webnovel

Es Kutub Yang Mencair

Apa yang akan kamu lakukan jika, ada orang yang tiba-tiba bertanya "apa itu takdir?" dan bagaimana jika ternyata dialah takdirmu?. berkisah tentang seorang remaja perempuan yang tidak ingin jatuh cinta pada laki-laki, karena perlakuan ayahnya di masa lalu, dia bahkan tumbuh menjadi perempuan yang dingin. menjauhkan dirinya dari sekolah campuran adalah pilihannya agar tidak berdekatan dengan laki-laki, tapi takdir berkata lain... tiba-tiba dia bisa merasakan rasa suka, yang sampai bisa merubah kepribadiannya, rasa luka yang bisa dia rasakan, dan bahkan dia bisa merasakan betapa sakitnya sebuah perpisahan. siapa? siapa dia? yang bisa membuat seorang perempuan dingin, yang anti akan cinta, bisa menangis tersedu-sedu karena luka yang mulai membakar hatinya yang beku?.

Hana_Hiromi · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
18 Chs

Sebuah Pertemuan

15 April 2019 Osaka, Jepang.

Saat bunga sakura berguguran...

"Indah..." Bisikku pada angin.

"Hahahaha...." Suara tertawa seseorang di balik pohon sakura.

"Hm?siapa itu?" Tanyaku, sambil berjalan melihat di balik pohon.

Seketika mataku berbinar melihat sesuatu yang lebih indah dari gugurnya bunga sakura.

"Hy!!" Sapanya.

"Helloooo??!" Sapanya lagi.

" Oh kamu dari SMA shimizudani ? Aku juga!"

Seketika kata SMA Shimizudani memecahkan lamunanku.

"Oh" jawabku singkat dan berjalan pergi meninggalkannya.

"Hey tunggu!" Teriaknya sambil berlari di belakangku.

"Namaku Az-"

"Untuk apa saya tahu nama anda?" Potongku.

"Oooooh" jawabnya sambil menggenggam tas sampingnya.

"Musim gugur di Osaka indah ya, untuk pertama kalinya aku melihat bunga sakura berguguran di osaka"

"..." Aku hanya diam dan tak merespon apa yang dia bicarakan.

Tahun kedua di SMA shimizudani, sekolah khusus perempuan, aku Ayano Eri, wanita bermata coklat dengan rambut hitam pekat Sepinggang, dengan tinggi setara dengan wanita remaja pada umumnya.

TING...TIING...TIIING

Upacara penerimaan mahasiswa baru, saat bunga sakura berguguran.

" selanjutnya penyambutan dari Ketua OSIS kita, Ayano Eri" panggil MC dari atas panggung.

berjalan dengan anggun, dan berwibawa, aku yang menjabat sebagai ketua OSIS,sekarang sedang berdiri memberi pidato untuk mereka para pendatang baru di sekolah Shimizudani, sekolah khusus perempuan.

(25 menit berlalu)

"terimakasih kepada ketua OSIS yang sudah menyempatkan waktu untuk menyambut para siswi siswi baru di SMA shimizudani"

sambil membungkukkan badan, suara tepukan tangan sangat terdengar jelas di telingaku.

PROK! PROK!PROK!!!

Waktu berlalu dan akhirnya upacara penerimaan siswi siswi baru selesai.

" Aikawa sensei!!(sensei dalam bahasa Jepang yang berarti guru)." sambil berlari menuju Aikawa sensei.

"ada apa Ayano?" tanya Aikawa sensei.

" saya dengar akan ada murid pindahan di kelas, saya ingin mengambil daftar namanya" jelasku.

" oh ya...ayo ikut saya ke kantor" jawab Aikawa sensei sambil berjalan ke arah kantor.

Hening~

"bagaimana dengan tugas kamu?" tanya Aikawa sensei, memecahkan keheningan antara kami berdua.

" akhir-akhir ini aku sibuk mengurus ujian untuk pendaftaran anggota baru" jawabku.

" ketua OSIS kita memang yang terbaik!" sambil mengangkat jari jempol dan tersenyum.

"ayo masuk" katanya sambil mengajakku masuk ke dalam kantor.

"permisi" kataku sambil menunduk memberi hormat pada guru yang lain.

" ini daftarnya Ayano" kata Aikawa sensei sambil memberikan daftar nama.

"terimakasih, kalau begitu saya kembali ke kelas dulu" kataku sambil berjalan keluar kantor.

(berjalan menaiki tangga)

"heee~~~~"

terdengar suara seseorang di atas.

" siapa yang belum masuk kelas?" gumamku.

saat sampai di atas aku melihat seorang perempuan berdiri di depan kelas.

" kamu murid kelas mana?" tanyaku.

