webnovel

Jangan Memandang Remeh Orang Lain

Jangan Memandang Remeh Orang Lain

"Sudah bisa berangkat nyonya?" tanya Aldo.

"Iya Aldo, ayo kita pergi," ucap Devanka. Mobil melaju, siap menerobos padatnya kota Jakarta, menuju ke mall terbesar di kota ini, terbesar dan terlengkap, milik keluarga Hamzah, keluarganya.

"Aldo, Nori, nanti kalian ikut turun dan menemani aku belanja ya," ucap Devanka.

"Siap nyonya, saya dengan siap sedia akan menemani nyonya ke manapun nyonya pergi," ucap Nori.

"Nyonya tenang saja, Nori cukup berpengalaman untuk urusan belanja, nyonya bisa mengandalkannya," ucap Aldo.

"Dia bertugas bagian belanja bulanan, dia cukup memahami nyonya," lanjut Aldo.

"Wah bagus sekali, dulu aku juga pernah bekerja di supermarket di mall Hamzah, hanya sebentar," ucap Devanka.

"Benarkah nyonya, saya setiap bulan mengunjungi supermarket di Mall Hamzah," ucap Nori.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com