webnovel

Chapter 2 : Masih adanya kehidupan

Aku dan Pak Chiirou kembali melanjutkan perjalanan setelah kami berdua berhasil mengalahkan Mystical Snake.

Lebih tepatnya, akulah yang mengalahkan makhluk raksasa Mystical Snake.

Tetapi aku tidak terlalu memikirkan siapa yang mengalahkan makhluk itu.

Karena sebentar lagi kami berdua akan sampai ke tempat yang akan ditunjukkan oleh Pak Chiirou kepadaku.

Pak Chiirou menunjuk ke depan.

"Kita sudah sampai di tujuan, Zein." Ucapnya, terlihat senyuman di wajahnya.

Aku bingung ini merupakan tempat apa?

Aku pun melakukan 『Analysis and Access』untuk menganalisa tempat apa yang berada di depanku ini.

Ternyata oh ternyata...

Ini merupakan sebuah "Bunker".

Bungker yang didalamnya terdapat sepuluh manusia, mungkin sama Pak Chiirou jadinya 11 manusia.

"Ayo." Ajakan pak Chiirou padaku.

Pak Chiirou langsung duluan masuk kedalam bunker yang terletak di bawah tanah.

Pak Chiirou mulai membuka pintu baja bunker dengan memutar sebuah roda yang seperti pada brankas bank pada umumnya.

Eh..

Dari mana aku mengetahui kalau brankas bank menggunakan pintu baja beroda?

Ya, tidak terlalu penting...

Pak Chiirou perlahan-lahan mulai menuruni anak tangga menuju bawah bunker.

Aku masih memperhatikan pak Chiirou dari atas.

Setelah Pak Chiirou berhasil menapakkan kaki nya ke lantai bawah.

Pak Chiirou langsung berteriak memanggil ku.

"Kemarilah, Zein!" Ujar Pak Chiirou menyuruhku.

Aku pun mengikuti arahan dari Pak Chiirou.

Melakukan gerakan yang sama dengan menuruni anak tangga untuk menuju ke bawah Bunker.

Tapi, sebelum itu..

Pak Chiirou menyuruhku untuk menutup kembali pintu baja bunker.

Setelahnya, aku berhasil menapakkan kaki ku di lantai bunker. Pak Chiirou berada di samping kanan ku.

Ternyata isi dalam bunker ini melebihi dari ekspetasi ku mengenai bunker.

Bunker ini terlihat sangat bersih di mataku.

Tidak adanya genangan air di lantai.

Bahkan dinding baja bunker juga terpelihara dengan baik. Tidak adanya noda kotoran.

Disaat aku masih memperhatikan sekitar dalam bunker.

Pak Chiirou menepuk pundak ku pelan.

"Sudah, sudah.. Ayo, kita lanjut gerak. Keluarga sudah menunggu kita didepan." Ujar pak Chiirou tersenyum ramah.

Pak Chiirou mulai berjalan duluan.

Aku mengikuti Pak Chiirou dari belakang.

Sepertinya Bunker ini memiliki lorong yang panjang menurutku.

Disaat kami berdua masih berjalan menyusuri lorong bunker.

Pak Chiirou mengajakku berbicara.

"Terima kasih." Gumam Pak Chiirou.

Aku mendengar apa yang barusan saja dikatakan oleh Pak Chiirou.

Walaupun Pak Chiirou bergumam.

Rasanya, pendengaran ku masih terdengar dengan cukup bagus.

Namun, aku disini sengaja berpura-pura untuk seperti tidak mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Pak Chiirou.

Jawabanku ialah, "Eh, Pak barusan berbicara?" inilah pembicaraan yang aku tanyakan padanya.

Pak Chiirou langsung gelagat panik dengan ucapan ku.

"Ah, eh.. tidak ada.." Ujarnya.

"Begitu, ya.." Ucapku.

Kami berdua kembali diam tidak berbicara sama sekali.

Sebenarnya aku tadi mendengar apa yang Pak Chiirou bicarakan..

Tapi, aku sengaja bicara begitu supaya Pak Chiirou tidak terlalu keheranan dengan kemampuan yang aku miliki...

Sama-sama, Pak Chiirou..

* * *

Berjalan selama 1 menit.

Aku dan Pak Chiirou berhasil sampai ke tempat dimana orang-orang yang tersisa di bumi berkumpul.

Pak Chiirou langsung segera membuka pintu didepan kami.

Pintu ini juga terbuat dari Baja yang sangat kuat.

Walaupun kuat, masih bisa dibuka oleh manusia.

Setelah dibuka oleh Pak Chiirou.

Pak Chiirou langsung disambut dengan hangat oleh 10 orang yang berada dalam ruangan ini.

Disambut layaknya seperti orang yang mengalami ulang tahun.

"Selamat datang kembali, Pak Chiirou."

