ketidak adilan di mulai

arif tipikal anak yang penurut di bandingkan dengan sodara lainnya, meski penurut arif merasa seperti kurang di perhatikan sedangkan sodara lainnya bila meminta sesuatu meski nanti tapi selalu di penuhi. sambil merenung arif berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk mendapatkan yang arif mau. ide pun keluar, arif meminta untuk tambahan uang saku tetapi ibu arif malah memberi tantangan kepada arif dengan menjadi yang terbaik di kelasnya, arif pun meng iyakan tantangan ibu nya agar arif mendapatkan perhatian seperti yang lainnya. arif akhirnya giat belajar dan jarang sekali bermain demi ambisinya itu. waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba saat pengambilan rapor. usah arif untuk jadi yang terbaik tidak sia-sia arif menjadi nomer satu di kelasnya, ibu arif sangt bahagia atas pencapaian arif. arif pun menagih janji ibu nya. bukannya di penuhi ibu arif justru dengan tegas untuk tidak menambahkan uang saku dengan alasan kakak-kakaknya belum ada yang tamat SMA.