webnovel

Game Offline World ( Indonesia )

(Cerita sudah dihentikan, Author pindah) Ayu Octaviani Ningsih Putri Nartono Ningratmojo Hayunda Astari, adalah pemain game offline. Dia hanya menghabiskan waktu bermain game Virtual Reality (VR) offline yang rilis di tahun 2050. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur rumah sakit, tubuhnya sangat kurus bahkan makan dan minum harus menggunakan alat bantu berupa selang Nasogastrik melalui hidungnya, dan infus tak pernah berhenti menopang kehidupannya, dia sudah seperti itu sejak berumur 10 tahun. Dia hanya bisa terbaring lemah saat bermain game offline, dunianya hanya dalam game sampai waktu mengikisnya hingga akhir hayatnya. Di dalam game, dia adalah seorang Apoteker sekaligus penyihir dengan Class Necromancer level 100 (level limit) dia begitu kuat dalam game offline yang dia mainkan bahkan Red Dragon, bisa tumbang melawannya. Tapi, game offline tetap game offline, semua penghuni di game hanya mengucapkan dialog yang sama berulang-ulang tapi kali ini berbeda ketika dia bereinkarnasi di game offline yang di kenal sebagai (G.O.W).

Yayang_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
147 Chs

Pahlawan dan Raja Iblis

Suara keras orang beradu pedang di lapangan tempat para pahlawan berlatih. Matsuya Takumi yang merupakan pemimpin dari keempat pahlawan tersebut sangat bersemangat dan berjuang keras untuk bisa mengalahkan semua ras non-manusia dan mengubah dunia sehingga hanya manusia yang bisa menghuninya. Jenderal Lander dipercayakan untuk melatih pahlawan dan membantu misi eksplorasi. Takumi terlihat lebih kuat dari ketiga hero lainnya, pemuda itu memiliki mata yang tajam dan iris hitam yang sangat gelap. Takumi sebelum dipanggil ke dunia lain dia hanyalah seorang pecundang yang sering dibully disekolah yang dia inginkan di kehidupan barunya tidak ada lagi ketidakadilan.

"Kemajuan Hero Takumi, sangat bagus, saya sangat terkesan dengan Anda."

"Ini semua berkat Anda Tuan Lander," kata Takumi.

Takashi Kento, merupakan hero dengan class tank. Pemuda berambut pirang dengan mata biru cerah ini terlihat ceria. Dia menghabiskan waktunya tidur dengan beberapa pelayan wanita yang bekerja di istana. "Energiku penuh ah, bagus sekali mereka benar-benar tidak tahu malu mengisap begitu keras. Yoo~, Takumi, Lander!"

"Kamu tampak sangat bahagia pagi ini Pahlawan Kento," kata Lander.

"Jelas, pelayan yang kamu berikan padaku masih perawan, bagaimana mungkin aku tidak bahagia, hahahah..."

Lander menganggap Kento adalah orang yang biadab, jika pemuda itu bukan pahlawan, Lander akan memenggal kepalanya.

Kali ini jadwal latihan Takumi dan Kento, keduanya mampu bersaing satu sama lain. Takumi sangat pandai dalam ilmu pedang. Kento yang dapat membalikkan serangan fisik jauh lebih menguntungkan, terutama jika mengembalikan 50 persen serangan ketika mengenai perisai emas Kento. Putri kerajaan bernama Erena Vin Dely, gadis remaja berambut perak dengan mata biru cerah ini melihat dari kejauhan ia tidak menyukai sosok pahlawan bernama Takashi Kento. Erena awalnya senang dengan kehadiran para pahlawan tetapi mulai berpikir lagi ketika dia mengetahui bahwa ada pahlawan yang mesum.

Erena melihat Takumi sebagai sosok heroik yang menjanjikan. Sayangnya hero tersebut memiliki pandangan yang sangat tidak masuk akal bahwa membunuh semua ras non-manusia pasti akan membuat 'Raja Iblis' tidak bangkit lagi. Erena teringat cerita tentang pahlawan yang muncul di desa pemula, pahlawan itu lebih baik karena mereka menganggap semua ras sama, kedua makhluk hidup harus sama. Meski keempat hero tersebut juga berasal dari Jepang, namun cara berpikir mereka sangat berbeda dengan hero sebelumnya.

Erena mengirimkan salah satu orang kepercayaannya bernama Vivian Nelo, Vivian menemukan sesuatu yang menarik di desa pemula tentang seorang gadis muda yang muncul tiba-tiba seperti cerita pahlawan sebelumnya. Erena lebih memilih cara berpikir hero sebelumnya sebagai seorang putri kerajaan harus berpikir matang meski usianya baru 16 tahun. Berpikir ke depan dan bertindak seadil mungkin adalah apa yang diukur Erena.

"Princess Erena, apakah ada tugas untuk saya?"

"Tidak, kamu ikuti saja aku berkeliling istana," kata Erena kepada gadis pelayan di sebelahnya.

