webnovel

Game Offline World ( Indonesia )

(Cerita sudah dihentikan, Author pindah) Ayu Octaviani Ningsih Putri Nartono Ningratmojo Hayunda Astari, adalah pemain game offline. Dia hanya menghabiskan waktu bermain game Virtual Reality (VR) offline yang rilis di tahun 2050. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur rumah sakit, tubuhnya sangat kurus bahkan makan dan minum harus menggunakan alat bantu berupa selang Nasogastrik melalui hidungnya, dan infus tak pernah berhenti menopang kehidupannya, dia sudah seperti itu sejak berumur 10 tahun. Dia hanya bisa terbaring lemah saat bermain game offline, dunianya hanya dalam game sampai waktu mengikisnya hingga akhir hayatnya. Di dalam game, dia adalah seorang Apoteker sekaligus penyihir dengan Class Necromancer level 100 (level limit) dia begitu kuat dalam game offline yang dia mainkan bahkan Red Dragon, bisa tumbang melawannya. Tapi, game offline tetap game offline, semua penghuni di game hanya mengucapkan dialog yang sama berulang-ulang tapi kali ini berbeda ketika dia bereinkarnasi di game offline yang di kenal sebagai (G.O.W).

Yayang_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
147 Chs

Penjelasan Yang Mengerikan

Setelah kontrak darah selesai, Laura menemani Ayu berkeliling istana. Pesta masih berlangsung dengan alunan musik yang indah, lagu yang asing bagi Ayu namun terdengar sangat menenangkan, di mana lagu tersebut menceritakan kisah cinta yang dramatis. Ayu dan Laura berbicara di balkon. Percakapan mereka lebih terfokus pada kerajaan dan rakyatnya, terutama mengenai orang buangan yang sama sekali diabaikan oleh para bangsawan, ayah Laura yang sebagai seorang Raja, hanya bisa menghela nafas karena bagaimanapun dia seperti boneka jika dia melakukan sesuatu harus mengambil banyak mendengar pendapat dan saran para bangsawan. Dari atas balkon mereka berdua bisa melihat Hiro yang sedang berdebat dengan Ellyna. Ayu melotot kaget, dia tidak suka jika Hiro berdebat seperti itu dengan wanita lain.

"Putri Laura, aku pergi dulu!"

"Tunggu mau kemana, Nona Ayu!"

Ellyna bersikeras agar Hiro bergabung dengan militer kerajaan namun Hiro dengan tegas menolak karena tidak tertarik dengan hal seperti itu, Hiro tetap ingin menjadi Hunter bersama Ayu. Ellyna menjelaskan bahwa menjadi Hunter tidak menjamin masa depan dan lebih menguntungkan menjadi kapten Ksatria. Ayu yang melihat dari kejauhan bergegas menghampiri mereka dan memisahkan mereka berdua, Ayu menatap Hiro dengan tajam. "Mengapa kamu di sini?"

"Dia di sini karena aku mengundangnya dan memintanya untuk bergabung dengan militer kerajaan untuk menjadi Kapten Ksatria."

"Apa? Kamu ingin mengajak Hiro bergabung? Tidak, aku tidak akan mengizinkannya," kata Ayu ke Ellyna lalu beralih ke Hiro. "Benarkah kamu ingin bergabung dengan militer?"

"T-tidak, aku tidak ingin bergabung, aku juga di sini untuk menghindarinya." Hiro menjelaskan semuanya kepada Ayu. Ellyna tutup mulut karena malu, tetapi dia tidak menyerah untuk mengundang Hiro bergabung dengan militer kerajaan. Ellyna memandang Ayu dari atas ke bawah dengan tatapan tegas, Ellyna tidak habis pikir dengan Ayu yang memiliki paras wajah biasa saja kenapa Hiro begitu menurut seperti itu? Mungkinkah karena Ayu adalah Hunter peringkat S? Ellyna mendecakkan lidahnya karena tidak terima jika itu sebagai alasannya.

Putri Laura yang baru saja tiba mencoba mendinginkan suasana yang dilihatnya. "Sudah, sudah jangan bertengkar." Tatapan Laura beralih ke Hiro, Laura menilai sosok yang dilihatnya sebagai pemuda yang baik. "Nona Ayu, kamu harus tenang, jangan cemburu." Tatapan Ayu, Hiro, dan Ellyna beralih ke Laura saat berkata 'cemburu.' Hiro tersipu, begitupun Ayu, sepertinya dia mengerti kata-kata itu. Ayu menarik tangan Hiro untuk memintanya pergi, dia tidak ingin Hiro meninggalkannya. Senyum muncul di wajah Hiro dia senang Ayu cemburu karena dia dekat dengan Ellyna.

"Aku senang kamu juga bisa cemburu."

"A-aku tidak cemburu lagian kamu bukan suamiku."

"Jadi aku harus jadi suamimu dulu baru kamu cemburu?"

"..."

