webnovel

Every Story Needs a Beginning, Right?

Pertarungan antara dua ras besar sudah berlangsung selama 500 tahun, manusia melawan vampir. Raja vampir sudah dikalahkan, tetapi manusia harus membayar harga yang setimpal. Namun, apakah hanya dengan mengalahkan raja vampir akhir dari pertempuran panjang ini dapat dipastikan?

akai_mashiro · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
22 Chs

Taring V

"Auranya terasa berbeda dari sebelumnya"

Itulah yang terpikir vampir berambut abu setelah melihat kemunculan Exxone yang tak disadari olehnya barusan.

"Apa kata-kata pacarmu itu membuatmu bersemangat dan kau mencoba terlihat keren?"

"Pa-pacar??! Dia bukan pacarku!"

Perempuan berambut ekor kuda kuning keemas itu sempat gagu selagi menatap Exxone sedikit berharap.

"Tidak mungkin. Aku tidak pantas untuk berpacaran pewaris darah royal seperti keluarga Slavia"

"…"

Terpantul sedikit kekecewaan dari mata merah Rotania setelah mendengar balasan Exxone.

"Tapi dia adalah teman yang bisa diandalkan"

"Eh! Oh tentu saja!"

Pantulan rasa kecewanya langsung berubah menjadi tatapan percaya diri tidak sampai dalam satu detik.

"Tentu saja bukan dia ingin terlihat keren. Ada sesuatu yang berubah dari dalam dirinya"

Kembali keluar kata-kata itu dari dalam benak Richard.

"Ayo tunjukkan kemampuanmu yang sesungguhnya"

Kedua mata hitam Richard menatap tajam selagi dia kembali mengambil kuda-kudanya.

Exxone tersenyum mendengar kata-kata Richard.

Muncul tanda lingkaran hitam berdiameter tiga sentimeter muncul dari leher sebelah kanannya setelah dia tersenyum.

FWUT!

"!!"

BUAK!!

"Uhk!"

Laki-laki yang baru saja tersenyum itu sudah sampai di depan muka Richard dan langsung menendangnya dengan tendangan kaki terlentang lurus penuh.

Richard hanya bisa bereaksi sedikit dengan menepisnya menggunakan tangan kirinya saja.

"Apa?!"

"Cepat sekali!"

"!!"

BLETAK!!!

Exxone sudah muncul dibelakangnya dan mengayunkan tangan kirinya ke belakang leher Richard.

Richard masih mampu menahan serangan cepatnya dengan punggung tongkat X-Dragon.

"UOH!!"

WUSHH!!

Membalas serangan barusan, dia segera mengayunkan X-Dragon sesudah menahan serangan Exxone.

Vampir pendek itu sekali lagi menghilang dari padangannya.

"Nafas penghangus segala musuhku! IXENITRA!"

"!!"

Exxone sudah berada diatas kepalanya selagi mengeluarkan api dari kedua tangannya.

"X-IGLA!!"

Richard menggerakan X-Dragon dengan gerakan menusuk kearah dada Exxone.

BLUARR!!!

"Hahaha! Itu yang kumaksud!"

Rotania menertawakan ledakan yang diakibatkan dua kekuatan penghancur yang diadukan.

Richard terlempar keluar dari asap sisa ledakan barusan.

Laki-laki yang masih memegang tombaknya terpental kebelakang itu masih mampu mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan kedua kakinya.

BLAR!! BLARR!! BLARR!!!

Muncul bola-bola api keluar dari asap sisa ledakan barusan yang langsung mengarah Richard dari arah yang berbeda-beda.

"X-Dragon… tongkatmu yang dibentuk dari kulit naga yang keras dan tajam. Ujung mata pisaumu yang diperkuat dengan inti jiwa naga kilat… tunjukkan kekuatan sejatimu!"

X-Dragon mengeluarkan kilatan listrik yang melapisi bagian luar tubuhnya.

BLAR!! BLARR!! BLARR!!!

Dengan gesit dia menghindari ledakan-ledakan api yang diarahkan padanya.

"BERHENTI BERSEMBUNYI!"

Richard mengangkat X-Dragon dan melemparkannya menembus asap darimana bola-bola api itu muncul.

FWUSSHH!!

X-Dragon membuka sisa asap ledakan barusan bahkan sebelum memasuki area itu.

Terlihat Exxone masih berada di udara.

"!!"

"KENA KAU!"

"Awas Exxone!!"

Terlihat senyum Exxone melebar dan menunjukkan taring-taring gigi vampirnya yang cukup panjang.

BLAR! BLAR!!

Kedua tangan Exxone menembakkan ledakan api secara bergantian yang mengubah arah gravitasi tubuhnya yang hendak mendarat.

Gerakannya mampu membuatnya mengelak dari kecepatan X-Dragon yang ingin menembus dagingnya.

Vampir yang melemparkan tombaknya itu hanya balas tersenyum, seperti dia sudah menduga hal itu akan terjadi.

"Fuuu…it!"

Richard bersiul seolah-olah dia memanggil X-Dragon kembali padanya.

"!!"

Benar saja, X-Dragon dengan sigap mengubah arah terbangnya kembali mengarah targetnya.

"Exxone tidak akan bisa menghindari dari itu!"

"Kena kau!"

Sesaat X-Dragon akan menembus tubuhnya…

"Fool Gravalla"

Exxone bergerak seolah-olah dia melupakan bahwa ada sebuah hal yang disebut "gravitasi".

TANG!!

Laki-laki pendek yang seharusnya tidak bisa menghindar dari serangan itu menendang ujung bilah pisau X-Dragon dengan kaki kanannya, membuat tombak itu terpental berputar-putar diudara dan menancap di tanah sampai dalam.

