webnovel

Full the world 1

"Apa kau pernah membayangkan dunia ini tidak aman lagi untukmu bagaimana cara untuk mengatasinya?" "Apa kau akan berlari dan bersembunyi di suatu tempat yang tidak pernah diketahui orang lain atau kau memilih untuk mati karena menyerah kepada keadaan" "Meskipun engkau bersembunyi merasakan akibatnya karena kau tak akan pernah bisa lari dari dunia ini....." "Tapi kau tak perlu khawatir karena takdir sudah memilih para penyelamat dunia ini....."

Ulfah_Muna · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
10 Chs

chapter 7

POV Author

Sementara itu di kamar Cassy Dia berkata kepada Arisu,

"Arisu aku cemas?"

"Cemas karena apa?"

"Cissy....."

"Cissy?? siapa?"

"Saudari kembar ku, aku merasakan perasaan yang tidak enak tentang keselamatan nya"

"Oh kalau begitu gampang" ucap arisu dan mengambil buku mantra yang ada di rak di kamarnya,

"Baca mantra ini!"

"Untuk apa?"

"Mantra ini bisa membantu seseorang yang sedang kau pikirkan jika dalam kesulitan, atau dalam keadaan hidup dan mati"

"Wah.... mantra yang sangat ajaib" ucap Cassy dengan nada terpukau, setelah itu dia membaca mantra itu dibantu dengan arisu

"Semoga cissy baik-baik saja" doanya.

Di tempat yang sama Cissy masih terus berlari,

"Aduh!!" ucapnya kaget karena tiba-tiba saja kakinya merasa sangat ringan, lalu dia berkata kepada dirinya sendiri di dalam hati,

"Bagaimana aku bisa berlari dengan cepat, tapi kaki ku merasa sangat ringan sekali?"

Dan dia memperhatikan kakinya ternyata kakinya sudah melayang di udara, tapi cissy masih bisa berlari di udara.

"Wow ini sungguh keren sekali, apa jangan jangan aku punya kekuatan tersembunyi ya?"

"Hai anak kecil jangan kabur!!!" teriak orang itu sambil terus mengejarnya,

"Pokoknya harus sampai rumah!" ucap cissy menyemangati diri nya sendiri

"Tapi... tadi waktu keluar, aku mengunci pintu, gimana ini nggak bakal keburu Kalau buka pintu!" ucapnya cemas.

"Baiklah kalau begitu aku harus lewat jendela kamar aja" ucapnya kembali bersemangat.

Orang itu terus mengejar Cissy sampai ke rumahnya, Cissy membuka gerbang dan langsung memanjat ke jendela dengan kakinya yang bisa melayang, orang itu dengan cepat berusaha menangkapnya.

"Busssss, brruk..."

Tapi dia terhempas lalu terjatuh ke tanah, karena di rumah Cissy terdapat pelindung dari alat alat yang canggih dan juga pelindung dari sihir.

Untung saja pelindung di rumah nya, sudah Cissy menyalakan saat sebelum pergi keluar dari rumah, karena takut ada hal-hal yang buruk terjadi.

Setelah dia berhasil masuk ke dalam jendela dia berlari ke pojok kamar, lalu duduk dengan nafas terengah-engah untuk menenangkan detak jantungnya yang bergemuruh karena sensasi takut dan seram setelah dikejar-kejar oleh kanibal.

"Tadi sungguh tadi menakutkan sekali, aku janji nggak bakal ngulangin kejadian kayak gitu lagi!" sumpahnya pada diri sendiri

Orang yang mengejar Cissy pun menyerah dan pergi karena tidak bisa naik ke jendela, Dia kembali ke tempat tadi saat dia bertemu dengan Cissy

"Robin!!!" teriak seorang wanita, orang yang bernama Robin itu mencari-cari suara wanita yang memanggilnya,

"Oh ternyata kau Meirose"

"Iya tadi kamu ngejar siapa?"

"Mangsa yang sangat enak"

"Kayaknya enak tuh.... boleh minta dikit?"

