...Hidden Task...
Membuka topeng licik Ko Ogino
Reward : 1 LP
Failure : None
Status : Success
-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Melihat panel System yang tiba tiba muncul didepannya, Kazune tidak menyangka kalau akan mendapatkan LP lagi secepat ini.
'Sepertinya aura protagonistku mulai keluar'
Tertawa kecil Kazune lalu menghilangkan panel didepannya.
'Mungkin aku akan melakukan lottery setelah pulang dari sekolah'
Kazune meregangkan tubuhnya lalu melihat sekeliling dan memutuskan untuk menjelajahi sekolah.
Sekaiichi High memiliki area yang sangat besar terdiri dari 3 gedung utama yang masing masing memiliki 3 lantai yang digunakan untuk kelas, kegiatan klub, dan asrama untuk murid yang memerlukan.
Secara urut dinamakan Sekaiichi, Shuchiin dan Suimei.
Gedung asrama dinamakan Suimei untuk mengingat Suimei yang terkenal dengan muridnya yang kompak sedangkan gedung klub dinamakan Shuchiin untuk mengingat muridnya yang penuh ambisi.
Letak gedung ini membentuk sebuah segitiga sama sisi dimana gedung yang berfungsi untuk kelas berada dibagian paling atas, gedung untuk klub berada dipojok sebelah kanan, dan asrama berada disebelah kirinya, gedung kelas Sekaiichi berada diatas kedua gedung tersebut untuk menunjukkan bahwa dengan pondasi dari kedua sekolah Sekaiichi High pasti dapat menjadi sekolah nomor satu didunia oleh karena muridnya yang akan mewarisi sifat turun temurun dari keduanya, Kompak dan penuh Ambisi.
Diarea didalam ketiga gedung yang membentuk segitiga ini terdapat berbagai gedung tambahan seperti aula serbaguna yang digunakan untuk upacara pembukaan dan upacara pagi setiap minggu pertama tiap bulan, kafetaria, kantor guru yang didepannya terdapat papan untuk melihat hasil ujian, gedung olahraga indoor yang memiliki 2 lapangan basket, 2 lapangan voli, ruangan untuk olahraga bela diri seperti judo dan karate yang digunakan bergilir oleh masing masing klub dan juga lapangan untuk kyudo atau panahan jepang, lapangan outdoor berada didepannya yang terdiri dari lapangan sepak bola dengan lintasan lari yang mengelilinginya.
Menghubungkan ketiga gedung utama ada tiga jalan utama yang dinamai mengikuti 3 motto sekolah, Kedisplinan yang menghubungkan antara gedung asrama dan gedung untuk kelas, Ketekunan yang menghubungkan dari gedung kelas ke gedung klub, dan Kesopanan yang menghubungkan antara gedung asrama dan gedung klub.
Tepat ditengah ketiga gedung utama, terdapat sebuah menara yang berisi lonceng tua yang dulunya dibunyikan saat perang sudah berakhir, bangunan ini tidak boleh dimasuki oleh siapapun karena dianggap salah satu bangunan yang memiliki sejarah, karena sangat misterius, banyak cerita yang beredar tentang menara lonceng ini, contohnya adalah jika lonceng ini berbunyi pada saat seseorang menyatakan cinta satu sama lain maka mereka pasti akan diberkati dan jiwa mereka akan terus menjadi pasangan bahkan dikehidupan selanjutnya.
Utara dari gedung kelas terdapat sebuah kolam yang konon adalah tempat dimana seorang samurai yang mengkhianati tuannya dipenggal dan kepalanya dibenamkan didalam kolam tersebut, menurut cerita yang beredar jika seseorang membuat janji dan tidak menepatinya arwah dari samurai tanpa kepala itu akan memburu orang tersebut dan memenggal kepalanya lalu membenamkannya dikolam tersebut.
OSIS Sekaiichi, menurut rumor yang tersebar diantara para murid harus bersumpah didepan kolam tersebut, tidak ada yang tahu apa isi sumpah tersebut ada yang bilang katanya jika bergabung dengan OSIS, seseorang akan dihadapkan oleh rahasia besar yang mengharuskan mereka bersumpah untuk tidak membocorkan rahasia tersebut, ada juga yang bilang, kalau sumpah itu adalah untuk tidak menggunakan wewenang mereka sebagai OSIS untuk kepentingan mereka sendiri mengingat bahwa dengan menjadi OSIS seseorang dapat menyarankan untuk membuat peraturan baru ditambah dana untuk kegiatan klub dibagikan melalui OSIS.
Gedung OSIS berada tepat 100 meter setelah kolam samurai tersebut.
Kazune tidak pernah menyangka akan secapai ini sebelumnya, terakhir kali dia menjadi selelah ini adalah saat dia jalan jalan di tunjungan plaza disurabaya.
Menaiki tangga, Kazune lalu menyeka dahinya.
'Tempat ini besar sekali...'
Mendesah dalam hati, Kazune lalu membuka pintu menuju atap.
'...'
Merasakan angin menerpa wajahnya, Kazune tersenyum, dia lalu melihat kelangit biru yang memiliki beberapa awan untuk menutupi sinar matahari yang berlebihan.
"Ahhh~ aku selalu ingin tahu rasanya berada diatap sekolah seperti dianime, ternyata rasanya seperti ini ya..."
Kazune lalu duduk bersandar ditembok yang diatasnya terdapat parabola dan juga beberapa tiang yang sepertinya berfungsi untuk penangkal petir.
