webnovel

Game Offline World ( Indonesia )

(Cerita sudah dihentikan, Author pindah) Ayu Octaviani Ningsih Putri Nartono Ningratmojo Hayunda Astari, adalah pemain game offline. Dia hanya menghabiskan waktu bermain game Virtual Reality (VR) offline yang rilis di tahun 2050. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur rumah sakit, tubuhnya sangat kurus bahkan makan dan minum harus menggunakan alat bantu berupa selang Nasogastrik melalui hidungnya, dan infus tak pernah berhenti menopang kehidupannya, dia sudah seperti itu sejak berumur 10 tahun. Dia hanya bisa terbaring lemah saat bermain game offline, dunianya hanya dalam game sampai waktu mengikisnya hingga akhir hayatnya. Di dalam game, dia adalah seorang Apoteker sekaligus penyihir dengan Class Necromancer level 100 (level limit) dia begitu kuat dalam game offline yang dia mainkan bahkan Red Dragon, bisa tumbang melawannya. Tapi, game offline tetap game offline, semua penghuni di game hanya mengucapkan dialog yang sama berulang-ulang tapi kali ini berbeda ketika dia bereinkarnasi di game offline yang di kenal sebagai (G.O.W).

Yayang_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
147 Chs

Kontrak Darah

Banyak pasang mata memandangnya tapi dia tidak peduli dia terus berjalan dengan mantap ditemani oleh Hiro, Ed dan Ellyna. Sang Raja tidak menyangka Ayu akan terlihat seperti itu, sang putri menutup mulutnya dengan satu tangan karena terkejut sementara sang pangeran hanya tersenyum.

"Hei, apakah dia menghina kita?"

"Entahlah, perilakunya benar-benar terlalu ekstrim."

Ayu melihat begitu banyak tamu undangan dan begitu juga banyak makanan sehingga dia ingin mencicipi semua makanan yang seolah menggoda lidah. Semua tamu mencoba untuk berpaling dari mengabaikan tetapi pangeran mendekati Ayu. "Nona, Yang Mulia Raja ingin berbicara dengan Anda." Lagi-lagi mereka memandangnya karena tindakan sang pangeran yang tidak biasa, sang pangeran dikenal sebagai tipe pendiam dan acuh tak acuh dan kali ini ia terlihat berbeda dari biasanya. Hiro hendak mendekati Ayu, Ed mencegah Hiro karena Raja ingin berbicara secara pribadi dengan Ayu. "Sebaiknya kamu tidak pergi ke sana, sangat tidak sopan untuk ikut."

Pangeran membawa Ayu untuk menemui Raja ke kamar pribadi Raja. Ayu mendengarkan semua yang dikatakan pangeran sampai-sampai agak tidak menyenangkan. "Kudengar kamu peringkat S dan masih lajang."

"Maksudmu?"

"Maksudku, aku tertarik padamu bagaimana kalau kita saling mengenal, kamu juga bisa tinggal di istana, jika kita sudah bertunangan tentunya."

Ayu mulai ingat kata tunangan kalau tidak salah dia akan ikatan sebelum menikah, Ayu menolak karena tidak tertarik. "Aku menolak, aku tidak suka bertunangan."

"Oh, jadi kamu suka kalau kamu langsung menikah."

"Hah?!"

Ayu tidak mengerti arah pembicaraan, tidak jelas mengarah ke pernikahan, padahal usianya masih terlalu muda untuk menikah. "Kamu aneh," kata Ayu. Pangeran hanya tersenyum dan menyentuh dagu Ayu. Tatapan mereka bertemu. Ayu merasa terpojok di dinding dengan tatapan kesal dan merasa tidak nyaman. Ayu pun menepis tangan sang pangeran. Pangeran berambut merah dengan mata iris merah itu kini mengikuti Ayu dari belakang, terlihat sangat menawan. Pangeran dengan senyum liciknya ingin melakukan hal-hal yang tidak pantas tetapi hanya dalam pikirannya.

Sesampainya di kamar pribadi Raja. Baginda Raja mempersilakan Ayu untuk duduk dan mulai membicarakan sesuatu yang akan menjadi masalah di kemudian hari. "Aku sangat senang akhirnya bertemu denganmu Nona Ayu, seorang pemburu peringkat S." Ayu menatap curiga, pasti ada maksud lain karena dia diundang oleh Raja. Pangeran duduk di sebelah Ayu dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri. Pria paruh baya dengan rambut coklat pendek dan iris mata coklat itu kini hanya tersenyum menawarkan sesuatu yang tidak menyenangkan. "Kamu dan putraku Luis terlihat cocok."

"Langsung intinya saja, tolong."

Raja bahkan ingin berbasa-basi terlebih dahulu tetapi, gadis muda di depannya tidak tertarik pada pangeran Luis Zurae Uwon. Raja menjelaskan bahwa alasan dia ingin bertemu Ayu adalah karena rumor bahwa Raja Iblis akan menyerang semua kerajaan tetapi Ayu hanya tersenyum dan mengambil manisan yang ada di atas meja. "Itu tidak benar, itu hanya berita palsu, Yang Mulia."

