webnovel

Game Offline World ( Indonesia )

(Cerita sudah dihentikan, Author pindah) Ayu Octaviani Ningsih Putri Nartono Ningratmojo Hayunda Astari, adalah pemain game offline. Dia hanya menghabiskan waktu bermain game Virtual Reality (VR) offline yang rilis di tahun 2050. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur rumah sakit, tubuhnya sangat kurus bahkan makan dan minum harus menggunakan alat bantu berupa selang Nasogastrik melalui hidungnya, dan infus tak pernah berhenti menopang kehidupannya, dia sudah seperti itu sejak berumur 10 tahun. Dia hanya bisa terbaring lemah saat bermain game offline, dunianya hanya dalam game sampai waktu mengikisnya hingga akhir hayatnya. Di dalam game, dia adalah seorang Apoteker sekaligus penyihir dengan Class Necromancer level 100 (level limit) dia begitu kuat dalam game offline yang dia mainkan bahkan Red Dragon, bisa tumbang melawannya. Tapi, game offline tetap game offline, semua penghuni di game hanya mengucapkan dialog yang sama berulang-ulang tapi kali ini berbeda ketika dia bereinkarnasi di game offline yang di kenal sebagai (G.O.W).

Yayang_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
147 Chs

Masalah Baru

Ratu Goblin telah mati dengan mengenaskan tanpa tangan dan kakinya, wajahnya hancur tak berbentuk lagi. Ayu berbalik dan berjalan menuju tempat Hiro kini terbaring tak sadarkan diri, Ayu senang karena Hiro masih hidup namun kondisi Hiro sangat buruk, tangan kirinya patah, wajahnya setengah luka parah karena dipukul beberapa kali. Jika di dalam game pasti akan sembuh dengan sendirinya walaupun merupakan NPC namun kali ini tidak mungkin untuk sembuh. Ayu melihat bahwa slot keahliannya tidak ada untuk memulihkan orang lain. "Hiks, apa gunanya level 100, aku tidak punya sihir pemulihan..."

Shadow Knight melihat Ayu yang kini menangisi kondisi Hiro. Mata merah beberapa kali berkelebat makhluk itu mulai memiliki kesadaran dan keinginan untuk membantu. <Anda harus memanggilnya, Master.> Suara berat Shadow Knight membuat Ayu terperanjat, suara itu sangat mengagetkan selain suara dalam yang sangat menakutkan. <Lich pasti bisa menyembuhkannya.>

"Ka-kamu bicara! Tidak mungkin, ini tidak mungkin terjadi!"

<Saya juga heran tapi ini tidak perlu dibesar-besarkan, Anda harus segera memanggilnya.>

"Aku memanggil Lich," kata Ayu.

Meskipun Lich itu hanya mencapai level 50, dia memiliki berbagai macam kemampuan sihir elemental, kegelapan, api, petir dan sihir penyembuhan bahkan bisa membuat ramuan pemulihan tetapi menghabiskan banyak MP Ayu dan dipotong hingga 50 persen. Jubah hitam dengan bentuk fisik kerangka, mata merah berkedip beberapa kali ketika dia melihat Ayu. <Akhirnya Nyonya, memanggilku!> Sosok Lich yang menakutkan dengan suara yang mengejutkan, suara seorang wanita?

"K-kamu juga bisa bicara!"

<Ah, saya bisa bicara...> Lich heran dengan dirinya sendiri sejak kapan dia bisa bicara?

Shadow Knight tercengang dia baru tahu bahwa Lich adalah seorang wanita. Dan memanggil Ayu dengan kata 'Nyonya' sunggung sangat aneh. Ayu buru-buru memerintahkan Lich untuk menyembuhkan Hiro. Lich menurutinya karena hal sepele untuk memulihkan seseorang adalah keahliannya, meskipun penyembuhannya bukanlah sihir cahaya melainkan kegelapan yang menyelimuti tubuh. Hiro pulih sepenuhnya seolah-olah semuanya tanpa bekas luka sedikit pun, Ayu langsung kagum dengan Lich yang dulunya hanya dipanggil dalam keadaan tertentu karena menghabiskan banyak MP.

"Ayu?" Hiro sadar dan langsung memeluk Ayu saat terbangun. Lich melihat mereka berdua sangat dekat, mungkinkah dia memanggil pemuda itu Tuan? Tuan dan Nyonya terdengar cocok, pikirnya.

Shadow Knight meminta Lich untuk menjauh. <Kamu tidak boleh memanggil Master dengan Nyonya.>

<Aku lebih suka memanggilnya Nyonya terdengar sangat bermartabat.> Lich punya pendapat berbeda.

Ayu sangat senang karena Hiro sudah sembuh. Dia memeluknya begitu erat sehingga Hiro bisa merasakan sesuatu yang membuatnya sangat gugup. Sesuatu yang padat dan lembut menekannya dengan hangat. "A-Ayu, se-sesak."

"Ha, maaf. Aku sangat senang kamu sudah pulih."

Mereka telah gagal dan tidak bisa membantu siapapun meskipun mampu mengalahkan Ratu Goblin mereka tidak mungkin bisa membenarkan diri. Mereka tidak tahu harus berkata apa kepada kepala desa dan warga. Hiro mendapat penjelasan dari Ayu ketika Hiro dikejutkan oleh perubahan mendadak karena makhluk yang dipanggil bisa berbicara dan lagi-lagi Lich terlihat sangat konyol dengan bentuk yang mengerikan seperti penyihir kerangka jahat tapi suaranya sangat feminin seperti wanita dewasa.

