Aku sukses menjadi pengangguran sekarang. Satria belum boleh menerjunkan aku di perusahaan. Katanya aku disuruh istirahat. Dia juga berencana mengajakku liburan. Namun, belum memiliki destinasti yang pas. Sebenarnya ada tempat yang sangat ingin aku tuju. Tapi untuk sampai ke sana, aku harus menghabiskan waktu berjam-jam di udara. Dan itu terdengar mengerikan buatku. Apalagi akhir-akhir ini, aku sering mendengar berita terjatuhnya pesawat. Bukannya menghilang, phobiaku malah semakin berlebihan.
"Wah! Swiss! Kak Rea mau ke sana?!"
Aku menoleh, dan tahu-tahu Dea - adik Andra- sudah ada di sebelahku memandang ke arah layar laptop yang sedang aku pangku. Memang kebetulan layar laptopku sedang menampilkan pemandangan kota Swiss.
"Nggak kok, aku sedang lihat-lihat saja. New Zeland juga menarik."
"Iya, Kak. Dea juga pengin deh liburan ke sana. Tapi nilai Dea jeblog semester ini. Jadi nggak ada liburan tahun ini."
"Kasihan banget. Minta sama Andra aja."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com