webnovel

tujuh

Bel pulang sekolah telah di bunyikan,seluruh siswa berbondong bondong keluar dari kelasnya,semua siswa menghela nafas lega.

"Apa syaratnya?,"tanya Elsya pada ananta.sedangakan yang di tanya malah menyengir khasnya."nggak susah susah kok,Lo tinggal cium gue aja,terserah mau dimana,di pipi,jidat,bibir juga boleh,"jawab ananta.

Cium??Elsya saja sangat jarang mencium ayah dan bunda nya,palingan ia hanya mencium tangan ayah dan bunda ketika ingin berangkat ke sekolah,itupun kalau ia tidak terlambat ke sekolah,dan sekarang,ananta,yang notabene nya orang yang baru ia kenal,minta di cium olehnya,yang benar saja?,pipi??jidat??bibir???what the hell???,ananta benar benar gilaa!!.

Sekarang otak standar Elsya sedang berfikir keras bagaimana caranya ia dapat menghindar dari syarat yang ananta ajukan.tanpa berpikir panjang lagi,akhirnya elsya  menyetujuinya.

"Hhem,yaudah deh,tapi Lo harus pejamin mata Lo,"ucap Elsya.

Ananta ternganga tidak percaya,Elsya akan menyetujui persyaratannya begitu saja,saking terkejutnya otak gemilang ananta sampai lupa bagaimana caranya berfikir untuk beberapa detik.dan langsung saja Ananta memejamkan matanya,dan menunggu ciuman dari Elsya.

"Bugh,"satu pukulan mendarat mulus di pipi Nanta,tanpa memmbuang banyak waktu lagi Elsya segera meninggalkan  ananta.

"Anjir,kok gue se bego ini sih,kalau di hadapin sama si ediot Elsya,kemana hilangnya otak cemerlang gue,"ucap Nanta,ia tak habis pikir dengan Elsya,ia kira Elsya sama dengan gadis gadis yang memujanya,ternyata elsyaaa,,benar benar gila.

Sebelum ananta keluar kelas,tak sengaja ananta sempat melirik ke meja Elsya,di sana ada kotak bekal,karena penasaran ananta mengambil kotak bekal itu,dan ternyata kotak bekal itu masih berisi,dan ananta membuka bekal itu,isinya adalah nasi goreng buatan Elsya,dan tak lupa di hiasi dengan nugget yang tersusuan,dan membentuk kata m-a-a-f,dan tak lama kemudian terbitlah lengkungan manis  di bibir pemuda itu.

                             *****

Elsya berlari sekuat tenaga,ia tidak.boleh tertangkap oleh si ananta kaparat itu,biasanya Elsya di jemput oleh ayahnya,tapi sampai sekarang batang hidung ayahnya belum nampak.

"Gue naik angkutan umum aja deh,"putus elsya.mungkin ayahnya sangat sibuk dan kelelahan di kantor sehingga ayahnya sampai lupa menjemputnya.

Elsya berjalan menuju halte di dekat sekolahnya.tak lama kemudian angkutan umum singgah di halte.elsya pun menaiki bus tersebut.

Beberapa menit kemudian bus yang di tumpangi Elsya berhenti,Elsya yang tadinya fokus membaca novelnya,kini mulai menatap sekitarnya.

"Em,kok bus nya berhenti ya buk,apa bannya bocor?,"tanya Elsya pada ibuk ibuk yang duduk di sampingnya.

"Enggak kok neng,tapi jalan agak terganggu soalnya ada penjahat yang mau begal anak sekolahan gitu neng,"jelas ibuk ibuk tadi.

Elsya mengedarkan pandangannya ke depan,Terlihat seorang pemuda tampan yang sedikit familiar baginya,dan ternyata pemuda itu,,,satria Aditama,ketua OSIS SMA kejora.

"Jangan ada yang mendekat!!gue habisan Lo satu satu kalau berani nolongin dia,"ancam salah satu penjahat yang berbadan kekar itu sambil mengeluarkan pisaunya.

Para penumpang tidak berani mendekat,apalagi kondisi jalanan yang sangat sepi,bisa mati sia sia mereka.

Melihat nyawa ketua OSIS  itu terancam Elsya tidak tinggal diam,iapun turun dari bus.

"Lepasin dia kalau Lo betiga nggak mau bonyok!"titah Elsya.

"Bonyok??,hhahhh,"ketiga penjahat itu tertawa mengejek.