Ketika Erena menginjakkan kaki di taman di dalam istana, Yamato Rena dan Haruma Yuuki sedang minum teh bersama. Mau tak mau Erena berpikir bahwa kedua gadis pahlawan itu selalu santai dan tidak terlihat serius dalam mencapai tujuan mereka. "Princess Erena!" Yamato Rena dan Haruma Yuuki berkata bersamaan saat mereka memanggil Erena.

"Selamat pagi Nona Rena dan Nona Yuuki apakah Anda bersenang-senang hari ini?"

"Tentu saja karena hari ini kita mencoba teh yang baru saja dibuat oleh Yuuki dengan campuran herbal!" Rena, gadis dengan rambut hitam sebahu, tersenyum bahagia dan menoleh ke Yuuki, gadis dengan rambut hitam sepanjang pinggul.

Erena tersenyum lembut begitu anggun sehingga dia menutup mulutnya tetapi di balik itu dia sangat kesal karena kedua gadis pahlawan ini sangat pandai berakting di balik sikap manis mereka, mereka berdua suka menyiksa demi-human yang terlihat lebih cantik dari mereka berdua.

***

[kamar Ayu.]

Pria berambut biru dengan mata biru cerah itu menatap lurus ke depan dia melihat seorang gadis muda berambut abu-abu dengan saksama. Pria itu adalah Raja Iblis yang menyamar sebagai manusia, di sebelahnya ada seorang wanita berambut merah yang tidak lain adalah Argeta.

"Nama saya Diablo Varkan."

"Ya aku tahu, kurasa kita pernah bertemu sebelumnya, aku yakin itu kamu, Vara," kata Ayu.

"Vara?" Hiro dan Argeta bingung dengan kata-kata Ayu.

Vara adalah panggilan sayang ibu Diablo untuk Diablo, ibunya adalah manusia biasa tidak ada yang tahu tentang itu, Ayu bisa menceritakannya karena ada cerita di balik putra Raja Iblis. "Kupikir orang yang menjadi Raja Iblis adalah Uron."

Ayu menjelaskan bahwa dia telah bertemu Uron, saat menjelajahi Kerajaan Varkan. Diablo mendengarkan dengan seksama tetapi itu jauh berbeda karena mantan Demon Lord Uron telah mati di tangan pahlawan Kaito 1000 tahun yang lalu. Ayu mulai berpikir bahwa karena ada begitu banyak liku-liku dalam alur cerita, Uron seharusnya tetap menjadi Raja Iblis dan Diablo seharusnya masih bocah berusia 10 tahun. Ayu tersentak ketika menyadari bahwa Argeta tidak ada dalam permainan! Gadis muda ini berpikir keras bahwa dia hanya mengingat bagian-bagian yang diabaikan.

"Biarkan aku berpikir sejenak."

Ayu yang masih terlalu dini untuk berpikir keras, saat ini sedang menyusun nama-nama karakter yang ada di dalam game tersebut, karakter-karakter penting di dalam game tersebut ada di dunia ini namun telah mati dan keberadaan Hiro juga harus bertepatan dengan keberadaan Raja Iblis Uron.

"Aduh! Kenapa aku baru sadar sekarang kalau Argeta bukan karakter di game, aku pusing!"

Hiro, Argeta dan Diablo terlihat panik karena Ayu tiba-tiba bertingkah aneh, yang jelas dalam kesimpulan Ayu bahwa dunia yang dia tinggali sekarang bercampur dengan permainan yang dia mainkan. "Abaikan aku, aku malas berpikir seberat ini," gumam Ayu.

Setelah Ayu tenang, Raja Iblis menjelaskan bahwa Ayu tahu segalanya dari cerita Argeta. Diablo meminta Ayu untuk tidak membantu para pahlawan untuk membasmi non-manusia, Ayu pasti akan menolak jika para pahlawan memintanya untuk membantu mereka. Diablo membocorkan rahasia bahwa para pahlawan sebelumnya tidak tahu bahwa jika hanya manusia yang tersisa di dunia ini, pasti Raja Iblis tidak akan hidup lagi — tidak akan ada penerus baru karena hidup mereka bisa ada karena energi non-manusia.

"Bukan karena keegoisanku tapi banyak demi-human yang tidak ada hubungannya dengan perang abadi ini," kata Demon Lord Diablo.

"Perang abadi? Lucu, akan ada tempat di mana semua orang tidak akan bertarung lagi. Kamu setuju denganku kan, Hiro?"

"Y-ya," jawab Hiro Ayu.

Argeta yang diam sejak tadi semakin yakin bahwa Ayu akan mampu mengatasi segalanya dan akan ada kehidupan yang lebih baik untuk masa depan namun akankah Ayu mampu melawan keempat pahlawan tersebut ketika hanya satu pahlawan yang dapat membunuh Raja Iblis sebelumnya. Argeta menggelengkan kepalanya wanita ini yakin bahwa ramalan yang dia buat tidak akan salah dia yakin itu.