Stigma tersenyum. "Cepatlah, kita butuh bumbu-mu. Terima kasih telah menyelamatkanku tadi."
"Kita berada dalam situasi yang sama. Aku tidak bisa bertahan hidup dalam perjalanan ini sendirian." Angele tertawa. "Kau tidak perlu berterima kasih."
"Apa pun tujuanmu, itu tidak mengubah fakta bahwa kau telah menyelamatkan nyawaku." Stigma menunjukkan piring itu pada Angele. "Kau adalah ketua kami. Ayo kita istirahat bersama-sama."
"Baiklah." Angele terdiam sesaat, sebelum akhirnya menyadari bahwa mereka telah memulai pesta barbekyu yang mereka bicarakan beberapa waktu lalu.
"Reyline sibuk menyiapkan wine. Dengan bumbu yang kau bawa, kita bisa mulai pesta." Stigma menatapnya.
Awalnya, Angele merasa sedikit gelisah, namun pesta itu membuatnya sedikit lebih baik.
Walaupun ia adalah sosok penyendiri, terkadang ia ingin bersosialisasi juga.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com