Mendengar tawa  ejekan dari penjahat itu,Elsya hanya tersenyum menanggapinya.

"Maju Lo satu satu,"tantang Elsya.

Tak sempat melayangkan pukulannya, Elsya terlebih dahulu melayangkan pukulan dan tendangan mautnya,pria berbadan gempal itu meringis kesakitan.melihat salah satu temannya tumbang ,pria berkepala botak itu tak tinggal diam dan bersiap melayangkan Tinjauannya,namun ia kalah telak,Elsya lebih dahulu memelintir tangan pria berkepala botak itu kebelakang.dan tinjuan khas Elsya mendarat mulus di pipi dan perut serta satu jitakan keras di kepala yang tidak di tumbuhi rambut itu.

Melihat kedua temannya tumbang,pria berbadan kekar yang menggunakan pisau itu menciut.dan meminta ampun agar tidak di habisi seperti  temannya,melihat ekspresi ketakutan pria berbadan kekar itu Elsya hampir tertawa di buatnya.ia kira,ia harus mengeluarkan tenaga yang lebih besar menghadapi pria kekar itu.

Sedangkan pemuda tampan yang di tolong Elsya menahan nafas melihat tinjuan,pukulan,dan tendangan maut elsya.ia kira gadis dengan senyum manis itu gadis yang anggun,dan tak pintar berkelahi,lagi pria itu kagum akan sosok gadis yang menolongnya itu.

"Lo nggak papa?"tanya Elsya kepada ketua OSIS itu."em gue nggak papa,thanks yaa,kalau nggak ada Lo,mungkin gue udah bonyok",ucap si ketua OSIS."santai aja kali,"jawab elsya santai.

"Kenalin gue satria Aditama,"ucap si ketua OSIS memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan."Elsya Aprilia,"jawab elsya,sembari menjawab uluran tangan satria.

"Gue duluan ya,see you,"pamit Elsya tak lupa menampilkan senyum manis alanya."see you too",jawab satria sambil tersenyum.

Setelah berpamitan dengan satria ia kembali memasuki bus yang ia tumpangi sambil tersenyum.para penumpang yang melihat aksi Elsya tadi takjub melihat kedatangan elsya.para penumpang melontarkan banyak kata pujian untuknya.

Elsya menanggapi pujian dari para penumpang itu dengan senyuman.

"Eh neng,kalau di lihat-lihat pemuda tadi tampan Lo neng,jangan jangan jodoh lagi,kayak cerita di film gitu Lo neng,"Elsya hanya tersenyum mendengar ocehan ibuk ibuk di sampingnya itu.

"Delapan tahun udah berlalu,thanks cowok cupu berkat Lo,gue bisa jadi kayak gini,gue harap tuhan berbaik hati dan mempertemukan kita kembali,"ucap Elsya dalam hati.

                             *****

"Assalamualaikum ayah,,bunda,,Echa udah pulang,"teriakan gadis itu menggema di seluruh ruangan rumahnya.

"Waalaikumsalam,,anak bunda udah pulang nih,Echa ganti baju dulu terus turun buat makan yah,"ucap sang bunda.

Elsya mengiyakan ucapan sang bunda,tak lama setelah itu  ayah Elsya  juga sudah pulang.

Sama seperti yang sebelumnya,masakan bunda Elsya tak tertandingi.elsya dan ayahnya sedang berlomba lomba memakan Adel,bunda Elsya.dan biasanya yang menang mendapat hadiah kalah dapat hukuman.jangan di tanya siapa yang sering mendapat hukuman,ya jelas  adif lah,tentu saja pemenangnya Elsya,selain kecepatan makan Elsya di atas rata rata,tapi gadis itu juga mempunyai lambung yang besar,sehingga mampu menampung makanan dalam volume yang banyak.

"Udah Cha,ayah nyerah,udah nggak kuat lagi,"ucap adif pasrah,ia sudah melakukan berbagai teknik makanan dengan cepat dan tepat,namun hasilnya nihil,selalu saja Elsya yang menjadi pemenangnya.

"Yeayyy,,echa menang lagii,, asyikk,,jangan lupa Ama janjinya ya loh yahh"ucap Elsya kegirangan.

"Iya,,iya,,nggak lupa kok,elsya maunya apa?,kapan sih ayah bisa ngalahin kamu ya cha?"tanya ayah Elsya."nggak mungkin dan nggak akan pernah mungkin,"ucap Elsya tak terima.

Haii guys,,

Jangan lupa vote & comment.