webnovel

Es Kutub Yang Mencair

Apa yang akan kamu lakukan jika, ada orang yang tiba-tiba bertanya "apa itu takdir?" dan bagaimana jika ternyata dialah takdirmu?. berkisah tentang seorang remaja perempuan yang tidak ingin jatuh cinta pada laki-laki, karena perlakuan ayahnya di masa lalu, dia bahkan tumbuh menjadi perempuan yang dingin. menjauhkan dirinya dari sekolah campuran adalah pilihannya agar tidak berdekatan dengan laki-laki, tapi takdir berkata lain... tiba-tiba dia bisa merasakan rasa suka, yang sampai bisa merubah kepribadiannya, rasa luka yang bisa dia rasakan, dan bahkan dia bisa merasakan betapa sakitnya sebuah perpisahan. siapa? siapa dia? yang bisa membuat seorang perempuan dingin, yang anti akan cinta, bisa menangis tersedu-sedu karena luka yang mulai membakar hatinya yang beku?.

Hana_Hiromi · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
18 Chs

Surat Cinta Untuk Aiko!

"SEMUANYA BERBARIS KETUA OSIS DATANG!" teriak salah satu anggota OSIS.

" selamat pagi Ketua" sapa bendara.

" selamat pagi" sambil berjalan di depan para anggota.

"waah...seperti biasa ketua OSIS selalu dingin" bisik para siswi.

" Kana, bagaimana dengan ujiannya?" tanyaku dengan nada suara yang datar.

" sudah selesai, tinggal menunggu persetujuanmu" jawab Kana dengan tegas.

" baiklah..." jawabku singkat.

"[membalikkan badan] OSIS!" teriakku.

" IYA!" jawab para anggota serempak

" kumpul di ruang OSIS sekarang, kita akan mengadakan rapat" kataku seraya berjalan menuju ruang OSIS.

BRUK!

"Aduh..." sambil mengangkat mukanya melihatku.

" MA...MAAFKAN SAYA!" kata siswi yang menabrakku.

" ada apa dengan gantungan kunci di telingamu itu?" tanyaku saat melihatnya memakai anting-anting.

" ini bukan gantu-"

" ROU..." panggilku

" i...ya Ayano-san" jawab siswi bernama Rou.

" panitia kedisiplinan akan K.O" bisik-bisik para siswi.

"kamu adalah ketua panitia kedisiplinan, tapi kenapa siswi berandalan seperti dia bisa lolos?" tanyaku.

"maafkan kelalaian anggota kami" kata Rou, sambil menunduk.

" kamu.." kataku sambil memegang telinga siswi itu.

" siapa namamu?" tanyaku.

" noelle" jawabnya.

"Noe...LLE!" kataku sambil menekan akhir namanya seraya menarik anting-anting di telinganya.

"AAAA! SAKIT!" teriak anak bernama Noelle.

"jika besok kamu masih memakai aksesoris, bukan hanya telingamu, selanjutnya mungkin leher, atau tanganmu" jelasku sambil berjalan meninggalkannya.

" bukankah kamu terlalu kejam Ayano?" tanya kana.

" aku hanya ingin sekolah ini memperketatkan Kedisiplinannya" jawabku santai.

" baiklah" jawab Kana.

(di ruang OSIS)

" Kana" panggilku.

" ini Ayano-san" jawab Kana sambil menyodorkan sebuah berkas.

" untuk tes per-"

" kenapa salah satu kursi kosong? siapa yang belum datang?" tanyaku tiba-tiba saat melihat salah satu kursi rapat kosong.

" ma...maaf Ayano-san, ketua keamanan izin terlambat" jawab ketua kedisplinan bernama Rou.

" huuuft..." aku menghela nafas berat.

" aku harus ke toilet, kita akan rapat jika semua ketua sudah ada" jelasku, seraya keluar ruang rapat.

...

" Aiko... dimana dia?" tanyaku pada diri sendiri.

(di toilet)

"huaaaa...hari ini aku sangat mengantuk" suara seseorang dari toilet.

