webnovel

Game Offline World ( Indonesia )

(Cerita sudah dihentikan, Author pindah) Ayu Octaviani Ningsih Putri Nartono Ningratmojo Hayunda Astari, adalah pemain game offline. Dia hanya menghabiskan waktu bermain game Virtual Reality (VR) offline yang rilis di tahun 2050. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur rumah sakit, tubuhnya sangat kurus bahkan makan dan minum harus menggunakan alat bantu berupa selang Nasogastrik melalui hidungnya, dan infus tak pernah berhenti menopang kehidupannya, dia sudah seperti itu sejak berumur 10 tahun. Dia hanya bisa terbaring lemah saat bermain game offline, dunianya hanya dalam game sampai waktu mengikisnya hingga akhir hayatnya. Di dalam game, dia adalah seorang Apoteker sekaligus penyihir dengan Class Necromancer level 100 (level limit) dia begitu kuat dalam game offline yang dia mainkan bahkan Red Dragon, bisa tumbang melawannya. Tapi, game offline tetap game offline, semua penghuni di game hanya mengucapkan dialog yang sama berulang-ulang tapi kali ini berbeda ketika dia bereinkarnasi di game offline yang di kenal sebagai (G.O.W).

Yayang_ · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
147 Chs

Ereny Suches

Menjelang malam di Suches Mansion, Ellyna dan Ed berbicara tentang Hiro. Ellyna marah besar karena undangan yang dia berikan kepada Hiro ditolak mentah-mentah padahal sangat bagus menjadi anggota militer kerajaan. Ed menyesap tehnya sambil mendengarkan kata-kata berapi-api adik perempuannya. "Sialan kenapa dia lebih suka menjadi Hunter dengan gadis jelek itu, apakah dia menyukainya!" Ed bisa menebak kalau adiknya tertarik dengan seorang pemuda bernama Hiro Gordan atau hanya ingin mainan baru karena Ellyna punya hobi memperbudak pria. "Kenapa kamu hanya minum teh, kamu harus membantuku membuatnya bergabung dengan militer kita!"

"Kamu harus menyadari bahwa merekrut Hunter tidak mudah. Aku mendengar dia sudah peringkat B dan hanya masalah waktu dia akan menjadi peringkat A."

"Aku harus mendapatkannya! Dia akan menjadi orang kuat yang lebih kuat dari kamu dan aku."

"Cih, jika dia lebih kuat darimu aku tidak peduli jangan bicara omong kosong bahwa dia akan lebih kuat dariku!"

Ellyna memandang rendah kakak laki-lakinya yang buruk karena dia mendengar bahwa kakak laki-lakinya kalah dari seorang gadis muda. "Aku tidak percaya kamu kalah dari gadis itu meskipun dia seorang penyihir."

"Perhatikan kata-katamu! Kamu tidak tahu seberapa kuat dia!"

"Oh begitu."

"Ganti topik, apakah kamu tahu mereka akan pergi ke Gunung Nilirus besok."

"Hah, pergi ke Gunung Nilirus, bukannya tempat itu sangat berbahaya!"

"Memang benar tempat itu berbahaya mungkin mereka berani ke sana karena gadis itu."

"Heh, karena gadis itu benar-benar apa yang bisa dilakukan oleh gadis penyihir labil?"

Ed Suches lebih memilih untuk menyerah dia tidak akan bisa memenangkan perdebatan dengan adik perempuannya yang keras kepala. Ereny, putri kedua dari keluarga Suches, mendengar pembicara dari kakaknya terdengar sangat menarik. Dia telah mendengar bahwa ada seorang pemuda yang menarik perhatian kakak perempuannya. Ereny juga menyelidiki tentang seorang pemuda bernama Hiro Gordan yang lahir di Desa Pemula, tidak masuk akal jika desa itu memiliki orang yang begitu berbakat ditambah seorang gadis muda peringkat S dengan sihir yang kuat tetapi tidak jelas jenis sihir apa yang gadis itu miliki. Memanfaatkan dua talenta luar biasa dapat menguntungkannya karena akan bisa menjadi yang terbaik di antara dua saudara-saudarinya. Ereny pun memerintahkan orang-orang untuk menyiapkan kereta kuda, dia ingin melihat dua orang menarik itu.

Pemilik penginapan terkejut dengan kedatangan Ereny Suches yang meminta untuk memanggil Ayu dan Hiro untuk menemuinya dengan nada angkuh. Pemilik penginapan tidak bisa menolak permintaan putri kedua keluarga Suches, pemilik penginapan meminta Ayu, Hiro dan Argeta untuk menemui Ereny. Mereka bertiga yang esoknya ingin menjelajah merasa terganggu dengan kehadiran Ereny namun mereka bertiga berusaha bersikap biasa saja.

