webnovel

GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM

Panji purnama saputra tersesat di dunia fantasi dengan lemari ajaib. ketia sampai di tempat-tempat yang indah dan penuh misterius membuatnya gemetar, tak hanya itu dirinya menemui sesosok perempuan yang cantik bertanduk bernama Ganyu namun, saat memegang tanduknya merasakan elemen cryo di tubuhnya sampai memilikinya. dengan penuh latihan bersama Ganyu, kekuatan Panji semakin meningkat sampai dirinya menghadapi dua musuh yang misterius Ren Jianying dan Yin Sihanou yang ingin menguasai daerah Liyue. Senja di Jembatan kota malam merupakan kota kecil diLiyue dan indah penuh keindahan serta langit-langit terang benderang sampai penuh misteri untuk dipecahkan. Di kemudian hari dirinya harus pergi meninggalkan Ganyu dan Keqing, kemanakah Panji pergi Setelah meninggalkan rumah dan Liyue?

Gugi_Ihsan · Videospiele
Zu wenig Bewertungen
49 Chs

19. PETA YANG DIHITAMKAN

Di kota Liyue, Xiangling melihat Zhongli dan Shenhe sedang membuka peta yang misterius ternyata, peta tersebut adalah peta dari dua orang saudara teleportasi hingga Xiangling melihatnya dengan jelas. Lalu, Xiangling mengetahui tentang peta misterius sambil menggabungkannya menjadi satu, tampak terlihat sebuah hewan berkaki empat yang bukanlah badak melainkan seekor hewan buas yang misterius membuat Shenhe dan Xiangling kaget melihat hewan tersebut.

"hewan apa ini? Tampak seperti hewan buas",ujar Shenhe dengan melihat gambar kehitaman

"hewan ini..... terlihat buas dan mampu bergerak sangat cepat, bahkan melumpuhkan pedesaan. aku belum pernah melihat gambar hewan sekuat ini",ucap Zhongli dengan serius dan sudah mengetahui ciri hewan yang ada di gambarnya

"iya, itu peta dari dua orang yang merupakan pembuatan alat teleportasi tuan Zhongli",jawab Xiangling sambil berjalan untuk menemui mereka di malam hari

"oh, kau rupanya",ujar Zhongli dengan tatapan serius kepadanya

"Hhhmmm, jadi kau yang menyimpan peta ini, Xiangling?",ujar Shenhe kepada Xiangling

"iya, aku yang menyimpannya. awalnya, Panji, Ganyu, dan Keqing yang telah memecahkan teka-teki tentang alat teleportasi yang dimiliki oleh Panji, dua orang itu Liu Bang dan Lui Sha",ujar Xiangling menjawab tentang dua orang tersebut kepada mereka

"lalu, apakah kau kenal dengan makhluk ini?",ujar Zhongli melihat Xiangling maju sambil melihat gambar peta telah digabungkan menjadi sebuah gambar hewan yang jinak

"hewan itu..... aku belum pernah dengar",jawab Xiangling yang baru mengetahuinya

"hewan misterius ini, sulit dilumpuhkan, Xiangling. Tapi, makhluk ini sangat berbahaya bagi negeri Liyue yang indah ini dan sekitarnya",ujar Zhongli kepada Xiangling

"tentu, aku harap hewan ini sudah punah"ujar Xiangling yang telah melihat bayangan makhluk misterius

"itu misteri Xiangling, kita harus berjaga-jaga makhluk hitam seperti ini",ujar Shenhe dengan serius sambil menggulungkan kertas gmbar hewan misterius dengan sketsa bayangan hitam

"kalau begitu perintahkan pasukan berjaga malam karena, kemungkinan besar ada serangan besar-besaran terhadap hewan misteri itu Shenhe",ujar Zhongli kepada Shenhe

"iya, walaupun Ningguan sedang tidur karena sakit, aku yang akan ngurus ini sampai dia sudah semabuh dari penyakitnya",ujar Shenhe kepada Zhongli sambil pergi sendirian

"aaah, aku.... ikut pulang saja",ujar Xiangling yang kaku sambil pergi meninggalkan ruangan

