Chapter 02 : Pemanggilan Servant Fraksi Hitam.
(A/N : Author lupa menambahkan di bab yang sebelumnya, kalau Berserker of Red akan muncul di bab ketiga, bersamaan dengan POV dari Ruler, dan author hanya ingin mengingatkan sekali lagi, kalau ada kesalahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan tempat yang ada di dalam fanfic ini, tolong di maklumi saja, karena author yang jarang jalan-jalan keluar)
=-----=-----=-----=-----=
Di dalam suatu rumah mewah tertentu yang ada di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Seorang gadis muda berambut abu-abu keperakan yang terlihat di ikat dalam model gaya kuping kucing, dia terlihat sedang melantunkan sesuatu hal dalam diam, sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah sebuah lingkaran aneh yang menyala di depannya.
Tidak lama kemudian, lingkaran itu segera berubah menjadi sebuah pilar cahaya yang berwarna hitam, di mana setelah pilar cahaya itu menghilang, sesosok gadis muda yang sangat cantik dapat terlihat sedang berdiri di tengah-tengah lingkaran yang sebelumnya.
Berbeda dengan gadis berambut abu-abu keperakan itu, gadis muda ini terlihat memiliki rambut putih salju panjang yang bercampur dengan aksen teal yang entah kenapa memberi semacam getaran dingin darinya, dengan di balut oleh sebuah baju zirah ringan yang tampak sangat indah, plus mata indah berwarna merah marun yang memudar menjadi ungu di ujungnya, membuatnya dapat di anggap sebagai perempuan paling cantik yang ada di Dunia.
"Cantiknya..." Itulah mengapa, gadis berambut perak ini tidak bisa menahan dirinya untuk menggumamkan hal tersebut, karena dirinya benar-benar terpesona oleh penampilan dari orang yang ada di depannya.
Gadis tersebut yang mendengar perkataan itu hanya bisa tersenyum kecut saja, sebelum dia berkata; "Servant, Class Saber, Nixrys Nivis. Aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan Holy Grail ini, Master."
Gadis berambut perak itu segera tersentak dan terbangun dari lamunannya, setelah dirinya mendengarkan perkenalan dari Servant yang ada di depannya ini.
Dimana, untuk menutupi rasa malunya, karena sebagai agen terbaik di organisasinya, dia malah terpesona oleh seseorang, gadis tersebut memutuskan untuk memperkenalkan dirinya juga.
"A-ahem!! Senang bertemu dengan mu, Saber. Saya Vestia Zeta, Agen Terbaik di–"
Akan tetapi, perkenalannya itu terganggu, karena kakinya yang secara tiba-tiba tergelincir, akibat sebuah botol yang secara aneh dan tiba-tiba, malah bergelinding menuju ke arahnya, hingga menyebabkan gadis itu terjatuh.
"Ohh... Agen Terbaik dalam hal kesialan." Saber segera menggumamkan hal itu dengan senyum kecil yang tumbuh di wajahnya, sementara Zeta sendiri terlihat segera memiliki wajah yang sangat memerah akibat malu.
"To-to-tolong lupakan hal itu!!"
Namun, karena Saber merasa telah mendapatkan Master yang cukup menyenangkan untuk di goda, jadi dia terus saja menggoda gadis itu, hingga Zeta tampak telah mati secara sosial.
.....
....
...
Di suatu gudang tertentu yang ada di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Seorang remaja berambut hitam dengan garis-garis pirang, bisa terlihat sedang berdebat dengan dirinya sendiri.
"Apa kamu yakin bisa memenangkan perang ini? Kamu seharusnya tahu, kalau kita ini sangat payah dalam hal Magecraft, sampai-sampai kita di keluarkan dari Keluarga kita."
"Tidak, bukan di keluarkan. Tapi kamu yang memutuskan untuk pergi dari sana, sampai-sampai membuat Sister Anastasia kerepotan."
"Lebih penting dari itu, apa kamu pikir kita bisa memenangkan perang ini? Karena, Holy Grail War ini bukanlah pertarungan antara Servant dan Master pada umumnya, melainkan pertarungan di antara dua fraksi yang berisikan tujuh pasang Servant dan Master."
"Terkadang aku cukup takjub dengan diriku yang lain, karena dia bisa mengalihkan topik pembicaraan, sambil membuat orang yang di ajaknya berbicara harus mengikuti topik baru yang di angkat olehnya."
Seperti yang siapapun mungkin sudah pikirkan, kalau remaja ini itu menderita penyakit kepribadian ganda, atau yang bahasa kerennya sih, penyakit multiple personality disorder.
