webnovel

Everyday life of Black Fox [Indonesia]

Author here!!! it's my first fanfic so go easy on me pls!!! THIS IS INDONESIAN FANFIC so if u speak or understand indonesian, well, ur lucky!!! but if u you not, well, welcome to hell!!! i guess? --- Bangun setelah terpeleset dikamar mandi, Xion mendapati dirinya berpindah ke tubuh seseorang bernama Himura Kazune, tidak hanya itu, sepertinya dunia tempat Kazune tinggal terdapat banyak karakter dari anime didunianya yang dulu.

Xionsama23 · Anime und Comics
Zu wenig Bewertungen
28 Chs

Sakurasou

Selesai menata barangnya, Kazune lalu mengusap keringatnya,

"Sakurasou..."

Duduk diatas tempat tidur, Kazune lalu mengambil kotak yang berisi topeng rubah milik Kazune sebelumnya,

"Aku sudah sudah sampai sekarang... aku berharap kau juga sudah bertemu ibumu, Kazune."

mengusap topeng itu, Kazune tersenyum, saat hendak mengembalikannya ke kotak, Kazune melihat sebuah kunci terbaring disana, saat mencoba mengingat ingat kunci apa itu sebenarnya, dia mendengar suara Chihiro yang sepertinya hendak pergi dari Sakurasou juga suara Jin dan Misaki yang mencegahnya,

"kalau Chihiro pergi, apa plot Sakurasou masih tetap bisa berjalan?"

Menyadari dia mungkin tanpa sengaja sudah menghancurkan plot Sakurasou, Kazune menghela napas sambil menggelengkan kepalanya,

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

*ding*

...System Task...

membuat Chihiro kembali ke Sakurasou dalam kurun waktu 7 hari

Reward : 1 LP

Failure : 'Music Skill' akan ditarik

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Melihat task yang diberikan System, Kazune ingin menangis, melihat barang barang yang dia beli untuk membuat musik dan juga video, Kazune hampir muntah darah seperti dinovel wuxia,

'Aku menghabiskan banyak uang untuk semua barang barang ini sialan...'

mengingat dia menghabiskan hampir sepertiga uangnya untuk semua barang barang ini, Kazune merasa dia baru saja gagal investasi.

Kazune berencana untuk membuat channel Youtube, karena setelah mencari lagu dan juga beberapa band favoritnya di Youtube untuk menemani perjalanannya menuju pusat perbelanjaan, dia sama sekali tidak menemukan mereka, barulah dia sadar setelah mencari hampir selama hampir setengah jam, kalau mereka sama sekali tidak ada didunia ini.

Awalnya Kazune kecewa karena band favorit dan juga lagu kesukaannya tidak ada didunia ini, namun tiba tiba ide muncul dikepala Kazune,

'Kalau aku membuat semua lagu yang kuingat dikepalaku...'

karena itulah Kazune dengan semangat membeli peralatan untuk membuat musik, dan karena dia memiliki uang, Kazune jadi gelap mata dan membeli semua peralatan dengan harga paling mahal, berpikir dia akan menghasilkan lebih banyak daripada itu setelah dia membuat musik yang ada dikepalanya, apalagi ditambah dengan 'Music Skill' yang dimilikinya, Kazune makin semangat dalam membeli, pemilik toko bahkan hampir menangis melihat Kazune membeli semua barang mahal yang sudah dia pajang selama beberapa bulan tanpa ada yang membelinya.

saat Kazune sedang menyesali keputusannya, tiba tiba ada nada pesan masuk dari smartphonenya.

{ Kazune, kami menunggu sangat lama diluar dan kau tidak juga menjemput kami kedalam jadi aku dan Sojiro memutuskan untuk pulang.

aku tahu kalau kau senang sudah kembali kerumah lamamu, tapi, itu bukan alasan untuk meninggalkan kami diluar, kan?

kau sebaiknya pergi kerumah kami besok atau aku akan menyeretmu kembali kerumahku.

Isshiki <3 }

"Aku benar benar lupa..."

membayangkan Isshiki yang selalu baik padanya murka, Kazune merinding, memutuskan untuk membawakan sesuatu untuk meredam amarahnya besok.

Tiba tiba,

"Chihiro-sensei!!! Jangan merusak barang orang lain!!!"

"Lepaskan aku, Misaki!!! Aku harus menghancurkan barang anak itu untuk memberinya pelajaran sebelum aku pergi!!!"

"Tolong aku!!!"

"Chihiro-san!!! Kau menyakiti kurirnya!!! Bukan barangnya!!!"

Bergegas keluar, Kazune mendapati Chihiro sedang mencekik seorang kurir yang membawa barang, sedangkan Jin dan Misaki sedang berusaha memisahkan mereka.

"Chihiro, kau benar benar gagal sebagai orang dewasa."

Mendengar perkataan Kazune, Chihiro melepaskan kurir malang itu lalu berbalik kearah Kazune,

"Tidak berguna... Sekarang gagal... Persetan dengan barang!!! Aku akan menghajarmu!!! Anak sialan!!!"

Chihiro meronta ingin bebas dari Jin dan Misaki.

Kazune berjalan dengan tenang kearah barang yang saat ini berada ditanah, mengambilnya, dia memandang rendah kearah Chihiro lalu masuk kembali kedalam Sakurasou.

"Jin... Misaki... Kau lihat itu kan?"

Jin dan Misaki yang masih menahan Chihiro mengangguk, sedangkan kurir yang membawa barang milik Kazune sudah lari sejak tadi sambil bersumpah tidak akan pernah mengirim barang ke tempat ini lagi.

Chihiro menghela napas lalu mengambil tasnya yang jatuh ketanah, pergi meninggalkan Sakurasou.

"Jin... Chihiro-sensei..."