"tunggu dulu Ling",ujar Zhongli kepada Xiangling sambil melihat dia berpaling ke arah dirinya,"aku mau bertanya soal anak itu",tambahnya

"iya, tentu",ujar Xiangling

"siapa anak itu di dekat bersama Ganyu dan Keqing?",ujar pertanyaan kepada Xiangling

"dia..... Panji, dia berasal dari Bandung",jawab Xiangling kepada Zhongli

"Bandung? tunggu, Panji....."ucap Zhongli sambil berfikir mengingat omongan dari Ningguan tentang anak tersebut untuk dititip kepada Ganyu

Zhongli mengingat omongan Ningguan, dimana Ningguan sedang berbicara bersama perempuan misterius hingga pergi keluar dari kantor kerja Ganyu membuat Zhongli baru tau tentang perempuan tersebut yang sudah pergi. Lalu, menemui Ningguan untuk menanyakan sesuatu tentang perempuan misterius, Rosa.

"dia siapa?",ujar Zhongli kepada Ningguan

"dia Rosa, Ibunya Panji",jawab Ningguan

"Ibunya Panji. ada apa dengan dia?",ujar Zhongli bertanya tentang soal Ibunda Panji

"dia ingin menitipkan Panji kepada Ganyu, sebagai asisten Ganyu di kantor ini",ujar Ningguan sambil pergi kedalam ruang kerja

"tunggu, dimana Panji?",ucap Zhongli sambil menempelkan pundak kanan Ningguan

"dia sedang membantu Ganyu sekarang",jawab Ningguan,"apakah mau lihat?",tambahnya

"iya, aku mau lihat anak itu",jawab Zhongli sambil berjalan dan pergi melihat Panji sedang mengangkat kotak berisikan kertas bahkan, menyimpan berbagai kertas kosong untuk dimasukkan kedalam laci

"apakah kau melihat dia?",ujar Ningguan kepada Zhongli

"aku baru tau dan baru lihat anak itu, dia..... bukan manusia biasa melainkan dia dilatih sama Ganyu",ujar Zhongli melihat kegiatan Panji yang sedang membantu Ganyu yang sedang kelelahan

"benar, Ganyu membutuhkan asisten dan dia membutuhkan pengalaman dari Ganyu",ujar Ningguan kepada Zhongli

"aku baru tau itu, tapi kenapa anak itu bisa datang kesini dan tujuannya untuk apa selain membantu Ganyu di kantornya?",ujar Zhongli menanyakan alasan Panji datang ke negeri Liyue

"Hmmm, dia mencari Ayahnya bahkan, Ibunya Panji, Rosa sudah tau kematian ayahanda Panji walaupun mayatnya hilang misterius di sekitar daerah Liyue, Zhongli",jawab Ningguan kepada Zhongli

"meninggalnya akibat apa Ningguan?",ujar Zhongli

"beliau meninggal karena, perang di Papua, aku tidak tau daerah yang dimaksud Nyonya Rosa tentang keberadaan Ayahanda Panji",ujar Ningguan yang sedang kebingungan untuk mencari tempat daerah yang bernama Papua namun, tidak ada dipeta

"ini aneh, tapi dia bisa kesini rupanya",ujar Zhongli

"walaupun dia anak biasa",ucap Ningguan sambil melihat Ganyu, Keqing, dan Panji sedang bermain-main diruang kantornya,"dia kuat suatu saat nanti melawan musuh, sama seperti Ganyu sebagai pemanah yang handal",tambahnya

"begitu ya?",ujar Zhongli sambil berdiri dan pergi meninggalkan kantornya

Zhongli meninggalkan Ningguan yang melihat dirinya sedang pergi bahkan, kembali masa sekarang sambil menatap Xiangling dengan tatapan kebingungan hingga Zhongli kaget melihatnya.

