webnovel

iwak

sekarang adalah kelas seni, dan tugas hari ini adalah melukis. bu nila mengatakan bahwa temanya bebas, selama 30 menit aku hanya berputar-putar menggunakan kursi ku yang seperti kursi kantor. aku tidak bisa memikirkan sesuatu untuk digambar, aku berusaha memikirkan sesuatu yang menarik akhir-akhir ini, yang masih di dalam jangkauan skill menggambarku yang tidak lebih bagus daripada anak SD.

aku penasaran apa yang penpen lukis, coba aku intip siapa tahu aku mendapat inspirasi.

aku yang terlalu malas untuk berdiri dari kursi menggerakkan kursiku dengan mengayunkan badanku agar kursinya bergerak, yang aku baru sadar bahwa itu membutuhkan tenaga lebih banyak daripada berdiri lalu berjalan seperti biasa.

"penpen, apa yang kamu gambar?" tanyaku ke penpen yang sedang menggambar sesuatu yang ada ikannya, padahal aku bisa melihatnya.

"oh, nachumi. aku menggambar juan."

"juan siapa?" satu-satunya juan yang kutahu adalah seekor kuda di balkoni.

"tentu saja ikan ku."

aku baru tahu ikannya mempunyai nama.

"oohh. eh btw penpen, bisa bantu aku memikirkan sesuatu untuk melukis?"

"kenapa tidak gambar hal yang kamu sukai aja?" jawabnya sembari melanjutkan lukisannya.

lalu aku menggelinding kembali ke tempat ku.

hal yang ku sukai? hmm. aku tidak pernah mempunyai perasaan spesial terhadap sesuatu, aku rasa tidak ada hal yang sangat ku sukai hingga aku bisa menggambarnya tanpa melihatnya langsung, dan aku tidak bisa melihat melalui smartphone ku di dalam kelas.

aku suka penpen dalam konteks pertemanan, tetapi melukisnya akan terlihat seperti aku menyukainya dalam hal cinta, yang tentu saja aku tidak merasakannya. daripada aku membuang waktu dan tidak sempat mengumpulkan tugasnya, mending aku gambar penpen aja, karena orangnya disini aku tidak perlu susah-susah mengingatnya.

aku menggambar dia yang sedang melukis, ia menjongkok diatas kursinya, yang aku heran dia bisa melakukannya saat menggambar. dia melepas sepatu sekolah yang berwarna hitam, dan jongkok diatas kursi tanpa alas kaki. dia memakai beret yang biasanya dipakai oleh artis, beret itu berwarna biru dan di sampingnya ada ikan. dia memakai seragam sekolah, dan dia juga memakai anting ikan dari perak, kalungnya pun berbentuk ikan.

semenjak dia masuk klub memancing, dia menjadi terobsesi dengan ikan, apakah dia juga ada keinginan untuk berubah jadi ikan suatu saat nanti? melihat dia yang sekarang mungkin iya.

aku menyelesaikan lukisanku, yang terlihat seperti anak kecil yang baru saja belajar menggambar. lukisan ini terlihat sangat jelek hingga orang lain tidak akan tahu bahwa orang itu adalah penpen kalau aku tidak memberitahunya.

"nachumi! kamu gambar apa?"

aku terkejut dan langsung membalik kanvas ku karena aku takut orang-orang akan menertawakan lukisanku, yang sudah pernah terjadi beberapa kali sebelum aku masuk kelas ini. walaupun penpen pernah sekelas denganku sebelumnya dan pernah melihat gambaranku yang avant garde ini.

"eh, ini belum selesai jadi jangan liat dulu."

"oh, yaudah. coba lihat punyaku!" ucapnya dengan menunjukkan lukisannya yang jauh diatas level ku. "ini adalah juan di great barrier reef!"

dia menggambar ikannya, juan, yang sedang berenang di great barrier reef bersama ikan-ikan lain. hebat juga penpen bisa mengingat apa yang di dalam sana tanpa referensi, tetapi bisa saja dia hanya membual dan terumbu karang disana hanyalah terumbu karang random yang dia gambar.

"eeeehhh, hebaaat."

"nanti kalau kamu udah selesai, aku lihat ya?"

"o-ok."

penpen kembali ke tempatnya, saat dia menjauh aku menghapus kanvasku yang bisa dilakukan hanya dengan satu tombol di belakangnya, dan menggambar satu-satunya yang kubisa, menggambar gunung.