webnovel

FIRE AND LOVE

Asa asima seorang gadis muda dan dingin mengidap penyakit TGA (Transposition of the great arteries) yang bercita-cita ingin menjadi seorang pianis terkenal namun ia harus menjalani hidupnya dengan penuh kekerasan dan kekejaman ayahnya sendiri yang mengidap penyakit OCPD (Obsessive compulsive personality disorder). saat ia mulai putus asa dengan hidupnya, ia tak sengaja bertemu dengan dua sahabat yang berlatar belakang berbeda kim Soo Hyun sosok pria idaman para gadis yang merindukan sosok ibu dan Yoo Soo Jin sosok pria jenius dan bergelar "artis sekolah " yang memiliki rasa bersalah mendalam mengakibatkan dirinya hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua. apakah kedua sahabat itu mampu menolong asa? apakah penyakit asa bisa sembuh? apakah cita-cita asa akan terwujud? mungkih di antara mereka berdua akan ada yang jatuh hati terhadap asa?

Bugis_Syantik · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
22 Chs

sebuah syal

Musim salju berlangsung sangat dingin,tampak taman bermain di buka malam hari sangat ramai akan pengunjung.

Dari kejauhan tampak soo jin menyeberang jalan dari perempatan lampu lalu lintas menuju taman,Ia tampak sibuk melihat radar di ponselnya yang ia pasang di motor soo hyun dan mobil hyun bi. sesampainya di taman,ia hanya mendapati asa yang duduk sendiri di kursi taman menikmati setiap salju turun di telapak tangannya, angin tiba-tiba bertiup sangat kencang dan menerbangkan topi jaket asa yang membuat rambutnya berhamburan terbang.Soo jin yang menyaksikan hal itu di buat bungkam akan wajah yang berseri dengan polesan riasan yang tipis milik asa namun dengan cepat soo jin tersadar. Ia langsung menolong asa menutup kembali kepalanya dengan jaket,tanpa sengaja tangannya menyentuh jari jemari asa yang lembut bak sutra. Ia kembali tergila-gila akan aura pesona kecantikan yang asa miliki, ia sadar asa hanya memiliki hati untuk soo hyun begitu pun sebaliknya dan so jin juga memiliki yun-mi yang harus ia jaga perasaannya. ia tak ingin menghancurkan kepercayaan sahabatnya hanya karena ia kagum akan pesona kecantikan asa seorang.

"kau sudah lama di sini?kemana soo hyun? "ujar soo jin yang berdiri menghadap ke asa,

"soo hyun bilang dia akan sampai sebentar lagi,tumben kau seorang diri juga kemana yun-mi? "ujar asa menatap lembut bola mata soo jin.

"yun-mi ada acara kantor makanya dia tidak datang,akhir-akhir ini banyak liputan yang dia harus kerjakan"ujar soo jin menyibukkan dirinya dengan ponselnya agar tak menatap langsung asa.

"begitu ya, duduklah di sampingku dari tadi kau hanya berdiri.ayo duduk"ujar asa mempersilahkan soo jin duduk.

Saat hendak duduk, tiba-tiba sebuah bola melesat dan hampir saja mengenai asa namun soo jin dengan cepat melindungi kepala asa dengan memasukkannya ke mantel musim dinginnya agar tidak terkena bola,

"maafkan saya"ujar seorang pria menghampiri soo jin dan mengambil kembali bolanya.

Saat hendak membuka kembali mantelnya, soo jin tak sengaja menatap asa sangat dalam begitupun sebaliknya Namun soo jin kembali menahan dirinya ia melepaskan asa dari mantelnya,

"aku haus,aku akan mencari minuman jadi tunggu di sini "ujar soo jin meninggalkan asa.

Asa hanya mengangguk dan melihat-lihat sekitar menantikan kedatangan soo hyun, karena merasa sangat lama ia akhirnya menelepon soo hyun.setelah di telepon tak beberapa lama soo hyun pun ada di hadapannya sedangkan soo jin tampak sibuk menata kembali hatinya.