Kesal, begitulah perasaan Ayu saat Hiro dekat dengan wanita lain, apalagi mereka hanya berdua, yang membuatnya semakin kesal saat mengingat kejadian di balkon. Ayu memutuskan untuk kembali setelah meminta izin kepada Raja dan yang lainnya, Ed merasa ada yang aneh dengan sikap Ayu yang terlihat sangat emosional. Ketika Ed memberikan tumpangan kembali, Ayu menolak dan meminta bantuan pangeran Luis. Pangeran Luis memerintahkan seseorang untuk membawa Ayu dan Hiro kembali ke penginapan mereka. Selama perjalanan pulang, di dalam gerbong kereta kuda, Ayu terdiam dan lebih memilih melihat ke luar jendela untuk melihat pemandangan malam yang cukup sepi.

"Ayu, apa kamu marah? Kamu diam saja sejak tadi sambil cemberut begitu."

"Aku tidak marah, hanya perutku yang sakit."

Sesampainya di penginapan, Ayu langsung menuju kamarnya dan menutup pintu setelah menyuruh Hiro segera tidur. "Ah!" Suara Ayu tiba-tiba mengagetkan Hiro yang berbalik dan mengetuk pintu.

"Ayu, apa yang kamu lakukan!"

"Hei, ada apa? Aku mendengar suara Yuu seperti berteriak!" Argeta mendekati Hiro, Argeta baru saja menyelesaikan urusannya dengan Raja Iblis. Setelah Hiro mengetuk pintu beberapa kali, Ayu membuka pintu ketika mereka masuk tiba-tiba Argeta mendorong Hiro keluar. "Kamu keluar dulu, jangan masuk sampai aku menyuruhmu masuk."

"Eh, kenapa?"

"Keluar saja!"

Hiro tiba-tiba tersentak ketika Argeta berteriak agar dia keluar. Ayu merasa perutnya sangat sakit dan sesuatu yang mengerikan membuatnya sangat ketakutan. Argeta menjelaskan bahwa Ayu sedang haid, Ayu kaget karena belum pernah mengalami hal ini sebelumnya, apalagi dunia tempat tinggalnya ini seperti game. "Tubuhmu benar-benar matang, kamu harus berhati-hati akan ada risiko di masa depan."

"Risiko apa?

"Em-kamu bisa hamil, itu perutmu akan membesar dan di dalamnya akan ada bayi."

Ayu siap atau tidak, Argeta tetap menjelaskan agar Ayu tidak terlalu bodoh dan tertipu oleh orang lain. Saat penjelasan awalnya biasa-biasa saja menjadi penjelasan tentang hubungan intim, Ayu merinding karena Argeta menjelaskan terlalu banyak sehingga Ayu bisa lebih memahami masalah serius ini.

"Ingat apa yang aku katakan jika masalah ini berulang, kamu tidak boleh tertipu oleh trik para bajingan yang akan memanfaatkan kepolosanmu, dan juga kamu tidak boleh ceroboh kalau dekat dengan Hiro."

"K-kenapa?"

"Apakah kamu benar-benar ingin Hiro lepas kendali untuk terus melakukan itu padamu?"

"Tidak! Aku tidak ingin hamil!"

"Dan kalau kamu terlalu berlebihan dengan Hiro, kamu bisa hamil, meskipun hanya berciuman."

"Berciuman itu apa?" tanya Ayu dengan polosnya.

Argeta duduk di sebelah Ayu dan menjelaskan seperti apa ciuman itu, memanglah nikmat, tapi bisa berakibat hamil. Jelas Argeta hanya membohongi Ayu yang tidak begitu mengerti. Ayu akan terus mengingat semua penjelasan Argeta. Ayu menyentuh bibirnya sendiri dia tidak bisa melakukan hal aneh seperti itu terdengar sangat menjijikkan ketika Argeta menjelaskannya, jelas bahwa Ayu adalah manusia bukan burung yang memberi makan anaknya tidak mungkin dia lakukan.

Ayu tiba-tiba meringis karena sakit di perutnya lagi, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan mengalami hal mengerikan ini setiap bulan di masa depan.

"Hei, apa aku sudah boleh masuk, Argeta, dan lagi kenapa kalian bicara soal hamil!"

Ketika Hiro masuk ke dalam, ekspresi wajah Ayu berubah takut, dia menjadi takut ketika dia mengingat apa yang telah dijelaskan oleh Argeta tentang berhubungan seks. Ayu bersembunyi di balik selimut, Hiro yang panik hanya ditertawakan oleh Argeta dan menepuk pundak Hiro untuk bersabar karena akan ada jarak di antara mereka. Hiro tidak mengerti tetapi ketika Argeta berbisik, Hiro terkejut.

"Kenapa kamu menjelaskan seks pada Ayu!"

"Aku pikir itu perlu, bagaimanapun dia harus tahu cepat atau lambat."

"Begitu, tapi dia belum siap secara mental untuk mendengar sesuatu seperti itu akan terdengar mengerikan baginya."

"Ayolah, pikirkan jika orang lain tahu tentang sifat polosnya, kamu tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya karena dia tidak mengerti seks?"

"Kamu benar tapi ..."

"Ayo Keluar, biarkan dia beristirahat."

"Oke. Ayu, kamu istirahatlah, aku keluar dulu."

"Iya ..."

(Update: Senin, 15 November 2021)