Asha memeluk Ami, setelah mereka berada di luar. Akhirnya tangisnya pecah, yang sedari tadi ia tahan. Ami menahan perasaannya selama ini, demi Kayla. Anak semata wayang mereka.
"Mba Ami kenapa gak cerita, kalau selama ini mas Bayu kena leukemia?" Asha melonggarkan pelukannya, kemudian menghapus air mata di wajah Ami.
Asha tidak mengerti, mengapa Ami dan Bayu menutup rapat penyakit yang diderita Bayu. Padahal jika mereka bercerita dari awal, tidak mungkin Angga akan tinggal diam. Angga pasti mau membantu.
"Bayu yang minta, Sha. Maafin, mba." Ami menghapus air matanya sendiri.
"Kemarin pun, mba telepon setelah Bayu udah masuk ruang operasi." Ami masih berurai air mata. Asha hanya bisa menghibur dan membantu menguatkan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com