Di jalur gunung sebelah utara Kota Anlu, Lianpo memerintahkan pasukannya untuk menerjang maju. Dalam waktu singkat, pasukan besar yang seperti koloni semut, bergerak menuju kedua perbukitan dalam usaha untuk merebut kembali nasib mereka sendiri.
Kenyataan membuktikan bahwa perlawanan mereka benar-benar sia-sia.
Tepat ketika pasukan Qin Awal menerjang, pasukan Ma Chao sudah menyimpan busur mereka dan naik ke atas kuda. Dengan perintah dari sang panglima, mereka langsung menerjang maju.
"Serbu!"
Coba bayangkan, apa yang terjadi ketika infanteri yang tengah mendaki bukit berhadapan dengan kavaleri yang menerjang turun dari atas bukit?
Yang terjadi berikutnya merupakan sebuah tragedi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com