webnovel

Future Zone

Apa kalian pernah membayangkan dunia masa depan yang dipenuhi dengan teknologi-teknologi canggih seperti mobil terbang atau pintu teleportasi? Tapi kenapa masa depan yang kulihat ini jauh dari semua itu? Monster dimana-mana. Orang-orang saling bersaing kekuataan. Uang dan monster. Perbedaan antara yang mampu dan yang tidak. Ditambah pelindungku yang berwujud burung hantu ini. BRUK "Ah! Maaf. Apa kau baik-baik saja?" Aku menerima uluran tangan dari orang itu. Tunggu sebentar aku merasa tidak asing dengan suaranya. "Kau!" "Ah!!" Versi diriku di masa depan? Diriku di masa depan ternyata memiliki kekuatan yang sangat kuat. Ia sudah mengumpulkan 32 hewan pelindung untuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa? Bukankah hewan pelindung memilih tuannya? Bagaimana diriku itu bisa mendapatkan mereka? Haha! HAHAHA! Aku bisa sekuat itu?! "Hei, bagaimana kalau kau bergabung denganku dan kita selamatkan dunia ini!" Heh! Aku menyeringai. "Dasar penipu. Memangnya kau pikir aku tidak tahu seberapa liciknya dirimu? Diriku yang sekarang saja sudah licik apalagi di masa depan." "... Ahahaha! Menarik! Menarik! Tapi aku tidak berbohong loh. Aku memang mau membasmi monster-monster itu." katanya sambil tersenyum. Senyum yang mengerikan. "Tapi tentu saja caraku memang... agak... haha..." Ugh! Aku tidak percaya mata biruku bisa terlihat tajam sekaligus menindas seperti itu. "Lagipula kau itu LEMAH bukan? Kau tahu kan pelindungmu itu bukan tipe petarung?" "..." "... Jadi bagaimana-" "Tidak penting. Tidak peduli. Sampai jumpa."

eta_ciana · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
4 Chs

Beginner

Tap Tap Tap

Aku mengikuti arah jalan sesuai dari pengetahuan yang diberikan si burung hantu. Mulai dari jalan yang bisa dilewati, jalan tercepat, jalan terpanjang, jalan pintas dan sebagainya. Yah, walau tidak bisa bertarung setidaknya aku bisa lebih pintar dari lawan kan?

Tap

Ahh... jalannya rusak-rusak.

Apa tidak ditambal?

Sepertinya semua kerusakan ini akibat dari pertarungan dengan para monster.

Duk

GUBRAK

"Aduh!"

Cih, memalukan sekali.

Aku jadi tersandung karena jalan yang tidak rata ini.

"Loh? Kenapa aku tidak terluka?"

Padahal jelas-jelas lututku tadi terbentur dengan batu. Setidaknya aku mendapat lecet kan? Kalau bersentuh dengan aspal.

"Aneh..."

"Tuan anda tidak apa?"

Tiba-tiba seekor kura-kura muncul di hadapanku dan membuatku terkejut. Kura-kura biru?

"Apa? Siapa kau?"

"Oh tidak!"

Kura-kura itu langsung menghilang.

"Hei! Tunggu! Siapa kau! Aku tahu kau masih disini kan? Hei!"

"Ma-maaf tuan. Tuan saya yang bernama Fuko mengirim saya untuk menjaga anda."

Terdengar suara muncul di kepalaku.

Fuko?

Fuko dewasa?

Ah... si licik itu.

"Hah... sudahlah. Hei kau, kenapa Fuko mengirimmu?"

"Sa-saya tidak tahu. Dia hanya menyuruh saya menjaga anda."

Menjaga?

Atau mengawasiku?

"Pergilah. Aku tidak butuh dirimu."

"Tidak tu-tuan. Tolong jangan seperti itu. Ka-kalau saya kembali, tuan saya akan menghukum saya."

"Aku tidak butuh seekor mata-mata. Tidak ada yang perlu kau laporkan padanya. Aku akan bekerja sendiri."

"Tuan! Saya berjanji akan tutup mulut apapun itu. Saya tidak akan membeberkan rahasia tuan."

"Memangnya itu bisa dipercaya?"

"Saya hanya ditugaskan untuk menjaga anda bukan memata-matai anda. Saya berjanji akan tutup mulut."

"Ah... terserahlah. Merepotkan berdebat denganmu. Masih banyak yang harus kulakukan."

Tap Tap

"Te-terima kasih tuan."

Aku mengabaikannya dan melanjutkan perjalananku mencari toko itu.

Menurut informasi yang burung hantu berikan, toko itu bernama Swan. Ada di dekat lampu merah sebelah kiri.

"Omong-omong, hei kura-kura! Apa kemampuanmu?"

"..."

"JAWAB!"

"A-ah iya maaf tuan. Kemampuanku berkaitan dengan kekebalan tubuh."

Jadi karena itu aku tidak terluka?

"Informasi:

Kura-kura

Kecerdasan:E

Kelincahan:E

Daya tahan:A

Kekuatan:D"

"Baik, terima kasih burung."

Hmm...

Kecerdasan dan kelincahannya E.

Tapi daya tahannya lumayan sih.

Lalu kenapa dia memberikanku penjaga sekuat ini? Setidaknya kura-kura kan bisa digunakan untuk daya tahannya saja, diakan bisa menggunakan penjaga yang lain kalau ingin bertarung.

Atau... dia sudah punya yang lebih kuat?

"Hei burung hantu, kau tahu penjaga apa yang memiliki daya tahan paling kuat?"