Meskipun dia memang menderita penyakit kepribadian ganda, tapi bisa di bilang, kalau hampir tidak ada orang yang menyadarinya, yang mungkin dikarenakan masing-masing dari kepribadian yang orang itu miliki telah membuat sebuah perjanjian.
Dimana, sementara satu kepribadian akan mengambil alih tubuh mereka untuk satu hari penuh, alias hanya di siang hari saja, sedangkan yang lainnya akan mengambil alih tubuhnya pada setengah hari yang lainnya, alias pada malam hari.
"Menurutku sih, kita memiliki peluang untuk memenangkan perang ini, kalau saja kita berhasil memanggil seorang Servant yang sangat kuat. Karena, dengan kamu yang mengambil bagian kecerdasan, dan aku yang mengambil bagian kekuatan, kita bisa di anggap sebagai kombo yang sangat kuat."
"Tapi kita masih tetap kalah dengan orang 'itu', walaupun kita sudah bekerja sama."
"Meskipun hal itu memang benar, tapi belum tentukan, kalau orang tersebut akan mengikuti hal ini juga?"
Argumen masing-masing dari mereka memang sulit untuk di bantah, karena sementara mereka memang pernah kalah terhadap seseorang, padahal keduanya sudah bekerja, tapi itu juga bukan berarti kalau orang 'itu' bakal ikut berpartisipasi di dalam perang ini.
"Bodo amatlah. Dari pada terus memikirkan hal ini, lebih baik kita memanggil Servang milik kita saja."
"Yup, aku setuju dengan mu. Kita mungkin beruntung dan mendapatkan seseorang yang sangat kuat, walaupun kita tidak menggunakan relik pemanggilan apapun."
Seperti yang baru saja dikatakan olehnya, kalau sebenarnya itu keduanya ini berniat untuk melakukan pemanggilan Servant mereka, tanpa menggunakan katalis apapun, alias hanya berasal dari keberuntungannya saja.
Jadi, setelah sepakat akan hal tersebut, remaja itu akhirnya memulai pemanggilan Servant miliknya, yang berakhir dengan kemunculan sebuah pilar cahaya yang berwarna hitam, sebelum sebuah suara yang terdengar sangat berwibawa, dapat terdengar di sana, tepat setelah pilar cahaya tersebut mulai memudar.
"Saya Lancer. Saya adalah Servant yang akan melindungi Anda dan Dunia, dengan tombak ini."
Seorang pria yang memiliki rambut pirang pendek dan mata hijau bisa terlihat sedang berdiri di tengah-tengah lingkaran pemanggilan. Dia memiliki tinggi dan berat badan pria standar di usia 20-an. Dimana, dia terlihat memiliki bentuk yang indah dan tampak tenang.
Dia bisa terlihat sedang memakai sebuah baju besi standar seorang ksatria. Bagian armornya berwarna perak. Sedangkan bagian tuniknya berwarna biru. Dia juga memiliki tudung hitam dan putih yang menempel di bagian belakang baju zirah di lehernya.
Melihat Servant yang muncul di depannya, masing-masing kepribadian dari remaja tersebut segera tersenyum kecil, karena...
'Sialan... kita sepertinya baru saja mendapatkan sebuah jackpot.'
.....
....
...
Di suatu hotel tertentu yang ada di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Sakagami Fumika saat ini sedang dalam suasana hati bimbang, karena dia benar-benar bingung, mengenai; apakah dirinya memang harus melakukan hal ini, atau tidak?
Lagi pula, demi menyelamatkan keluarganya dari kondisi buruk mereka di World of Magecraft, Fumika harus menerima tawaran dari orang asing aneh untuk mengikuti suatu ritual yang di sebut dengan Holy Grail War.
Dirinya sudah mempelajari apa yang di maksud dengan Holy Grail War ini, karena bisa di bilang, kalau gadis tersebut benar-benar masih sangat awam sekali soal perihal hal-hal yang berhubungan dengan World of Magecraft, mengingat hingga beberapa bulan yang lalu, dirinya masihlah seorang gadis remaja normal pada umumnya.
Akan tetapi, akibat dari bencana buruk yang terjadi kepada keluarganya di dalam World of Magecraft, di tambah dengan Kematian saudara laki-lakinya, Fumika hanya bisa pasrah dan mengakhiri hidupnya sebagai seorang gadis remaja biasa, hanya untuk menapaki jalan gelap yang ada di World of Magecraft.
