webnovel

chapter 1

membuka portalnya dalam hitungan 123 "Sret...." tiba-tiba saja jadi menghilang di kolong tempat tidur nya itu karena portal yang berada di bawah badannya.

"Teng Jess...." suara mesin pintu dari ujung portal itu terbuka dan Jeremy sudah tidak dalam posisi jatuh terlentang melainkan dalam posisi berdiri tegak.

Jeremy menyisir poni nya dengan tangan karena sedikit mengganggu penglihatannya, di sela-sela itu dia mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal.

"Halo healer?" ucap seorang wanita cantik yang sedang duduk di kursi kebesaran disana, sambil bersedekap dada lalu dia berkata lagi dengan nada mengejek,

"Apa perjalananmu menyenangkan tanda tanya bagaimana sensasi jatuh dari portal yang dibuat di bibi? apa masih membuatmu berteriak?"

Jeremy mendengus malas sambil melihat ke arah perempuan itu, lalu berkata,

"Pergilah kau dari lab ku ini!, tikus kotor dilarang masuk kecuali kalau ingin menjadi kelinci percobaanku juga!"

"Harus ke jelaskan lagi di sini!!!, nama julukan ku itu kucing pencuri bukan tikus pencuri! jadi ingat itu baik-baik healer" balasannya sambil mendesis tidak suka

"Dan aku bukanlah bahan percobaanmu itu!" lalu mengambil cangkir yang berada di nampan terbang disampingnya.

"Lagipula ini adalah markas ku dulu yang sekarang dirubah menjadi gudang obat-obatan!!!" sindirnya

Healer tidak menggubrisnya melainkan pergi ke tempat lain dan memulai penelitiannya. perempuan itu tahu dia dicuekin akhirnya dia mulai membahas hal-hal yang lain, dan meskipun healer adalah adik kelasnya tapi tetap saja dia suka merasa lebih muda dibandingkan dengannya, karena seringkali bersikap dewasa yang kadang membuatnya iri.

"Bagaimana dengan ujianmu tadi?" sambil menyeruput pelan-pelan isi cangkir yang ada di tangannya "apakah hasilnya memuaskan?" lanjutnya lagi.

"Tentu saja memuaskan meskipun tidak bisa menjadi yang pertama tapi aku masuk 10 besar, mungkin..., terus bagaimana dengan ulangan kelulusan kak? apa berjalan lancar"

"Yaa... sangat lancar, aku mendapatkan peringkat ke-10 tapi dari yang terakhir" u ucapnya sambil nyengir lebar, bahkan suaranya saja menjengkelkan dan dia tidak merasa sedih sekalipun.

"Aku sudah tobat menggunakan jasa bibi karena aku ingin berusaha sendiri di akhir sma-ku ini dan meskipun aku nanti tidak diterima kerja, Aku akan terus bekerja di bibi imel!" lanjut nya santai

"Baguslah kau sudah tobat dari jasa ulangan itu, oh..... ya apakah kamu mendapat quest baru dari bibi email?" tanya Jeremy lagi

"Setahuku sih belum....." sambil memeriksa tablet transparan yang ia bawa "Tidak ada" jawab nya yakin sambil menggelengkan kepalanya.

"Memangnya setelah ujian kau langsung mendapatkan kan nya?"

"Ya, begitulah, huh..... melelahkan sekali kalau bukan karena pohon langka yang harus kubeli untuk percobaan hasil penelitian, untuk adikku yang sedang sakit aku tidak akan mau menjadi seorang tukang pukul atau pencuri sepertimu.... " ucapnya sambil membayangkan wajah adiknya yang sedang terbaring di rumah sakit.

"Aku akan melakukan apapun demi kesembuhannya!!!, itulah janjiku saat ini, kau mau kan membantuku kak swan?" ucapnya sambil melihat kearah orang itu.

swan merasa terharu mendengar keinginan Jeremy "Makanya!!! kau harus lebih pintar daripada bibi" mengalihkan pembicaraan dari perasaan harunya

"Aku pintar kok!! tanyakan saja aku tentang fakta-fakta hewan!" balas nya tidak mau diremehkan.

