Jiraiya saat ini menggunakan setelan jacket tanpa lengan serta kupluk untuk Menyembunyikan wajahnya. Tak lupa juga ia memakai masker menambah suasana misterius disekitarnya.
Jalan kota Kuoh sangat sepi pada malam hari, itu dikarenakan sebagian masyarakat kota Kuoh adalah para pekerja kantoran yang ketika mereka selesai bekerja mereka hanya akan langsung pulang menemani keluarga mereka yang sendirian saat mereka bekerja.
Jiraiya melihat kesana kemari diantara banyak gedung pabrik terbengkalai di sekitaran kota Kuoh. Mahluk - mahluk yang ia cari biasanya tinggal di tempat - tempat yang terkenal angker. Setelah beberapa jam mencari Jiraiya memutuskan untuk pulang dan melanjutkan keesokan harinya.
Saat dia akan keluar pabrik tiba-tiba banyak jarum darah datang dari atas dan menghantam Jiraiya saat dia akan keluar. Kemudian sesuatu mirip kelelawar terbang dengan sayapnya dan tersenyum menakutkan ke arah Jiraiya. Dia melihat tombak darahnya menghantam Jiraiya yang sekarang terpaku di lantai pabrik.
Tapi saat dia sedang bahagia karena berhasil menangkap buruannya. Jiraiya yang terpaku kemudian menghilang dibarengi dengan bunyi "Buff" seakan mengejek mahluk menyeramkan yang tadinya bahagia. Mahluk itu mencari ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan Jiraiya yang dicarinya ketika dia hendak kembali ke tempat nya semula. Jiraiya yang muncul tepat di atas mahluk mirip kelelawar itu sambil memegang sebuah pusaran bola angin seukuran telapak tangannya.
"Rasakan rasanya disergap balik mahluk jelek 'Rasengan' " kata Jiraiya sembari menghantam kan bola itu tepat ke punggung mahluk itu.
*DUARRR*
Mahluk itu menghantam tanah dengan sangat keras bola yang tadinya kecil sekarang membesar dan membuat bekas yang sangat merusak di kulitnya. Setelah durasi dari 'Rasengan' menghilang mahluk itu kembali berdiri walaupun sekarang terlihat tertatih-tatih.
Mahluk itu memandang Jiraiya dengan penuh kebencian dan nafsu membunuh yang pekat. Kali ini dia mengendalikan darah dan darah itu kemudian seakan mengeras dan menusuk Jiraiya dari berbagai arah.
Jiraiya yang melihatnya tidak merasakan panik sama sekali dia hanya menghela napas karena jurusnya tidak memiliki kekuatan yang sama saat masih di dunia nya sebelum nya. Dia menghindari semua tusukan darah yang mengarah ke arahnya dengan santai.
(Sepertinya kau tidak bisa menembusnya kulitnya ya,Aibo)
Sebuah suara terdengar dari benak Jiraiya. Suara itu begitu kuat seakan - akan kehadiran perkasa keluar dari suara itu.
"Yah begitulah, tidak kusangka kulitnya begitu kuat seperti besi" ucap Jiraiya sembari menukar posisinya dengan teknik tubuh pengganti sekarang posisi Jiraiya tadi digantikan dengan sebuah kursi yang muncul entah dari mana.
Kali ini mahluk itu tidak bingung seperti pertama kali Jiraiya menghilang dia langsung menghampiri Jiraiya yang ada dibelakangnya.
"Cih, sepertinya dia berhasil mengunci bau tubuhku ya. Untuk sekelas iblis yang jatuh dia cukup pintar ya" Jiraiya melompat dari posisinya dan menempel di atap kakinya memiliki sedikit cahaya biru tanda dia menggunakan chakra nya untuk menempel di atap dengan posisi terbalik.
Mahluk itu memandang Jiraiya setelah mencoba mencakar nya tapi Jiraiya melompat dan menempel di atap.
Jiraiya kemudian menggunakan segel tangan dan membuat jurusnya. "Ranjishigami no Jutsu" seketika rambutnya memanjang dan mengikat mahluk jelek itu ditempat nya.
Tapi alih-alih menyerah mahluk itu malah mengeluarkan aura merah berbahaya dan mencoba melepaskan ikatan rambut ditubuhnya. Jutsu Jiraiya ini memang sama seperti didunia sebelum nya hanya sajah kekurangan chakra membuat rambut Jiraiya tidak terlihat seperti jarum hanya seperti tali yang bisa memanjang.
Walaupun begitu rambut itu masihlah sulit untuk dilepas karena masih dilapisi chakra Jiraiya. Tapi mahluk itu ternyata berhasil keluar dari ikatannya.