Dari apa yang gadis itu pelajari, sepertinya Holy Grail War ini adalah pertarungan di antara tujuh orang Magus dengan tujuh familiar mereka, yang di sebut dengan Servant, demi mendapatkan sebuah piala yang dapat mengabulkan segala macam keinginan, yang di sebut dengan Holy Grail.
Meskipun gadis itu masih bingung perbedaan Holy Grail yang terdapat di dalam suatu Holy Grail War, dengan Holy Grail yang dimiliki oleh Yesus Kristus, dan walaupun dirinya tahu kalau mempertanyakan hal tersebut tidak ada artinya sama sekali, tapi dia masih tetap ingin mengetahuinya.
Mengabaikan hal itu, ketujuh familiar yang di sebut Servant ini, simpelnya sih, mereka itu adalah salinan yang lebih rendah dari para Pahlawan yang ada di masa lalu, seperti contohnya ini Raja Arthur dan Oda Nobunaga, di mana para Servant ini di bagi ke dalam tujuh buah Class yang berbeda-beda.
Ada Class Saber yang ahli dalam ilmu pedang dan sering dijadikan sebagai favorit pemenang di dalam suatu Holy Grail War, atau Lancer yang ahli dalam penggunaan tombak dan biasanya memiliki kecepatan paling cepat kedua, setelah Rider, dengan Rider sendiri di kenal memiliki berbagai Noble Phantasm kuat di tangannya.
Noble Phantasm ini sendiri, gampangnya sih, adalah perwujudan dari legenda seseorang, seperti contohnya itu adalah Excalibur milik King Arthur, atau pun Balmung milik Siegfried.
Kembali ke topik utama.
Selain ketiga Class yang di atas, ada juga Class Archer yang unggul dalam pertempuran jarak jauh, Caster yang meskipun lemah, tapi sangat ahli dalam hal sihir, Berserker dengan peningkatan kekuatannya yang sangat gila dengan mengorbankan kewarasannya, dan Assassin yang meskipun di anggap sebagai Class terlemah, tapi mereka adalah orang-orang yang sangat ahli dalam hal membunuh.
Ketujuh Class tersebut kemudian di bagi ke dalam dua kategori, yaitu; Class bertipe Ksatria, alias Saber, Lancer, dan Archer; serta Class bertipe Kavaleri, alias Caster, Rider, Berserker, dan Assassin.
Namun, tidak seperti Holy Grail War pada umumnya, sepertinya Holy Grail War kali ini bukanlah pertempuran di antara tujuh pasang Servant dan Master, melainkan pertempuran antara dua fraksi, yang masing-masing fraksinya ini memiliki tujuh pasang Servant dan Master.
Dimana, meskipun di sebut sebagai pertempuran Fraksi, akan tetapi, Fraksi mana pun yang menang, pada akhirnya mereka masih akan tetap bertarung satu sama lain, demi mengklaim piala pengabul keinginan ini untuk diri mereka sendiri.
Di sinilah letak masalahnya. Karena, berkat mengetahui hal itu di saat-saat terakhir seperti ini, hal tersebut menyebabkan kepercayaan diri yang dimiliki oleh Fumika turun secara drastis.
Apalagi, setelah mengingat seberapa cerobohnya dia ketika mempelajari Magecraft milik Keluarganya, hal tersebut menambah rasa rendah diri yang dimiliki olehnya.
Namun, karena ini adalah satu-satunya jalan untuk mengembalikan keluarganya seperti sediakala, jadi Fumika pada akhirnya memutuskan untuk ikut serta saja di dalamnya, sambil berharap kalau relik yang dimiliki olehnya cukup kuat untuk memanggil orang 'itu'.
Lagi pula, selain perihal hal-hal yang sebelumnya, salah satu alasan terbesar dari kenapa Fumika begitu tidak percaya diri dalam Holy Grail War ini, itu dikarenakan dirinya benar-benar sulit untuk mempercayai, kalau relik miliknya akan dapat bekerja.
"Sial, jika aku terus memikirkan hal ini, maka aku tidak akan memulainya sama sekali."
Setelah mengatur ulang nafasnya sebanyak beberapa kali, akhirnya Fumika berhasil menenangkan dirinya, di mana gadis itu kemudian memulai ritual pemanggilan Servant miliknya.
Pemanggilan Servantnya itu berjalan dengan lancar, hingga setelah pilar cahaya hitam yang keluar dari lingkaran pemanggilan yang di buat olehnya perlahan mulai memudar, sebuah suara yang mengonfirmasi kalau pemanggilannya telah berhasil, dapat terdengar menggema di ruangan tersebut.
