webnovel

Chapter II: Kepercayaan Yang Hampa

Mithre memihak kepada Iverno yang egois dan membantunya dalam menguasai Azruya, menempatkan dirinya sebagai wakil dari Iverno.

***

Ashkahan memendam keterkejutannya dan memutuskan untuk bertanya kepada orang-orang di depannya. Namun, sebelum ia dapat mendekat seorang pria dengan tas ransel yang cukup besar sedikit menoleh ke arahnya untuk melihat wajahnya. Dirasa ia benar ia sedikit mendekat untuk membisikkan sesuatu lalu menarik iudex penjaga tanah dan es itu untuk pergi menjauh dari keramaian, mencari tempat yang lebih aman.

"Iudex, saya bersyukur dapat bertemu denganmu lebih cepat. Dari situasinya, sepertinya kamu sudah mendengar beritanya, apa kamu baik-baik saja?"

"Aku baik, apa berita itu benar?"

Ia menjawab pria di depannya sekaligus bertanya. Mendengar pertanyaan itu, pria beransel itu hanya menghela napas lalu melepas topinya perlahan, meletakkannya di depan dada, turut bersedih sebelum pada akhirnya menjelaskan kronologi kejadian.

Suatu waktu ketika ia mendengar bahwa Iverno akan memulai peperangan dengan mengambil alih seluruh wilayah, ia mulai mengemasi barangnya dan berjalan untuk kembali ke kampung halamannya di Rojengate, Valley of Dusk karena kekhawatirannya akan sanak saudara yang memang tinggal di sana. Tepat di perjalanan menuju gerbang umum ia bertemu dengan keluarganya di mana perasaannya menjadi cukup tenang dan memutuskan untuk menyusul mereka setelah mengambil beberapa barang yang tertinggal di rumahnya. Namun, hal tidak terduga terjadi. Tepat ketika ia selesai dengan kegiatannya, ia mendengar samar-samar suara orang berdiskusi di sebuah jalur hutan, ia berusaha melihat dan itu adalah Mithre, iudex dari Valley of Dusk. Ia tentu saja senang mengingat ia pernah berbincang ringan dengan Mithre, namun langkahnya terhenti ketika ternyata Mithre tengah berbincang dengan Iverno.

"Tidak perlu khawatir soal Ashkahan, aku memberinya pelacak yang nantinya akan memungkinkan kita untuk langsung menangkapnya. Tidak perlu terburu-buru"

"Kamu memang bisa diandalkan, benar-benar wakil terbaikku di seluruh Azruya"

Dalam pembicaraan itu, Mithre memberitahu Iverno tentang pelacak yang ia berikan kepada Ashkahan dan ungkapan wakil itu jelas sudah terbukti bahwa Mithre mengkhianati Ashkahan dan diam-diam bekerjasama dengan Iverno di belakang dalam menguasai Azruya. Ashkahan hanya diam mendengarkan apa yang diceritakan oleh pria beransel ini, bagaimana sekarang? Hanya ia seorang yang tersisa, tapi pantang baginya untuk langsung menyerah dan membiarkan si tamak itu menguasai seluruh Azruya. Ia mengambil koin tebal pemberian Mithre dan melihatnya untuk beberapa saat, iudex itu menenangkan pikirannya, membuang amarahnya jauh-jauh lalu melihat ke arah orang didepannya.

"Siapa namamu?"

"Fredzet, iudex…"

"Fredzet. Jika aku memberimu sebuah tugas di mana kamu harus menjaga orang-orang yang ada saat ini, apa kamu bersedia?"

Pria yang bernama Fredzet seketika terdiam memikirkan pertanyaan dari Ashkahan lalu mengangguk sembari memberikan ekspresi yang cukup meyakinkan, tak lama Ashkahan mengambil sebuah kunci keemasan lalu membuat duplikatnya secara cepat dengan kekuatannya, memberikan satu kunci pada Fredzet. Kunci itu merupakan gerbang menuju tempat persembunyian yang hanya diketahui olehnya dan Orl saja. Di mana setelah pintu itu terbuka, Shorlville yang terlihat saat ini airnya akan perlahan naik dan berubah menjadi laut, dan orang-orang yang berada di dalam perlindungan akan aman dan tetap menginjak tanah selayaknya berada di daratan, Orl menamainya sebagai "Reverse of Sea".