"Hah... masalah nya dia bisa kabur dengan cepat dan berhasil lolos dariku, padahal tadi aku senang sekali karena jarang jarang ada manusia yang berjalan-jalan malam"

"Yah... benar, sayang sekali mangsa mu bisa lepas, Oh ya ngomong-ngomong mangsa yang kamu kejar, itu anak kecil atau orang dewasa?"

"Anak perempuan cantik dan sangat lincah ciri-cirinya dikuncir 2 juga dia masih memakai seragam sekolah, paginya meskipun seragam nya tidak terlalu terlihat jelas karena ia berlari cepat"

"Jangan-jangan Cissy,kan tadi dia masih memakai seragam sekolahnya saat makan malam" ucap meirose dalam hati.

"Ah mungkin saja hanya mirip" pikir meirose

"Dia lari ke mana?" tanyanya lagi

"Dia lari ke rumahnya"

"Apa nama rumah keluarganya?"

"Kalau tidak salah sih... hm... Edward"

"Benarkan Cissy!, awas aja nanti di rumah aku akan memarahinya!" ucap mamanya dengan nada mengancam di dalam hati.

"Yaudah deh lebih kita pergi beli makanan saja"

Sementara itu Marie sedang berjalan dari perbatasan kota bersatu menuju rumah Cissy, tapi ia tiba tiba saja berhenti di samping jalan umum yang sangat besar, lalu menengok ke kanan dan kiri nya, karena terdapat toko-toko yang buka pada malam hari, dan di situ sangat ramai.

"Disini terlalu ramai dan pasti banyak CCTV juga, aku akan menjadi debu untuk menghindarinya"

Dan seketika itu dia berubah menjadi debu, lalu debu debu itu berterbangan oleh angin, di salah satu restoran terdapat Yessy dan Gery yang sedang makan di dekat jendela.

Yessy duduk menghadap kaca tetapi Gery membelakangi kaca, dan secara tidak sengaja Yessy melihat keluar kaca, lalu melihat sekumpulan debu yang tertiup angin.

"Kak liat deh..... debu debu itu terlihat aneh ya?" ucapnya sambil menunjuk debu-debu itu.

Gery menengok kebelakang dan melihat apa yang ditunjuk Yessy,

"Mungkin kebawa angin, dari jalan"

"Tapi aneh lah..... kalau banyak kayak gitu"

"Positif thinking aja"

"Tapi aku khawatir kak"

"Tidak usah takut, tidak akan ada yang terjadi nanti"

Dan setelah melewati toko-toko itu Marie berubah kembali menjadi manusia, lalu dia pun berjalan menuju ke rumah Cissy lagi, saat di perempatan ada suara klakson mobil

"Tinnn tinnn...."

Dia mencari orang yang membunyikan klakson tersebut, dan ternyata suaranya berasal dari kanan perempatan jalan mobil,

|. |

|. |

|. |

|. |

|. |

----------------. --------------

🚗

__________. _________

| 🧟 |

|. |

| |

|. |

Mobil tu berjalan mendekati Marie dan ternyata mobilnya berisi dua orang laki-laki yang mungkin usianya berumur 30 tahun ke atas, mereka berdua menyapa

"Hai anak manis"

"Iya" balas Marie singkat

"Mau diantar tidak?" tawar salah satunya

"Boleh, dengan senang hati"

"Yes....!"

"Sssttt!"

"Ehem.... yasudah dek naik ke belakang aja" ucap orang yang berkata "yes" dan diingatkan oleh teman yang ada disebelah nya, karena akan kaetahuan niat mereka jika bersemangat seperti itu.

Temannya membuka pintu mobil belakang, lalu Marie naik ke mobil di bagian belakang, dua orang itu berbisik-bisik agar tidak terdengar oleh Marie.

Marie yang duduk tenang-tenang saja dan tidak memusingkan apa rencana dari mereka berdua, karena dia juga sudah mempunyai rencana.

Marie duduk di ujung kursi dekat dengan jendela kanannya, dia berusaha untuk tidak terlihat dari kaca spion yang ada di tengah mobil, yang berfungsi juga untuk melihat kebelakang.

Lalu diam-diam Marie berubah menjadi debu, dan debu itu mengelilingi kedua orang itu dari bawah kaki mereka, 1 orang dari mereka berkata.