"Kehihihihi~ Ini menarik sekali~ Aku pikir, mustahil bagi ku untuk mengikuti hal semacam ini, tapi sepertinya ada sebuah pengecualian untuk perang kali ini~"
Fumika kemudian mencoba untuk mengalihkan pandangannya ke arah orang yang baru saja berbicara ini, hanya untuk di sambut oleh penampilan dari seorang gadis yang usianya tidak jauh berbeda dari dirinya.
Gadis ini terlihat memiliki kulit mutiara dan rambut hitam panjang yang tampak di ikat dengan ekor kembar panjang. Mata kanannya berwarna merah, sedangkan mata kirinya tampak seperti jam emas anorganik.
Dia terlihat mengenakan sebuah gaun Gothic Lolita merah dan hitam yang elegan dengan ekor kembar tidak rata yang meniru jarum menit dan jam yang ada di mata kirinya. Di kepalanya, dia terlihat memakai pita jaring merah besar untuk menahan rambutnya. Dia juga terlihat memakai kerah merah dan hitam di lehernya, dengan sebuah syal putih beraksi awan ungu bisa terlihat melilit lehernya.
"Senang bertemu denganmu, Master~ Saya seorang Servant Class Archer~ Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik, Master~ Kehihihihi~!"
Fumika berakhir hanya bisa tersenyum canggung saja, karena...
'Aku yakin, pasti ini karena relik pemanggilan itu, sampai-sampai membuatku memanggil Servant aneh sepertinya.'
Kemudian, Fumika yang stres memutuskan untuk langsung saja pergi tidur, setelah dia memberi tahu Archer tentang kondisi terkini mengenai Holy Grail War yang sedang mereka ikuti, sementara Archer sendiri hanya memutuskan untuk sedikit jalan-jalan saja di kota itu.
.....
....
...
Di salah satu kamar yang ada di sebuah hotel yang terletak di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Seorang pemuda berambut pirang agak pucat bisa terlihat sedang menunggu seorang wanita muda albino untuk menyelesaikan sesuatu hal, sambil tersenyum dengan sangat lebar.
'Hahahaha! Setelah aku mendapatkan Holy Grail ini, tidak akan ada yang bisa menghentikanku untuk menciptakan Harem Saberface'
Tawa kemudian mulai keluar dari mulutnya, setelah dirinya memikirkan hal itu, yang sepertinya sih sedikit mengganggu wanita albino tersebut.
Namun, karena wanita albino itu tidak mengungkapkan ketidaksenangannya secara verbal, dengan pemuda tersebut yang sepertinya tidak menyadarinya sama sekali, jadi mereka terus saja melanjutkan apa yang sedang mereka lakukan dalam diam.
Setelah menyelesaikan apa yang sedang dikerjakan olehnya, wanita albino itu kemudian bangun dan memberitahukannya kepada pemuda tersebut, yang hanya membalasnya dengan sebuah senyum predator saja ke arahnya.
Pemuda itu kemudian bangkit dan berjalan menuju ke arahnya, hanya untuk meremas semangka yang wanita albino tersebut miliki, yang meskipun ingin di tolak olehnya, tapi karena sesuatu hal, dia berakhir hanya bisa mencoba untuk mempertahankan wajah tabah miliknya.
"Benar-benar sangat disayangkan sekali bukan, homonculus? Kalau saja dari dulu kamu menjadi milik ku, dan bukan milik orang tidak berguna itu, mungkin saja kamu tidak akan tersia-siakan seperti ini."
Jujur saja, mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh pemuda itu, wanita albino yang rupanya adalah seorang homonculus ini, dia sebenarnya benar-benar ingin membunuhnya, tapi karena hal tersebut malah akan menghancurkan rencananya untuk menyelamatkan kembali Tuannya yang sesungguhnya, jadi dia berakhir hanya bisa diam saja kembali, tanpa bisa melawannya sama sekali.
Tentu saja, perilakunya itu hanya membuat pemuda tersebut tersenyum dengan semakin dalam, di mana setelah melakukan beberapa tindakan tidak senonoh terhadap homonculus itu, akhirnya pemuda tersebut kembali fokus pada tujuan awalnya.
'Jika aku memang berhasil memanggil orang 'itu', ini artinya aku perlu mencari cara untuk mencuci otaknya, karena dia adalah tipe orang yang tidak mungkin ingin menerima orang sepertiku sebagai Masternya.'
