Arthur berdehem sebentar sebelum ia menoleh untuk menatap sang pastor.
"Apakah aku sudah boleh menciumnya?" Tanya Arthur tidak sabaran sekali. Pastor pun langsung mempersilahkan.
Tentu dengan setengah langkah ke depan sudah bisa meraih kedua lengan Earl. Ekspresi lega terlihat jelas di wajah Earl, wanita itu bahkan tersenyum manis saat Arthur perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Earl.
Dan ketika Arthur merasakan bibirnya telah menyentuh bibir Earl, ia merasakan bibir Earl yang sedikit bergetar. Istrinya sedang menangis bahagia, Arthur memejamkan matanya. Itu tidak lebih dari sebuah kecupan singkat ketika Arthur menjauhkan wajahnya lagi.
"Mulai saat ini dan seterusnya, sampai maut memisahkan kalian. Kalian berdua adalah sepasang suami istri. Selamat, semoga tuhan memberkati rumah tangga kalian," Ucap sang pastor dan disusul tepuk tangan meriah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com