"WHAT?!" Teriak Jason dan Earl berbarengan.
DOR DOORR DOR
Earl langsung memekik ngeri. Seluruh perhatian mereka langsung tertuju pada salah satu pilar, tempat suara berisik itu berasal.
"Kau pasti sudah gila, Arthur. Kau tidak bisa bermain-main dengan pernikahan. Kalimat sakral itu harus diucapkan di hadapan pastor. Demi tuhan, aku berdoa ketika kau menyiksaku saja, Arthur," Jawab Jason apa adanya.
Tetapi ketika Jason menatap Arthur, berusaha mengingatkan bahwa kegilaan pria itu sangat tidak wajar. Arthur masih menatap Earl dengan tatapan penuh cinta seolah-olah desingan peluru yang menggema di lantai tiga seperti lagu pernikahan. Hampir gila.
"Demi tuhan! Kau ini gila atau apa? Aku tidak mau menikah di tempat seperti ini!"
Earl berusaha melepaskan pegangan tangan Arthur. Tetapi jika Earl tahu pria gila di hadapannya itu lebih menyukai hal-hal gila, maka responnya adalah seperti sekarang ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com