" bukankah itu Aiko?" kataku yang langsung tersenyum.

tok...tok...tok...

" sebelah kosong, pergi saja di toilet sebelah" kata Aiko dari dalam toilet.

" Aiko..." panggilku pelan.

" Eri?" panggil Aiko.

"[ membuka pintu] kamu bu-"

BRUK!

cklek!

"eh! Eri?" panggil Aiko, yang melihat ku dengan ekspresi terkejut karena menerobos masuk.

deg!

" aku mencarimu kemana-mana" kataku saat memeluk tubuh Aiko.

" heee~ apa ini ketua OSIS si putri es yang di gerbang masuk tadi?" tanya Aiko.

" bukannya kamu ada rapat?" tanya Aiko, sambil membenarkan posisi duduknya dan memangku ku.

" ketua keamanan belum datang" jawabku yang masih memeluk Aiko.

" kamu seharusnya menunggu di ruang OSIS" jelas Aiko.

" Aiko... baterai ku lemah, aku harus mengcharger tubuhku" jelasku sambil menatap wajah Aiko.

" beri aku ciuman" kataku singkat.

" eh...kita di sekolah, turunlah dan kembali ke ruangan" jelas Aiko, dan menyingkirkan kakiku.

" hm" jawabku singkat, sambil berdiri dari pangkuan Aiko.

" ayo keluar" ajak Aiko yang sudah memegang gagang pintu.

"..."

" Eri..." panggil Aiko, yang melihatku hanya berdiri mematung, dan tertunduk.

"baiklah.... baiklah..." kata Aiko yang kembali duduk.

"sini" kata Aiko sambil menepuk-nepuk pahanya, mengisyaratkan untuk duduk di pangkuannya.

" hm" jawabku singkat, tapi mengikuti apa yang Aiko katakan.

" lihat aku Eri" kata Aiko.

" jika kamu memalingkan wajahmu seperti itu, bagaimana bisa aku memberimu ciuman" jelas Aiko.

chuu~ dan sebuah ciuman singkat di bibirku, membuatku tersenyum dan memeluk Aiko.

" aku ingin seperti ini lebih lama" kataku manja.

" kepribadian ganda?" tanya Aiko tiba-tiba.

" siapa?aku? aku hanya seperti ini denganmu" jawabku

" iya iya" jawab Aiko.

" tubuhmu hari ini hangat" kataku.

" apa kamu sedang menggodaku?" tanya Aiko sambil tersenyum.

" aku?" tanyaku balik.

" ayo kem-"

" Ayano-san? apa kamu di dalam?" teriak Kana dari luar.

" sssst" mengisyaratkan Aiko untuk diam.

"ya...aku sedang memperbaiki pakaian ku" jawabku.

" shizu sudah di ruangan" Kata Kana.

" baiklah, aku akan segera datang" jawabku, yang sedang mengusap pipi Aiko.

" bye" kataku yang berdiri dari pangkuan Aiko.

chuu~ ciuman singkat ku di bibir Aiko, sebelum aku pergi.

" bye" balas Aiko.

(Di ruang Rapat OSIS)

"maafkan aku Ayano-san, ada siswi yang melewati gerbang belakang tanpa izin jadi aku harus mengurusnya dulu" jelas Shizu Ketua Keamanan Sekolah.

" baiklah" jawabku singkat.

" rapat kali ini aku akan membahas tentang ujian untuk para anggota OSIS baru, dan dari ujian ini kita bisa tahu mana yang cocok untuk masuk cabang organisasinya." jelasku.

" aku sudah baca semua masukan dan ide kalian, Kana sudah memberinya padaku, dan aku menyetujui semuanya" jelasku.

" YEEY!!!" teriak anak-anak serempak, hingga ruang raoat sangatlah berisik.

" berhenti..." kataku dengan datar.

Hening~

" untuk selanjutnya aku serahkan pada kalian, aku akan meminta persetujuan Aikawa sensei...boleh bubar sekarang" jelasku.

"kami permisi Ayano-san" kata para anggota seraya berjalan keluar ruangan.

Hening~

" Ayano-san" panggil Kana di heningnya ruangan.