"Scorpio:

Kecerdasan:A

Kelincahan:A

Daya tahan:S

Kekuatan:S

Cancer:

Kecerdasan:S

Kelincahan:A

Daya tahan:S

Kekuatan:S

Merupakan hewan simbol dari zodiak scorpio."

Hah?

"Tunggu sebentar, kalau begitu bagaimana dengan banteng?"

Itu zodiak taurus bukan?

"Banteng:

Kekuatan:S

Kelincahan:S

Kecerdasan:A

Daya tahan:A"

Kalau teoriku benar, berarti semua penjaga yang berwujud zodiak adalah para penjaga yang paling kuat?

Apakah Fuko dewasa punya salah satu dari mereka?

Gilak!

"Bagaimana dengan singa?"

"Singa:

Kecerdasan:S

Kelincahan:S

Daya tahan:A

Kekuatan:S."

Hmmm....

Begitu...

"Tunggu, bagaimana dengan angsa?"

"Penjaga angsa... hanya ada satu di dunia. Tidak ditemukan informasi. Eror."

...

Yah, dia memang terlihat bukan penjaga biasa sih.

Lalu kenapa dia secara khusus muncul di hadapanku?

Huh, kalau saja dia penjagaku, mungkin itu akan lebih keren lagi.

***

Tap

SWUSHHHH

Disini kah?

Entah kenapa aku merinding...

Mungkin karena anginnya yang dingin?

Kring

"Selamat datang tuan, anda mencari senjata?"

Disana berdiri seorang pria muda berumur sekitar 25 tahun dengan kemeja kuning dan dasi birunya, melambaikan tangannya sambil menyambut kedatanganku.

"Adakah senjata gratis disini?"

"Ohh!Anda pemula?"

"Hm? Ya... seperti itulah."

"Senjata gratis ada di pojok sebelah kanan, maaf ya kami hanya menyediakan senjata rank E untuk yang gratis."

katanya sambil mengarahkan tangannya ke arah tumpukan senjata yang tidak rapi itu.

Seperti senjata buangan saja. Atau memang itu senjata buangan.

"Berapa umurmu anak muda?"

"16 tahun."

"Ohh! Berarti kau salah satu dari 'langka'. "

"Apa itu?"

"Kau tidak tahu? Orang-orang biasanya baru mendapat guardian mereka saat berusia 17 tahun. Makanya orang-orang yang mendapat guardian mereka saat berusia leboh muda dari itu disebut 'langka'."

Heh, nama macam apa itu?

Penjaga... Guardian...

Hmmm

"Aku juga baru-baru ini melihat anak kembar sekitar 8 tahunan sudah mempunyai guardian. Hah.... beruntung juga diriku bisa melihat kalian."

Memangnya kita sespesial itu?

Srak

Srak

Hmm...

Senjatanya jelek-jelek. Ada yang sudah retak, kotor, bahkan ada yang sudah patah.

Barang seperti ini ngapain disini sih?!

Prak

Aku melempar kembali senjata yang sudah patah itu dengan kasar.

"Ngomong-ngomong guardian paman apa?"

"Uhuk.. uhuk..."

Paman penjaga toko yang mendengar perkataanku tersedak kopinya. Memangnya ada yang salah ya?

"Uhuk... ehem... Itu tidak baik loh anak muda. Kalau kau sembarangan memberitahu apa guardianmu, kau hanya akan menggali masalah bagi dirimu sendiri."

Ah, benar juga.

Srak

Srak

Aku melanjutkan pencarian tanpa menjawab paman itu.

"Hah... dasar. Memangnya orang tuamu tidak memberitahumu?"

"Orang tuaku sudah tidak ada..."

Dan aku yakin si Fuko dewasa itu sengaja tidak memberitahuku.

Membayangkan senyumnya saja membuatku ingin menamparnya.

Srak

Oh?

Pedang yang lumayan.

Kenapa juga ada orang membuang pedang yang masih mulus ini. Sudah pasti pemiliknya sudah mendapatkan yang lebih bagus dari ini?

Dilihat-lihat sepertinya pemilik pedang ini merawatnya dengan sangat baik.

"Paman bolehkah aku mengambil dua senjata?"

"Ambil saja, mereka tidak penting juga."

Sudah kuduga ini semua adalah buangan.

Aku kemudian mengambil satu senjata lagi yaitu pisau kecil.

Aku kembali ke arah kasir untuk memastikan senjata yang kupilih.

"Hm... kau memilih yang bagus juga. Kau tahu, pemilik pedang yang kau bawa itu wajahnya mirip denganmu loh. Seperti versi dewasamu saja. Hahaha..."

Cih, rasanya aku jadi ingin membuangnya.

"Baiklah ambil saja, oh iya aku lupa memberitahumu satu hal. Hati-hati, pada jam 5 nanti, sekitar 5 jam lagi akan ada monster level C muncul di taman kota."

"Paman bisa tahu?"

"Dari siaran radio, ada guardian yang bisa mendeteksi monster."

"Oh... baiklah terima kasih. Saya pergi."

Kring Kring

Urusan senjata sudah selesai...

Sekarang tinggal...

"Nama: Malvin Vinsen.

Guardian: Bunglon

Skill:Kamuflase

Kekuatan:D

Kecerdasan:E

Daya tahan:D

Kelincahan:D"

"Apa ini? Burung hantu, ini informasi tentang paman yang tadi?"

'Iya tuan.'

Wahhh!

Hahaha!

Gilak!

Dengan begini sih aku gak perlu ragu lagi untuk melawan musuh yang lebih kuat.

Ketahuilah musuhmu dengan baik.

Ini sangat berguna.

Aku menyeringai.