Sekarang mahluk itu terlihat lebih berotot dan memandang Jiraiya seakan-akan bisa melahapnya. Gigi taring serta cakar di lengannya ditambah dengan sayap kelelawar sekarang memancarkan aura intimadasi yang akan membuat orang biasa pingsan saat ini.
(Seperti nya dia sudah mulai membuat mode bersek apa kau butuh bantuan ku Aibo)
Jiraiya kembali menghela napas, jika ia menggunakan kekuatan suara di benaknya yang adalah seekor naga maka gedung ini bisa hancur di buat nya. Tantangan menggunakan kekuatan ini adalah pengendalian nya yang menyusahkan. Energi penghancur dari seekor naga hampir mirip seperti Chakra Biju yang meluap luap. Jiraiya yang saat ini belum bisa mengendalikan sepenuhnya.
"Baiklah, ayo kita lari jika pengendalian nya payah seperti waktu itu"
(Hahaha, Ya ya kau bisa ambil secukupnya temanku)
Tangan kiri Jiraiya kemudian mengeluarkan gauntlet entah dari mana. Gauntlet itu berwarna merah darah serta bola permata hijau ditengah nya.
"Ayo kita mulai Draig," Jiraiya kemudian mengeluarkan rasengan nya lagi ditangan kirinya saat ini.
(Ya lakukan Aibo)
*BOST BOST BOST BOST BOST*
*BOST BOST BOST BOST BOSTER*
Jiraiya berusaha menahan rasengan agar tetap berputar ditangan nya kini rasengan itu berwarna merah menyala dan memancarkan aura intimidasi yang lebih kuat dari monster kelelawar itu.
Kelelawar yang merasakan rasa bahaya sekarang tubuhnya bergetar karena aura intimidasi yang tiba-tiba keluar dari lawan dihadapannya. Kini ia berusaha untuk melawan rasa takut itu agar bisa lari dari Jiraiya.
Karena Jiraiya dengan penuh fokus untuk mengendalikan energi naganya. Monster itu berhasil menggerakkan tubuhnya lagi dia kemudian langsung lari dari Jiraiya. Hanya saja tak sampai dia mencapai pintu sebuah tendangan dari Jiraiya yang lain datang padanya. Jiraiya melompat dan menendang kepala mahluk itu dengan kedua kakinya. Mahluk itu kemudian terlempar kembali ke arah Jiraiya yang memegang rasenggan merah itu. Bayangan Jiraiya kemudian mengejek mahluk itu dan memandang dengan hina.
"Sekarang kau selesai mahluk jelek"
Mahluk itu menatap kosong pada bayangan Jiraiya yang menghilang setelah menghinanya. Jiraiya yang asli kemudian menghantam kan Rasenggan nya dan pusaran bola merah yang berpusat pada mahluk itu kemudian membesar dan menghancurkan sebagian pabrik terbengkalai itu.
Setelah pusaran merah itu menghilang yang tersisa hanya ruangan kosong dan kehancuran yang berbentuk bola sempurna di dalam pabrik.
Sebuah kursi di dalam pabrik kemudian berbunyi *puff* dan keluar lah Jiraiya yang sudah sangat lelah, keringat menetes dari wajahnya menandakan pertarungan yang tadi ia menangkan. Jiraiya berbaring dan terlentang beberapa saat.
(Wow lihat seperti nya kau tidak melenceng kali ini)
Ucap Draig sedikit kagum dengan cara Jiraiya menggunakan kekuatannya.
"Diamlah " sedikit senyuman bisa terlihat dari bibir Jiraiya dia sedikit bangga dengan usahanya ini.
Setelah beristirahat sedikit lebih lama Jiraiya kemudian kembali ke rumahnya. Saat Jiraiya keluar dari pabrik terbengkalai itu sesosok wanita cantik dengan sayap gagak hitam mengamati medan tempur Jiraiya dengan senyuman sadis. Pakaiannya begitu terbuka dan hampir telanjang memakai sepatu bot hitam walaupun pahanya terlihat indah dan ukuran payudaranya yang besar akan membuat Jiraiya ngiler dibuat nya.
"Hahahaha menarik sangat menarik. Kekuatan ini, ledakan ini, kekuatan ini harus menjadi milikkuku Hahahahhah MILIKKU."
Tawa itu bergemuruh dipabrik yang sebagian dalamnya hancur saat ini. Kemudian sosok itu menghilang dengan meninggalkan sedikit bulu gagak ditempat ia berdiri.