Sulit dipercaya tapi, kemungkinan yang masuk akal adalah ketika Ayu marah dan membunuh Ratu Goblin itu mungkin terkait dengan fenomena aneh yang bahkan tidak ada di game. Ayu kembali ke desa dan menjelaskan kepada kepala desa dan warga tentang kegagalan mereka. Memang sangat disayangkan namun mereka harus merelakan segalanya dan tidak menyalahkan Ayu dan Hiro.

Para wanita dan gadis-gadis yang menjadi korban dimakamkan dengan baik di desa. Keduanya bermalam di desa dan akan kembali ke kota Uwon di pagi hari. Sesampainya di kota tujuan mereka ke Guild untuk melapor ke Maruc. Maruc mendengar semua penjelasan dan ras yang pernah dia baca di buku. Ratu Goblin adalah sosok yang pernah ada di cerita-cerita pahlawan sebelumnya setelah itu tidak ada lagi, kesimpulan yang benar adalah bahwa penampilannya mungkin terkait dengan empat pahlawan dan juga Ayu karena dia juga seorang pahlawan.

Ketika mereka kembali ke penginapan, mereka tidak melihat kehadiran Argeta, meskipun mereka telah menunggu hampir seminggu. "Mungkin dia sedang mendapat tugas dari Raja Iblis." Kata-kata Hiro sangat masuk akal. Berita yang mengejutkan adalah bahwa selain Kerajaan Holy mengumumkan bahwa mereka akan memusnahkan non-manusia, keluarga Suches di Kerajaan Uwon ingin mengambil alih untuk menaklukkan Naga Merah. Ed Suches akan memimpin pasukan melawan Naga Merah. Keegoisan seorang bangsawan yang ingin membesarkan namanya adalah keputusan yang buruk sehingga Ayu datang ke keluarga Suches untuk menghentikannya.

Brayed Suches tidak bisa menerima keinginan Ayu meskipun dia adalah seorang Hunter peringkat S. Dalam hal ini adalah masalah keluarga bangsawan yang tidak akan melibatkan pendapat orang luar. Ayu mengatakan akan memakan banyak korban jika terus berlanjut namun Brayed tidak mempermasalahkannya karena korban sangat dibutuhkan jika ingin menang dalam pertempuran. Brayed menawarkan sesuatu yang tidak menyenangkan adalah bergabung dengan militer kerajaan, Ayu menolak dengan tegas bahkan Hiro tidak akan bergabung dengan tawaran itu Ayu sangat yakin Hiro akan menolak dan kata-katanya terbukti sampai Brayed sendiri tidak berpikir bahwa ada anak muda yang lebih memilih gadis muda, keputusan yang sungguh konyol.

Berita terbaru tentang Kerajaan Holy mulai bergerak ke desa untuk memusnahkan non-manusia. Sangat mengejutkan, ada orang-orang yang berpendapat bahwa itu terlalu kejam beberapa berpikir mungkin lebih baik tanpa non-manusia itu akan lebih tenang. "Aku yakin Geta tidak akan kembali karena ini." Mokul angkat bicara. Hiro dan Ayu saling memandang memikirkan hal yang sama kemungkinan besar Raja Iblis mengambil tindakan. Kerajaan Dakar yang terkenal memiliki penduduk non-manusia, mereka mulai mengangkat senjata untuk melindungi kerajaan mereka. Kerajaan Holy kemungkinan besar akan menyerang mereka dalam skala besar atau kecil.

Ayu sangat khawatir dengan kejadian ini akan membahayakan semua orang, dia juga khawatir karena Argeta tidak memberi kabar. "Jangan terlalu berpikir, Argeta bisa menangani semuanya, dia yang paling pintar di antara kita." Ayu hanya bisa memandang langit malam dari jendela sambil mendengarkan kata-kata Hiro yang berusaha menghiburnya, pernyataan Hiro benar bahwa Argeta adalah yang paling pintar.

"Semoga semuanya baik-baik saja, aku harap Argeta bisa melewatinya, semua ini begitu sulit. Aku sama sekali tidak bisa berpikir jernih untuk mencari solusi."

Hiro juga tidak tahu harus berkata apa lagi dia hanya menatap langit malam yang bisa dia lakukan hanyalah membelai rambut Ayu. "Sebaiknya kita berdoa pada saat seperti ini."

Ayu tiba-tiba berbalik untuk memeluk Hiro, yang dipeluk kemudian membalas pelukan. Kenyamanan yang mereka berdua rasakan menghilangkan rasa khawatir seakan sirna saat mata mereka terpejam sejenak. Harapan dari keduanya adalah Argeta akan segera kembali, hubungan mereka dengan Argeta cukup dalam sehingga mereka seperti keluarga yang saling membantu. Gadis muda ini sampai merasa mengantuk, dia larut dalam kenyamanan. Pikirannya mulai menjadi egois, dia benar-benar tidak ingin melepaskan Hiro dan tidak bisa jauh darinya. "Ayu? Astaga dia tidur..." Hiro menggendongnya, tangannya dengan mudah mengangkat tubuhnya. Membawanya kembali ke kamarnya dan membaringkan di tempat tidur, Ayu memegang pengelangan tangan Hiro. Hiro hanya tersenyum dan menyuruh Ayu memejamkan mata agar lekas tidur.

Ayu berkata, "Hiro, temani aku tidur, jangan pergi."

(Update: Kamis, 10 Februari 2022)