" oh! aaah kamu yang tadi pagi!!" teriaknya.

" saya tanya kamu murid kelas mana? murid baru? akan saya antar ke kelas jika kamu belum tahu kelasnya" jelasku.

tiba-tiba Aikawa sensei datang melihatku dan tersenyum.

" oh ternyata kalian sudah saling kenal ya?" tanya Aikawa sensei.

"tidak, saya hanya bertanya kenapa dia berdiri di depan kelas, sudah seperti murid hilang saja" jawabku, dan langsung masuk kedalam kelas.

"teman-teman Aikawa sensei datang!" teriakku sambil berjalan menuju mejaku.

" Ayano!" teriak Kana, anak perempuan yang sekelas dengan ku.

"hm?" jawabku sambil menoleh padanya.

"lagi-lagi wajah dingin itu yang kamu beri untukku" jelas Kana

"wanita dingin" bisik anak meja sebelah.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru..."

"murid baru? jangan bilang-!" batinku.

"silahkan masuk..."

" hallo! namaku Azumi Aiko...senang berkenalan dengan kalian" sambil tersenyum.

seperti yang kuduga, dia adalah murid baru yang Aikawa sensei bilang, tanpa memperdulikan perkenalannya, aku hanya membaca buku yang ada di depanku.

"apa-apaan tatapan itu..." batinku saat mata kami bertemu.

"oh sensei!" teriaknya.

"ada apa azumi?" tanya Aikawa sensei.

" siapa ketua kelas di sini? apa aku bisa mencalonkan diri?" jelasnya,saat masih berdiri di depan.

" tidak bisa Azumj, karena ketua kelas di sini adalah dia" jawab Aikawa sensei sambil menunjukku.

aku pun berdiri dan menundukkan badan memberi hormat pada sensei.

" perkenalankan nama saya Ayano Eri, sebagai Ketua Kelas disini." aku memperkenalkan diri, dan langsung duduk.

" Ayano" panggil sensei.

"iya?" jawabku.

" nanti saat Istirahat tugas kamu adalah membawa azumi keliling sekolah" jelas Aikawa sensei.

"baik!" jawabku tegas.

"azumi kamu boleh duduk sekarang, kamu duduk di...ah di samping Ayano ya" kata sensei sambil menunjuk kursi kosong di sampingku.

"baik Bu" jawabnya.

" untuk hari pertama kita hanya akan membahas perkembangan..."

TING...TIING...TIIING

(bel istirahat berbunyi)

" cepatlah aku akan membawamu keliling sekolah" kataku datar sambil membereskan buku-buku ku.

" kenapa kamu melihatku seperti itu?" tanyaku saat melihatnya menatapku dengan serius.

" oh! kamu tidak bicara formal denganku lagi?" tanyanya

aku yang tersadar dengan ucapanku hanya diam.

" cepatlah!" kataku sambil berjalan membelakanginya.

"baiklah" jawabnya singkat.

"ini kantin..."

" jauh juga"

...

"ini kantor, jika kamu ada keperluan boleh kesini, ruangan Aikawa sensei di dalam" jelasku.

" oke" jawabnya singkat.

...

" di sini ruang ganti saat ada jam olahraga" jelasku.

"ooooh"

...

"dan ini ad-"

" ruang OSIS dimana?" tanyanya, memotong perkataanku.

" oh ruang OSIS ada di sebelah Utara, jalan yang cepat, aku akan menunjukan ruang OSIS untukmu" jelasku.

DRRRRT~~

suara pintu yang dibuka.

" ini adalah ruang OSIS dan in-"

"ini pasti meja ketua OSIS,yang berarti mejamu!" sambil menyentuh barang-barang yang ada di atas meja.

" dari mana kamu tahu aku Ketua OSIS?" tanyaku heran.

"kamu tahu takdir?" tanyanya.

" tidak!" jawabku.

" pertemuan kita ini adalah takdir" jelasnya sambil melangkah mendekati ku.

"a...apa maksudmu?" tanyaku terbata-bata.

" kamu terlalu dingin Ayano Eri, bagaimana jika aku melelehkannya sedikit?" bisiknya di telingaku."

"berhentilah azumi! aku tidak tahu apa itu takdir, bahkan aku tidak ingin mengenal apa itu takdir!" jawabku dengan nada suara yang terus datar dan berjalan keluar ruangan.

"Eri!" panggilnya.

seketika langkahku terhenti dan menatapnya dengan terkejut.

"E...Eri?" tanyaku.

"hm! aku akan memanggilmu Eri!"

"terserah..." jawabku dan tak memperdulikannya.

" aku tidak akan pernah dekat dengan orang seperti dia..." batinku.

"senyum yang indah" gumamku.