,teratai biru

Panji akan mencoba menarik nafas yang dalam hingga siap untuk lompat kebelakang dan mulai dengan serentak, Ganyu melihat Panji telah mengeluarkan teratai birunya namun ukuran teratai sangat kecil dan menghilang begitu saja."aaah, bagus Panji tinggal ditingkatkan lagi paham?",ujar Ganyu ke Panji yang mencoba mengeluarkan jurus teratai biru hingga melihat Panji mengulangnya kembali dan mengeluarkan sebuah bola Kristal cryo dan garis yang ada di kakinya untuk menjebak musuh serta keluarlah beberapa jarum es dari atas membuat Ganyu dan XiangLing kaget melihat kekuatan Panji tersebut yang sangat berbeda dengan Ganyu.

"jurus apa itu?",ujar Ganyu yang tampak kebingungan

"aku tidak tau Kak, aku hanya mengikuti pergerakkan Kakak saja",ucap Panji dengan tersinggung melihat jurus tersebut, Blue Trap yang merupakan jebakkan musuh dengan cara mengurung hingga menghujani jarum es yang sangat tebal dan berbahaya selain garis biru dibawahnya merupakan jebakkan yang tidak bisa bergerak kemana musuh pergi dan terkurung berwarna biru

"wooow, coba sekali lagi",ucap Ganyu yang mencoba ingin melihat jurus tersebut, Blue Trap kepada Panji hingga Panji mencoba mengeluarkan jurus tersebut.

Panji mengeluarkan jurusnya dengan kedua tangannya yang mencoba membuat lingkaran hingga mengeluarkan cahaya Cryo di telapak tangannya, lalu berbentuk sebuah bola tampak mirip dengan mutiara. Ganyu kagum melihat jurusnya tersebut, walaupun tekniknya kurang sedikit berbeda namun, pergerakkannya sama dengannya lalu, dia merasa puas dengan kekuatan Blue Trap milik Panji.

"hebat sekali Panji",ujar XiangLing dengan latihan keras Panji bersama Ganyu,"sekarang kita nungguin teman dulu Ganyu ditempat ini?"

"iya, katanya Kenqing datang kesini nanti malam",ujar Panji yang sedang latihan

"ayo lanjut Panji",ucap Ganyu menyemangatkan Panji dalam latihan jurus es,"begini jurus terakhirku Panji",ucap Ganyu sambil mengeluarkan mutiara ditangannya dan meletakkannya di udara hingga menjauh bersama Panji,"ini dia Panji, apakah kau bisa?",tambahnya

"aku belum tentu bisa",jawab Panji dengan ragu, lalu kedua tangannya mulai mengepal kedua tangannya hingga merasakan sesuatu atau merasakan didalam kepal tangannya, jarum es yang berbentuk persegi panjang dan ujungnya sangat lancip hingga Panji merasakan sesuatu yang ada dikedua tangannya hingga membukanya,"oh, apakah jurusku ini berguna bagiku?",ujar Panji dengan kebingungan

Ganyu melihat Panji yang sedang membuka kedua tangannya yang isinya penyimpanan jarum es dan berkata,"hanya jarum es saja?",ucap Ganyu yang sedang kebingungan

"aaah, untuk apa ya?",Panji mencoba melemparkan beberapa jarum es kedepan dan melihat tempat pembidik berubah warna menjadi biru,"berarti jarum ini untuk membekukkan musuh rupanya",lanjutnya

"sebaiknya, jangan digunakan itu Panji jurusmu",ujar Ganyu yang kurang senang melihat kekuatan yang dimilikinya, jarum es

"baiklah",mencoba melemparkan beberapa jarum tersebut kedepan hingga melupakan jurus tersebut,"huuh, padahal sedikit lagi Kak ada jurus yang terakhir",lanjutnya

"huuh, sampai disini dulu Panji",ujar Ganyu sambil duduk dan tidak melihat XiangLing,"Ling dimana dia?",Ucap Ganyu yang sedang mencari XiangLing

"Dia pergi kebelakang katanya",jawab Panji kepada Ganyu

"Ganyu! Panji!",Xiang Ling berteriak meminta bala bantuan mereka yang habis latihan

"kau dengar itu Panji?"ucap Ganyu yang sedang mendengar suara memanggil dari belakang dan muncul XiangLing sedang bertarung melawan singa bertanduk banteng,"oh, Ling",mencoba membantunya dengan mengeluarkan anak panah ke arah singa bertantuk banteng dan mengenainya walaupun masih mengejar XiangLing

