Setahun kemudian, Keenan yang sudah memasuki usia pertengahan remaja, kini sudah duduk di bangku kelas satu sekolah menengah atas.
Hari pertama di sekolah, tanpa sengaja dirinya berpapasan dengan seorang remaja lain, perempuan. Rambutnya hampir melewati bahu. Wajahnya terasa familier bagi Keenan, entah ia pernah melihatnya di mana.
Tanpa sengaja mata mereka saling bertemu. Membuat Keenan menjadi salah tingkah. Tidak biasanya Keenan menjadi seperti ini. Saat menengah pertama dahulu, dirinya sudah populer di antara para siswi, dicap seorang play boy, sering berganti-ganti pacar. Meski di akhir pendidikan di sekolah menengah pertama, Keenan telah memutuskan semua pacarnya dan lebih fokus pada pelajarannya. Keenan ingin masuk ke sekolah favoritnya. Sekolah yang sama seperti mama dan daddynya.
Perempuan itu, lantas membuang muka. Seperti menunjukkan bahwa dirinya tidak suka ditatap oleh Keenan, yang menatapnya lama. Keenan memutuskan untuk kembali, dan mengejar perempuan itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com