"apa itu tadi? Apakah sebuah firasat? Yoo soo jin memangnya kau kenapa? Agghhh...sialan"ujarnya sambil menjambak rambutnya sendiri. orang-orang yang berada di taman melihat soo jin dengan wajah heran,mereka tak henti-hentinya menoleh ke arah soo jin yang bertingkah aneh.

"aku harus bagaimana dia begitu cantik tidak bukan cantik tapi imut. Oh tuhan kenapa dengan aku ini,aku beli minuman 2 "ujar soo jin yang mengeluh ke dirinya sendiri.

Setelah berbelanja minuman di pinggir jalan, soo jin pun kembali namun ia melihat kemesraan soo hyun dan asa dari jauh.

"aku tak seharusnya begini. Soo hyun lebih berhak" pikirnya,

ia pun menghampiri mereka dan berjalan bersama ke taman bermain.

"aku tak tahu ternyata taman bermain lebih indah saat malam hari"ujar soo hyun melihat sekeliling taman bermain.

"kalau begitu ayo kita abadikan,kita foto di sini"ujar asa mengambil ancang-ancang untuk memotret.

mereka pun bertiga berfoto bersama di depan taman bermain sebelum masuk.setelah puas berfoto akhirnya mereka masuk dan menikmati satu persatu permainan yang di tawarkan. Tampak soo hyun dan soo jin bersaing memenangkan setiap permainan sedangkan asa hanya bisa menjadi penonton saja. Tiba saatnya mereka menaiki kincir putar,di pertengahan jalan permainan itu berhenti sejenak.dari atas tampak lampu-lampu kota bisa di lihat dengan jelas, sesekali soo jin memotret pemandangan kota dari atas.

"cantik andai saja yun-mi juga dapat melihatnya pasti dia sangat senang"ujar asa

"makanya aku memotret beberapa foto untuk ku tunjukkan padanya, jadi walaupun dia tak bisa hadir momennya tetap bisa ia rasakan"ujar soo jin kembali mengambil beberapa foto dari sudut yang berbeda.

Setelah puas bermain,mereka pun akhirnya pulang.soo hyun mengantar asa pulang dengan motornya sedangkan soo jin lebih memilih menunggu bus di halte.

Karena kelelahan soo jin tak sengaja tertidur di halte bus, ia baru tersadar saat wanita tua membangunkannya untuk naik bus. Saat hendak melangkah menaiki bus, tangan wanita tua itu menahan soo jin.

"permisi anak muda, bawalah ini (memberikan sebuah syal rajut ke soo jin) mungkin suatu saat nanti akan berguna bagimu,berikan ke gadis yang membuatmu tergila-gila padanya"ujar wanita tua yang pergi meninggalkan halte bus.

Soo jin merasa heran mengapa wanita tua itu memberikannya sebuah syal kepadanya.dia pun menyimpannya di mantel musim dinginnya dan kembali menaiki bus untuk pulang.

Pagi harinya di rumahnya, saat ingin mengambil baju dari lemarinya tak sengaja syal yang di berikan wanita tua itu terjatuh.Ia masih penasaran apa maksud dari wanita tua itu,ia mencoba berpikir namun tiba-tiba ponselnya berdering ternyata panggilan dari yun-mi.

"kau dimana? Ini akhir pekan tak usah tidur trus.aku punya rencana untuk kita,asa dan soo hyun"ujar yun-mi dari dalam telepon.

"apa rencanamu? Jangan aneh-aneh ini musim dingin jika terlalu lama di luar kita bisa mati membeku"ujar soo jin sambil menekan tombol speaker di ponselnya lalu menggunakan baju hangat.

"iya aku tahu makanya aku memesan sebuah villa milik lee so dekat dengan danau jadi kita bisa memancing dan bersenang-senang di sana. Kau maukan? "ujar yun-mi

"baiklah,aku ikut.Akan ku persiapkan barang yang perlu ku bawa,aku akan menjemputmu di rumahmu"ujar soo jin mematikan percakapannya dengan yun-mi. Ia pun berkemas barang-barang yang ia ingin bawa untuk ke villa,awalnya ia tak ingin membawa syal yang diberikan wanita tua di halte bus semalam namun ia teringat ucapannya.Ia pun bermaksud akan memberikannya pada yun-mi saat di danau nanti.