" oh Kana, kamu masih di sini?" tanyaku saat menyadari keberadaan Kana.

" Tidak... Eri" panggil Kana sambil mendekati tubuhnya padaku.

"Kana...apa yang kamu lakukan?" tanyaku datar.

" Bolehkah aku menciummu?" tanya Kana, sambil mengendus di leherku.

" berhentilah" kataku dan menyingkirkan Kana dari tubuhku.

" apa kamu kurang sehat? kamu bisa istirahat di UKS" jelasku, sambil berjalan keluar ruangan.

...

"huuuft" menarik nafas berat.

" bateraiku sudah habis" kataku pada diri sendiri.

"hmm terlalu hening" batinku.

" ada apa dengan jalan ini, kenapa aku belum sampai di kelas?" tanyaku pada diri sendiri, karena merasa berjalan dari ruang OSIS ke kelas sangatlah jauh.

" kamu..." panggil ku pada salah satu siswi yang sedang berdiri di depan kelas.

" teman sekelas?anak baru?" batinku.

"sedang apa kamu disini?" tanyaku sambil berjalan mendekatinya.

" o...oh, saya...." jawabnya yang malu-malu.

" aku baru melihatmu, murid baru?" tanyaku.

"saya siswi kelas 1" jawabnya.

" oooh...terus, kenapa kamu berdiri depan kelas 2?" tanyaku.

" sa...sa...saya ingin bertemu dengan Azumi senpai" jawabnya.

" APA??!! AZUMI!" Batinku.

" ada perlu apa kamu dengannya?" tanyaku.

"sa-"

" kenapa kalian berdua di depan kelas?" tanya Aikawa sensei yang tiba-tiba di belakangku.

" oh, sensei, anak kelas satu ini, ingin bertemu dengan Azumi" jawabku.

" kamu bisa temui dia saat jam istirahat" kata Aikawa sensei.

" Tidak akan kubiarkan!" batinku, sambil melihat siswi kelas satu itu dengan mata tajam.

" kembalilah ke kelas" kata Aikawa sensei padanya.

" Ayano, ayo masuk" ajak Aikawa sensei.

"apa yang harus aku lakukan sekarang?" Batinku.

selama pelajaran tidak ada satupun materi yang bisa masuk di otakku, aku hanya terus memikirkan siswi kelas satu itu, dengan hatiku yang terus saja Gelisah, memikirkan ada perlu apa dia dengan Aiko.

" Ayano..."

" Ayano..."

"AYANO ERI!" Panggil Aikawa sensei dengan nada tinggi hingga membuatku terkejut.

" Iya!" Jawabku.

" Apa kamu dengar apa yang aku katakan?" Tanya Aikawa sensei.

" Eh? Sensei mengatakan sesuatu?" Tanyaku balik.

TING....TING....TING....

"Oh Ai-"

" aku mengatakan Ayano ikut aku ke ruang guru"

"Ta-"

" Aku harus menanyakanmu tentang ujian penerimaan anggota OSIS"

"Baik..." Jawabku dengan terpaksa.

" Apa yang ingin dia bicarakan dengan Aiko?" Batinku, saat melihat siswi kelas satu itu di depan kelas.

"Azumi-san, ada yang mencarimu!" Teriak salah satu teman sekelas.

" Siapa?" Tanya Aiko sambil berjalan ke arahnya.

" Jangan ke sini Aiko" batinku, karena melihat Aiko yang menghampirinya.

"Ayano, kenapa diam di situ, ayo" ajak Aikawa sensei.

" Ba...baik" jawabku dan berjalan meninggalkan kelas.

(Di dalam ruang guru)

" Untuk tanggalnya apa kalian sudah menentukannya?"

" Apa yang sedang mereka lakukan sekarang? Apa yang mereka bicarakan?" Batinku bertanya-tanya.

" Ayano..."

"AYANO!" teriak Aikawa sensei memecahkan lamunanku

" Iya?" jawabku terkejut.

" Apa kamu tidak enak badan, dari tadi kamu melamun terus" jelas Aikawa sensei.

