"Jangan terus menatapku," suara serak khas bangun tidur terdengar aku mengalihkan pandangan merasa malu dan hendak berlalu. Tetapi, Charles semakin memelukku posesif hingga dada kami bersentuhan. Lenguhan dari bibirku lolos merasakan getaran dahsyat saat dadanya menekan dadaku.
"Apaan sih!" aku memukul pelan pundaknya.
"Lagi, yah," Charles berbisik dengan masih memeluk erat. Aku merasakan ada sesuatu yang keras mengenai kulitku di bawah sana. Ya, saat ini kami masih tak mengenakan sehelai benangpun.
"Ayo, bangun!" ajakku tapi dia menggeleng.
"Nanti mommy nunggu sarapan," ucapku.
"Tidak perlu. Lihat sana!" Aku menatap jam di nakas dan aku terbelalak melihat sudah jam sembilan pagi.
"Lepasin, aku mau mandi," pintaku memberontak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com