“Hah.”
Entah sudah berapa kali Lydia menghela napas hari ini. Ini bahkan belum jam makan siang, tapi rasanya Lydia sudah sangat lelah. Dan ini semua gara-gara Reino Andersen, si Polar Bear mesum tukang cari masalah.
Semua gara-gara omongannya saat rapat darurat kemarin. Gara-gara pengakuan yang asal diucapkan pria itu, Lydia jadi target gosip semua orang.
Ya. Target gosip. Dia digosipkan oleh orang satu gedung atau mungkin sudah sampai ke seluruh cabang Linder.
Sudah sejak dia menjejakkan kaki di kantor pagi ini, Lydia bisa melihat orang memandanginya. Bahkan ada beberapa yang berbisik di depannya. Ada juga yang menyindir terang-terangan.
“Pantas dia bisa tiba-tiba jadi asisten padahal sudah ada Pak Hadi.”
“Yeah. Aku juga gak tahu apa yang dilihat Pak Reino dari perempuan kurus seperti dia. Mungkin kalau di ranjang dia liar.”
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com