" Tidak...saya baik-baik saja" jawabku.

" Pergilah ke UKS dan periksa, saya khawatir kamu kenapa-napa, jika ketua OSIS sakit,para anggota akan berantakan" jelas Aikawa sensei.

" Ba..baik sensei, saya permisi" jawabku, dan berjalan keluar ruangan.

" Dimana aku harus mencari mereka berdua?" Batinku.

" Oh Mitsui" panggilku saat melihat Mitsui teman sekelasku.

"Ada apa Ayano-san?" Tanyanya.

" Apa kamu melihat Ai- melihat Azumi?" Tanyaku.

" Oh dia sepertinya mendapatkan ungkapan cinta dari siswi kelas satu, mereka tadi berjalan ke lab biologi lama" jelas Mitsui.

" APA?!!! UNGKAPAN CINTA?!!!" batinku.

" Oh makasih Mitsui" jawabku dan berjalan meninggalkan Mitsui.

[ Berjalan dengan cepat]

" Ada perlu apa sampai mengajakku ke sini?" Suara seseorang.

" Itu seperti suara Aiko" batinku.

Dan aku memutuskan untuk mengintip, dan menguping pembicaraan mereka.

" Ano...Azumi senpai..." Kata siswi itu malu-malu.

" Aku sepertinya pernah bertemu denganmu..." Kata Aiko.

" Aiko mengenalnya?!" Batinku histeris.

" Aku calon anggota baru klub Renang" kata siswi itu.

" Bukankah itu klub yang di ikuti Aiko?" Batinku

" Maukah kamu menerima surat cintaku, Azumi senpai aku menyukaimu!" Jelas siswi itu sambil menyodorkan secarik surat.

" Eh? Kamu menyukaiku?" Tanya Aiko.

" Iya...Aku menyukaimu Azumi senpai" jawabnya.

" Yaaaah... Tapi aku sudah menikah" jawab Aiko, seperti orang yang galau.

" Eeeeh, Azumi senpai sudah menikah?" Tanyanya.

"MENIKAH?! BERARTI SELAMA INI DIA MEMBOHONGIKU" Batinku.

" Gomen ne miyu" kata Aiko meminta maaf.

"Se... senpai..." Panggilnya.

" Bolehkah aku meminta sesuatu?" Tanyanya.

" Katakanlah, sebagai permintaan maaf ku, aku akan mengabulkannya" jawab Aiko.

"Bo...bolehkah senpai menciumku?" Tanya siswi bernama Miyu.

" Apa?!!! Cium? Aiko mana mungkin ma-"

Betapa terkejutnya aku, melihat orang yangng aku cintai mencium bibir orang lain di depan mataku sendiri.

"A...Aiko no baka" gumamku yang merasa kecewa

" Apa cukup?" Tanya Aiko, ketika melepas ciumannya.

" Terimakasih Azumi senpai" jawabnya dengan senyum yang terlihat sangat bahagia.

" Maafkan aku, karena tidak bisa membalas cintamu" kata Aiko.

" Tidak apa-apa Azumi senpai, ka...kalau begitu aku kembali ke kelas dulu" kata siswi bernama Miyu dan beranjak pergi.

"oh iya..apa senpai akan ke klub nanti?" tanya siswi bernama Miyu.

"yes!" jawab Aiko dengan senyum lebar tergambar di wajahnya.

"bye-bye senpai" teriaknya dari kejauhan.

" bye!" balas Aiko.

" cih...kenapa musti seramah itu" batinku kesal.

Hening~

"Terus...apa yang sedang kamu lakukan di situ?" Tanya Aiko tiba-tiba.

"..."

"Keluarlah Eri..." Kata Aiko,dan melihat ke arah tempat aku bersembunyi.

" Ka...kamu tahu?" Tanyaku yang keluar dari tempat persembunyiannya.

" Aroma tubuhmu, bagaimana aku tidak bisa menciumnya" jawab Aiko santai.

" Apa kamu seekor anjing?" Tanyaku.

"Entahlah" jawab Aiko singkat.