'Lagi pula, meskipun aku memang memiliki Mystic Eye of Death Preception, tapi masih akan sulit untuk memenangkan perang ini. Apalagi, mengingat Mystic Eye ini yang sebenarnya bukanlah milik ku, benar-benar memperburuk segalanya.'
Seperti yang baru saja pemuda itu pikirkan, kalau selain permasalahan dengan kepribadian Servant yang akan dirinya panggil ini, dia pun masih sangat bermasalah dengan Mystic Eye miliknya.
Kenapa? Itu karena, meskipun sudah dua puluh tahun berlalu, semenjak dirinya mendapatkan Mystic Eye of Death Preception ini dari saudara laki-lakinya, tapi dia hingga sekarang masih belum bisa memanfaatkannya sepenuhnya, di mana ini adalah inti dari seluruh permasalahannya.
Itulah kenapa, dengan adanya Holy Grail War ini, pemuda itu berharap, kalau selain dia yang akan bisa meresonasi Mystic Eye of Death Preception miliknya ini sepenuhnya, dia pun nantinya akan bisa mendapatkan sesuatu hal yang bagus, dari Holy Grail yang ada di dalam Holy Grail War ini.
Namun, karena memikirkan hal-hal buruk bukanlah dirinya, di tambah lagi, mengingat dia ini adalah Protagonis yang di pilih oleh Langit dan Bumi, membuat dirinya sangat percaya diri untuk dapat memenangkan perang ini, tanpa perlu banyak usaha.
Lagi pula, Servant yang akan dirinya panggil ini, bisa di bilang, adalah salah satu Servant terbaik yang ada di Dunia ini.
Kemudian, setelah ritual pemanggilannya selesai, seorang pejuang dengan penampilan yang akan dikagumi oleh pria atau wanita mana pun, tua atau muda. Meski wajahnya enak dipandang, tidak seperti ksatria zaman dulu yang kesopanannya melembutkan hati para wanita bangsawan. Dia memiliki mata seorang raptor, tubuh yang kuat dan kokoh, dan tidak terlihat kasar.
Rambut hijau runcing miliknya terlihat berdiri kecuali poni tunggal yang menggantung di sisi kiri wajahnya. Bagian dada dari baju besi peraknya juga menampilkan seekor burung. Kain oranye terlihat di lilitkan longgar di sekujur tubuhnya.
Melihat Servant yang ada di depannya, senyum lebar segera tumbuh di wajahnya, karena...
"Hahahahaha!! Kita telah menang, Claire!! Kita telah menang!!" Sambil mencoba untuk menirukan seseorang tertentu yang ada di Fourth Fuyuki Holy Grail War, pemuda itu kemudian lanjut tertawa, meninggalkan dua orang yang bersama dengannya dalam kebingungan.
.....
....
...
Di suatu pabrik terbengkalai tertentu yang terletak di suatu tempat yang ada di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
"Apa ini memang pilihan yang benar?" Seorang pria berpakaian polisi bisa terlihat menggumamkan hal itu dengan penuh rasa bimbang, ketika dia menatap sebuah tato hitam yang ada di punggung tangan kanannya.
Dia saat ini sedang bingung harus melanjutkan hal yang sedang dirinya lakukan atau tidak, karena meskipun hal itu memang bisa mewujudkan impiannya, tapi akibat dari hal tersebut pun bisa di bilang, sangat besar juga.
Namun, rasa bimbang itu segera hilang, setelah dirinya mengingat kembali kata-kata dari seseorang yang menawarinya untuk ikut ke dalam perang ini.
"Baiklah, asalkan seluruh Dunia ini dapat terselamatkan, aku rela mengotori tanganku ini."
Setelah meyakinkan dirinya sekali lagi, dia akhirnya memulai ritual untuk memanggil Servant miliknya, yang sepertinya sih berhasil berjalan dengan lancar, di mana setelah pilar cahaya yang berwarna hitam yang muncul dari lingkaran pemanggilan yang di buat olehnya mulai memudar, sesosok wanita muda tertentu dapat terlihat terungkap darinya.
Seorang wanita dengan sosok langsing berbalut perban kasar. Dari pinggang hingga mata kakinya terbungkus kemben bermotif batik coklat dengan belahan selutut. Rambut panjangnya tertutup oleh ikatan bandana. Sementara tangannya yang kecil tampak tidak kesulitan memainkan sebuah palu besar. Kemudian, alunan suara nyaring nan tajam terdengar dari bibir tipisnya.
"Apa kamu Tuanku?"
