Miyu melangkah menyusuri lorong panjang itu. Sepatunya berdentum menghantam lantai di setiap langkahnya yang teratur. Hingga Miyu tiba di depan sebuah kamar tidur. Miyu mengetuk pintunya dengan ketukan teratur.
"Buka pintunya," Miyu memerintah.
Tak lama, pintu itu terbuka, dibuka oleh pemilik kamar. Miyu berjalan masuk. Di tempat tidur besar kamar itu, tampak ada seorang wanita muda yang tampak ketakutan dengan tubuh tertutup selimut. Tidakkah gadis itu terlalu muda untuk dijadikan simpanan?
Dasar tua bangka busuk.
"Apa aku mengizinkanmu untuk hidup?" tanya Miyu sembari menatap pria tua yang masih berdiri di depan pintu.
"Maafkan saya, Miyu-sama …"
"Tidak ada maaf bagimu. Kau tahu apa yang harus kau lakukan," Miyu berkata. Ia lantas menghampiri tempat tidur dan tersenyum miring pada wanita muda yang gemetar ketakutan di sana.
"Selamat bersenang-senang menonton pertunjukan sihirku," Miyu berkata.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com