"Anak kecil rumahmu di mana?" sambil berusaha melihat dari kaca spion yang ada di tengah mobil,

"Eh?!!, anak itu nggak" ucapnya setelah itu, teman yang berada di sebelahnya menengok ke belakang

"Yah.... dia kabur sayang banget sih...." ucapannya terdengar kesal

"Aku nggak kabur kok....."

Tiba-tiba terdengar suara Marie, mereka berdua kaget karena ada di ada suara anak itu tapi wujud nya nggak ada, padahal mereka sudah memeriksa kursi belakang.

"Di mana dia?" ucap mereka berdua berbarengan.

Kedua orang itu memeriksa kembali kursi belakang dan tanpa mereka sadari debu debu Marie mendekat kearah mereka ber-2, lalu perlahan-lahan menjadi 4 tangan seukuran orang dewasa.

Dua tangan untuk orang itu dan duanya lagi untuk temannya, teman nya mereka ada yang menggosok punggung nya lalu dia mengeluh ke orang itu.

"Hey bro apa ada sesuatu di punggungku?" Ucap orang itu dan orang itu melihat lalu tiba-tiba saja ia berteriak kencang.

"AAAAAAAAA!!!!"

"Ada apa?!"

"Ada ta.....!"

"HAP!!!!"

Tiba-tiba dia berhenti berbicara karena mulutnya di bekap oleh tangan marie yang tubuhnya telah berubah menjadi debu.

"Ngomong tuh yang bener!" ucap temannya itu karena dari tadi sibuk mencari Marie di luar mobil nya.

Lalu dia akhirnya menengok kearah orang itu dan dia terkejut lalu menunjuk ke tangan yang menutupi mulut temannya.

"Tangan!.... tangan!..... tangan!..... siapa!!?"

Orang itu terengah engah karena hanya dengan satu tangan marie yang berukuran dewasa dia bisa menutup mulutnya.

Dan dengan cepat tangan Marie yang satunya mulai mencekik lehernya dengan di bantu tangan yang ada di mulut orang itu.

Sampai orang itu tercekik hingga mati, temannya yang masih hidup terkejut dan tanpa ia sadari tangan Marie sudah ada di lehernya dan tanpa aba-aba Marie langsung mencekiknya hingga bernasib sama seperti Orang itu.

"Aaaaaaaaaa!!!!" teriaknya keras

Beberapa menit kemudian setelah mereka mati Marie memakan nya lalu melanjutkan perjalanannya menuju rumah Cissy, di perjalanan ia bergumam sendiri.

"Lumayan.... lumayan enak... tapi! kurang..... kurang satu lagi!!!, anak itu nggak ya?" pikiran Marie tertuju kepada cissy.

Marie berjalan terus, hingga ia hampir mendekati jalan menuju rumah Cissy dan tiba-tiba saja seorang kanibal menyapanya.

"Hei kau jangan lari!" kata seorang pria dewasa.

"Aku rasa tidak perlu memakan cissy sekarang karena menjadi kan nya cadangan nanti" ucapnya dalam hati

"Aku nggak akan lari"

"Hehehe bagus karena kau akan jadi makanan ku hari ini"

"Silakan saja dia berbalik badan menghadap orang itu"

"Kurasa dia bukan manusia, karena jika ia manusia dia tidak akan setenang ini" pikir orang itu dalam hati lalu dia mendekat ke marie dan menggigit bagian leher Marie, dia mencoba meminum darahnya terlebih dahulu ia untuk jaga jaga.

Dan tanpa memberontak Marie hanya diam saja ketika ia mulai menggigit bahunya sampai beberapa detik kemudian, tiba-tiba saja orang itu tersedak sesuatu yang membuat nya sulit bernafas.

Rasa di dalam lehernya ada sesuatu yang mencekik, dia berusaha mengeluarkan yang mencekiknya leher nya dengan cara menggaruk garuk lehernya hingga darah pun bercucuran.

