webnovel

Lubang Pagar

"Bu, malam ini kita makan apa?" Tanya Sholeh sambil membenarkan sarung. Rambutnya terlihat acak-acakan. Dia baru saja bangun tidur di waktu malam hari. Padahal dia tidur di waktu siang hari.

Sholeh kalau tidur memang tidak pernah melihat waktu. Selagi dia belum puas tidur, maka dia akan melanjutkan tidur secara terus-menerus hingga sampai dirinya puas. Pada saat itu juga dia bangun tidur akan menanyakan makan. Setelah kenyang, dia akan tidur lagi. Memang kegiatannya itu tidak ada yang menguntungkan, hanya akan merugikan orang lain saja. Andai tidak ada Siti di rumah yang banting tulang, mungkin istri dan anaknya akan kelaparan. Tak jarang mereka bertengkar hanya karena hal-hal sepele. Bahkan masalah makan saja seringkali diributkan.

Siti pun menatap Sholeh dengan raut wajah tidak suka. Dari raut wajahnya saja dia terlihat judes seperti sedang memiliki dendam tersendiri. Pada saat itu juga, Siti kembali fokus pada kegiatannya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com