Suara tangisan itu menyesakkan, Hiro hanya bisa memeluk Ayu untuk menenangkannya, pembicaraan yang menyalakan diri sendiri itu justru mengakibatkan pertengkaran sesaat namun berdampak besar bagi keduanya. Hiro tidak mau menyerah dalam perdebatan karena dia tidak ingin Ayu menyalahkan dirinya sendiri karena tidak hamil. Berbisik, Hiro menyarankan Ayu untuk melupakan sesuatu yang mereka bicarakan sebelumnya, lebih baik memikirkan hal lain. jika memang tidak bisa punya anak, tidak perlu disalahkan karena itu seperti takdir yang harus diemban oleh setiap ras. Ayu meminta maaf karena bersikap kasar ketika dia tidak bermaksud karena suasana hatinya mempengaruhi emosinya yang tidak bisa dia kendalikan dengan baik.
"Aku bilang kamu bodoh, aku salah," kata Ayu.
"Tidak apa-apa karena emosi itu alami, perasaanmu juga tidak pasti."
"Hiks, kenapa aku menjadi seperti itu sebelum aku harus lebih dewasa, aku yang bodoh..."
"Kamu tidak bodoh, kamu pintar, cantik dan menawan."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com