"oh! Ling, aku baru tau..... tentang Panji dari Ningguan",ujar Zhongli hingga pergi meninggalkan kantornya sambil menghadap Xiangling yang sedang kebingungan,"aku menyuruhmu pulang saja Ling",tambahnya

"aaah, baiklah",jawab Xiangling sambil meninggalkan gedung milik Zhongli

Xiangling pergi dan keluar dari gedung Zhongli bahkan, Zhongli menutup pintu dengan rapat, sementara Xiangling merasa tau bahwa Zhongli sudah mengetahui tentang keberadaan Panji yang merupakan anak baru Liyue yang bukan dari negerinya. lalu, Xiangling berjalan sambil keliling kota Liyue yang menyalakan lampu lantera kuno China dimana-mana walaupun sendirian, orang-orang melihat keindahan lampu tersebut walaupun Xiangling tidak melihat teman-temannya termasuk Ganyu, Keqing, dan Panji di suatu tempat. hingga pergi untuk istirahat sampai keesokannya, di pagi hari dimana Panji bersama Ganyu pergi ke kota Liyue dan mengelilinginya hingga berhenti berjalan.

Panji kebingungan melihat tingkah laku melihat kesamping dimana warga sedang berkumpul yang ternyata melihat salah satu ruko hancur secara mendadak hingga Zhongli melihatnya dalam kejadian tersebut.

"apa yang terjadi?",ujar Zhongli melihat ruko hancur

"iya, kenapa ruko itu hancur?",ujar Panji yang tengah kebingungan hingga melihat salah satu perempuan yang sedang menangis sambil menatap dirinya mengeluarkan air mata,"aah permisi Nyonya, itu ruko punya Nyonya sendiri?",tambahnya

"iya, ada monster.... monster hitam",ujar perempuan dengan menangis histeris

"monsternya seperti apa Nyonya?",ujar pertanyaan kepada perempuan

"dia..... dia mempunyai empat tanduk berwarna hitam termasuk tubuh makhluk itu dan memiliki kaki dengan cakra sangat tajam dan... dan.... dan.... dia merusak ruko disini nak..... dengan mata merah dan tajam... buas... dan memakan daging-daging kami ditempat ini"ujar sang perempuan yang menangis dan ketakutan akan diserang kembali

"ooh, apakah dia pergi?",ujar Panji

"iya.... iya nak! Dia pergi ke arah kanan",jawab perempuan tersebut kepada Panji yang sedang serius

"baik terimakasih informasinya Nyonya",ujar Panji dengan rauk muka senang hingga pergi

"Panji..... kau bicara sama siapa?",ujar Zhongli kepada Panji

"aku berbicara sama perempuan itu, pemilik ruko yang rusak akibat hewan bayangan hitam",jawab Panji kepada Zhongli

"apa?! Hewan..... bayangan hitam",Zhongli kaget mendengar jawaban Panji

"iya, dia bilang hewan buas dan bermata merah dengan tajam",ujar Panji kepada Zhongli

"jadi, hewan itu benar-benar nyata rupanya? ini sangat berbahaya dan bisa tembus pertahanan kota Liyue",ujar Zhongli didalam hati sambil menghadap Panji,"terimakasih nak informasinya",tambahnya

"iya sama-sama",ucap Panji sambil meninggalkan TKP hingga menemui Ganyu

"eeh Panji",ujar Ganyu melihat Panji dari arah belakang sambil menghadapnya

"Kakak, kita jalan-jalan aja yuk sama aku",ujar Panji ingin mengajak Ganyu jalan-jalan keluar kota Liyue

"boleh Panji, yuk mau kemana?",ucap Ganyu berupa ajakan Panji

"hey! ternyata kalian disini?",ujar Keqing berlarian sambil bertemu dengan Panji dan Ganyu

"iya Kak yuk, jalan-jalan saja kesuatu tempat",ujar Panji kepada Keqing untuk mengajak jalan-jalan

"boleh, yuk mau kemana Panji",ujar Keqing ingin jalan-jalan bersama mereka

Mereka keluar dari kota Liyue bahkan, melewati bukit-bukit di sebelah kanan membuat Panji sudah mengetahuinya dari kemarin, lalu saat mereka melewati bukit tersebut, Ganyu melihat sebuah cahaya putih di belakang bukit hingga lari kedepan bersama Panji dan Keqing yang berada dibelakangnya. Ketika sampai di tempat belakang bukit, mereka melihat Chongyun mencoba melawan seseorang dengan serba hitam dan menutup mulut. Lalu, berusaha untuk membunuh Chongyun hingga Ganyu yang siap mengeluarkan satu anak panah saja sudah mengenai dia, Chongyun melihatnya bahkan Panji mengeluarkan satu anak panah ke arah orang tersebut hingga mengenainya dan tewas. Panji pergi menemui Chongyun yang sedang kesakitan bahkan, Keqing yang akan menyembuhkannya, hingga pulih sambil menatap Panji yang sedang memegang tangan untuk berdiri.

