Menghembuskan napas kasar, Mina duduk di antara ranjang Marta dan lelaki yang datang bersama dengan gadis itu.
Keduanya di letakkan di ruangan yang sama karena hanya ruangan itulah yang tersisa. Bangsal VVIP di samping kanan kamar Mina. Kamar yang terletak di paling ujung lorong bangsal tersebut.
Mina menatap wajah Marta yang terus berkeringat dingin seakan-akan tengah mimpikan sesuatu yang buruk bahkan sampai membuatnya menangis.
Dengan sabar Mina mengusap keringat dan air mata gadis itu menggunakan tisu berulang kali. Yah, walaupun Mina yakin jika Marta mengetahui hal ini ia pasti akan sangat marah sampai-sampai membuat keributan.
"Ugh ... di mana in?" seru Marta, mulai mengerjapkan matanya dan bangun dari alam mimpi yang menyakitkan itu.
"Rimah sakit. Kamu tidak ingat habis berguling di aspal?" tanya Mina, langsung membuat Marta mengerutkan keningnya dalam.
"Kenapa kaku ada di sini? Pergi sana!" usir Marta, hanya mendapatkan respons acuh dari Mina.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com