Keesokan harinya Aku bangun dan seperti biasa Mika yang masih tertidur memeluk tubuhku. Hal favoritku untuk menunggu dia bangun adalah bermain dengan rambutnya. Rambutnya Sangat halus sehingga aku sering memainkan rambutnya. Tidak lama kemudian dia bangun dari tidurnya dan menatap diriku. Aku tersenyum kepada nya dia melakukan hal yang sama. Kami berdua pun dari tempat yang kami tiduri.
Saat aku melihat Eren, kuncinya sudah ada bersamanya, itu artinya dugaan ku benar bahwa tadi malam, adalah pewarisan Titan kepada Eren.
Armin lebih awal bangun dan seperti nya dia ingin mengambil roti dari kakeknya. Aku pun berniat membangun kan Eren.
Arthur: Eren, Bangun.
Eren pun bangun, aku tau dia sepertinya mimpi buruk tapi sebenarnya memang terjadi. Mikasa yang melihat Eren langsung mencibir dirinya.
Mika: Apakah kau selalu menangis saat kau bangun tidur? Betapa cengeng nya.
Eren: Sialan kau wanita gila.
Mika: Cepat bangun, mereka sedang membagi makanan.
Kami pun akhirnya keluar. Dan saat sampai diluar, sangat banyak orang sedang berkumpul untuk mendapatkan makanan. Dan beberapa juga berkelahi seperti di Animenya. Armin datang dengan membawa 4 roti ditangannya.
Armin: Eren! Arthur!
Eren: Armin.
Armin: Lihatlah, aku mendapatkannya. Kakek membuatnya hanya untuk anak-anak.
Armin pun memberi 1 roti untuk setiap orang.
Arthur: Terima kasih.
Kami melihat seorang prajurit yang menatap sinis kepada kami lalu pergi. Ya orang yang sama seperti di Animenya.
Eren: Kenapa dengan orang itu?
Arthur: Itu adalah yang wajar Eren. Akibat banyaknya pengungsi, pasokan makanan menjadi sangat sedikit.
Prajurit yang tadi pun mulai mengeluh dengan para pengungsi. Dan perkataan mereka sontak membuat Eren Murka. Dia langsung mendatangi prajurit tersebut dan menendangnya. Sebelum dia dapat memukul Eren, aku menarik bajunya. Tentu kedua prajurit menargetkan kan ku sekarang. Prajurit pertama mulai memukul, aku menghindari serangannya, dan menangkap tangan lalu membantingnya. Prajurit kedua, pun tidak tinggal diam, dia datang meninju dengan gaya ala preman. Tentu dengan mudah kutepis serangannya lalu aku memukul perutnya dengan telapak tanganku membuat dia langsung muntah.
Prajurit 1: Bocah kurang ajar!
Arthur: Sudahlah... jika memang kalian ingin membagikan makanan harusnya dengan tulus. Aku tidak mau mendapat sial hanya karena kalian terpaksa memberikan kami makan. Tch...
Aku pun langsung berbalik dan meninggalkan mereka berdua, ya memang banyak yg menatap. Tapi aku tidak peduli. Aku pun membantu Eren untuk berdiri. Setelah itu, aku berniat pergi untuk mengalihkan pandangan orang dariku.
Arthur: Ayo pergi dari sini.
Kami pun pergi dari tempat kejadian dan kembali ke tempat kami bertemu.
Eren: Aku akan kembali ke dinding Maria dan membunuh semua Titan.
Arthur: Kalau begitu makan lah. Kau perlu hidup lebih lama untuk membunuh para Titan itu. Walaupun kau merasa jijik dengan makanan itu, tidak ada yg bisa kita lakukan sekarang. Jadi makan lah untuk hidup dan bertambah kuat.
Eren: Tch...
Eren pun memakan makanannya dengan kesal. Dia tidak bisa membantah argumen yang telah ku buat. Haaaah... Setidaknya Mika tidak perlu membuatnya babak belur. Aku akan pergi berolahraga setelah ini.
Annie POV
Setelah aku menerima roti yang diberikan sang penjaga, aku ingin kembali ke tempat Reiner dan Bertholt. Tapi sebelum itu, ada seorang anak Berambut Emas dan bermata Hijau. Ku akui pesonanya memang menawan untuk seorang laki-laki. Andai saja dia bukan Iblis, Aku ingin berteman dengannya.
Tapi yang menarik adalah dia akan bertarung dengan dua penjaga. Aku tidak yakin dia bisa menang. Dia pun memulai kuda kuda nya. Eh... Kuda-kuda nya sangat Mirip dengan punyaku. Sang penjaga menyerang dirinya dia langsung menghindar dan menangkap tangan sang penjaga dan membantingnya. Teknik nya sangat mirip dengan punyaku. Bagaimana dia bisa tau? Setahuku teknik ini belum lama dikembangkan. Tidak mungkin langsung menyebar kesini. Ada sesuatu yang janggal. Aku pun terus melihat pertarungan.