"Hah, terimakasih Panji semuanya",ujar Chongyun yang sudah pulih

"ngomong-ngomong, dari mereka datang. Dia tampak seperti perampok",ujar Panji melihat karakteristik musuh yang sudah tewas dan menghilang begitu saja

"iya, kemungkinan mereka akan menyerang Liyue tapi, aku tidak tau mereka datang dari mana", ucap Chongyun yang baru tau kedatangan musuh dengan seragam hitam pekat

"yang penting kita cari tau tentang perampok ini",ujar Ganyu,"lalu, kita dapat laporan yang sama dengan korban perempuan akibat serangan penjarahan",tambahnya

"lalu, dia bilang makhluk itu bukan manusia melainkan hewan buas Kak",ujar Panji kepada Ganyu

"iya aku tau Panji, sebaiknya kita harus pergi ke kota Liyue terlebih dahulu",ujar Ganyu

"untuk apa Ganyu?",ucap Keqing merasa heran,"kita sudah jauh dari kota Liyue",tambahnya

"tidak apa-apa, kemungkinan, kita harus menemui Kak Zhongli, dia tau tentang tragedi ditempat ini dan mungkin ada sesuatu di balik semua ini tentang peta yang kita temukan",ujar Panji yang tau tentang peta yang ditemukan kemarin

Akhirnya, mereka pergi ke kota untuk membuka peta misteri yang sudah dibongkar namun, Panji sangat curiga dengan peta yang hasil ditemukannya merupakan sebuah petunjuk mengenai kejadian sekarang. Begitu mereka berada di ruang penyimpanan gulungan peta, mereka tidak menemukan gulungan tersebut hingga Chongyun yang berusaha naik ke atas hingga tidak menemukan apa-apa sambil menjatuhkan diri. Panji kebingungan untuk mendapatkan empat gulungan peta namun, tidak ada hingga melihat bayangan seseorang tepat di depan mata yang rupanya, Zhongli.

"apa yang kau lakukan disini?",ujar Zhongli sambil menatap Panji dengan sedikit serius

"aku kesini mencari empat peta itu Kak",jawab Panji kepada Zhongli

"peta itu, ada ditangan Shenhe dan Ningguan. Mereka ingin meneliti tentang gambar misteri itu",ujar Zhongli,"lalu dia ada dikantormu, Ganyu",tambahnya

"berarti kita ke kantor kerja kamu Ganyu",ujar Keqing

"iya, kita kesana sekarang",ucap Ganyu sambil pergi meninggalkan ruang kantor Zhongli

Mereka akan pergi ke kantor kerja Ganyu, lalu mereka menemui mereka berdua tentang gambar yang ada di kertas besarnya hingga Chongyun melihat makhluk misteri dibalik kertas tersebut.

"aaah, itu makhluk yang aku lihat di rawa Dihua",jawab Chongyun hingga mengetahui jenis makhluk tersebut

"iya, aku dan Kak Keqing juga melihat makhluk seperti itu di rawa sana"ujar Panji dengan jawaban yang sama

"Panji, bentuk hewan yang ada di kertas ini.... beda Panji, ini sangat buas dibandingkan yang kemarin",ujar Keqing

"oh iya yah, aku lupa",ucap Panji sambil menggaruk kepala

"berarti kita pergi kesana, semuanya",ujar Shenhe kepada mereka

"tapi, mereka keluar nanti malam Shenhe, tidak mungkin menjelang siang begini",ujar Chongyun yang sudah tau munculnya black shadow tersebut

"jadi, nanti malam ke rawa Dinhua Kak Shenhe?",ujar Panji yang sedang kebingungan