Kunci yang digunakan untuk membuka pintu dapat hidup selayaknya seperti makhluk hidup namun hanya diberi insting, tentu hanya orang-orang yang dipilih oleh kunci itu yang dapat memasuki tempat rahasia. Untuk orang yang tidak terpilih, mereka akan diberikan halusinasi berupa adanya monster yang mengejar mereka, namun akan segera hilang setelah mereka keluar dari wilayah Shorlville.

"Ini adalah pintu menuju persembunyian, pastikan kamu mengumpulkan seluruh penduduk di depan patung Orl. Pastikan hanya penduduk yang benar-benar murni ingin mengungsi dan bukan mata-mata."

"Iudex… bagaimana saya mengetahui jika ada mata-mata? Saya bukan prajurit yang punya mata tajam."

"Jangan khawatir."

Ashkahan meletakkan tangannya ke dahi Fredzet, cahaya redup terlihat dari dahi Fredzet dalam beberapa saat hingga ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat orang-orang mempunyai satu titik kuning dan merah di tiap dahinya. Iudex itu sedikit mengehela napas ketika dirasa ia memahami ekspresi wajah Fredzet lalu mulai menjelaskan terkait titik kuning dan merah itu.

"Orang dengan titik merah itu adalah mata-mata, dan dengan titik kuning adalah murni penduduk yang hanya ingin mengungsi menyelamatkan keluarganya. Hal ini tentu mempermudah dalam evakuasi, bukan?"

"Ya… iudex, apa ini penglihatanmu selama menjadi penjaga?"

"Anggap saja begitu. Juga, karena sekarang situasi menjadi sangat buruk jangan panggil aku iudex lagi, cukup Ash saja. Sekarang aku serahkan pintu rahasia padamu, jangan mengecawakanku, Fredzet."

Fredzet hanya mengangguk lalu melihat Ashkahan yang berjalan untuk keluar dari Shorlville, sebelum mengevakuasi Fredzet memutuskan untuk menyebarkan kebenaran yang ada ke arah para prajurit Valley of Dusk, Ravenwolf, dan Algater karena sebelumnya ia mendengar jika terdapat berita dimana Iverno dan Mithre bekerjasama untuk membuat Azruya lebih aman dan akan memimpin dunia itu menuju perdamaian yang abadi. Jelas terlihat bahwa Iverno ingin Azruya untuk menjadi sebuah tempat dengan tingkat keamanan yang tinggi dan selalu bekerja keras tanpa henti agar lebih unggul dari dunia manapun.

Berita tentang kebenaran dan ketamakan Iverno mulai menyebar luas setelah Fredzet kembali ke Shorlville, membuat peperangan semakin meluas dan disaat itu juga Shorlville berubah menjadi lautan, bahkan para prajurit tidak menemukan jejak para pengungsi dan memutuskan untuk tidak mencari lagi.

Hal yang sama dilakukan oleh Ashkahan ketika kembali berkunjung ke Land of Flames, dimana ia mempercayakan satu ruang rahasia dimana itu adalah tempat untuk bersembunyi, tentunya hanya Lanock dan Ashkahan yang mengetahui caranya sehingga ia menjelaskan cara masuknya dengan jelas setelah memberikan duplikat kunci kepada Erzan, penduduk asli dari Land of Flames yang sangat tegas dan taat aturan. Seingatnya, Lanock cukup menyukai perilaku Erzan dan pernah berkata jika wilayahnya dalam saat genting dan membutuhkan bantuan penduduk maka ia akan memilih gadis dari keluarga ahli senjata itu. Segera setelah Erzan mengevakuasi seluruh penduduk, sebuah batu besar tenggelam dan terkubur dengan tanah untuk menutupi tempat rahasia, lalu digantikan dengan batu baru dan pohon untuk menggantikan tempatnya.

"Lanock, Orl, semua sudah kulakukan. Huh… dasar bodoh, bahkan disaat genting kalian masih bersama," ucap Ashkahan sembari menghela napas. Tahu betul jika pelindung air dan api ini bersama, tidak ada yang mereka pandang sebagai hal yang serius, kecuali situasi saat ini.