***

Di ruangan pribadi pemilik penginapan, Ereny menunggu kedatangan mereka. Ereny sempat menyelidiki ada satu orang lagi yang dikabarkan sebagai Hunter yang kemampuannya sangat diakui. Ayu melihat betapa angkuhnya gadis muda di hadapannya itu lebih arogan dari pada Ellyna dan Ed. Hiro melihat Ayu yang sedikit cemberut, Hiro bisa mengerti bahwa hal ini sangat mengganggu Ayu yang awalnya ingin istirahat. "Ada perlu apa dijam segini, apa para bangsawan tidak memiliki moral untuk melihat waktu orang untuk tidur. Apa kamu tidak tahu kalau ini sudah terlalu larut malam untuk bertamu untuk menemui seseorang." Seorang pria kekar dengan rambut hitam sangat marah ketika dia hendak menghunus pedangnya, Ereny melarangnya.

"Ternyata mulut orang biasa sepertimu cukup berani, sebagai bangsawan berhak datang kapan saja asalkan hanya untuk bertemu orang biasa tidak perlu ada sopan santun."

"Oh ternyata bangsawan tidak lebih baik dari anak-anak."

Ereny menyilangkan tangan di depan dada menunjukkan bahwa dia tidak mau kalah. Ayu yang mulai muak kemudian berbalik namun Hiro meminta Ayu untuk lebih bersabar. "Aku datang kemarin menginginkan kalian bertiga menjadi bawahanku."

"Aku tidak mau, kami menolak."

"Aku tidak ingin kamu menolak."

"Hei, rambut ubanan, apakah kamu lupa bahwa ada aturan bahwa peringkat S memiliki posisi yang cukup tinggi untuk menolak permintaan, apalagi permintaan anehmu."

"Aku tahu itu tapi aku tidak ingin ditolak. Kamu dan mereka berdua harus menjadi bawahanku. Aku dari keluarga Suches, kamu harus tahu kami cukup memaksa."

"Aku tidak peduli apakah kamu dari keluarga Suches atau gelandangan, aku sama sekali tidak peduli."

"Sialan, berani sekali kau jalang!"

Pria kekar yang berdiri di samping Ereny, pria itu tidak bisa menahan diri lagi dan dia dengan cepat berlari ke arah Ayu. Pria itu sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya ketika tinjunya digenggam oleh Ayu dengan mudah. "Levelmu terlalu rendah untuk bisa melawanku." Pria itu tidak bisa menarik tangannya karena cengkeraman Ayu terlalu kuat. Ereny melihat dengan jelas bahwa sangat tidak masuk akal bagi seorang penyihir untuk memiliki kekuatan fisik seperti itu meskipun kelas peringkat S sangat tidak mungkin. Hiro melangkah maju dan berbicara dengan Ereny untuk menyingkirkan niatnya yang tidak mungkin diterima Ayu. Ereny jelas melihat pemuda di hadapannya adalah sosok yang lumayan tampan apalagi dia terlihat sopan.

"Nona, saya mohon Anda untuk memerintahkan bawahan Anda untuk berhenti."

"Hm, baiklah."

Ereny memerintahkan bawahannya untuk berhenti namun niatnya tetap pada mereka bertiga untuk menjadi bawahannya namun Ayu menolak lagi dan tidak mau menjadi bawahan orang yang sombong. Ereny menjelaskan bahwa dia akan memberikan banyak keuntungan, tetapi Ayu tetap menolak dengan acuh tak acuh, karena dia bisa menghasilkan uang dengan mengalahkan monster.

"Sebaiknya kamu pikirkan lagi. Banyak keuntungan menjadi bawahanku bukan hanya uang, status sosialmu juga akan meningkat dari sebelumnya."

"Aku tidak tertarik."

Ereny mendekat dan berdiri tepat di depan Ayu, Ereny menatap tajam dan dibalas dengan tatapan tajam oleh Ayu. "Kau akan menyesal jika menolak permintaanku."

"Tidak mungkin, aku tidak akan menyesal. Keputusan menolak permintaanmu sangat bagus bagi aku."

Ereny akan mundur kali ini ia akan mencari peluang dan celah agar Ayu, Hiro dan Argeta bisa menjadi bawahannya. Argeta, yang telah lama diam, telah mengamati dan mengetahui dengan jelas bahwa Ereny adalah orang yang berambisi besar dengan karakter keras kepala yang menginginkan segala sesuatunya menjadi miliknya dengan segala cara, dengan cara yang baik atau sebaliknya. Sebelum bertemu Ayu, Argeta memiliki wawasan yang cukup banyak tentang karakter manusia selama dia menyamar sebagai Hunter, ada sisi terang dan gelap manusia, ada orang baik dan jahat yang memiliki ambisi besar nan kejam sebagai selimut. "Kita harus mewaspadai dia." Hiro menoleh ke Argeta, Hiro bisa menebak dengan pasti dari arti kata-kata Argeta. Ereny memutuskan untuk pergi, dia sangat kesal tapi dia menahannya untuk saat ini masih ada banyak kesempatan baginya. Ketika dia melihat sosok pria di sebelahnya memegang pergelangan tangan kanan, Ereny mendecakkan lidahnya betapa lemahnya bawahannya.

(Update: Kami, 9 Desember 2021)