webnovel

Game Offline World ( Indonesia )

(Cerita sudah dihentikan, Author pindah) Ayu Octaviani Ningsih Putri Nartono Ningratmojo Hayunda Astari, adalah pemain game offline. Dia hanya menghabiskan waktu bermain game Virtual Reality (VR) offline yang rilis di tahun 2050. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur rumah sakit, tubuhnya sangat kurus bahkan makan dan minum harus menggunakan alat bantu berupa selang Nasogastrik melalui hidungnya, dan infus tak pernah berhenti menopang kehidupannya, dia sudah seperti itu sejak berumur 10 tahun. Dia hanya bisa terbaring lemah saat bermain game offline, dunianya hanya dalam game sampai waktu mengikisnya hingga akhir hayatnya. Di dalam game, dia adalah seorang Apoteker sekaligus penyihir dengan Class Necromancer level 100 (level limit) dia begitu kuat dalam game offline yang dia mainkan bahkan Red Dragon, bisa tumbang melawannya. Tapi, game offline tetap game offline, semua penghuni di game hanya mengucapkan dialog yang sama berulang-ulang tapi kali ini berbeda ketika dia bereinkarnasi di game offline yang di kenal sebagai (G.O.W).

Yayang_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
147 Chs

Serahkan Kepada Takdir

Suara tangisan itu menyesakkan, Hiro hanya bisa memeluk Ayu untuk menenangkannya, pembicaraan yang menyalakan diri sendiri itu justru mengakibatkan pertengkaran sesaat namun berdampak besar bagi keduanya. Hiro tidak mau menyerah dalam perdebatan karena dia tidak ingin Ayu menyalahkan dirinya sendiri karena tidak hamil. Berbisik, Hiro menyarankan Ayu untuk melupakan sesuatu yang mereka bicarakan sebelumnya, lebih baik memikirkan hal lain. jika memang tidak bisa punya anak, tidak perlu disalahkan karena itu seperti takdir yang harus diemban oleh setiap ras. Ayu meminta maaf karena bersikap kasar ketika dia tidak bermaksud karena suasana hatinya mempengaruhi emosinya yang tidak bisa dia kendalikan dengan baik.

"Aku bilang kamu bodoh, aku salah," kata Ayu.

"Tidak apa-apa karena emosi itu alami, perasaanmu juga tidak pasti."

"Hiks, kenapa aku menjadi seperti itu sebelum aku harus lebih dewasa, aku yang bodoh..."

"Kamu tidak bodoh, kamu pintar, cantik dan menawan."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com