"tentu Panji"

"sebaiknya kita pergi ke desa Qince Panji",ucap Keqing sambil mengajak Panji ke desa Qince

"baiklah Kak Keqing, kita kesana sambil menunggu malam kehadirat mereka",ujar Panji kepada Keqing

"hmm, boleh Panji aku juga ingin menunggu makhluk itu datang kesini nanti malam",ujar Chongyun kepada Panji

Mereka keluar dari kantor, sambil pergi ke desa Qince untuk merasakan enak di desa tersebut, namun pada saat ditengah perjalanan, mereka bertemu musuh yang sama dimana Chongyun lihat. hingga musuh tersebut akan mengeluarkan crossbow dan mengeluarkan satu anak panah kecil ke arah Panji hingga Panji melihatnya sambil menghindar. musuh tidak saja menggunakan crossbow, melainkan pedang sampai kapak kecil hingga Panji dan lainnya bersiap untuk menghadapi mereka semua. begitu musuh mulai maju, Panji dan Ganyu mengeluarkan anak panah hingga mereka membeku, Keqing dan Chongyun maju sambil menggibas pedangnya ke arah musuh yang terjebak didalam beku es hingga tewas seketika. Lalu, mereka menghadapi serangan puma hitam dengan mata merah menyerang Keqing dan Chongyun hingga Panji langsung melepaskantiga anak panah sambil mengenai mereka sampai tewas.

Keqing melihat musuh yang sngat banyak, sekitar sepuluh orang perampok yang siap melawan, hingga melompat dari samping kiri hingga Panji melihatnya dan mencoba menghindar hingga mengeluarkan satu anak panah sambil melepaskannya. musuh pun sudah mati dengan anak panah Panji hingga menghindar lagi sambil mengeluarkan jarum es di sela-sela tangan Panji hingga mengenai mereka dan terjebak di dalam bekukan es. Chongyun melihatnya sambil membunuh mereka sampai mati serta es sudah pecah, lalu Panji melihat Keqing sedang mundur sambil menggibas mereka namun, serangan dari Keqing tidak mempan. Lalu, Panji yang akan membunuh mereka dengan tiga anak panah hingga mereka terjebak, lalu Keqing bersiap menerima jurus untuk mereka, starward sword hingga mati terpapar. Selain itu, Ganyu menggunakan jurus dengan mutiara Qilin, Celestial Shower hingga musuh panik karena serangan batuan es yang sangat besar. lalu, musuh sudah tewas setelah mengeluarkan jurus dari Ganyu dan Keqing, Panji dan Chongyun bertemu mereka berdua sambil berjalan dan menemuinya.

"hah, ternyata perampok itu..... bukanlah perampok biasa",ujar Chongyun yang sudah merasakan dalam perlawanan perampok misterius

"tentu Kak Chongyun, mereka berada ditempat ini ataukah mereka akan pergi ke desa Qince?",ucap Panji yang ingin tau tujuan musuh untuk hadir di tempat yang luas tersebut

"mungkin kita pergi dulu kesana Panji, desa Qince membutuhkan penjaga dari serangan perampok yang kita lawan",jawab Keqing sambil melanjutkan perjalanannya ke desa Qince,"padahal kita mau kesana untuk minum teh bersama kamu, Panji",tambahnya

"tidak apa-apa Keqing, yang penting kita pergi untuk melihat kondisi di desa Qince, mudah-mudahan tidak ada terjadi apa-apa",ujar Chongyun kepada Keqing

"iya, Kak Chongyun benar mudah-mudahan tidak ada musuh di desan Qince"ujar Panji sambil berjalan bersama Ganyu