" Jadi...ada yang ingin kamu tanyakan?" Tanya Aiko, sambil mendekatkan wajahnya di wajahku.

" Ti...tidak ada" jawabku terbata-bata.

" Hmm terkadang kamu sangat manja, terkadang juga sangat dingin" kata Aiko.

" baiklah...karena tidak ada yang ingin kamu tanyakan, aku harus pergi" kata Aiko, dan berjalan pergi.

" Apa menurutmu sebuah ciuman itu tidak berarti?" Tanyaku tiba-tiba, dan itu membuat langkah Aiko terhenti.

"..."

"Aiko aku sedang bertanya padamu" kataku, saat Aiko hanya terdiam membelakangi ku.

" Bagaimana bisa kamu mencium perempuan lain, saat kamu tahu pacarmu sedang melihatmu" jelasku.

" Apa...[ Air mata yang menetes] yang kamu maksud sudah menikah? Apa kamu membohongiku selama ini?" Tanyaku dengan isak tangis.

BRUK!

" aku hanya mencintaimu" bisik Aiko, yang menyandarkan tubuhku di tembok .

" pembohong" kataku.

" kamu mengatakan padanya, kamu sudah menikah" kataku.

" sayang...yang aku maksud itu kamu" jawab Aiko yang langsung memelukku.

" eh?"

" hm aku akan menikahi mu, jika aku bilang aku punya pacar, dia pasti akan terus mengincar ku" jelas Eri.

" pacarku yang terbaik" batinku.

"oh! aku sedang marah, jangan tersenyum Eri!" batinku.

chuu~

" i love you" kata Aiko setelah menciumku.

"hm" jawabku singkat, walau sebenarnya aku merasa sangat bahagia.

" apa kamu masih marah?" tanya Aiko.

" hm" jawabku singkat.

" oke...aku harus pergi, anak-anak klub renang sudah menungguku" kata Aiko saat melepaskan pelukannya.

" berjanjilah" kataku sambil memegang ujung baju Aiko.

" aku tidak akan menduakanmu, Ayano Eri" jelas Aiko, dan tersenyum padaku.

" baterai ku habis" kataku.

" hmm bertahanlah hingga pulang, aku akan memberimu lebih" kata Aiko, sambil memegang kepalaku.

" benarkah?!" tanyaku dengan senyum yang lebar.

" iya...iyaa" jawab Aiko.

sebelum pergi Aiko mencium dahiku dan berbisik...

" bertahanlah dengan baterai segini".

aku hanya tersenyum.

tanpa sadar aku melihat Aiko yang mulai hilang dari penglihatan ku, dan senyum di wajahku masih saja tergambar.

tiba-tiba...

" Ayano-san..." panggil seseorang, membuatku terkejut.

" i...iya?" jawabku.

"oh Shizu! ada apa?" tanyaku saat sadar yang memanggil ku adalah Shizu ketua keamanan.

"apa yang kamu lihat,sampai membuatmu tersenyum?" tanya Shizu sambil melihat sekitar.

" situasi yang sangat langkah bukan, ketua OSIS yang terkenal dingin tiba-tiba tersenyum" lanjut Shizu.

" ooh.." jawabku yang kembali ke sifat dinginku.

" oh...sudah kembali" kata Shizu.

" ada perlu apa kamu di sini?" tanyaku dengan suara yang datar.

" dia tidak melihat aku dan Aiko kan?!" batinku.

" aku hanya jalan-jalan dan tiba-tiba melihatmu tersenyum sendiri di sini, dan menghampiri mu" jelas Shizu.

"AAAA!!!aku pikir dia melihatku dengan Aiko" batinku histeris.

" aku hanya melihat pemandang ini saja, dan membuatku merasa nyaman" jawabku ngeles.

"oooooh" jawab Shizu dengan membulatkan bibirnya, sambil melihat pemandangan di depan.

" besok kita akan mempersiapkan semuanya agar ujiannya mengasyikkan, jadi jangan terlambat besok, katakan pada setiap anggota" jelasku.

" baik Ayano-san" jawab Shizu.

TING...TING...TING...