"Selamat datang kembali, Paman."

Begitu semuanya mengucapkan kedatangan Pak Chiirou.

Ada satu anak perempuan.. Sepertinya dia berusia 10 tahun. Anak perempuan ini langsung berlari memeluk kaki kanan Pak Chiirou.

Anak perempuan ini memeluk Pak Chiirou seperti dia memeluk Ayahnya.

"Selamat datang kembali, Ayah."

Ternyata Pak Chiirou memang ayah dari anak perempuan ini.. begitulah pikirku.

Pak Chiirou yang disambut hangat oleh 'Keluarga' yang dia anggap. Merasa bahagia sekali. Terlihat di wajahnya menunjukkan ekspresi yang bahagia.

Oh iya, ruangan ini juga terbilang cukup besar untuk menampung 11 orang.

Ukuran ruangan ini berukuran 12 x 6 meter. Ya, ini sangat cukup untuk 11 orang yang tinggal di dalam bunker ini.

Dan juga, aku sepertinya merasakan semua orang mulai menatap ku dengan kebingungan. Kecuali Pak Chiirou.

Tapi, hanya ada satu orang saja yang menatapku dengan tatapan dingin.

Aku juga merasakan hawa keberadaan darinya yang memancar kan aura negatif, tidak senang dengan keberadaan orang lain.

Pak Chiirou segera memperkenalkan diriku pada 10 orang disana.

"Oh iya semuanya, perkenalkan pria ini bernama Zein." Ucap Pak Chiirou semangat.

"Zein??" Anak perempuan berusia 10 tahun bingung.

"Nama yang aneh.." Ucap anak gadis dengan nada dingin. Dari analisis yang aku dapatkan, gadis ini berusia 19 tahun.

"Ara, suamiku, kenapa kamu bisa bertemu dengan.. Zein?" Tanya istri Pak Chiirou.

Istri Pak Chiirou memiliki umur yang sama seperti Pak Chiirou. Wajahnya tidak terlalu tua, dia masih ada sedikit muda, seperti orang korea.

Pak Chiirou kebingungan dengan apa yang harus dijawab olehnya. Sehingga gelagat yang diberikannya terbata-bata.

Aku segera meluruskan permasalahan ini.

Aku memotong pembicaraannya Pak Chiirou.

"Eh, itu aku bertemu dengan Pak Chiirou pada saat Pak Chiirou sedang berada di gedung kosong. Aku juga berada di sana, dan tidak sengaja bertemu dengan Pak Chiirou. Begitulah ceritanya."

Diakhir pembicaraan aku melakukan gerakan menggaruk kepalaku, layaknya seorang karakter yang kebingungan.

Semuanya terdiam mendengar cerita khayalan yang aku buat.

Sementara, Pak Chiirou memberikan respon berupa menunjukkan jempol nya padaku. Yang artinya ini sangat bagus.

Istri Pak Chiirou ini mendekati ku.

Kemudian dia secara tiba-tiba memeluk ku sangat erat.

Aku tidak terkejut sedikitpun dengan tindakan ini.

Lagipula, memangnya apa yang sedang dilakukan oleh Istri Pak Chiirou padaku?

「Lapor. Ini dinamakan 'Pelukan hangat untuk seseorang yang membutuhkan' nya.」Ucap Sistem yang datang memberikan informasi ini.

Memangnya, apa yang sangat penting dengan pelukan ini, sistem? Tanyaku.

「Setiap manusia yang dipeluk oleh seseorang akan merasakan bahwa dirinya mendapatkan tempat sandaran.」

Aku tidak paham dengan ucapanmu, bisa kau singkat kan lebih jelas, sistem? Tanyaku lagi.

「Singkatnya. Jika manusia dipeluk oleh seseorang, dia akan mendapatkan rasa kasih sayang dari orang yang memeluknya. Ini bisa mendapatkan tempat bercerita, ataupun teman bagi manusia.」

Begitu, ya.. rasa kasih sayang..

Tapi, kenapa aku tidak dapat merasakan nya, sistem?

Namun, sistem tidak memberikan ku jawaban apapun.

Sistem hanya diam dan tidak berbicara sedikitpun.

Lagi-lagi, kau selalu begini disaat aku menanyakan tentang informasi diriku, sistem..

Sementara istrinya Pak Chiirou yang masih memeluk ku erat. Kemudian wanita ini mulai mengelus rambut belakang ku pelan-pelan.

"Kamu pasti sudah mengalami hari yang berat, Zein. Tenang saja, mulai dari sekarang kamu akan menjadi keluarga kami semua." Ucap istri pak Chiirou sangat ramah.

Aku hanya diam tidak menjawab pernyataan dari istri Pak Chiirou.

