"Bukan aku yang ngajak, Pak," sahut Asep. Padahal dia juga ikut bermain dan segala keputusan bermain berada di tangan Asep. Jadi, seperti inilah kalau Asep sedang ada masalah. Dia tidak berani mengakui kesalahannya sendiri. Bisa dikatakan seperti yang pepatah katakan bahwa dia lempar batu sembunyi tangan.
Tentu saja hal itu membuat teman-temannya terkejut atas perilakunya. Dia terlihat begitu menyebalkan dan tidak ada rasa maupun jiwa tanggung jawab. Padahal selama ini, mereka berusaha untuk tidak melawan Asep, tapi pada akhirnya dia tidak mau menanggung masalah secara bersama-sama.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com