webnovel

Cahaya Yang Belum Pernah Ditemui

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Pria yang mencuri perhiasan tadi masih berlari untuk kabur dengan sangat cepat melalui jalur keluar khusus. Ia pun sudah berada di bawah jembatan sekarang.

Qiao Jin yang berlari lebih cepat pun akhirnya dapat mengejarnya ke jembatan Tong Tian. Ia pun berjalan dengan tenang ke bawah jembatan itu.

Di sisi lain, seorang pria yang mengenakan kaos polos berwarna hitam yang tadi dilihatnya dalam mall ternyata juga ikut mengejarnya.

Tidak ada yang memperdulikan pria pencuri itu selain Qiao Jin dan pria berbaju polos tadi. Apalagi, semua pengunjung mall juga lebih memperdulikan diri sendiri setelah kejadian ledakan tadi.

Akan tetapi, perhiasan yang dicuri oleh pria itu memang terlalu banyak. Alhasil saat sedang tergesa-gesa kabur, ia tidak menyadari bahwa salah satu perhiasan yang dicurinya jatuh di jalan.

Saat sedang tergesa-gesa, ia pun meraba hidungnya karena terasa ada sesuatu yang mengalir dari dalam lubang hidungnya. Ternyata, ada darah yang mengalir keluar dari lubang hidungnya.

Ah, benar juga! Saat membuat keributan tadi, kejadian itu adalah kali pertama bagi pria perampok ini menggunakan kekuatan yang melebihi kapasitas tenaga dalam pada tubuhnya. Hal ini membuat penyakit lamanya kambuh dan efek pertama yang terlihat adalah darah mimisan yang keluar dari hidungnya.

Pria itu memang telah menggunakan tenaga yang paling kuat untuk memecahkan kaca-kaca di toko perhiasan tadi. Terlihat sangat jelas bahwa hal itu sudah diluar kemampuannya. Jadi, ia sudah tidak ada solusi yang lain selain kabur.

Akan tetapi, pria ini mungkin tidak menyangka ada orang yang memiliki keberanian untuk mengejarnya.

Pria itu sangat panik ketika melihat seorang pria yang mengenakan kaos hitam mengejarnya, dia langsung mendengus dengan pelan. Namun, seketika ada reruntuhan kaca lagi yang terjatuh dari atas jembatan itu dan runtuhan itu berada tepat di atas pria berkaos hitam tersebut. 

Namun, pria yang berbaju hitam itu sama sekali tidak panik dan langsung melindungi kepalanya dengan tangan. Ia menghindari runtuhan kaca itu seolah sudah bisa menebak tempat dan waktu pecahan-pecahan kaca itu jatuh ke arahnya. Hal ini membuat pria itu tidak mendapat luka dari jatuhnya pecahan kaca tersebut.

Malahan, orang-orang yang kebetulan ada di sekeliling jembatan inilah yang mulai ketakutan dan berteriak menjauhi lokasi pengejaran ini.

Pria perampok itu juga ikut merasa takut sekarang. Ia sudah tidak ragu lagi berlari lebih cepat lagi untuk menjauhi pria berkaos hitam tersebut.

Di sisi lain, Qiao Jin sudah berada di bawah jendela, posisinya ini akan menjadi tempat tujuan terakhir untuk berpapasan dengan pria perampok itu. Qiao Jin sudah mempersiapkan formasi segel untuk menjebaknya dan ia dengan tenang berjalan ke depan.

******

Di seberang mall sebenarnya ada sebuah gedung perkantoran yang sangat tinggi.

Song Yanqing saat ini sedang mengenakan kemeja berwarna biru gelap dan duduk di kursi dalam kantornya. Dengan posisi yang sangat dekat dengan mall tersebut, ia pun dengan mudah mengetahui keributan yang terjadi di dalam mall. 

Walaupun jaraknya sangat jauh tetapi penglihatannya sangat tajam. Song Yanqing pun memfokuskan perhatiannya pada keributan itu.

Bersamaan dengan itu, seorang sekretaris seketika masuk untuk membawakan dokumen yang perlu dilaporkan pada Song Yanqing. Sambil berjalan ke depan, ia pun menyapa dengan hormat, "Direktur?"

Song Yanqing mengulurkan tangan dan menunjuk ke arah mall yang terlihat dari jendelanya, "Tolong pergi dan periksa kejadian yang terjadi di sana!"

Sekretarisnya yang baru menyadari adanya keributan di dalam mall itu pun langsung mengangguk, "Baik."

Setelah sekretaris itu pergi, Song Yanqing menutup mata sejenak dan perlahan membukanya kembali.

Matanya tidak menunjukkan perubahan apapun, tetapi warna langit dalam penglihatannya seketika berubah warna. Ia pun melihat bahwa kota yang ramai dan indah ini pun ditutupi oleh bayangan awan tebal berwarna hitam. 

Dari awan itu, seketika muncul monster yang tidak terhitung jumlahnya dan berkeliaran ke seluruh penjuru langit. Para monster itu juga mengeluarkan suara raungan yang mengerikan.

Ada beberapa dari mereka yang mengarah kepada Song Yanqing. Mereka memukuli kaca gedung dengan sangat kuat dan gila-gilaan.

Anehnya, Song Yanqing melihat mereka dengan sangat tenang. Wajah monster itu terlihat garang dan menunjukkan senyuman menakutkan, serta terus memukul dengan tubuh yang besar ke arah kaca jendela.

Sungguh suara monster yang sangat nyaring dan berkarakteristik. Pemandangan seperti ini pasti akan membuat manusia biasa akan ketakutan begitu menyadari kedatangan makhluk-makhluk seperti ini

Akan tetapi, Song Yanqing sangat tenang melihat monster-monster itu. Ya, hal seperti ini memang tidak aneh baginya. Apalagi, Song Yanqing cukup terbiasa merasakan hal-hal ganjil dan mudah menyadari sesuatu yang tidak bisa dirasakan manusia biasa sejak kecil.

Padahal, pemandangan para monster itu di dunia ini bisa membuat seseorang merasa putus asa hingga sesak napas. Jelas-jelas mereka berada di ruangan yang sama, tetapi tidak ada orang lain yang bisa melihatnya. 

Di dunia ini, iblis yang mengerikan suka merajalela di dalam kegelapan.

Hanya Song Yanqinglah orang yang bisa melihatnya.

Dari kecil ia selalu merasakan ketakutan akan hal ini. Namun, ia sudah terbiasa sekarang. Kali ini, Song Yanqing hanya menganggapnya biasa dan menggosok matanya dengan ringan.

Melalui tubuh besar dari monster yang menakutkan itu, Song Yanqing juga melihat dunia yang memperlihatkan banyak arwah yang menangis. Dari posisinya yang ada di atas sini, ia bisa melihat dunia yang gelap dan kacau di bawah jembatan itu. Namun, ia tiba-tiba melihat seseorang yang memancarkan sosok cahaya terang.

Sepanjang sepengetahuannya, hanya ada satu cahaya yang seperti itu di dunia ini. Selama dua puluh tahun hidupnya, Song Yanqing tidak pernah melihat cahaya seterang itu di dunia yang menakutkan ini.