Kemudian Istri Pak Chiirou melepaskan pelukannya. Sebelum mundur, dia mengelus rambut depanku. Kemudian dia tersenyum lembut padaku. Setelahnya dia mundur untuk memberikan jarak pada yang lainnya berbicara kepadaku.

Setelahnya anak perempuan berumur 10 tahun ini maju untuk melakukan interaksi denganku. Tidak begitu banyak pembicaraan penting yang kami bicarakan. Anak perempuan ini bernama 'Tesra'. Tesra memiliki perawakan sebagai bocah perempuan yang periang seperti pada umumnya. Wajahnya juga terbilang manis dalam usia yang masih muda.

Berikut nya anak gadis yang berusia 19 tahun maju untuk melakukan interaksi denganku. Dia ini bernama 'Shinon'. Shinon memiliki sifat seperti gadis tomboy yang tidak terlalu memikirkan sekitar nya. Shinon juga memiliki perawakan wajah yang manis tapi keren. Rambutnya yang diikat kebelakang menambah kesan Heroine yang mandiri. Tubuhnya yang seksi juga ada sedikit tambahan otot semakin memberikan kesan mandirinya sebagai Heroin.

Setelahnya satu persatu mulai berkenalan denganku. Mulai dari anak laki-laki berumur 14 tahun bernama 'Siinichi'. Anak laki-laki berumur 21 tahun bernama 'Yuuki'. Anak laki-laki berumur '19' tahun bernama 'Izuru'.

Dan juga anak gadis berumur 17 tahun bernama 'Sakura'. Anak gadis berumur 18 tahun bernama 'Asahi'. Juga anak gadis berumur 20 tahun bernama 'Yuma'.

Dan terakhir anak laki-laki berumur 19 tahun yang sama seperti Izuru dengan nama yang dimiliki oleh nya yaitu 'Zero'.

Disaat Zero maju untuk berinteraksi denganku. Kami sedikit melakukan pembicaraan serius dengan berbisik-bisik.

"Jangan harap orang seperti mu bisa diterima dengan mudah di keluarga kami ini, Zein. Karena aku sendiri masih belum percaya bahwa kau adalah orang baik atau orang jahat sama seperti 'Makhluk Tak Dikenal' diluar sana." Bisik Zero dingin.

Aku membalas peryataan dari Zero, "Jika aku memang 'Makhluk Tak Dikenal'. Aku sudah melahap dan menghancurkan kalian sejak awal datang ke bunker ini, Zero." Balas bisikku dingin.

Zero terdiam. Kemudian dia mulai mundur sehingga memberikan jarak beberapa sentimeter pada kami berdua.

Zero memainkan perannya. Dia menepuk pundak ku, dan tersenyum padaku dengan sangat ramah.

"Senang menerimamu, Zein."

Mendengar bicara ini dari Zero langsung. Membuat semua orang merasa senang dengan ini.

Kalian semua salah..

Aku jelas sekali mengetahui bahwa Zero hanya berpura-pura menerima ku, supaya dia tidak dicap sebagai durhaka oleh orang tua palsunya.

Bahkan Zero juga tersenyum sinis padaku. Seolah-olah dia pasti akan melakukan sesuatu terhadap ku. Entah apa yang akan direncanakan oleh Zero, aku akan tetap sedia melawannya jika itu membahayakan nyawaku sendiri.

* * *

Mereka semua ini sebenarnya bukanlah anak kandung dari Pak Chiirou dan Bu 'Henny'.

Bu Henny juga sebenarnya bukanlah istri sah dari Pak Chiirou. Mereka semua ini, sebenarnya bukanlah 'Keluarga' yang benar-benar keluarga. Melainkan dikarenakan bumi yang sudah hancur. Mereka yang sebelas orang ini sudah melakukan bertahan hidup bersama sejak pertama kali Bumi mengalami kehancuran.

Karena sudah mengalami yang namanya bertahan hidup bersama. Rasa timbul keluarga pun dimulai. Sehingga mereka ini mulai mencari tempat untuk dijadikan penginapan oleh mereka akhirnya mereka ini menemukan bunker.

Mereka bersebelas orang ini pun akhirnya mulai membuat keluarga palsu. Ini sebenarnya dilakukan karena untuk melindungi orang-orang yang masih butuh akan kasih sayang orang tua. Dan orang tua yang dimaksud adalah Pak Chiirou dan Bu Henny.

* * *

「Status Informasi Statistik」

「 Name : Zein

Title : Tidak ada

Race : Tidak diketahui

Kemampuan : 『Analysis and Access』(Sub Ability) :『Power Mimicry』『Adaptation』『Reactive Evolution』

『Thought Acceleration』『Flame Burst』『 Flying Speed』」

Untuk 6 orang yang masih selamat akan dijelaskan satu persatu mengenai karakter mereka dalam chapter mendatang.

Achmad_fazarcreators' thoughts