"Apa yang kau cari di dalam leher mu? tidak akan ada apa-apa karena aku sudah memberikan mu racun kau pasti akan mati, dengan cepat" Marie menggerakkan tangannya

Dan seketika itu darah dan daging yang sudah di makan oleh pria itu keluar dari mulutnya lagi dan bersatu dengan darah yang telah menetes di aspal jalan ke bahunya.

"Kau..... kau zombie pasir"

"Ya kau benar, ternyata kau tau banyak ya"

"Tapi apa aku akan menjadi zombie?" nadanya terdengar berharap

"Jangan harap! karena kau tidak akan pernah menjadi zombie pasir! kecuali menjadi makananku!"

Beberapa menit kemudian orang itu mati karena racun dari Marie, racun dari Marie sangat mematikan, padahal orang itu mati disebabkan terkena sedikit racun yang ia campur saat kanibal itu meminum darahnya, dan akhirnya dia pun memakannya.

Lalu Marie melanjutkan perjalanan sampai ke rumahnya Cissy, dia mencium darah di sekitar nya jalan didekat rumahnya, bahkan di jalan tadi.

"HM...." menghirup aroma manis darah

"Kurasa dia tadi habis keluar" ucap yakin Marie lalu masuk ke halaman rumah Cissy dan berdiri di depan pintu, ketika dia ingin memegang gagang pintu untuk mengetuk dan menekan bel tiba-tiba saja,

"Bussss..."

Marie terpaksa mundur lagi karena ada pelindung di rumah Cissy

"Ada pelindung di sini" Lalu dia melihat ke jendela kamar yang masih menyala,

"Kurasa Cissy masih ada disitu" ucapnya lagi

Marie berjalan menuju jendela kamar yang masih menyala itu, dia melihat ke arah jendela dan memeriksa jendelanya, jendela itu tertutup rapat dia juga tidak menemukan celah kecil dari jendela itu.

Tetapi dari luar terlihat sangat terang, Marie mencari-cari batu dan kerikil tapi dia tidak menemukannya dan akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan matanya sendiri untuk mengetuk jendela kamar Cissy.

Dia memegang mata kirinya lalu mengetuk tiga kali sambil menundukkan kepala, dan keluarlah bola matanya.

Marie memegang matanya lalu melihat ke jendela dengan mata kanannya, sementara itu kelopak mata kirinya tertutup untuk menutupi kalau bola matanya tidak ada, dan tanpa aba-aba dia langsung melempar matanya ke kaca jendela.

"Tukkk..." terdengar suara dari jendela

Cissu sedikit terkejut, lalu berusaha memastikan suara apa itu dan berasal dari mana.

"Tukkk...." terdengar suara itu lagi, arahnya berasal dari jendela.

Cissy melihat benda itu berwarna putih hitam dan biru lalu dia mendekat kearah jendela.

"Tukkk...." terdengar suara lagi, Cissy membuka jendela lalu melihat ke bawah

"Marie!!??" ucapnya kaget karena melihat marie yang berada dibawah

"Ah iya....., aku kan janji mau belajar ngebantu tugas yang tidak aku pahami bukan?" ucapnya sambil memegang matanya yang hampir saja dia lempar lagi ke atas, barusan.

"Oh iya hampir aja aku lupa, ya udah ayo masuk" ucapnya lalu melihat benda yang ada di tangan Marie

"Eh tunggu dulu apa yang kamu pegang? dan kenapa mata kamu merem sebelah sih"

"Ini..." menyembunyikan dua tangannya kebelakang punggungnya

"Nggak kenapa-napa....." ucapnya sambil tersenyum

"Oh oke! ya udah aku ambil tali dulu ya soalnya pintu rumahku dikunci"

"Iya jangan lupa matikan pelindungnya ya cissy" teriak Marie

"Kenapa marie tahu kalau rumahku ada pelindung nya jangan-jangan dia bukan..." ucapnya dan bertanya dalam hati.

"Iya tunggu sebentar ya" bales cissy lalu dia mengambil tali dan mematikan pelindung rumahnya, lalu dia membawa tali itu ke jendela.

Marie memasukkan lagi bola matanya saat cissy pergi mengambil tali dan tidak lama kemudian Cissy melempar tali untuk Marie lalu Marie naik menggunakan tali itu.

