"Aku tidak bisa mengabaikanmu Earl. Kau wanita pertama yang membuat diriku berada dalam bayang-bayang yang tidak jelas dalam hidupku. Aku pernah mengatakan ini padamu. Aku akan tetap mengejarmu walaupun kau menyakitiku hingga tulang ekorku sekali pun,"
Earl mengangguk ketika air mata terus menerus berjatuhan dari pipinya. Semua perkataan dan janji yang Arthur ucapkan seperti penghangat jiwanya.
"Apakah aku pernah mengatakan perkataan ini sebelumnya… Aku bisa mati jika kau pergi meninggalkanku, Arthur. Aku… Aku mencintaimu,"
Arthur masih setia menempelkan pendingin di pipi Earl sembari mengusap air matanya dan tersenyum lembut. Itu adalah perkataan termanis yang pernah ia dengar seumur hidupnya. Arthur mungkin akan muak dengan semua perilaku Earl, tetapi bagaimana bisa ia melepaskan cintanya begitu saja?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com