webnovel

Kalian Hanya Tahu Melindungi Yiling

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Mendengarkan ucapan barusan membuat Wen Nuan tampak bingung sejenak, dia lalu berkata, "Bagus kalau sudah makan, makan yang banyak supaya tanganmu bisa sembuh. Kamu jangan khawatir, ayahmu sedang mencari dokter bedah yang terbaik."

Wen Nuan tahu siapa itu Mo Shiyun, dia adalah anak dari pembantunya, Bibi Mo.

Kasihan Bibi Mo, suaminya sudah meninggal, dan dia harus membesarkan anaknya sendirian. Karena tidak ada cara lain, dia pun memohon pada Wen Nuan agar diperbolehkan untuk mengajak putrinya tinggal di rumah Keluarga Jian.

Wen Nuan tidak menolak, Bibi Mo biasanya bekerja dengan rajin dan cepat, jika putrinya ikut tinggal bersama, itu berarti hanya ada satu tambahan orang yang ikut makan. Seorang anak juga tidak bisa makan banyak, dan Keluarga Jian juga tidak kekurangan.

Mo Shiyun dan Jian Yunnao seumuran, mereka berdua sangat dekat.

Jian Yunnao dan Jian Yiling bertengkar karena Mo Shiyun, tetapi Wen Nuan tahu dia tidak bisa menyalahkan Mo Shiyun dalam masalah ini. Putrinya sendiri yang terlalu iri hati, walaupun kakaknya sangat menyayanginya, kakaknya juga tidak mungkin tidak punya teman yang lain.

Jian Yunnao tiba-tiba membuka mulut dan bersuara dengan pelan dan lemah, "Ibu tidak perlu membohongiku, saraf di tanganku sudah putus tidak mungkin bisa sembuh, aku tidak mungkin bisa memainkan piano lagi, aku sudah cacat!"

"Jangan berkata begitu …Yunnao …ibu tahu kamu sangat sedih … ini juga karena ibu yang tidak bisa mengurusmu dengan baik …" Wen Nuan minta maaf pada anaknya sambil menangis.

"Mengapa ibu yang minta maaf? Seharusnya Yiling yang datang untuk meminta maaf! Yiling harus menebus kesalahannya dengan satu tangannya, setelah itu aku tidak akan marah padahnya!"

"Yunnao, Yiling adalah adikmu yang masih kecil, aku …aku …" Wen Nuan juga tidak tahu apa yang seharusnya dia lakukan.

Jian Shuxing melihat istrinya yang menangis tersedu-sedu pun langsung berkata, "Yunnao, kamu jangan memaksa ibumu!"

"Iya, aku yang memaksa ibu! Aku memaksanya karena kalian hanya melindungi Yiling, seolah anak kalian hanya Yiling seorang, dan aku bukan!" Jian Yunnao masih emosi, biasanya dia tidak pernah marah pada orang tuanya yang lebih menyayangi adiknya daripada dia, tetapi sekarang Jian Yunnao sudah kehilangan kedua tangan yang paling berharga, dia pun merasa sangat hancur.

Jian Yuncheng langsung menghentikan pertengkaran mereka, "Yunnao, ibu dan ayah memang bersalah, tetapi tidak mungkin juga kamu menyuruh mereka untuk melukai tangan Yiling. Tenanglah, kami semua akan memikirkan cara untuk menyembuhkan tanganmu, dan juga akan menghukum Yiling dengan seberat-beratnya, aku berjanji padamu."

Perkataan Jian Yuncheng membuat Jian Yunnao lebih tenang, Jian Yunnao masih sangat patuh dengan perkataan kakaknya, dan mengerti bahwa dia tidak mungkin menghancurkan tangan Yiling.

Walaupun tangan Yiling terluka, tangannya juga tidak akan sembuh.

Jian Yiling yang berdiri di pintu kamar pasien pun melihat semua yang terjadi di dalam, perhatian dan penglihatannya terfokus pada satu tangan Jian Yunnao yang digantung.

Ada banyak alat bantu yang kaku di tangannya.

Jian Yiling langsung tahu, saraf bagian tangan Jian Yunnao terluka, kalau ingin tangannya sembuh total maka harus melakukan operasi saraf, dan fokus menyembuhkan saraf di bagian tangan.

Operasi saraf merupakan operasi dengan tingkat kesulitan yang tinggi, dan saat ini belum banyak dokter bedah yang bisa melakukan prosedur operasi saraf.

Dengan kekayaan dan kekuasaan Keluarga Jian, mereka juga belum tentu bisa menemukan dokter yang bisa melakukannya.

Sebenarnya, di dalam novel diceritakan bahwa tangan Jian Yunnao tidak mungkin sembuh total, dan keinginannya untuk memainkan piano juga sudah hancur, kemudian Jian Yunnao menjadi orang yang sangat suram.

Dan dikarenakan kedua orangtuanya masih sangat menyayangi Jian Yiling, hal itu membuat hubungan Jian Yunnao dan kedua orang tuanya berubah menjadi buruk.

Di dalam dunianya yang suram, tokoh utama wanita di dalam novel tersebut, yakni Mo Shiyun, adalah satu-satu cahayanya. 

Jian Yiling menundukkan kepala dan melihat sepasang tangannya, Jian Yunnao pasti bisa sembuh kalau dia yang melakukan operasi tersebut. Jian Yiling memiliki kemampuan, teknik, dan pengalaman yang tak terhitung dalam operasi di bidang saraf.

Ketika Jian Yiling berada di institusi penelitian, fokusnya adalah meneliti obat-obatan, tetapi dia juga mendapatkan prestasi yang hampir sempurna di bagian operasi bedah, dan sangat terkenal baik di dalam negeri maupun internasional.

Waktu di institusi penelitian, Jian Yiling pernah mendapatkan bayaran yang sangat tinggi hanya untuk melakukan satu kali operasi.

Tetapi sepasang tangannya sekarang masih belum bisa melakukan operasi yang mengharuskannya untuk teliti seperti itu, selain teknik yang bagus, dia juga harus melatih kedua tangannya, dan memastikan tangannya tidak gemetar saat melakukan operasi.

Sekarang dia memerlukan waktu untuk latihan.