"Tenanglah Misaki, Chihiro-san, hanya pergi sementara, dia tidak akan meninggalkan Sakurasou."

"Bagaimana kau tahu?"

"Chihiro-san hanya membawa tasnya, sedangkan, kau tahu, dia memiliki banyak barang dikamarnya kan?"

"Oh?! Jadi dia hanya pergi sementara? Lalu kenapa tadi kau membujuknya agar tidak pergi?"

"Itu supaya Kazune merasa bersalah dan meminta maaf pada Chihiro-san, tapi, sepertinya rencanaku gagal..."

"Begitu, ya... Lalu apa yang harus kita lakukan Jin? Kalau mereka tidak berbaikan, Chihiro-sensei tidak akan pulang ke Sakurasou, kan..."

"Tenang saja, aku yang akan mengurus itu."

Mendengar pernyataan Jin, Misaki tersenyum gembira,

"Un!!! Aku juga akan membantu!!!"

Mereka berdua lalu masuk kedalam Sakurasou.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Meletakkan barang kiriman dipojok ruangan, Kazune lalu membukanya,

"Aku bahkan membeli piano?"

Kazune melihat piano listrik yang ada didalam dengan senyuman kaku, melihat piano saat ini benar benar mengingatkannya akan kebodohan yang dia lakukan saat berpikir akan langsung bisa menghasilkan uang dengan 'Music Skill' nya tapi ternyata dia terancam akan kehilangam skill itu jika tidak berbaikan dengan Chihiro.

"Bahkan aku tidak bisa lepas dari plot..."

Lelah dengan semua yang terjadi hari ini, Kazune memutuskan untuk tidur.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Pagi hari, Jin dan Misaki kelihatannya sudah pergi kesekolah, Kazune tidak tahu jika si Ryuunosuke juga kesekolah atau tidak.

Duduk termenung diruang makan, Kazune baru sadar konsekuensi yang harus ditanggungnya setelah menantang seluruh murid baru kemarin, membayangkannya saja Kazune merinding, ia pun memutuskan untuk tidak masuk sekolah hari ini.

"Sebaiknya aku cari makan dulu..."

Menyadari perutnya yang mulai berbunyi, Kazune berdiri lalu berjalan menuju kamarnya untuk mengambil jaket setelah itu pergi ke supermarket.

Tiba tiba, pandangan Kazune terkunci pada pintu kamar diujung lorong, suasana serasa jadi hening ketika pandangan Kazune jatuh pada pintu tersebut.

'Kamarnya ibu Kazune, Himura Ryoko...'

Perlahan Kazune mulai berjalan menuju pintu itu, saat hendak membuka pintunya, dia sadar kalau pintu itu terkunci, Kazune lalu teringat kunci yang ada didalam kotak tempat dia menyimpan topeng rubah milik Kazune.

Setelah mengambil kuncinya, Kazune lalu mencobanya dipintu itu.

Pintu itu terbuka, Kazune hanya dapat melihat sedikit karena ruangan dibelakang pintu itu sangat gelap, membuka tirai jendelanya, dia melihat tempat tidur yang ditutupi kain putih, dan sebuah meja kecil dengan laci disampingnya, meja kopi dan sebuah tv diatas sebuah meja didepannya, dan yang paling mencolok adalah sebuah bingkai besar dengan foto Ryoko yang sedang tersenyum sambil memeluk Kazune yang mengenakan topeng pahlawan disamping kepalanya dengan wajah memerah tapi tetap tersenyum karena dipeluk oleh ibunya.

Mengusap foto itu, Kazune tersenyum, tapi dia menjadi kaku mendapati tangannya penuh debu,

'Aku harus membersihkan tempat ini...'

Kazune lalu keluar menuju gudang, menuju gudang untuk mencari beberapa peralatan, setelah itu Kazune mulai membersihkan Sakurasou dari ujung ke ujung, memperbaiki yang perlu diperbaiki seperti pintu yang macet dan juga keran yang terus meneteskan air, setelah itu dia mulai merapikan rumput dihalaman, dan tanpa sadar matahari sudah mulai terbenam.

'Hmmm... Sebentar lagi aku harus pergi kerumahnya Sojiro'

Pikir Kazune ditengah keseriusan membenarkan papan nama Sakurasou, tapi ia disadarkan oleh sosok Jin dan juga Misaki yang mulai muncul dari kejauhan.

"Jin... Itu Sakurasou?"

Misaki hampir tidak mengenali bangunan didepannya.

Mengangguk Jin, lalu mengambil smartphonenya dan memperlihatkan pesan yang dikirim Ryuunosuke pada Misaki

"Aku mendapat pesan dari Akasaka, sepertinya sejak pagi, Himura-kun telah bekerja untuk membuat Sakurasou terlihat seperti ini..."

Jin sedikit malu, melihat Kazune yang dalam sehari saja bisa mengubah penampilam Sakurasou sedrastis ini.

"Kouhai-kun melakukan semua ini seharian?!"

Mata Misaki berbinar, melihat sosok Kazune yang saat ini terlihat serius membenarkan papan nama Sakurasou.

Misaki ingin berlari lalu memeluk Kazune untuk mengungkapkan kekagumannya pada Kouhainya ini.

"Huh?"

Kazune merasakan tanah dibawahnya bergoyang, dia berpikir ini gempa yang biasanya terjadi dijepang, jadi dia tidak memedulikannya lalu pandangannha tiba tiba menjadi gelap.

Jin dan Misaki yang melihat keanehan Kazune panik saat melihatnya jatuh tak sadarkan diri.

"Kouhai-kun!!!"

"Himura-kun!!!"

Author abis ngirim lamaran kerja hari ini... jadi chapternya rada lama hehe~ well enjoy the chaps~ uwu)/

Xionsama23creators' thoughts