Meskipun pada awalnya pria itu sangat terpesona oleh penampilannya, tapi dia berhasil kembali sadar, setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut wanita yang ada di depannya ini.
"Y-Ya, saya Tuanmu. Tapi, apa seorang wanita sepertimu baik-baik saja untuk mengikuti perang seperti ini?"
Meskipun dia tadi memang agak sedikit terpesona, tapi pria tersebut masih agak sedikit khawatir dengan Servant yang baru saja dirinya panggil ini, karena pria itu tidak pernah berekspek, kalau Servant yang akan dirinya panggil akan menjadi seorang perempuan.
Sementara itu, wanita tersebut yang mendengar hal itu, dia segera memiliki kedutan di matanya, karena...
"Dari masa aku hidup hingga sekarang, kalian semua masih sama saja. Bagi kalian, perempuan hanyalah makhluk lemah, ya? Tentu saja, bagi kalian terlahir sebagai perempuan adalah kesalahan, bukan?"
Semakin kemari, nada suara miliknya menjadi semakin rendah, sementara sebuah tekanan menjadi semakin besar, ketika nada suaranya menjadi semakin rendah.
Tentu saja, pria itu yang merasakan hal tersebut segera menarik kembali kata-katanya, karena dia sepertinya telah melukai hati dari orang yang ada di depannya ini.
"Ma-maafkan aku, kalau aku telah mengatakan sesuatu hal yang buruk tentang mu. Hanya saja, aku masih sulit untuk mempercayai kenyataan, kalau seorang wanita akan mengikuti perang mengerikan seperti ini."
Meskipun masih kesal dengan apa yang dikatakan oleh orang yang ada di depannya, Servant wanita itu pada akhirnya menarik kembali aura yang dikeluarkan olehnya, sebelum dia berbalik, dan berjalan pergi meninggalkan pria itu sendirian.
Namun, sebelum dia menghilang sepenuhnya, wanita tersebut meninggalkan beberapa patah kata kepada pria itu.
"Untuk sekarang, aku masih akan tetap menjalin kontrak dengan mu demi mendapatkan Holy Grail. Dan, perlu kamu ingat, jika kamu terus saja meremehkan ku, maka jangan salahkan aku, kalau saja aku memutuskan kontrak di antara kita secara sepihak."
Begitu saja, hubungan buruk di antara keduanya pun di mulai, yang tidak pria itu sadari, kalau hal tersebut malah akan membawanya menuju ke kehancurannya sendiri.
.....
....
...
Di dalam sebuah rumah tertentu yang ada di dalam padepokan tertentu yang ada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
"Servant, Class Assassin. Saya siap menerima perintah Anda, Tuan."
Mendengar nama Servant yang muncul di depannya, Malik hanya bisa menghela nafasnya dengan penuh rasa kecewa, karena dia yang sepertinya telah gagal memanggil Servant yang ingin dirinya panggil.
Meskipun dia sudah menggunakan relik pemanggilan yang tepat, entah bagaimana, dia malah gagal dalam pemanggilan ini, yang membuatnya menjadi sangat kecewa.
Ada dua kemungkinan untuk kegagalannya ini, yang pertama; mungkin karena dia yang telat dan kehabisan Class Servant, di mana satu-satunya Class yang tersisa hanyalah Assassin saja, atau yang kedua; di mana mungkin karena orang yang ingin dipanggil olehnya menolak panggilannya.
Akan tetapi, walaupun gagal dalam pemanggilan Servantnya ini, Malik masih belum menyerah, karena dengan kemampuan yang dirinya miliki, dia bahkan masih sangat percaya diri untuk dapat menang melawan seorang Berserker.
Itu bukanlah arogansinya semata, karena dia memang benar-benar memiliki sesuatu hal di balik lengan bajunya, yang memiliki kekuatan besar, di mana kekuatan tersebut dapat membuatnya membunuh seorang Berserker dengan cukup mudah.
Namun, yang tidak diketahui oleh orang itu adalah, bahwasanya kalau mayoritas Servant yang muncul di dalam Holy Grail War ini, bukanlah Servant sembarangan, karena...
.....
....
...
Di suatu tempat tertentu yang ada di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Seorang remaja laki-laki berambut hitam keunguan dapat terlihat baru saja selesai menggambar sebuah lingkaran sihir, yang tampaknya sih adalah sebuah lingkaran pemanggilan.
"Yosh, dengan begini, aku hanya perlu melakukan pemanggilan Servant saja."