"Kak Ling, bertahanlah aku datang",Ucap Panji sambil berlari dan mengeluarkan anak panahnya sambil melepaskan tiga anak panah secara langsung dan melihat singa bertantuk banteng membeku walaupun bergerak pelan,"Hmmm, akan aku mengeluarkan jurus baruku ini",lanjutnya sambil mengeluarkan blue trap kepada singa bertanduk banteng dan mulai terjebak,"huuuh, baguslah dia mulai terjebak rupanya",ucap Panji yang sudah berusaha mengeluarkan jurus barunya

"bagus Panji, dia terjebak"ucap Ganyu dengat semangatnya untuk menyerang dengan anak panah sebanyak tiga kali dan mati ditempat

"Huuuh, untung saja ada kalian",XiangLing merasa aman dari serangan musuh

"kenapa Kakak tidak serang langsung?",ujar Panji yang terdiam dan menatap XiangLing

"karena, dia kuat dan kekuatanku sedikit Panji",jawab XiangLing kepada Panji dengan rasa capenya dalam pertarungan tersebut,"huuh sekarang mau larut malam rupanya

"iya, waktunya sangat cepat rupanya",Panji bengong melihat awan menjadi gelap

Menjelang malam pun tiba, Panji bersama Ganyu dan XiangLing menunggu kawan-kawan Keqing yang akan pergi ke gunung Tianheng sambil menunggu, Panji merasakan gemetaran dari bawah membuatnya kebingungan hingga merasakan gemetarannya berasal dari arah kiri muncul makhluk putih berjenis hewan bertanduk sambil berlari untuk membunuh Panji. Panji melihatnya dan mengeluarkan tiga anak panahnya hingga membeku membuat Ganyu dan XiangLing mendengar suara tekupan anak panah.

"suara apa itu?",XiangLing pergi dan menemui Panji yang sedang menyerang banteng merah yang membeku,"makhluk banteng? bagaimana bisa?",ujarnya

"Kakak pernah melawan makhluk seperti ini?"ujar Panji yang sedang mengelilingi banteng merah

"biar aku yang menyerang makhluk itu!",Ganyu mencoba mengeluarkan mutiara biru untuk menyerang banteng merah yang sedang beku dan bergerak lambat

Panji melihat jurus Ganyu berupa bola mutiara yang melayang diudara serta mengeluarkan es yang turun kebawah hingga banteng merah pun terkena hantaman es hingga berhasil membunuhnya. Lalu, Panji dan XiangLing mundur setelah kekalahan makhluk banteng merah yang sangat besar, gagah, dan berani hingga tenggelam dengan perkasa sang banteng merah tersebut.

"huuh, ternyata banteng merah yang melakukan hal lini ditempat ini",ujar Panji

XiangLing melihat banteng merah berada didalam penangkapan yang terbuat dari rantai abu-abu, kemudian banteng merah berubah menjadi banteng abu-abu membuatnya kaget,"ada apa dengan banteng ini?",ujarnya

"aaah, kenapa warnanya berubah menjadi abu-abu?",Ucap Panji kaget melihat banteng berubah warna,"dan bagaimana bisa?",lanjutnya bercampur kebingungan

"tidak apa-apa mungkin kekuatan banteng ini udah kehilangan kekuatan",ucap Ganyu yang tau tentang banteng merah tersebut,"dan langsung lemas",lanjutnya

"aku baru tau tentang makhluk itu",ujar Panji melihat banteng abu-abu telah menghilang,"hmmm, untung udah mengalahkannya",ucap Panji yang sudah rasa aman dari ancaman musuh atau makhluk lainnya

"Ganyu! Panji! Ling!",teriak Keqing dari belakang

Ganyu melihat Keqing melihat kawan-kawan dari Liyue yang membawa makanan ke Gunung Tiangheng membuatnya kagum melihat mereka yang hadir, dengan membawa makanan membuat XiangLing merasa senang melihatnya dan mendekati mereka serta Panji berkata dengan rauk muka yang senang bercampur lelah,"aaah, aku bisa melihat mereka. Rupanya ingkar Janji mereka sudah hilang yang ada adalah kebaikan mereka di hati yang mereka kenal",ujar Panji sambil pergi menemui teman-teman Ganyu di depan.