webnovel

MIMPI BURUK

"Kau akan pergi ke mana, Nak?" tanya Aruna sedikit berteriak yang berhasil membuat Peter seketika mengehentikan langkahnya, Aruna berjalan tergesa-gesa mendekati sang anak berada.

"Kau akan ke mana?" tanya Aruna lagi setelah berdiri di hadapan Peter.

Wajah Peter begitu dingin, mata tajamnya menyorot pada sang ibu. "Luar!" jawabnya singkat bahkan tak ada setitik irama pun yang tersampir di sana.

Aruna mengerti. Anaknya itu ingin mencari keberadaan Metha lagi, Aruna menghela napas gusar. "Cuaca hari ini panas banget, Nak. Lebih baik jangan terlebih dahulu," ujarnya merujuk pada penahanan agar zang anak tak jadi pergi.

"Aku bisa naik mobil," balas Peter masih saja datar nan dingin.

Aruna menepuk keningnya, bisa-bisanya ia melupakan hal itu. Otaknya berputar keras, mencari-cari sebuah solusi dan alasan yang pas.

"Eum, ibu sudah memasakan sesuatu kesukaanmu, Nak. Jadi ayo segeralah makan!" ujar Aruna lagi, mengembangkan senyumannya agar Peter percaya dan mau dibujuk.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com