"Oh ya aku ingin memberitahu kamu sesuatu kalau pada zaman ini semua anak kecil sudah diberi ilmu pengetahuan untuk menjaga dirinya sendiri dan beberapa latihan beladiri, dari memanjat, dengan tangan kosong atau dengan tali, memanah, menembak, menggunakan pisau atau belati untuk melindungi diri dan yang paling sering adalah cara untuk membebaskan diri dari predator dan juga pemakan manusia, apalagi monster monster lainnya"

Jadi ini adalah hal yang wajar bagi mereka semua dan dengan mudahnya Marie naik dengan menggunakan tali ke jendela kamar Cissy, dan saat Marie sudah masuk ke dalam cissy mulai mengambil tali dan menyimpannya kembali.

Lalu mereka duduk di bawah lantai kamarnya, cissy memulai percakapan

"Bawa buku yang ingin kau tanyakan tentang tugas kelompok mu?"

Marie hanya menggeleng

"Mau ku pinjamkan?" tawar cissy

"Tidak" balasnya sambil memperhatikan kamar Cissy

"Yaudah kamu ingin tanya yang mana?"

"Yang ini ucap" sambil mengeluarkan tugas kelompok yang ia bawa disakunya.

Cissy menjelaskan maksud soal itu dan membantu nya mengisi soalnya, tidak lama kemudian suara ketukan berasal dari jendela lagi.

"Aku ingin ke sana dulu ya" berbicara ke Marie, cissy berjalan ke arah jendela dan Marie mengangguk,

Saat ia berjalan menuju jendela cissy juga memperhatikan Marie, Marie mulai mendekat ke bawah ranjang sambil memperhatikan Cissy, Cissy membuka jendela dia melongok kan kenapa nya keluar lalu menengok ke kanan dan ke kirinya tapi tidak ada orang.

Saat ia hendak menutup jendela nya tiba-tiba saja seseorang menyapanya,

"Hai Cissy...."

Cissy mencari-cari orang yang memanggilnya, tiba-tiba dia terkejut sampai terjatuh ke lantai kamarnya.

"Ah kau aikawa..... ayo masuk kamu mengangetkan ku saja!"

Sambil membukakan jendela lebar-lebar Aikawa masuk dari jendela, dia melihat kamar Cissy yang besar sambil berterimakasih

"Apa tidak ada orang selain aku di sini?"

"Ada" ucapnya cepat lalu mencari marie yang ia liat terakhir kali mendekat ke kolong ranjangnya.

"Eh??!" terkejut karena tidak menemukan Marie di kolong ranjang nya

"Mungkin orangnya lagi ke kamar mandi" ucapnya lalu duduk dengan tegak lagi,

"Kok Marie nggak ada ya?" tanyanya bingung di dalam hati

"Siapa?! siapa?!" tanya aikawa penasaran

"Ayahku mungkin masih tidur sekarang" ucap Cissy berbohong

"Berarti di kamar ini cuma ada aku dan kamu doang ya? bagus lah..." dia tersenyum aneh

"Kenapa kamu tersenyum seperti itu?"

Aikawa tidak menjawab melainkan dia mulai mendekat ke arah Cissy, cissy mundur ke dekat ranjang kamar nya.

Aikawa mendorong cissy ke kasur dia tidak bisa melakukan apa-apa karena tangannya di pegang olehnya dan perbedaan kekuatan nya sangat jelas bagi vampir dan manusia biasa.

Cissy mencoba bangun tapi Aikawa menahan nya terus, untuk telentang di kasur.

"Hahaha kau akan jadi mangsa ku sekarang!" dia mencoba menggigit leher Cissy, dan meskipun cissy tahu dia adalah vampir dan itu berbahasa bagi keselamatannya,

Tetap saja ia memperbolehkan aikawa untuk kerja kelompok bersama nya di rumah padahal ia sedang sendirian.

"Mungkin lain kali aku harus mendengarkan ibu" ucapnya pasrah di dalam hati sambil menutup mata

"AAaaaaaaaaa!!!"

Dia berteriak karena ada sesuatu yang tajam menyentuh lehernya dan ingin menembus kulit nya.

