Pria tua itu menatap Earl dengan selidik saat Earl sedikit menghindari Roland karena terlalu menjijikkan. Arthur pun tidak lepas perhatian dari interaksi Roland pada Earl. Tidak akan ia biarkan satu jengkal pun Earl disentuh oleh pria tua yang sakit jiwa itu.
"Earl Camilia. Kau memang mirip dengan ibumu, Alena," Roland tersenyum puas saat melihat ekspresi Earl yang menatap Roland dengan penasaran. Dalam hati Earl seperti ingin sekali meludahi wajah pria tua itu.
"Oh? Jadi kau ayah kandungku?"
"Puih! Tidak sudi aku menjadi ayahmu! Kau anak haram dari ibumu! Ibumu yang gila itu berselingkuh dan kabur bersama kekasihnya," Earl langsung menganggukkan kepalanya.
"Syukurlah, aku juga tidak sudi punya ayah yang jelek dan bau sepertimu,"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com