Penjaga kedua pun tidak tinggal diam
Dia menyerang dengan sangat payah. Si mata hijau langsung menepis tangannya dia menyerang dengan telapak tangan? Ugh, seperti ancang ancang yang dia ambil hanya kebetulan. Tapi tunggu... Saat si penjaga terkena serangannya. Dia langsung Muntah. Apa dia sengaja memakai telapak tangan agar sang penjaga tidak pingsan? Jika saja itu tinju, aku tidak yakin apa yang akan terjadi pada si penjaga. Pertarungan pun selesai. Semua orang tetap menatapnya karena dia mengatakan sesuatu pada kedua penjaga tapi aku tidak peduli. Reiner datang mendekati ku dan mulai berbisik.
Reiner: Oi, Annie... Apa yang kau lakukan disini?
Aku: Tidak ada. Hanya saja aku menemukan seseorang yang menarik
Entah kenapa seketika aku merasa Bertholt langsung cemberut. Tapi mungkin perasaan ku saja.
Reiner: Apa kau masih ingat kalau mereka semua iblis.
Aku: Justru itu masalah nya. Ada yang aneh dengan dia. Tapi, kesampingkan itu. Bagaimana dengan rencananya?
Reiner: Sepertinya Raja masih belum membuat pergerakan. Ini sangat aneh. Menurut ku kita lebih baik menunggu dan mengikuti perekrutan. Lalu kita akan mencari informasi dari sana.
Aku: Ide yang bagus. Kalau begitu aku pergi dulu.
Bertholt: kemana?
Aku: Ke suatu tempat. Aku ingin menenangkan kepala ku dulu.
Reiner: Baiklah kalau begitu.
Aku pun pergi menjauhi mereka. Memikirkan rencana ini sudah bisa membuat kepala ku sangat sakit. Dimana sih letak Founding Titan itu?
Aku hanya ingin hidup nyaman dan bahagia apakah itu sesuatu yang sangat susah untuk diminta? Annie, kau harus tenang. Semua nya akan berjalan sesuai rencana.
Saat aku berjalan jalan aku melihat pria bermata hijau tadi sedang berolahraga lebih tepatnya dia lagi sit up. Dia mengeluarkan banyak keringat. Untuk kondisi pangan yang sedang kritis, dia masih berpikir untuk olahraga. Dia itu bodoh atau apa sih?
(Jarak Annie dengan Arthur adalah 20 meter. Karena skill Detection Arthur Belum di Upgrade, Maka jarak deteksi nya tidak meningkat saat menyentuh 15 meter)
Setelah beberapa saat dia akhirnya bangun. Wajahku entah kenapa rasanya memanas melihat tubuh pria itu. Itu. Sangat aneh, tidak biasanya aku bersikap begini. Aku pun menggelengkan kepalaku.
Pria bermata hijau: Dalam jangka satu Tahun, harusnya para pengungsi akan dijadikan makanan Titan. Lalu tahun berikutnya adalah tahun Penerimaan Kadet. Harusnya dengan kemampuan ku yang sekarang bergabung dan menjadi kadet bukan lah hal yang sulit. Sayang sekali Eldian disini tidak Semaju di benua lainnya. Kalau tidak, aku pasti sudah makan enak. Ngomong ngomong soal Eldian, aku kan tidak punya darah Eldian. Itu artinya aku tidak akan berubah jadi Titan. Kekuatan Titan Shifter memang menarik tapi terlalu mencolok. Tidak berguna juga. Haishh... Sepertinya aku terlalu banyak ngomong sendiri. Sudah lah. Semoga Armin bisa menahan pertengkaran mereka berdua. Aku lebih baik kembali.
Tunggu, apakah dia berasal dari Marley? Apa yang dia lakukan disini? Di tambah lagi dia bukan Eldian? Apakah dia orang suruhan Marleyan untuk mengawasi kami? Seperti tidak mungkin, Marley sangat jijik dengan iblis yang ada disini. Anehnya lagi dia tau tentang Titan Shifter. Apa dia tahu tentang identitas kami bertiga? Aku perlu memberitahu ini kepada mereka.
Perspektif Arthur
Setelah olahraga aku langsung pergi untuk menemui mereka bertiga. Ku harap tidak terjadi sesuatu. Setelah aku kembali, aku melihat Mika yang terlihat mulai melatih tubuhnya. Sedangkan Eren dan Armin hanya melakukan kegiatan acak. Ya, Sepertinya ini akan menjadi tahun yang panjang
Bersambung...