Tapi belum sempat aikawa mendapat darahnya, tiba-tiba saja kakinya ditarik oleh tangan Marie dari kolong kasur.

"Apa apaan ini!?, tangan siapa?!" Teriaknya

Tangan Marie menariknya ke jendela lalu menjatuhkannya dengan tidak berperasaan,

"BUKKKKK"

Aikawa terjatuh dari jendela dengan sangat keras, dan dia berada di halaman rumah Cissy sekarang,

"Aduh....." ia mengeluh lalu duduk di tanah halaman rumah Cissy, dan melihat ke jendela,

"Awas saja kau cissy!!! karena kau sudah membuat jebakan untukku!" suaranya terdengar marah

Akhirnya dia berubah menjadi kelelawar dan pergi menghilang di tengah malam, Cissy membuka matanya dan melihat ke sekeliling tidak ada aikawa,

"Eh?!, tidak terjadi apa-apa?" lalu cissy memeriksa lehernya yang tidak ada lubang bekas menghisap darah, dia sedikit bersyukur karena tidak ada hal buruk yang terjadi kepadanya.

"Oh ya.... lalu dimana Marie?" dan dia mencari Marie di dalam kamarnya, lalu tiba tiba ada suara yang berkata

"Aku di sini cissy" Marie keluar dari bawah kolong ranjang Cissy dengan merangkak,

"Kemana Aikawa?" tanya Cissy yang tadi menutup matanya.

"Oh dia.... tadi aku lempar keluar dari jendela dan dia tidak akan bisa menyakitimu lagi, karena selama ada aku disini" ucapnya dengan wajah datar

"Aku mau pulang sudah jam 9.30, terima kasih atas pelajarannya" Marie berjalan ke arah jendela

"Kenapa tidak menginap?" tanya Cissy sambil membawa tali untuk membantu menurunkan Marie,

Sesudah Marie turun cissy memperhatikan nya dari jendela lalu berteriak

"Hati-hati"

Marie hanya membalasnya dengan senyuman sambil mengangguk lalu pergi, Cissy melihat Marie dari jendela

"Terima kasih sudah menyelamatkanku tadi"

Meskipun cissy tidak tahu bagaimana cara Marie menolongnya, akhirnya dia menyalakan pelindung di rumahnya lalu menutup jendela dan mematikan lampu kamar lalu tertidur.

"Kring Kring..." jam weker di kamarnya Cissy berbunyi ia mengucek matanya lalu menguap,

"Hah....., jam berapa sekarang?" tanya sendiri sambil mencari-cari jam wekernya, untuk dimatikan suaranya.

"Tik Tok Tik Tok...."

Setelah di matikan jam weker nya kembali seperti biasa, dia membuka mata lalu duduk dan melihat jam weker nya,

"Jam 05.30... kenapa aku bangun sepagi ini ya?" tanyanya bingung, Cissy berjalan menuju kamar mandi

"Mandi dulu aja lah....." ucapnya lalu ia mandi, setelah mandi ia memakai baju seragam dan berjalan ke ruang makan Cissy melihat ke meja makan.

"Belum ada makanan, karena ibu belum pulang" ia melihat ke dapur

"Buat sendiri aja lah....."

Cissy pergi ke dapur dia mencari-cari bahan di lemari dan kulkas, Cissy mengambil bahan-bahan yang ia perlukan dan membuat makanan yang disuka, sekalian membuat bekalnya.

Setelah Jadi ia memakan makanan yang ia buat lalu setelah semuanya beres, ia bersiap dan berangkat sekolah, karena ia berangkat terlalu pagi, Cissy memutuskan untuk berjalan kaki.

Di setiap gang atau kompleks yang ia lewati sangat sepi karena belum banyak orang yang melakukan aktivitas pada pagi hari, seperti ini.

Saat dirinya sudah sampai di sekolah Cissy menuju ke kelasnya dan duduk di kursinya, kelas kosong karena belum ada siapa-siapa,

"Terlalu sepi..." ucapnya lalu menaruh kepala di atas meja

"Gimana kalau aku beritahu ibu kejadian semalam pikirnya hufftt.... pasti dia sangat marah!" pikirnya