" jam istirahat berakhir, kembalilah ke kelasmu" kataku pada Shizu.

" ok" jawab Shizu dan berjalan pergi.

" aku juga harus kembali" kataku pada diri sendiri,sambil berjalan meninggalkan lab biologi.

mendengar Shizu mengatakan melihat sesuatu yang langkah, membuatku tersadar bahwa selama ini aku tidak pernah tersenyum pada orang lain selain mama.

sekarang aku baru menyadarinya, setelah mengenal Aiko, aku sering tersenyum baik saat dia ada ataupun tidak.

sifat manja? sejak kapan aku memilikinya? ya...sejak mengenal Aiko juga.

"Ah! aku lupa mengambil surat cinta siswi itu dari Aiko" batinku, saat mengingat tujuanku setelah menguping pembicaraan mereka.

" apa yang tertulis di kertas itu?" batinku, sambil melihat Aiko yang sedang memperhatikan kedepan papan tulis.

" dia benar-benar tidak akan menduakanku kan?" batinku bertanya-tanya.

...

"Eri"

"ERI!" teriak Aiko,

"ha?" jawabku, dengan ekspresi terkejut.

" ayo pulang" ajak Aiko.

"eh?pulang?" tanyaku pada Aiko dengan ekspresi kebingungan.

" ini ma-"

" berapa lama aku melamun?" batinku keheranan, saat melihat para siswi mulai bergegas pulang.

" aku memanggilmu dari tadi" jelas Aiko.

" ayo pulang" ajak Aiko,sambil menggendong tasku.

" hm" jawabku singkat.

sepanjang jalan keluar aku hanya memikirkan isi surat yang di kasi anak bernama Miyu itu, dan Aiko terus saja sibuk dengan buku yang dibacanya.

"apa yang membuatmu melamun terus?apa kamu sedang memikirkan sesuatu?" tanya Eri, memecahkan keheningan.

"eh? tidak ada" jawabku singkat.

" baiklah, kalau tidak ingin memberitahu" jawab Aiko, yang kembali fokus pada bukunya.

" ke rumahku?" tanya Aiko.

"ke ru-"

"tunggu...jika aku ke rumah Aiko, aku bisa mengambil surat itu dan mengetahui isinya" batinku.

" apa aku boleh menginap?" tanyaku balik.

" kenapa hal itu harus di pertanyakan" jawab Aiko, sambil tersenyum.

" aku akan mengambil pakaianku di asrama, tunggu aku di taman" kataku.

" aku akan mengantarmu" jawab Aiko sambil menggenggam tanganku.

"eh, Aiko lepaskan...kita masih di lingkungan sekolah" kataku yang sedang berusaha melepaskan genggaman tangannya.

" jika kamu melepaskannya, selanjutnya aku tidak akan pernah menggenggam tanganmu lagi" jelas Aiko.

" kenapa begitu?" tanyaku.

" hmmm~kenapa ya" jawab Aiko.

" karena selanjutnya...."

"selanjutnya Kenapa?" tanyaku.

"selanjutnya aku akan berjalan sambil memelukmu" bisik Aiko di telingaku.

" ah! kita sudah sampai, tunggu di sini" kataku saat sampai di depan asrama.

" baiklah" jawab Aiko.

(di dalam kamar)

" ba...bagaimana ini, aku semakin jatuh cinta padanya..." kataku pada diri sendiri sambil menyandarkan tubuhku di pintu lemari.

" Eri...ada apa dengan sikap dinginmu?" tanyaku di dalam kamarku.

" aku baru menyadarinya saat Shizu mengatakan hal itu"

"apa aku benar-benar sudah jatuh ke tangannya?"

" AAAAAAA!!!!!! apa aku baru saja di lamar?"

" AKU BARU MENYADARINYAAAAAA!!!!" teriakku histeris di dalam kamar.

" huuu....haaaaa....huuuu...haaaa....Ba...bagaimana ini, jantungku berdetak sangat kencang" kataku saat berdiri di depan pintu keluar.

cklek! [mengunci pintu]

...

"A... Aiko" teriakku saat berada di depan pintu asrama.