Setelah membersihkan darah yang masih mengucur dengan sangat deras di tangannya, remaja itu kemudian berdiri di depan lingkaran sihir tersebut, sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah depan.
Namun, bahkan sebelum remaja itu bisa melantunkan satu baris mantra pemanggilan pun, entah bagaimana, pemanggilan yang ingin dilakukan olehnya telah selesai, ketika sebuah pilar cahaya hitam muncul secara tiba-tiba dari lingkaran pemanggilan yang ada di depannya.
*Tick...*
Suara dari sebuah sepatu hak tinggi yang menginjak aspal dapat terdengar menggema di tempat itu.
Di saat yang bersamaan, remaja itu merasakan perasaan angin magis yang seperti ingin mengoyak tubuhnya hingga berkeping-keping, tapi berkat pengalaman masa lalunya, remaja tersebut berhasil bertahan, meskipun perasaan tidak menyenangkan pun ikut muncul di punggung tangan kanannya.
Bukan hanya itu saja, remaja laki-laki ini pun bisa merasakan, kalau ada sesuatu hal yang tersedot secara terus-menerus dari dalam dirinya, yang hanya orang itu bisa anggap sebagai energi sihirnya saja.
Sambil mencoba untuk mengabaikan seluruh hal tersebut, remaja laki-laki ini kemudian mencoba untuk menatap ke arah depan, hanya untuk di sambut oleh sebuah pemandangan dari seorang gadis cantik yang terlihat sangat dingin dan tampak sedang berdiri di depannya.
Dia memiliki rambut perak yang terlihat sangat indah, dengan mata birunya yang tampak sedingin es, dan meskipun wajahnya terlihat agak sangat familiar untuk dirinya, meskipun dia tidak mengerti familiar akan hal apa, tapi yang pasti, orang yang ada di depannya ini pastinya bukanlah seorang Pahlawan biasa. Malahan, dia sangat ragu, kalau wanita tersebut adalah seorang manusia.
Tidak ada alasan untuk hal tersebut, kecuali hanyalah intuisinya saja. Akan tetapi, mengingat intuisi miliknya ini selalu saja menyelamatkan dirinya dari berbagai situasi buruk di masa lalu, jadi remaja tersebut memutuskan untuk mempercayai intuisinya saja.
☆-----===-----===-----☆
True Name : Morgan Le Fay.
Class : Berserker.
Parameter Statistik :
(Strength : B)
(Endurance : D)
(Agility : A)
(Magical Energy : EX)
(Luck : EX)
(NP : EX)
Class Skill :
(Mad Enhancement|B : -)
(Magic Resitance|A : - )
(Item Construction|EX : - )
(Territory Creation|B : - )
(Fairy Eyes|A : Dia memiliki satu set Mata Peri yang memungkinkan dia untuk melihat kebohongan karena sifatnya sebagai peri)
Personal Skill :
(Thirsting Charisma|B : Kekuatan seorang penguasa yang, melalui beberapa kegagalan, kekecewaan, dan keputusasaan, telah memutuskan untuk memerintah rakyatnya dengan rasa takut)
(Protection of the Lake|C : Berkat dari para peri danau. Pangkatnya diturunkan karena terlalu banyak mengembara)
(From the Ends of the World|A : Kebanggaan seorang ratu yang telah bangkit dari ambang kematian berkali-kali, mencapai pulau terjauh, dan kembali ke Inggris. Skill yangtidak dimiliki Morgan biasa , hanya Lostbelt King Morgan. Pusaran kutukan yang kuat yang dapat mengubah gelombang medan perang. Perwujudan badai musim dingin)
Noble Phantasm :
(Lordless Camelot|Anti-Fortress|EX : Lordless Camelot: Utopia yang Sekarang Tidak Terjangkau/Utopia Now Unreachable adalah Noble Phantasm milik Morgan. Kastil putih Camelot yang ingin dimasuki Morgan selama hidupnya, tetapi tidak bisa. Aturan dunia ... sebaliknya, Morgan tidak diizinkan menjadi Raja Inggris demi "kemanusiaan". Keinginan bengkok untuk kontrol dan hak istimewa. Perasaan marah yang membara diarahkan pada manusia. Dan kebenciannya pada Artoria, yang duduk di singgasana Camelot meskipun dia adalah tipe yang sama, menyebabkan Morgan menjadi orang yang akan membawa kehancuran ke Rounds Table. Ini adalah keberadaannya sebagai makhluk yang di bawa oleh magecraft. Ini adalah caranya untuk segera melakukan perjalanan di jalan yang tidak pernah bisa dijangkau dan menghancurkannya. Dia tidak dimaksudkan untuk mengalahkan Raja Arthur. Takdir untuk menghancurkan peri Inggris demi kemanusiaan... Untuk menggulingkan "logika manusia" itu sendiri, dia telah kembali dari jangkauan terjauh dan menjadi penyihir yang mengutuk Dunia)
☆-----===-----===-----☆
(A/N : Sebelum kalian protes perihal parameter Statistik dari Morgan yang gak ngotak, kalian perlu tahu, kalau ada suatu rahasia tertentu dari orang ini, di mana ada alasan tertentu juga, dari kenapa parameter Statistik Morgan bisa naik setinggi itu, yang nanti bakal di jelaskan di bab-bab mendatang. Jadi, sabar aja dan jangan banyak ba*cot)
"..."