"Apa?!"

Exxone mendarat dengan kedua kakinya dan langsung menatap Richard.

"Inilah permintaan terakhir dari pejuang ini. Berikanlah aku kemenangan yang sesuai dengan idealismeku!"

Richard mengumpulkan sisa listrik yang mengelilingi tubuhnya ke tangan kanannya.

Tanpa menunggu lebih lama, Exxone maju kehadapan Richard dan mengeluarkan api di tangan kanannya.

"IXENITRA!"

"X-DRAGON!!"

Kedua kekuatan sihir yang dipadatkan dan diadukan dengan maksud saling menghancurkan.

KABLARR!!!!

Muncul ledakan yang lebih besar lagi dari sebelumnya menghempaskan segala yang ada disekitarnya.

"Uh!!"

Rotania melangkah mundur karena efek ledakan yang membuat angin disekitar berlari mejauh dari mereka berdua.

WUSHH!!!

Asap sisa ledakan barusan terdorong menjauh dari tengah-tengah area itu.

Terlihat Exxone berdiri tegap.

Terlihat juga Richard sudah terkapar di tanah sejauh lima meter di depannya.

"Menang? Exxone menang??"

Lima belas menit kemudian.

"Uh…"

"Oh. Akhirnya kau bangun. Benar kan apa kataku!"

Rotania tersenyum sombong dan menyilangkan tangannya di depan dadanya.

Richard memegang kepalanya selagi mencoba duduk, dia masih terlihat lemas.

Kemudian kedua mata lelahnya menatap Exxone yang sedang duduk diatas batu kecil.

"Siapa kau sebenarnya?"

"Hmm? Exxone, lawan duelmu barusan. Kau hilang ingatan ya?"

"Kau sepertinya terlalu keras memukulnya"

"Bukan! Bukan itu! Seorang penyihir peringkat tiga dari belakang tidak mungkin memiliki kemampuan bertempur seperti itu!"

"Masih saja membahas peringkat? Sudah hampir satu tahun kita berlatih, pasti semua orang memiliki kemajuan kan?"

"Tidak mungkin! Dengan kemampuan itu kau pasti sudah bisa berada di posisi nomor satu penyihir kelas satu! Atau mungkin kelas dua!"

Exxone tidak bereaksi sama sekali.

"Kau bahkan mampu mengalahkan serangan pamungkasku!"

"Kau… tidak memiliki Cleo ya?"

"Hah?"

"…"

Raut muka penuh pertanyaan Richard menghilang seketika setelah dia mendengar pertanyaan Exxone.

Cleo adalah energi sihir yang dimiliki setiap vampir untuk merealisasikan sebuah mantra sihir. Cleo datang dari inti tubuh makhluk hidup, meskipun masih misteri darimana sumber asalnya. Hingga saat ini Cleo dianggap dihasilkan oleh jantung.

Ibarat kata Cloe adalah bahan bakar sihir, setiap vampir terlahir memilikinya.

"Semua listrik dan kilatan-kilatan barusan bukanlah berasal darimu, melainkan tombak yang kau gunakan"

"Aku juga merasakan energi sihir yang kuat muncul dari sana"

"Kau mampu mengeluarkan potensi senjata sihir sampai sejauh itu. Inilah alasan mengapa kau menyandang peringkat satu petarung sihir bukan?"

"…"

"Ada seorang petarung sihir yang memiliki kekuatan sihir dan Cloe yang sangat dahsyat. Tidak ada vampir yang sanggup menyainginya pada saat kejayaannya. Dia memiliki dua anak, satu perempuan dan satu laki-laki. Anak perempuan itu mewarisi kemampuan bertarung juga memiliki Cloe yang berpotensi. Sedangkan anak laki-lakinya sama sekali tidak memiliki Cloe. Petarung sihir itu memberikan salah satu senjata andalannya saat masa kejayaannya dulu dan yakin bahwa dia bisa menemukan kemampuannya sendiri di masa depan"

"HEH! Aku tidak bertanya tentang masa lalumu yang menyedihkan itu!"

"Eh??"

"Aku hanya bertanya itu kan alasan kenapa kau berada di posisi pertama di kelas petarung! Aku tidak peduli masalah kau memiliki Cloe atau tidak! Cukup jawab pertanyaanku!"

Richard hanya bisa menganga mendengar reaksi Exxone, begitu pula Rotania.

"S-setidaknya dengarkan dulu apa yang ingin dia katakan"

"Ha…HAHAHA!"

"?"

"Kau orang pertama yang sama sekali tidak peduli akan ceritaku ini. Kebanyakkan orang hanya menatapku kasihan dan mencoba mengerti masalahku, padahal mereka sama sekali tidak tahu perasaanku"

Richard bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi Exxone dan Rotania.

"Richard Domovoi. Seorang petarung anti Cloe dengan partner andalannya. Fuu-it!"

X-Dragon yang tertancap di batu itu melepaskan dirinya dan terbang kembali ke tangan pemiliknya.

"X-Dragon, salah satu pusaka pilar Evach Krach. Memiliki kekuatan listrik yang menjadi salah satu segel raja vampir lima ratus tahun yang lalu"

Kepercayaan diri Richard kembali muncul di raut mukanya.

"Itu jawaban yang aku inginkan"

Exxone membalas senyumannya dengan senyuman yang tak kalah percaya dirinya.

"Aku juga akan menerima nasihatmu, putri Slavia. Sepertinya aku harus memperbaiki sedikit sifatku ini"

"Sedikit? Itu sudah memenuhi seluruh isi otakmu dasar bodoh!"