Setelah menciptakan kembali bayangannya, penglihatan Angele menjadi buram.
"Kau tidak apa-apa? Tempat ini diblokir, dan kau membutuhkan waktu lama untuk membiasakan diri dengan teleportasi bayangan." Terdengar suara seorang pria dari depannya.
Angele menggeleng dan mendongak. Semua yang dilihatnya tampak buram.
Seorang pria paruh baya berjubah kelabu sedang berdiri di depannya. Pria berwajah kuning itu menatap Angele. Namun, dalam penglihatan Angele, pria itu seperti manusia berkepala dua.
Ditambah lagi, suaranya terdengar jauh dan tidak jelas.
"Aku tidak apa-apa. Aku akan segera terbiasa. Saat ini, struktur tubuhku sedikit tidak stabil," jawab Angele dengan suara pelan.
Pria itu mengangguk. "Baiklah… Aku akan… Kau bisa… Aku…"
Suara pria itu nyaris tidak terdengar akibat pemblokiran komunikasi.
"Baiklah, silahkan saja." Angele menjawab setelah menebak apa yang ingin dikatakan pria tersebut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com