"..."
Remaja laki-laki berambut hitam keunguan dengan hoodie hitam polos berdiri di sana menatap gadis yang dirinya panggil, di mana matanya itu langsung saja memantulkan informasi dari Servant yang baru saja dirinya panggil.
Sementara itu, gadis yang bernama Morgan ini pertama-tama merasa agak aneh pada saat menatap remaja yang ada di depannya ini, yang terlihat masih belum bisa bereaksi.
Di satu sisi, dia memikirkan hal ini, tapi di sisi lainnya, dia memikirkan... mengapa dia bisa sampai di sini setelah tidur malam?
Tapi, segera, dia menerima pengetahuan dari Holy Grail dan akhirnya paham; "Apakah kamu Master yang memanggilku ke sini?"
"Y-ya? Mungkin? Entahlah?" Meskipun jawabannya terdengar aneh dan membingungkan, tapi karena dia yakin akan hal itu, jadi dia tidak mempertanyakan alasan dari jawaban yang seperti itu lebih jauh lagi, karena...
"Kalau begitu, kamu harus menuruti keinginan yang sudah lama kusayangi... Kamu harus membantuku menjadi Raja Inggris, bagaimana?"
".... Apa?"
=-----=-----=-----=-----=
Author Note:
Yayy!! Update lagi!!
Untuk yang pertama, author cuma ingin menambahkan dari beberapa hal yang di awal tadi, kalau di bab selanjutnya bakal agak, mungkin saja, sangat pendek, karena hanya akan memperkenalkan dua orang saja, yaitu Ruler dan Berserker of Red.
Terus, untuk yang kedua, sama seperti Kobo yang kemarin, Vestia Zeta yang ada di sini pun tidak akan terlalu mirip dengan yang versi aslinya, malahan mungkin bakal jadi sangat berbeda, tergantung bagaimana author memandangi karakter ini.
Selanjutnya, untuk yang ketiga, di bab ini pun author menjelaskan sedikit tentang Holy Grail War, Holy Grail, Servant, Master?, dan beberapa hal yang lainnya, yang setidaknya bakal memberikan beberapa informasi untuk orang-orang yang gak tau Fate Series, perihal apa saja yang akan terjadi di dalam novel ini.
Kemudian, untuk yang keempat, ini seperti yang kemarin sudah author katakan, jika saja author tidak salah ingat, kalau Master dari Berserker of Black ini nantinya bakal menjadi MC di arc-arc selanjutnya, dan nanti bakal dijelaskan secara perlahan, alasan di balik parameter Statistik milik Morgan yang meningkat satu peringkat penuh.
Dan, jika kalian ada saran untuk Singularitas seperti apa yang akan muncul di Arc FGO nanti, mengingat author berniat membuat Singularitasnya menjadi baru, meskipun masih akan mempertahankan elemen dari gamenya, tapi jumlah totalnya bakal menjadi sembilan, dan akan menjadi sepuluh, kalau Singularitas Solomon ikut di hitung.
Jadi, intinya sih, untuk dua Singularitas barunya, kalian bisa tolong kirim saran di kolom komentar, dan kalian juga perlu ingat, kalau yang satunya sudah memiliki konsep di dalamnya, yaitu harus berada di Nusantara, sementara yang lainnya masih abu-abu, alias kalian bisa kasih saran perlu ada di mana, plus tolong kasih tahu tahun berapa hal itu terjadi.
Itu aja sih yang author ingin sampaikan, dan bagi kalian yang ingin mendukung author, kalian bisa traktir author di akun trakteer milik author yang bisa kalian akses melalui BIO IG author @Panagakos_Void.
Sampai jumpa lagi di bab selanjutnya! Adios~!