Mereka melihat pemandangan sawah di depan mata, lalu melewati orang-orang yang sedang bekerja di area tersebut, namun tidak ada musuh di desa Qince hanya mereka sedang bekerja keras untuk membanting tulang punggung mencari nafkah. Lalu, mereka melewati kuda-kuda yang ada di setiap samping untuk dibawa ke kota, Panji tidak melihat orang-orang yang mencurigakkan sambil menemani Ganyu untuk jalan-jalan hingga Keqing cemburu sambil memegang tangan kanan Panji yang masih kosong, Chongyun heran melihat tingkah laku mereka sedang bergandengan tangan Panji. Lalu, saat sampai di tempat istirahat, mereka langsung meminum teh panas membuat Panji lega dan merefresh pikiran dari beratnya beban dari suatu pelajaran di sekolahnya. Lalu, Ganyu meniup teh yang panas hingga meminumnya dengan pelan hingga menyimpan di atas piring kecil sambil melihat Panji yang sudah menghabiskan teh manisnya di desa Qince. Lalu, Ganyu tau, Panji sangat menyukai Keqing selain dirinya, hingga Keqing pun mencoba merayu Panji dari samping agar Panji akan tergoda dengan cantiknya Keqing hingga duduk duaan sambil meminum teh miliknya, walaupun teh didalam gelas Panji sudah habis, Keqing yang akan mengisi teh dari gelasnya.

"Kakak sudah kenyang kok Panji, minumlah punya Kakak",ujar Keqing sambil tersenyum ke arahnya

"oh, baik Kak",jawab Panji dengan wajah memerah melihat Keqing tersenyum,"senyuman Kakak menawan saja ya? Dan tidak pernah kalah dari Kak Ganyu. Hah, ternyata selain Kak Ganyu, Kak Keqing suka padaku dan mencoba menggodain aku",tambahnya didalam hati

Panji langsung meminumnya membuat Keqing senang melihatnya, hingga melihat Panji berdiri sambil memandang ke arah depan melihat pemandangan indah yang begitu indah namun, Panji tidak melihat pemandangan tersebut hanya melihat sebuah cahaya putih yang muncul di suatu tempat. yang ternyata perampok berpakakaian hitam yang sedang menyerang seseorang hingga Panji memberi tau kepada mereka bertiga melihat kejadian tersebut.

"Kak Keqing! Kak Ganyu! Aku lihat ada perampok yang sedang menyerang kawan Kakak",ujar Panji sambil melihat Keqing kaget mendengarnya

"Apa?! Dimana dia?",ujar Keqing sambil melihat pergerakkan musuh yang sangat jauh dari desa Qince,"oh iya Panji benar ada perampok lagi yang seperti tadi",tambahnya

"di dimana itu?",ujar Chongyun sambil terheran-heran melihat pergerakkan musuh dengan jarak jauh,"oh iya, ada dua orang yang sedang diserang oleh perampok yang sama",jawabnya

"jadi, kita kesana semuanya?",ucap Ganyu hingga berdiri

"iya Kak",ujar Panji dengan padat

Akhirnya mereka akan meninggalkan desa Qince hingga pergi ke suatu tempat dimana musuh berada, mereka siap melawan mereka namun, musuh tersebut berada di Bukit Wuwang hingga mereka pergi dengan teleportasi. Begitu mereka sampai, tiba-tiba musuh mencoba menggibas Lumine yang sedang menghindar dari serangan musuh barunya, lalu mencoba mengeluarkan Gust Surge ke arah musuh hingga terlempar kebelakang. Panji melihat Lumine dan Aether yang mencoba menghadapi semua musuh yang ada di bukit Wuwang serta Paimon yang mencoba membantu mereka berdua.

"mereka sang traveler",ujar Keqing yang sudah mengetahui mereka

"baiklah, musuh sangat banyak, kita menolong mereka",ujar Panji sambil mengeluarkan pemanah dan bersiap untuk melepaskan anak pemanah ke arah musuh yang sedang mencoba menyerang Lumine dengan kekuatan api hitamnya bahkan, musuh tersebut terkena serangan beku oleh anak panah Panji,"hah dia sudah sekarat",tambahnya sambil maju kedepan