"Baiklah... bagaimana kalau tentang persamaan dari lebah semut dan lalat apa kau tahu jawabannya?"

"Apa ini tentang kesamaan di bagian fisik atau yang lainnya?"

"Apapun itu yang mudah dipahami...."

"Hm..... bagaimana kalau ini, apa kakak pernah pergi ke hutan dan kakak tidak bisa menemukan sumber mata air, aku punya solusinya untuk itu, jika melihat sarang semut berarti kakak hanya tinggal 90 meter dari sumber mata air itu, juga termasuk lalat dan jika kakak menemukan sarang lebah di sana berarti kakak tidak terlalu jauh dari sumber mata air karena lebah tidak pernah membuat sarangnya lebih dari radius 6,5 KM kalau kau tidak percaya silakan lihat saja di mbah Google"

" Hah.... mbah Google Memangnya dia sudah tua? itu kan hanya sebuah aplikasi"

"Bukan, harusnya sudah mati lagi ya, dia kan diciptakan sudah sangat lama mungkin sudah sejak dari tahun 2000-an mengangkat bahu tapi aku tidak terlalu peduli dengan itu"

Swan bangkit dari kursi lalu berjalan menuju Jeremy dan menepuk bahunya

"Aku pergi dulu ya..... ingat jangan bekerja terlalu malam, kalau tidak mau kan kalau harus merepotkan ibumu lagi jika kau sakit?" ucapnya sambil melepaskan tangannya lalu melangkah pergi

"Jika kau butuh bantuan ku, call me oke!" lanjutnya sambil menengok sekilas lalu mengedipkan sebelah matanya.

Jeremy melihat ketika swan sedang menggoda dirinya, dan seketika badannya mulai merinding.

"Aku tidak suka digoda oleh wanita lebih tua yang bahkan pakaiannya norak seperti kau!!!" ucap Jeremy, yang termasuk menyindir orang itu keras-keras.

Saat swan ingin berjalan ke arah pintu, dia tiba-tiba berhenti lalu membalas perkataan Jeremy

"Ini adalah model...." ucapnya sambil memencet tombol di samping pintu.

"Lagipula semua pria menyukaiku, jika aku memakai pakaian seperti ini, kecuali kamu..... pria yang kurang nafsu seperti kau ini!!!, apa jangan-jangan kamu bukan seorang pria?" lanjutnya sambil terkikik lalu menunjuk nunjuk Jeremy.

Tiba-tiba saja pakaian swan telah berubah menjadi kostum cat woman di film-film dahulu bahkan di belakang persis ada sebuah ekor yang dapat bergerak-gerak bajunya berwarna gelap sangat kontras dengan kulitnya yang berwarna putih susu lalu tangannya dengan cekatan menekan sesuatu di pergelangan tangannya lalu masuk kedalam pintu itu, setelah itu pintu menutup lalu terbuka.

Dan dia telah menghilang entah kemana sesuai dengan perintahnya untuk membuka portal, Jeremy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menghadapi perlakuan dari kakak kelasnya yang mendapat gelar most wanted di sekolah, bahkan dijuluki ratu kecantikan di luar sekolah.

Bahkan dia pernah menjadi model di salah satu produk kecantikan tapi dia tidak mau lagi karena terlalu sibuk dengan pekerjaan yang disukainya yaitu menjadi kucing pencuri, bahkan banyak pria di luar sana sangat mencintainya dan rela untuk membayar berapa pun agar swan mau menemaninya berkencan.

Tapi maaf dia bukanlah wanita murahan, dia tentu akan melawan jika ada yang berani berani menyentuhnya ketika hampir melewati batas, karena dia bukan barang yang bisa di oper kesana kemari dengan sesuka hati.

Jeremy tersenyum sekilas karena dia merasa diperhatikan selain dari ibunya saja, swan itu bagai seorang kakak yang sangat menyebalkan tapi juga sangat perhatian terhadap nya tanpa memandang derajat yang dia pernah alami dulu terbuang, miskin, dan kotor, setelah cewek itu benar-benar pergi dia kembali dengan penelitiannya.