Banyak wanita disana duduk dengan gelisah karena menginginkan kalung itu.
"Bagus, sepuluh juta tiga ratus. Deal?" Pria itu tertawa sejenak. Dari semua bajingan di muka bumi, Earl akui pria di sebelahnya adalah yang paling bajingan.
"Aku lempar pada nona bergaun merah di sebelah,"
Earl menahan dirinya untuk tidak menghajar pria itu. Dimana harga diri pria itu mencari ribut dengan seorang wanita? Jangan karena tidak dapat perhatian dari seorang wanita, pria bisa seenaknya saja menghancurkan demi menarik perhatian. Earl tidak sekali dua kali mendapati manusia dengan tipe seperti itu.
Earl tersenyum. Walaupun pria itu berwajah menjengkelkan setelah Earl menatapnya yang kedua kali, Earl masih harus menahan kepalan tangan kirinya di bawah meja. Pria laknat. Batin Earl mulai bersiap mensetting mulutnya.
"Maaf tuan, tetapi anda tidak bisa melemparkan harga jika tidak tahu identitas nona itu. Minimal anda harus tahu namanya,"MC menengahi. Earl hampir memuncratkan tawa kerasnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com