Mobilnya pun melaju ke jalanan kota, setelah beberapa saat ia pun sampai ke rumah yun-mi,terlihat yun-mi dan sebuah kopernya telah menunggu kedatangan soo jin. Yun-mi pun masuk ke mobil soo jin dan mobil itu kembali melaju ke rumah soo hyun,

"apa pekerjaanmu sudah selesai yun-mi?"ujar soo jin sembari melihat jalanan di depannya

"iya, aku sudah menyelesaikan semuanya agar akhir pekan aku bisa bersamamu agak lama"ujar yun-mi memeluk lengan soo jin.

"semalam aku,asa dan soo hyun pergi ke taman bermain.lihatlah ponselku banyak foto yang bagus, aku sengaja menyimpannya untukmu karena kau suka pemandangan dari atas"ujar soo jin masih fokus menyetir mobilnya.

"benarkah? "ujar yun-mi membuka ponsel soo jin.

"terima kasih banyak soo jin. Kau yang terbaik, aku suka fotonya."ujar yun-mi memindahkan beberapa foto soo jin ke ponselnya.

Mereka pun akhirnya tiba ke rumah soo hyun, setelah memarkirkan mobilnya mereka berduapun masuk ke rumah soo hyun namun baru melangkah masuk tak sengaja asa menabrak soo jin yang berada tepat di depan pintu yang membuat mereka berdua jatuh bersama dan saling menatap,

"asa sudah ku bilang pelan-pelan berjalan kau sangat bersemangat,kemarikan tanganmu"ujar soo hyun mencoba menolong asa yang terjatuh di tubuh soo jin.

"kau tak apa-apa ?,badan asa sangat berat kau pasti kesakitan"ujar ibu asa dari dalam rumah soo hyun.

"tidak,aku baik-baik saja"ujar soo jin  merapikan bajunya.

"kakak hyun bi dan ibu asa juga ikut? Wow ini akan menjadi liburan yang menyenangkan"ujar yun-mi dengan berlompat kegirangan.

"awalnya aku tak ingin ikut tapi saat ku pikir-pikir lagi sayang sepertinya jika melewatkan"ujar hyun bi memasukkan beberapa barang di bagasi mobilnya.

Setelah selesai berkemas dan mengunci pintu gerbang, alat soo jin pun di nyalakan. Dari kejauhan soo hyun dan soo jin bisa mengawasinya,mobil mereka pun melaju meninggalkan kota yang bising ke pinggir kota tempat villa lee so berada.

Di tempat lain, ayah asa yang terlihat berada di ruang kantornya melihat kota dari ruangan itu.ia memegang ponsel berisi foto soo hyun dan asa,

"hari ini aku masih tetap diam tapi lihat nanti, kau sendiri yang akan memberikan asa kepadaku. Anak itu adalah anak pembawa sial, kau tak seharusnya mengambil dariku,kim soo hyun."ujar ayah asa sambil meminum segelas anggur dari mejanya.

Tak lama salah satu anggotanya yaitu joseon albert mengetuk pintu dan membukanya.

"semuanya sudah siap sesuai rancanganmu, kami siap bekerja kapan saja jika kau mau tuan"ujarnya

"biarkan mereka bersenang-senang dahulu. Akan ku kabari kau jika saatnya bermain"ujar ayah asa sambil duduk di kursinya.

Mendengar hal itu, joseon albert pun meninggalkan ruangan ayah asa dan menelepon seseorang.

"semuanya bersiap saja, entah kapan tuan butuh kita. Nanti akan ku kabari lagi"ujarnya sambil meninggalkan kantor ayah asa.

Dari balik tembok, tampak salah satu pembantu dari rumah asa yang hendak menghantarkan makanan untuk ayah asa mendengarkan percakapan. Ia pun dengan cepat memberi kabar ibu asa tentang apa yang ia dengar.

Saat ibu asa mendapatkan kabar itu, ia harus bersikap tenang dan terlihat baik-baik saja agar tidak menimbulkan kekhawatiran untuk asa atau yang lainnya.

"kau melampaui batasmu,sampai kapan kau akan mengurung anakmu sendiri"pikir ibu asa sambil menoleh ke arah jendela mobil soo hyun melihat pemandangan sekitar.