webnovel

Kelas

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Jian Yiling sepertinya tidak tergesa-gesa dan marah, ekspresinya masih terlihat tenang dan tatapan matanya masih tampak jernih, bahkan cara bicaranya masih lembut.

Justru wali kelas dan Qiu Yichen lah yang dibuat marah oleh Jian Yiling, namun berusaha untuk tidak menunjukkannya di depan orang-orang.

"Baiklah, sekarang sudah siang, kalian cepat gunakan waktu untuk benar-benar belajar, jangan menyia-nyiakan waktu untuk kegiatan membaca di pagi hari! Kalian harus mengerti tugas kalian yang paling penting adalah belajar, masalah yang lain tidak seharusnya dipikirkan!"

Wali kelas mendisiplinkan semua murid dengan mengatakan beberapa kata, setelah itu menyuruh ketua kelas sebagai pemimpin untuk memulai belajar, lalu pergi agar tidak menjadi semakin marah karena melihat wajah Jian Yiling.

Qiu Yichen masih sangat marah, dia merasa kalau pagi ini dirinya sudah dipermainkan oleh Jian Yiling, dan entah harus kemana dia melampiaskan kemarahannya ini. 

Dan masalah yang paling penting adalah, wali kelas juga sudah berjanji kepada Jian Yiling untuk memeriksa video rekaman cctv! Qiu Yichen masih perlu memikirkan cara bagaimana agar masalah ini dapat diselesaikan!

Sebelum Qiu Yichen keluar, dia memelototi Jian Yiling dengan ganas, dan tatapan yang diberikannya seperti sedang mengatakan kepada Jian Yiling: Kamu tunggu saja!

Teman sebangku Jian Yiling diam-diam melihat ke arah Jian Yiling beberapa kali, sepertinya dia merasakan kalau Jian Yiling yang kembali ke sekolah setelah libur selama 7 hari, berbeda dengan Jian Yiling yang dulu.

Teman sebangku Jian Yiling bernama Hu Jiaojiao, dia memiliki penampilan yang cantik tetapi seorang penakut. 

Hubungannya dengan Jian Yiling yang dulu biasa-biasa saja, tidak terlalu baik tapi juga tidak terlalu buruk.

Walaupun Jiao Yiling yang dulu emosian, tetapi dia juga masih termasuk orang yang punya sopan santun, Hu Jiaojiao tidak memperlakukannya secara jahat, jadi dia juga tidak akan menyiksanya terlebih dahulu.

Hu Jiaojiao dengan ragu bertanya kepada teman sebangkunya tersebut, "Jian Yiling, aku akan membantumu mengambil buku-bukumu di belakang, nanti bukunya pasti akan diperlukan saat pelajaran dimulai …"

Hu Jiaojiao merasa bersalah karena pada saat buku Jian Yiling dibuang oleh Qiu Yichen, dia ada di sana tetapi tidak melakukan apapun. 

"Tidak perlu." Mulut Jian Yiling masih makan permen 'pisau operasi', dia sangat menyukai manisan, karena dia sudah membuat permen itu, tentu saja dia harus mulai memakannya agar tidak terbuang sia-sia.

"Tidak perlu mengambilnya kembali?"

"Tidak penting." Jawab Jian Yiling yang tidak terlalu memperdulikan buku-buku yang dibuang ke belakang itu.

Bagi Jian Yiling, ada atau tidaknya buku -buku itu, semuanya tidak akan ada bedanya. Kalaupun mau mengambilnya, seharusnya orang yang membuangnya lah yang mengambilnya.

Hu Jiaojiao merasa Jian Yiling sama sekali tidak memperdulikan buku-buku yang dibuang itu, jadi dia juga tidak mengungkitnya lagi.

Karena berdasarkan pengalamannya bersama Jian Yiling dulu, kalau Jian Yiling mengatakan tidak mau maka artinya benar-benar tidak mau.

Sebenarnya Hu Jiaojiao merasa Jian Yiling bukan orang yang sulit diajak bergaul seperti yang dikatakan orang-orang, karena dia sama sekali tidak perlu berusaha menebak apa yang di dalam pikiran teman sebangkunya itu.

Hanya saja, Jian Yiling terlalu blak-blakan saat berbicara, dia tidak suka dengan orang berbelit-belit, dan tidak pernah membela atau memuji siapapun karena dia selalu membuat orang lain merasa malu dan marah.

Bel bunyi tanda masuk kelas terdengar, dan mata pelajaran pertama adalah kelas bahasa Inggris. Jian Yiling mengambil buku bahasa Inggrisnya dari dalam tas lalu meletakkannya di atas meja.

Kemudian dia mengambil lagi dua buku catatannya, setelah itu dia membuka salah satu bukunya, dan meletakkannya di samping tangannya.

Kemudian dia membuka buku yang satunya lagi, lalu mengambil pulpen dan mulai menulis di atas buku itu.

Hu Jiaojiao pun mencuri pandang untuk melihat apa yang sebenarnya ditulis oleh Jian Yiling, dia hanya melihat sekilas Jian Yiling menulis sekumpulan rumus kimia, tepatnya kimia senyawa organik.

Ketika guru bahasa Inggris datang ke tempat Jian Yiling, dan melihat buku catatan yang ada di atas tangannya.

Buku itu adalah buku catatan yang beberapa hari lalu ditulis ketika Qin Chuan menjadi guru privatnya. Ketika gurunya yang sekarang melihat catatan bahasa Inggris, dia melihat beberapa catatan yang rapi dan detail.

Guru yang melihat buku catatan itu pun tidak mengatakan apapun.

Ini ada pertama kalinya dia melihat Jian Yiling begitu serius mencatat tentang mata pelajarannya.

Dia juga tidak tahu apakah karena masalah yang sudah terjadi beberapa waktu belakangan ini, Jian Yiling sudah kembali menjadi lebih penurut.

Tetapi semoga saja ini bukan hanya tindakan dan sifatnya yang sementara.