Panji mencoba mengeluarkan tiga anak panah hingga musuh terjebak di bongkahan es, lalu Keqing yang akan mencoba untuk membunuhnya dengan pedangnya, lalu disusul oleh Chengyon yang mencoba membantu Aether yang terjatuh sambil melindunginya. Ganyu mencoba melepaskan satu anak panah dengan serangan jarak jauh, hingga berhasil melumpuhkan perampok dengan menggunakan Crossbow sambil maju dan mengeluarkan satu anak panah hingga musuh terjebak didalam es. Panji melihat Ganyu telah berhasil membekukkan musuh, hingga membantu Ganyu yang sedang lari dan melompat sambil mengeluarkan tiga anak panah ke arah perampok yang terdiam. Panji mengeluarkan jarum dari sela-sela jari bahkan, membeku dan tewas. Setelah mereka usai memerangi mereka, Lumine dan Aether melihat Keqing, Ganyu, Panji, dan Chongyun yang sudah menyerang musuh disekitar bukit wuwang membuat Paimon merasa senang.

"bagus! mereka sudah tewas",ujar Paimon dengan semangat,"berkat kalian yang telah membantu kami memerangi mereka, padahal bukan musuh biasa melainkan perampok yang sangat brutal karena, kekuatan api hitamnya semuanya",ujar Paimon tentang kekuatan mereka

"Hmmm, berarti perampok itu punya organisasi ya?",ujar pertanyaan Chongyun kepada Paimon

"bisa jadi, Chongyun mereka merupakan perampok brutal secara terorganisir, bahkan orang-orang tadi bukanlah orang biasa melainkan orang mati",ujar Paimon tentang sisi kekuatan yang dimiliki oleh musuh yang misterius

"oh iya, aku mempunyai beberapa fakta tentang gambar hewan yang misterius. Iya kan Kak Keqing?",ujar Panji sambil menghadap Keqing

"iya, Panji benar, kami mendapatkan empat gulungan peta dan jika disatukan muncul sebuah gambar hewan yang mistis",ujar Keqing dengan serius,"lalu, ada kaitannya dengan mereka",tambahnya

"ini bahaya sekali Keqing, apakah ada peta itu?",ujar Limune kepada Keqing

"ada, kami telah memecahkan teka-teki itu, dan sekarang ada dikantorku",ujar Ganyu kepada Lumine

"baiklah, aku ingin lihat gambaran musuh selanjutnya nanti",ujar Paimon sambil mengikuti mereka untuk pergi ke kota Liyue dengan alat teleportasi hingga tiba di kota Liyue

Mereka tiba di depan kantor kerja Ganyu sambil menemui Shenhe yang sedang menggulung peta karena, kasus tersebut sangat misterius hingga dibuka kembali oleh Panji dan Ganyu. Paimon melihat sebuah sketsa gambar hewan buas yang misterius, lalu Lumine sangat curiga dengan kehadirat gambar hewan yang ukurannya sangat besar, hingga mencoba untuk berbalik kebelakang dan menemukan sebuah peta Teyvat hingga Lumine kaget melihat isi peta tersebut.

"semuanya! Lihat!",ujar Lumine yang mencoba untuk memutar kertasnya sambil memperlihatkan peta Teyvat yang ukurannya besar,"ini negeri kita",tambahnya

"oh, ini.... petanya besar sekali, Lumine",ujar Chongyun yang habis penasaran melihat peta dengan ukurannya besar

"ya ampun, tanda hitam ini..... merupakan tanda-tanda musuh akan muncul pada menjelang malam nanti teman-teman!!!",ujar Paimon melihat tanda-tanda hitam di satu titik peta tersebut

"oh iya, Paimon benar. Jadi, kemungkinan besar, musuh akan datang disuatu tempat. dengan tanda titik hitam di dalam peta ini",ujar Panji yang baru mengetahuinya

"Hmmm, jadi perampok memang brutal dan gampang untuk bersembunyi rupanya tapi, berkat peta ini bisa dibantu untuk memecahkan pergerakkan musuh nanti malam",ujar Paimon yang sudah tau munculnya perampok di satu titik di bagian barat laut

Mereka melihat, peta yang dihintamkan, dimana titik hitam pada peta, musuh akan muncul untuk mencoba merampok bahkan, membunuh sampai menguasai daerah tersebut hingga ke daerah lainnya membuat Panji dan lainnya serius untuk menghadapi musuh terberatnya dalam memerangi mereka dengan kondisi yang sangat misterius.