'Anginnya sejuk sekali...'
Lama kelamaan, mata Kazune menjadi berat dan dia tertidur.
-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
"Hey! Bangun!"
Membuka matanya perlahan, Kazune samar samar melihat sosok seseorang didepannya.
"Kenapa kau ada disini?"
Kazune mengusap matanya lalu melihat seorang gadis mengenakan topi berdiri dihadapannya, wajahnya cantik namun ekspresinya sedikit memberikan kesan liar, dia mengenakan seragam hitam Sekaiichi.
"Siapa?"
"Kau yang siapa. Kenapa kau ada disini. Ini adalah tempatku."
jawab gadis itu dengan nada kesal karena ada yang menerobos daerah kekuasaanya.
"Aku tidak boleh ada disini?"
Tanya Kazune sambil menutupi mulutnya yang menguap menggunakan tangannya.
"Ini tempatku tentu saja kau tidak boleh ada disini."
'Uwaa... Kaya bocah...'
Gumam Kazune dalam hati lalu melihat jam dihpnya.
'Aku akan kembali ke kelas setelah makan siang'
Mencari posisi yang nyaman, Kazune lalu kembali tidur.
Tiba tiba.
Kazune membuka matanya dan menangkap kepalan tangan yang dengan cepat menuju ke kepalanya.
"Kau."
Gadis itu kaget, dia sebenarnya tak bermaksud memukul tapi sikap Kazune yang acuh tak acuh membuatnya sangat kesal jadi dia memutuskan untuk memberinya pelajaran, tak menyangka kalau dia akan menangkap pukulannya saat dia bahkan tidak membuka matanya.
"Kau ini kenapa?"
Kazune sedikit kaget dengan reaksinya yang hampir sama seperti 'Spider Sense'
'Ini seperti kekuatan super...'
<Tentu saja. Mana mungkin pemilik System hanya memiliki kemampuan seperti manusia biasa? System perlu untuk mengubah kemampuan warisan dari Kazune untuk mengubahnya menjadi skill yang otomatis membuat kemampuan itu lebih kuat dari kemampuan manusia biasa>
Mendengar apa yang dituturkan System, Kazune tak tahu harus berkomentar apa namun sebelum dia dapat memikirkan bagaimana dia harus bereaksi, suara seseorang menyadarkannya.
"Kau ini sebenarnya siapa?"
"Himura Kazune"
Jawab Kazune spontan.
'Apa dia suruhan dari Shuueigumi?'
Pikir gadis tersebut lalu berkata dengan nada datar.
"Apa kau akan menggunakanku untuk mengancam Ryujugumi?"
'Eh?'
Kazune sama sekali tidak mengerti apa yang gadis ini bicarakan, tapi sepertinya akan sangat merepotkan jika dia mencari tahu lebih lanjut, jadi, Kazune melepaskan tangan gadis tersebut, berdiri lalu berjalan menuju tangga.
"Kau... Kenapa kau tiba tiba melepaskanku?"
"Kau perempuan aneh yang tiba tiba memukulku. Apa yang kau harapkan? Terus memegangmu dan menanggung resiko kau akan menyerangku lebih ganas lagi? Kau masih memiliki satu tangan yang bebas, kedua kaki yang tidak kutahan, kepalamu masih bisa bergerak bebas dan gigimu kelihatannya sangat kuat. membayangkannya saja sudah ngeri jika kau menggunakan itu semua. Intinya aku tidak mau diam ditempat yang sama dengan perempuan yang menyerangku saat aku mencoba untuk tidur"
Selesai mengatakan itu semua Kazune lalu pergi sedangkan gadis itu terkaku ditempatnya karena tidak menyangka kalau akan digurui.
"Bocah sialan!!!"
-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Mendengar teriakan dari atap, Kazune merasa lega sudah melarikan diri dari tempat itu.
*kriiing!!!*
'Ah, sepertinya sudah waktunya makan siang, sebaiknya aku cepat ke kafetaria sebelum antriannya jadi panjang'
Kazune lalu berlari meninggalkan tempat itu tapi dia menyadari kehadiran seseorang dibelokan didepannya, jadi dia menghentikan larinya dan mulai berjalan untuk menghindari tabrakan, Kazune lalu melihat sosok yang lewat dibelokan itu.
Seorang wanita cantik berambut pirang mengenakan kacamata dengan mata berwarna hijau sedang membawa buku yang menumpuk sampai didadanya dan sepertinya kewalahan karena dadanya terus mendorong buku didepannya membuatnya harus menyeimbangkannya berkali kali agar tidak jatuh.
'Aish.'
Mendesah kesal dalam hati, Kazune lalu berjalan mendekati wanita itu.
"Mau kubantu?"
"Huh? Ah! Kau ingin membantuku?"
Menaikkan alisnya, Kazune bingung kenapa wanita ini malah menanyakan lagi apakah dia ingin membantu, tak menjawab, dia langsung mengambil 3/4 dari buku yang dibawa wanita tersebut lalu berkata.
"Jalanlah didepan, aku akan mengikuti dari belakang."
Tersenyum pada Kazune dengan rasa terima kasih, wanita itu lalu berjalan didepannya dan Kazune mengikutinya dari belakang.
Setelah beberapa menit berjalan bersama wanita itu lalu bertanya pada Kazune.
"Namaku Tearju Lunatique, kau bisa memanggilku Tearju-sensei, namamu siapa?"
"Himura Kazune"
"Aku memanggilmu Kazune-kun boleh?"
"Un"