"Itu bukan berita palsu, maaf Ayahhanda, saya mencela percakapan Anda."

"Tidak apa-apa, Luis."

Erm, ini enak, um-kalian tidak perlu khawatir tentang berita semacam itu pada dasarnya itu tidak akan menjadi masalah."

"Sepertinya kamu cukup yakin."

"Umm-aku cukup yakin-ini enak."

Pangeran Luis tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya mendengarkan percakapan ayahnya tetapi semakin dia melihat bahwa Ayu semakin manis dan berani menghadapi Raja sambil makan biskuit manisan, kue, dan teh. {Tok, tok, tok.} Terdengar ketukan di pintu saat Raja bicara dengan Ayu, ketika Raja menyuruh penjaga pintu membuka pintu, ternyata tidak lain adalah putri Laura Zurae Uwon, seorang gadis muda dengan rambut merah yang sangat menawan dan iris merah. Laura meminta izin untuk bergabung dalam pembicaraan, Raja dengan senang hati menyetujuinya. Ayu berpikir bahwa Raja adalah orang yang baik, tetapi mengapa di luar kerajaan tepatnya, kota terlihat kacau.

Ayu mengalihkan pembicaraan tentang kota dengan banyak budak dan orang buangan, sangat mengkhawatirkan. Sang Raja hanya menghela nafas ia mengaku telah berusaha sebaik mungkin namun masih ada yang kurang setiap kali ia memimpin, Raja telah memilih seorang bangsawan yang sangat berpendidikan untuk mengurus semuanya. Ayu menyarankan untuk membentuk kelompok untuk membantu seperti menyumbang atau sejenisnya, tetapi itu tidak mungkin. Raja tahu betul bahwa akan ada perlawanan kuat dari para bangsawan.

Raja Raul Zurae Uwon, memahami niat baik Ayu dan jelas bahwa cara berpikirnya baik dan tidak umum. "Kamu punya cara berpikir yang unik jika ada banyak bangsawan sepertimu mungkin aku tidak akan repot, hahaha..." Luis dan Laura menganggap cara berpikir Ayu tidak biasa dan tidak ada yang mau mengeluarkan uang sepeser pun untuk membantu orang buangan yang tidak lagi layak untuk dilihat.

"Maaf kalau saya tidak sopan, Nona Ayu, tidakah akan sia-sia jika Anda memberi mereka uang, mereka akan malas dan terlalu bergantung pada sumbangan tersebut," kata Laura.

"Saya berpikir mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih baik. Dan tidak harus memberi mereka uang untuk selamanya, selama mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih layak itu sudah cukup untuk ke depanya, mereka bisa membuka usaha sendiri." Kedengarannya sangat masuk akal tetapi masalahnya adalah para bangsawan sangat sulit untuk meyakinkan mereka bahwa mereka pasti tidak akan menghabiskan satu koin pun untuk disumbangkan.

"Begini, saya akan mengatur semuanya selama Nona Ayu memiliki hubungan yang baik dengan kami, maksud saya jika kerajaan ini memiliki kesulitan seperti serangan musuh atau monster, Anda akan membantu kami bagaimana Anda setuju?" kata Raja Raul dengan sopan.

"Baiklah, saya akan setuju jika Yang Mulia menepati janjinya."

Luis dan Laura tidak menyangka ayahnya akan bertindak seperti itu dan lagi Ayu sebagai Hunter peringkat S tidak meminta syarat tambahan dengan mudah menerima kontrak darah. Kontrak darah adalah perjanjian di atas kertas dengan bantuan ilmu gaib ditambahkan setetes darah dari orang yang membuat kontrak tersebut, jika salah satu dari mereka ingkar janji akan mendapat azab surga berupa kutukan malapetaka bagi tujuh generasi mereka.

"Dengan ini saya, Raja Raul Zurae Uwon membuat kontrak darah."

"Dengan ini saya, Ayu Octaviani Ningsih Putri Nartono Ningratmojo Hayunda Astari membuat kontrak darah."

Raja Raul, Pangeran Luis dan Putri Laura semua terkejut karena Ayu memiliki nama yang sangat panjang. Sementara Hiro merasa bosan dengan pesta dan berusaha sabar menunggu Ayu. Hiro merasa tidak nyaman dengan tatapan Ellyna Suches yang begitu fokus melihatnya kemanapun Hiro pergi. "Kenapa dia menatapku sepanjang waktu, apakah dia benar-benar curiga padaku?" Hiro berusaha menghindari meninggalkan tempat pesta tetapi Ellyna mengikutinya karena Hiro takut dia akan dibunuh di tempat sepi dan tubuhnya dibuang di tengah hutan, Hiro bergegas lari tetapi gadis itu malah mengikutinya. "Kenapa dia terus mengikutiku!"

(Update: Kamis, 11 November 2021)