[tersenyum]

" ba... bagaimana ini... semoga dia tidak mendengar detak jantungku" batinku.

" ayo" ajakku saat sampai di hadapan Aiko.

"hm" jawab Aiko singkat, sambil menggenggam tanganku.

(dijalan)

"apa tidak topik yang bisa di bahas?" batinku, saat merasa bosan.

"Aiko...apa yang sedang kamu baca?" tanyaku.

"ini..."jawab Aiko sambil menunjukkan buku yang dia baca.

"BJ...Alex..." kataku saat melihat cover buku yang di baca Aiko.

" buku tentang apa ini?" tanyaku.

" boys love" jawab Aiko singkat.

" A...Aiko..." panggilku.

"hm"

"apa ka-"

" ayo cepat, keretanya sudah ada" kata Aiko sambil menarik tanganku.

" oh hm" jawabku.

" apa yang Aiko pikiran...dia baca buku gay" batinku.

"oh! aku hampir lupa kalau tetanggaku adalah gay" batinku, saat mengingat Deku dan Fumio.

(memasuki kereta)

"tumben hari ini sepi" batinku, saat melihat hanya beberapa orang di dalam kereta.

"duduk sini" kata aiko

...

"Eri..." panggil Aiko yang duduk di sampingku.

" apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Aiko.

"tidak, kenapa?" tanyaku sambil menatap wajah Aiko.

"hari ini kamu melamun terus..." kata Aiko

"aku ti-"

"apa kamu masih marah karena aku mencium Miyu?" tanya Aiko lagi.

" ti-"

" bagaimana bisa kamu bilang tidak apa-apa, tapi sikapmu sangat aneh hari ini.…"

" padahal tadi pagi kamu masih manja padaku" jelas Aiko.

" aku tidak apa-apa Aiko" jawabku singkat sambil menyandarkan kepalaku di bahu Aiko.

" hm"

" perasaan apa ini?"

" dia dari tadi menggerogoti hatiku, membuatku gelisah tanpa alasan yang jelas" batinku.

"tidurlah...aku akan membangunkan mu saat kita sampai" kata Aiko sambil mengelus kepalaku dengan lembut.

"hm" jawabku.

...

"Eri.."

"Eri..."

panggil Aiko sambil menepuk-nepuk pipiku.

"hm?"

" sudah sampai, ayo" ajak Aiko,sambil mengambil tasku.

"hati-hati" kata Aiko sambil memegang tanganku saat keluar kereta.

"Aiko..."panggilku sambil mengucek mataku.

"hm" jawab Aiko

" aku sangat mengantuk" kataku

" naiklah" kata Aiko yang duduk di depanku.

" eh?"

"aku akan menggendongmu sampai rumah" kata Aiko.

"hm" jawabku sambil naik di punggung Aiko.

(berjalan)

" sekarang kamu kembali manja, terkadang aku tidak mengerti sikapmu Eri" kata Aiko.

"kamu tidur?" tanya Eri.

"hm terkadang aku juga tidak mengerti dengan diriku sendiri,semenjak bersamamu" batinku

"huuuft" tarik nafas panjang Aiko, yang bisa ku dengar.

aku tidak tidur, hanya saja aku ingin menutup mata sebentar, memastikan apa yang terjadi dengan diriku sendiri.

" tapi dengan sikapmu yang seperti ini, aku-"

"taxi!" panggil Aiko.

"aku?aku kenapa?" batinku, dalam kondisi pura-pura tidur.

"Eri..." panggil Aiko lembut.

"hm" jawabku sambil mengucek mataku, seakan-akan bangun dari tidurku yang pulas.

"ayo masuk... hati-hati" kata Aiko yang memasukkan ku di mobil sambil memegang kepalaku.

"KENAPA AKU BISA SEMANJA INI!!!!!" batinku histeris karena sifat manjaku sendiri.

maaf ya kali ini up-nya lama

btw Surat Cinta Untuk Aiko punya bagian kedua!

ditunggu yah

janji...janji bagian kedua ya gk bakalan lama up-nya

Hana_Hiromicreators' thoughts